Mengapa tubuh manusia dapat bergerak terdiri dari apakah sistem gerak pada manusia

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum, gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Namun, pernahkan kalian bertanya mengapa manusia bisa berdiri tegak dan bergerak dengan leluasa? Apa yang berperan dalam gerak pada manusia?

Adanya gerak pada manusia ini lantaran alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak di tubuh manusia. Sistem gerak pada manusia terdiri dari rangka atau tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif, Disamping itu ada pula sendi yang merupakan tempat terhubungnya dua tulang atau lebih sehingga hubungan antar tulang-tulang dapat digerakan.

Rangka atau Tulang

Rangka merupakan susunan tulang yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi utama yakni sebagai alat gerak pasif yang artinya tulang hanya bisa bekerja atau bergerak apabila ada bantuan dari otot. Tulang juga berfungsi sebagai penopang tubuh, tempat menempelnya otot, melindungi organ dalam, dan tempat pembentukan sel darah baik darah merah maupun darah putih.

Tulang sendiri terbentuk dari kandungan kalsium yang berbentuk garam dan merekat erat dengan bantuan kolagen. Di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan. Hal ini dikarenakan adanya infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi ataupun posisi tubuh yang salah.

(Baca juga: Susunan Sistem Saraf pada Manusia)

Dalam sistem gerak pada manusia, struktur tulang terbagi ke dalam beberapa lapisan, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, rongga sum-sum atau rongga medulla dan tulang rawan atau kartilago. Sedangkan berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan yang berbentuk tidak beraturan.

Persendian

Jika dilihat berdasarkan banyak tidaknya digerakan maka persendian dikelompokan menjadi 3, yaitu sinartrosis (hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan seperti tengkorak), sendi amfiartrosis (Hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan terbatas seperti sendi antar ruas belakang), dan yang terakhir sendi diartrosis (hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerakan).

Adapun, sendi diartosis di bagi menjadi 5 buah, meliputi:

  • Sendi Peluru yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lainnya sebagai porosnya. Contohnya, tulang kepala dan leher.
  • Sendi engsel yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Contohnya tulang sikut dan lutut.
  • Sendi pelana yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua arah. Contohnya, pangkal ibu jari.
  • Sendi geser yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang saja atau gerakan bergeser. Contohnya, tulang pergelangan kaki dan hubungan antar tulang belakang.
  • Sendi ellipsoidal yaitu hubungan antar tulang berbentuk oval dan yang lainnya elips sehingga beputar di setiap arah kecuali aksial. Contohnya pada pergelangan tangan.

Otot

Selain tulang dan sendi, gerak pada manusia juga bertumpu pada otot. Otot merupakan sebuah jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar dapat bergerak. Gerak pada manusia terjadi karena proses kontraksi otot yang membutuhkan energi dan relaksasi otot.

Berdasarkan jenisnya. otot terbagi menjadi 3, yaitu otot polos yang ditemukan disaluran pencernaan seperti lambung maupun usus halus. Kedua, otot jantung yang ditemukan pada organ jantung, dan otot lurik yang melekat pada rangka.

Kelainan pada sistem gerak

Dalam sistem gerak pada manusia bisa juga mengalami gangguan dan kelainan yang bisa menghambat gerakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kelainan pada sistem gerak ini bisa disebabkan karena osteoporosis atau kerapuhan tulang yang diakibatkan kurang kalsium maupun kurangnya produksi hormon, artritis atau kerusakan tulang rawan, fraktura atau patah tulang, kifosis atau kelainan tulang belakang dibagian dada, lordosisi atau kelainan tulang belakang dibagian pinggang, dan scoliosis.

Adapun, dalam menjaga kesehatan sistem gerak pada manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti rutin mengkonsumsi vitamin D maupun kalsium, berjemur dibawah sinar matahari mampu membantu dalam proses penyerapan kalsium dari makanan, kebiasaaan duduk yang benar untuk menjaga tulang punggung, dan aktifitas fisik yang baik untuk membantu penghambat kerapuhan tulang.

Sistem gerak pada manusia disebut sebagai sistem muskuloskeletal. Agar dapat bergerak, tubuh memerlukan kerja sama antara otot, tulang, serta beberapa organ lainnya.

05 Dec 2019|Nina Hertiwi Putri

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Sistem gerak pada manusia terdiri dari berbagai organ seperti tulang, otot, dan sendi

Proses di dalam tubuh agar kita dapat menggerakkan tangan ke depan dan ke belakang, tidak sesederhana kelihatannya.Sebab, agar pergerakan tubuh berfungsi dengan baik, perlu kerjasama dari berbagai organ yang masuk ke dalam kategori sistem gerak pada manusia.Selain berfungsi sebagai penggerak tubuh, salah satu bagian dari anatomi manusia ini juga mempunyai manfaat hingga kemungkinan terjadinya gangguan. Simak penjelasannya di sini.

Mengenal lebih jauh tentang sistem gerak pada manusia

Sistem gerak manusia (sistem muskuloskeletal), terdiri dari tulang, otot, sendi, serta organ-organ lain seperti ligamen dan tulang rawan. Mengutip dari Cleveland Clinic, organ-organ yang termasuk ke dalam sistem ini, akan bekerja sama untuk melakukan fungsinya dengan baik.Sebagai contoh, menopang berat badan, menjaga postur tubuh, hingga membantu tubuh bergerak.Organ gerak terdiri dari dua macam, yaitu aktif dan pasif. Berikut adalah jenis sistem dan organ gerak pada tubuh manusia, seperti:Alat gerak aktif pada manusia adalah organ yang mempunyai kemampuan untuk kontraksi, relaksasi, elastis, dan juga bergerak seperti otot.Jaringan otot manusia terbuat dari ribuan serat elastis yang berfungsi untuk membuat Anda melakukan gerakan, duduk, berdiam diri, dan lain-lainnya.Selain itu, ada juga otot yang membantu Anda untuk berbicara, mengunyah, berlari, menari, hingga mengangkat beban.Dari tiga jenis otot, ada dua jenis otot yang masuk ke dalam sistem gerak manusia, yaitu otot skeletal dan otot halus.Otot skeletal atau lurik terdiri dari serat-serat elastis yang memungkinkan tubuh untuk bergerak bebas. Otot ini melekat pada tulang dan sekitar sendi.Pergerakan otot skeletal diatur oleh otak. Selanjutnya, otot ini bergerak secara sadar sesuai keinginan. Contoh otot skeletal adalah otot betis, otot paha, otot perut, dan lengan.Berbeda dari otot skeletal yang pergerakannya dilakukan secara sadar, pergerakan otot halus terjadi secara otomatis, tanpa keingingan.Sebenarnya, otot halus diatur oleh otak. Namun, pergerakannya dilakukan berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Contoh otot halus adalah otot pada pencernaan dan nadi.Selanjutnya adalah alat gerak pasif yang pergerakannya perlu bantuan organ gerak lainnya. Sebagai contoh adalah tulang, sendi, dan ligamen.Salah satu organ utama dalam sistem gerak manusia yang tersusun sebagai sistem rangka dan merupakan alat gerak pasif adalah tulang.Tubuh manusia memiliki sekitar 206 tulang. Semuanya tersusun dengan struktur lapisan serupa, yaitu lapisan luar yang keras dan lapisan dalam yang lebih lunak.Segala bentuk dan ukuran tulang sebagai organ gerak berfungsi untuk:
  • Menopang tubuh,
  • Melindungi organ dan jaringan,
  • Meyimpan kalsium, hingga
  • Menghasilkan sel darah.
Secara alami, tulang akan memperbarui dirinya setiap 10 tahun sekali. Jadi, setiap tahun sekitar 20% dari total tulang di tubuh berganti dengan yang baru.Pada dasarnya, sendi adalah sebutan untuk pertemuan antara dua buah tulang. Sebagai contoh,  sendi rahang, yaitu pertemuan antara tulang rahang atas dan tulang rahang bawah.Sendi manusia umumnya bekerja seperti engsel, yang memungkinkan pergerakan antara kedua tulang tersebut. Untuk itu, sendi masuk ke dalam sistem dan organ gerak manusia. Sinartrosis (tidak bergerak)Ini adalah sendi tetap atau berserat yang berdekatan dengan dua atau lebih tulang tetapi tidak memiliki gerakan. Jadi, fungsi sendi pada lempengan tulang adalah sebagai jahitan.Aphiarthroses (sedikit bergerak)Dikenal sebagai sendi kartilaginosa, ini adalah sendi yang terdiri dari dua atau lebih tulang yang terikat culkup erat, sehingga gerakannya terbatas. Contohnya adalah ruas tulang belakang.Akan tetapi, ada pula jenis sendi yang dapat bergerak bebas dalam sistem gerak manusia, seperti:
  • Sendi peluru, untuk menggerakkan bahu dan pinggul.
  • Sendi engsel, untuk menggerakkan siku dan lutu.
  • Sendi kondiloid, untuk menggerakkan jari dan rahang.
  • Sendi pivot (putar), untuk lengan bawah, tulang belakang pertama, dan leher.
  • Sendi geser, untuk meggerakkan pergelangan tangan.
  • Sendi pelana, untuk menggerakkan pangkal ibu jari.
Ligamen adalah sistem gerak yang menghubungkan tulang dan membantu menjaga stabilitas sendi.Perlu pula Anda ketahui bahwa ligamen terbuat dari serat kolagen yang kuat. Komponen ini berada mengelilingi sendi.Selain alat gerak aktif dan pasif, ada komponen lainnnya yang juga berfungsi sebagai sistem gerak manusia, seperti:1. TendonMenghubungkan otot ke tulang yang terbuat dari jaringan fibrosan dan kolagen. Tendon termasuk jaringan yang cukup keras dan tidak terlalu meregang.2. Tulang rawanJenis jaringan ikat yang menjadi bantalan tulang di dalam sendi. Ini berada di sepanjang tulang belakang dan rusuk.Fungsi tulang rawan lainnya adalah melindungi tulang agar tidak saling bergesekan karena bentuknya yang kuat tetapi kenyal. 3. SarafPada sistem gerak manusia, saraf berfungsi untuk mengontrol kontraksi otot skeletal serta menginterpretasikan informasi rangsangan.Secara umum, sistem saraf juga berfungsi untuk mengkoordinasi aktivitas yang ada pada sistem organ di seluruh tubuh.4. BursaeBursae adalah suatu kantung berisi cairan yang bertindak sebagai bantalan dan mengurangi gesekan di permukaan organ tubuh yang bergerak, seperti tulang, otot, tendon, dan kulit.

Kelainan pada sistem gerak manusia

Gangguan atau kelainan pada sistem gerak adalah sekumpulan kondisi yang merujuk pada gangguan pada fungsi saraf.Kondisi ini mengakibatkan adanya pergerakan abnormal, membuat Anda bergerak lebih cepat, atau lebih lambat dari biasanya.Penyakit Huntington adalah kelainan pada sistem gerak manusia yang bisa menjadi semakin parah. Ini terjadi ketika Anda mengalami kerusakan pada sel otak.Kelainan ini menyebabkan pergerakan yang tidak bisa dikendalikan. Selain memicu kelainan pada organ gerak, penyakit Huntington juga mengganggu kondisi psikis dan kemampuan berpikir.Anda mungkin jarang mendengarkan kelainan pada sistem gerak yang bernama myoclonus.Gangguan ini dapat menyebabkan gerakan-gerakan menyentak dan cepat pada otot atau sekumpulan otot tubuh.Gerakan-gerakan tersebut bisa berupa kejang otot dan dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti penyakit Huntington, penyakit celiac, dan sebagainya.Ataksia adalah kelainan pada sistem gerak yang membuat penderitanya tidak bisa bergerak secara teratur juga kesulitan untuk bergerak dan berbicara.Tak hanya itu saja, penderita juga mungkin memiliki keseimbangan tubuh yang buruk sehingga lebih mudah jatuh atau menabrak sesuatu.Kelainan pada sistem gerak manusia ini menyerang bagian otak yang mengatur koordinasi tubuh dan bisa menjadi lebih parah siring berjalannya waktu.Gangguan pada sistem gerak lainnya yang mungkin saja terjadi adalah osteoporosis. Yaitu, kondisi kesehatan yang melemahkan tulang sehingga lebih rapuh dan mudah patah.Tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk bisa membuat tulang patah. Penyebabnya adalah karena tidak terjadi pembentukan tulang baruKelainan atau gangguan pada sistem gerak juga meliputi masalah pada punggung Anda.Sebagai contoh, sakit punggung, kejang otot, hingga stenosis tulang belakang. Kondisi pada area punggung ini dapat mengakibatkan rasa sakit serta pergerakan terbatas.

Upaya menjaga kesehatan sistem gerak

Sistem gerak manusia memang bisa dibilang cukup rumit, karena melibatkan begitu banyak bagian tubuh.Oleh karena itu, jagalah kesehatan organ gerak Anda untuk mencegah terjadinya gangguan tertentu.Cara terbaik untuk menjaga sistem muskuloskeletal Anda adalah dengan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan lewat perubahan gaya hidup yang positif.Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan sistem gerak adalah:
  • Rutin bergerak dan beraktivitas fisik.
  • Biasakan berolahraga minimal 30 menit untuk 3-5 hari per minggu. Utamakan latihan kardio, strength training, dan latihan fleksibilitas.
  • Biasakan pola makan bergizi seimbang yang mencakup jumlah kalsium dan vitamin D harian sesuai rekomendasi AKG Kemenkes.
  • Hindari merokok, atau berhenti merokok jika Anda perokok.
  • Utamakan keselamatan saat berkendara dan bekerja.
  • Biasakan tidur cukup dan teratur, 7-8 jam tiap malam untuk orang dewasa.
  • Jaga berat badan dalam angka sehat.
  • Jalani pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk tes kepadatan tulang jika usia Anda sudah lebih dari 65 tahun.  
Anda juga bisa berkonsultasi online dengan dokter melalui aplikasi SehatQ untuk mengetahui informasi mengenai gejala yang Anda rasakan.Download sekarang di App Store dan Google Play.

masalah tulangkesehatan tulangotot dadacara membentuk otot perutanatomi manusia

Cleveland Clinic. //my.clevelandclinic.org/health/articles/12254-musculoskeletal-system-normal-structure--function
Diakses pada 5 Desember 2019
Very Well Health. //www.verywellhealth.com/the-musculoskeletal-system-what-is-it-189651
Diakses pada 5 Desember 2019
MSD Manual. //www.msdmanuals.com/home/bone,-joint,-and-muscle-disorders/biology-of-the-musculoskeletal-system/bones
Diakses pada 5 Desember 2019
Kid’s Health. //kidshealth.org/en/teens/bones-muscles-joints.html
Diakses pada 5 Desember 2019
American Association of Neurological Surgeons. //www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Movement-Disorders. Diakses pada 27 November 2019Mayo Clinic. //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/movement-disorders/symptoms-causes/syc-20363893. Diakses pada 27 November 2019MedlinePlus. //medlineplus.gov/movementdisorders.html. Diakses pada 27 November 2019Healthline. //www.healthline.com/health/how-many-joints-in-human-body. Diakses pada 5 Oktober 2021Mayo Clinic. //www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/symptoms-causes/syc-20351968. Diakses pada 5 Oktober 2021Kucharz, E. (1992). Musculoskeletal System. The Collagens: Biochemistry And Pathophysiology, 149-175. doi: 10.1007/978-3-642-76197-3_11

Artikel Terkait

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA