fermentasi ethanol adalah Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces adalah yeast yang dapat tumbuh dengan baik dalam kondisi aerob maupun anaerob. Tapi dalam kondisi anaerob, yeast akan memfermentasi subtrat menjadi gula sangat cepat dan akan segera dikonversi menjadi ethanol. Dalam penelitian Hartati (1999), Pengaruh Saccharomyces cerevisiae terhadap pembuatan ethanol dari buah nangka sortiran ini mencoba menggunakan baker yeast untuk proses
fermentasi alkohol. Seperti yang telah kita ketahui bahwa ternyata di dalam udara masih banyak terdapat spora-spora bakteri dan mikroorganisme hidup. Agar tidak mengganggu jalannya
fermentasi yang utama, maka semua spora maupun mikroorganisme yang ada dalam udara harus dihilangkan terlebih dahulu. Penghilangan mikroorganisme dilakukan dengan cara sterilisasi. Variabel-variabel yang berpengaruh adalah temperatur,konsentrasi glukosa, jumlah nutrien N, P dan K (Hartati,1999). Baca lebih lajut
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tapai yang telah disimpan selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan aroma. Jika di analisis, hal ini berkesesuaian dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayati (2013) yang mengatakan bahwa “
fermentasi hari ke 3 didapatkan pertumbuhan mikroorganisme rendah”. Hasil pengamatan menyatakan bahwa tapai memiliki aroma berbau alcohol dengan rasa yang agak manis. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Rukmana (2001) bahwa “Pada proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi
alkohol. rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut”. Baca lebih lajut
Nata de coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses
fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata. Pada prinsipnya untuk menghasilkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra-seluler atau yang kemudian disebut nata de coco. Baca lebih lajut
Sebagaimana halnya dengan fernmentasi asam laktat, proses ini merupakan suatu pemborosan. Sebagian besar dari energi yang terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam etanol (inilah sebabnya mengapa etanol sering dipakai sebagai bahan bakar mesin). Dan sebagaimana halnya pada
fermentasi asam laktat, perlu dicatat bahwa
fermentasi alkohol telah membuang sebuah korbohidrat (C 3 H 6 0 3 ), mengoksidasi sebuah karbon Baca lebih lajut
Kata nata berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim. Nata diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai ‘natare’ yang berarti terapung-apung. Nata dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah cair tebu, atau sari buah (nanas, melon,pisang, jeruk, jambu biji, strawberry dan lain-lain). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut nata de coco. Di Indonesia, nata de coco sering disebut sari air kelapa atau sari kelapa. Nata de coco pertama kali berasal dari Filipina. Nata de coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses
fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya dikenal sebagai bibit nata. Pada prinsipnya untuk menghasilkan nata de coco yang bermutu baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas Acetobacter xylinum untuk memproduksi selulosa ekstraseluler atau yang kemudian di sebut nata de coco. Baca lebih lajut
Pada labu I setelah ditunggu beberapa menit, terjadi reaksi yaitu pembentukan gelembung dari larutan ragi. Gelembung tersebut semakin banyak hingga naik dan keluar melalui pipa U yang berhubungan dengan labu II. Gelembung yang masuk pada labu II, bercampur dengan air kapur, lalu air kapur tersebut mulai memudar. Dan pada labu I pula menimbulkan bau seperti bau
alkohol. Baca lebih lajut
adalah jumlah atom yang asimetris (C*). Contoh alcohol yang bersifat optis aktif adalah 2-butanol yang mempunyai 2 isomer optic yang satu sama lain adalah bayangan cermin. Pembuatan alcohol secara alami yangumum adalah pembuatan methanol yang dapat disuling dari kayu dan etanol dari hasil
fermentasi dari disakarida (gula tebu) dengan ragi. (parappung, 1987) Baca lebih lajut
Kata
fermentasi berasal dari Bahasa Latin yang berarti merebus. Arti kata dari Bahasa Latin tersebut dapat dikaitkan atau kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas ragi sepenuhnya ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian. Gelembung gelembung karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobik terhadap kandungan gula.
Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan mikrobiologi industri. Arti
fermentasi sepenuhnya bidang biokimia dihubungkan atau pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Sepenuhnya bidang mikrobiologi industri,
fermentasi mempunyai arti yang lebih luas, yang menggambarkan setiap proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme. Perubahan arti kata
fermentasi sejalan atau hasil penemuan yang dilakukan oleh para ahli. Arti kata
fermentasi berubah sepenuhnya saat Gay Lussac berhasil melakukan penemuan yang menunjukkan penguraian gula menjadi
alkohol dan karbondioksida. Baca lebih lajut
C 6H12O 6 → 2C 2H5OH + 2CO2 + 2 ATP Dalam pembuatan donat, lama penyiapan dan
fermentasi adonan sangat bervariasi yang harus dapat dikendalikan dengan baik. Penggunaan proporsi khamir yang tinggi akan menyebabkan pembentukkan gas yang cepat. Hal ini dapat menyulitkan dalam pengaturan waktu
fermentasi dan penyiapan adonan. Untuk itu, penjadwalan yang ketat dibutuhkan saat penyiapan adonan karena pengembangan volume adonan terjadi dengan cepat. Pengakhiran proses
fermentasi sangat mempengaruhi volume dan bentuk akhir produk donat. Baca lebih lajut
Prinsip pembuatan tape yaitu ketela atau beras setelah dimasak, dicampur dengan ragi, patinya akan dihidrolisis oleh kapang A. Ruoxii dan Endomycopsis burtonii menjadi maltosa dan glukosa, selanjutnya sakarida ini difermentasi menjadi
alkohol dan asam-asam organik pendukung flavor dan aroma yang enak. Banyak kapang amilolitik dan khamir yang ikut serta dalam proses pembuatan tape, bila jenis khamir Hensenula terikut serta pada proses
fermentasi, maka
alkohol dan asam- asam organik yang telah terbentuk akan teresterifikasi sehingga akan menghasilkan tape dengan aroma yang sangat kuat. Pemeraman yang terlalu lama akan menyebabkan produk tape menjadi banyak mengandung air. Dalam proses
fermentasi tape, digunakan beberapa jenis jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces Cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candi da ut ili s, Sacch aromyco psi s fi bul ig er a, Pediococcus. (Gandjar, 2003) Baca lebih lajut
Pada sampel keempat, didapati hasil yang sempurna untuk tape. Tape terasa asam dan sedikit manis, sesuai tape ketan yang seharusnya. Aromanya pun seperti tape pada umumnya dan beralkohol akibat hasil dari respirasi anaerob jamur Saccharomyces cerevisiae dalam ragi yang mengubah gula menjadi
alkohol dan karbondioksida. Sedangkan rasa manis yang terkandung dalam tape dikarenakan Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera yang mengubah pati menjadi gula. Rasa masam pun juga dihasilkan oleh respirasi aerob bakteri Acetobacter karena adanya kandungan
alkohol yang dirubah menjadi asam cuka dan air. Untuk itu, proses
fermentasi dengan cara yang tepat sangat cocok untuk membuat tape yang khas dengan rasa asam, manis, dan beralkohol. Baca lebih lajut
Bakteri
fermentasi nata de coco Acetobacter sp merupakan bakteri gram negatif dengan sel batang pendek, tidak membentuk endospora, bersifat aerob obligat, tidak melakukan
fermentasi alkohol. Isolat-isolat murni tersebut dipelihara dalam medium agar miring. Untuk memastikan bahwa koloni-koloni tersebut adalah Acetobacter sp, maka dilakukan serangkaian pengujian yang bersifat spesifik yaitu pengecatan gram, pengecatan negatif dan motilitasnya (Wedhastri, 2002). Baca lebih lajut
Dalam proses
fermentasi beras nasi menjadi tape, pati dari nasi akan berubah menjadi gula oleh kapang jenis Chlamydomucor dan oleh mikroorganisme ragi Saccaromyces cereviceae digula diubah menjadi
alkohol. Saccaromyces cereviceae yang biasanya dijual dipasar dalam bentuk ragi bercampur tepung beras. Ragi tape yang sering kita jumpai dipasar merupakan adonan khusus yang dibuat dengan mencampurkan biakan khamir, tepung beras dan berbagai macam bumbu (kayu manis, bawang putih, laos, dan jahe). Bumbu-bumbu ini dapat bersifat senyawa anti mikroba yang mampu mengurangi jumlah mikroba non khamir, sebagai sumber nutrien dan sebagai pembentuk rasa dan aroma pada produk tape. Kualitas tape sangat tergantung pada kondisi lingkungan yaitu suhu dan kondisi anaerob. Seperti dalam percobaan ini praktikan mendapatkan ragi yang dijual dipasar. Baca lebih lajut
Pemeriksaan mikroskopik terhadap apusan darah yang diwarnai oleh giemsa merupakan metode pilihan untuk mengidentifikasi pasien dengan infeksi parasite darah, termasuk malaria, babesiosis, tripanosomiasis, dan filariasis. Pada keadaan- keadaan tertentu, pemeriksaan apusan yang diwarnai oleh giemsa dapat substitunsi. Harus disiapkan apusan tipis maupun tebal dari darah segar atau telah mendapatkan antikoagulan EDTA. Sebelum diwarnai, apusan tebal tidak difiksasi dan apusaan tipis difiksasi dengan metanol. Apusan tebal harus diwarnai dengan reagen giemsa, karena reagen pewarnaan wright mengandung suatu fiksatif
alkohol yang mencegah lisis eritrosit (Sacher, 2002). Baca lebih lajut
Tape dihasilkan melalui proses
fermentasi oleh sejenis khamir (yeast) Saccharomyces cerevisae dan kapang Aspergillus sp. Khamir dan kapang tersebut biasanya terdapat di dalam ragi tape. Proses
fermentasi merupakan suatu proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang sederhana. Dalam proses mikrobiologi,
fermentasi dilakukan oleh mikrobia yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut. Pada proses pembuatan tape, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. Peranan ragi dalam pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi
alkohol. Rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut (Sumarman, 2007). Baca lebih lajut
Fungsi dari bahan susu skim yaitu untuk memanbah cita rasa dari yoghurt, gula berfungsi untuk memberikan rasa manis, yakult berfungsi untuk membantu
fermentasi dari yoghurt karena yakult mempunyai bakteri, garam berfungsi untuk memberi rasa garam dan sebagai penetral. Baca lebih lajut
Nata adalah selulosa bakteri yang merupakan hasil sintesis dari gula oleh bakteri pembentuk nata, yaitu A. xylinum. Beberapa galur Acetobacter menghasilkan membran bergelatin yang dinamakan pellicle pada permukaan suatu kultur cair. Membran ini sama dengan “Nata de Coco”, suatu jenis makanan hasil
fermentasi tradisional di Filipina yang yang sangat dikenal sebagai makanan penutup di Jepang. Substansi gelatin ini secara kimiawi identik dengan selulosa (Yoshinaga et al.,1997). Baca lebih lajut
mencerna bahan baku energinya tanpa adanya oksigen dan sebagai hasilnya bahan baku energi ini hanya sebagian yang dipecah. Bukan air, karbondioksida, dan sejumlah besar energi yang dihasilkan, tetapi hanya sejumlah kecil energi, karbondioksida, air, dan produk akhir metabolik organik lain yang dihasilkan. Zat- zat produk akhir ini termasuk sejumlah besar asam laktat, asam asetat, dan etanol, serta sejumlah kecil asam organik volatil lainnya,
alkohol dan ester dari
alkohol tersebut. Pertumbuhan yang terjadi tanpa adanya oksigen sering dikenal Baca lebih lajut
Gula adalah bahan yang umum dalam
fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen.Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot. Baca lebih lajut
Penyusunan skripsi dengan judul “PENGARUH LAMA
FERMENTASI DAN JENIS KULIT PISANG TERHADAP KADAR
ALKOHOL” ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana FKIP pada Jurusan Pendidian Biologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan petunjuk pembimbing serta berbagai pihak yang dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan kebijaksanaan sehingga penyusunan skripsi inidapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Baca lebih lajut
Video yang berhubungan