Mengapa tidak semua sifat orang tua muncul atau diturunkan pada anaknya

Ilustrasi Anak-anak sedang bermain (pixabay)

Ilustrasi Anak-anak sedang bermain (pixabay)

Jakarta (ANTARA News) - Para orang tua tidak perlu kaget apabila anak memiliki kepribadian yang jauh berbeda dari ayah dan ibunya karena ada banyak faktor yang memengaruhi perkembangan karakter si buah hati. Profesor psikologi perkembangan University of Tuebingen di Jerman, Claudia Friedrich mengatakan bahwa bayi mewarisi setengah DNA dari ibu dan ayahnya. Namun, belum tentu kedua orang tua dengan sifat tenang otomatis memiliki anak dengan kepribadian yang sama. Anak-anak bisa menjadi pemalu dan suka berpelukan, atau mengamuk dan menjerit-jerit. Selain DNA, faktor lingkungan juga berpengaruh pada pembentukan kepribadian pada anak. "Perkembangan kepribadian juga sangat bergantung pada lingkungan tempat anak-anak tumbuh. Mereka dipengaruhi oleh perilaku orang tua, kakek-nenek, guru, dan teman sebaya. Perilaku mereka adalah interaksi itu semua," kata Friedrich, seperti dikutip dari Deutsche Presse-Agentur, Rabu. Sementara, menurut psikolog kepribadian di Berlin’s Humboldt University, Eva Asselmann, pengaruh luar itu sangat penting tidak hanya pada tahun-tahun pertama setelah anak lahir. "Kepribadian berkembang di masa kanak-kanak dan remaja, namun tidak pernah rampung, bahkan setelah itu," katanya. "Hal itu selalu dihubungkan dengan pengalaman positif dan negatif atau peristiwa trauma," ujarnya menambahkan. Psikoterapis Susanne Egert kerap menasihati orang tua yang lelah menghadapi anak-anak mereka, mengeluh tidak dapat mengendalikan mereka, atau membiarkan si anak melakukan yang diinginkannya. Ia pun menekankan kepada orang tua untuk tidak mencoba memaksakan kepribadian mereka kepada anak-anaknya.

Baca juga: Penelitian: bentuk tubuh berkaitan dengan kepribadian seseorang


 

Penerjemah: Anggarini ParamitaEditor: Heppy Ratna Sari

COPYRIGHT © ANTARA 2019

Terkait

Baca juga

Terpopuler

19 Agustus 2020 01:38

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI

06 Maret 2022 08:58

Halo Jihan! Kakak bantu jawab ya Sifat yang ada pada anaknya merupakan gabungan dari sifat ayah dan sifat ibunya. Ayah akan menyumbangkan sifatnya pada sel sperma yang bersifat haploid dan terjadi peleburan dengan sel ovum dari ibu yang haploid juga. Sehingga sifat anaknya gabungna setengah dari ayah dan ibunya. Semoga membantu ya!

23 Agustus 2020 02:30

Karena gamet pada orang tua bersifat haploid atau setengah dari sel induk jadi kita memiliki setengah sifat dari masing masing orang tua

23 Agustus 2020 12:44

karane pada saat bayi yang berada di kandungan akan mengikuti pergerakan yang di lakukan ibunya, dan sebab itu kedua orang tua tersebut bersifat haploid atau setengah dari sel induk ( sel induk inilah yang akan di ikuti bayi pada saat beranjak dewasa atau bisa pada saat anak-anak)

Anak yang memiliki ayah pemarah ketika diwawancarai cenderung lebih jarang tersenyum atau tertawa.

Mereka juga mungkin melakukan hal serupa, seperti yang ia lihat pada ayahnya, kepada orang lain di sekitarnya.

Kendati begitu, bukan berarti sifat ayah pemarah mutlak diturunkan ke anaknya. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti hal ini secara spesifik.

Cara untuk memahami sifat anak

Sekalipun ayah atau ibu mewarisi sifat, termasuk pemarah, mereka ke sang anak, bukan berarti Anda bisa memperlakukan anak Anda sama dengan bagaimana Anda ingin diperlakukan.

Artinya, sekalipun sifat Anda dan anak Anda sama, bukan berarti perlakuan yang diberikan bisa sama.

Beberapa anak mungkin lebih mudah diprediksi dan didekati. Akan tetapi, ada beberapa anak yang mungkin lebih sulit mengekspresikan emosi mereka dan tidak cocok dengan anggota keluarga lainnya.

Oleh karena itu, ada hal-hal yang harus Anda ingat untuk memahami sifat anak Anda, seperti berikut ini.

1. Anak mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda

Ingatlah bahwa anak Anda memiliki pendekatan yang berbeda terhadap suatu hal. Anak yang introvert mungkin tidak nyaman berada di tengah pesta ulang tahun temannya.

Sebagai orangtua, yang perlu Anda lakukan adalah mendampinginya dengan sabar dalam menghadapi hal baru atau suatu pengalaman. Hal ini akan membuat anak merasa nyaman.

Lama-kelamaan, anak akan mulai terbiasa dan tak lagi membutuhkan pendampingan Anda dalam menghadapi situasi baru.

2. Lingkungan turut memengaruhi sifat anak

Sekalipun anak mewarisi sifat ayah dan ibunya, lingkungan juga turut berperan dalam pembentukan karakteristiknya. Misalnya, budaya barat akan membentuk anak-anak lebih berani mengemukakan pendapat daripada budaya di Indonesia.

Anak adalah peniru ulung. Itu sebabnya, anak mungkin saja mewarisi beberapa sifat dengan melihat dan meniru perilaku sang ayah atau ibunya.

Pastikan Anda menunjukkan dan mengajarkannya berbagai sikap positif. Dengan begitu, perilaku anak juga akan positif sebagaimana yang Anda harapkan.

Hal lain yang akan diwarisi ayah kepada anaknya

Ternyata, tidak hanya mewarisi sifat pemarah, tapi ada beberapa hal lain yang akan diwarisi ayah kepada anak. Berikut adalah tiga hal yang umumnya akan seorang ayah wariskan kepada anaknya.

Sedangkan DNA, menyumbang sebanyak 23 pasang kromosom untuk masing-masing tubuh anak. Dengan kata lain, ayah dan ibu akan menyumbang masing-masing 23 kromosom, yang akhirnya membentuk 46 buah kromosom total alias 23 pasang kromosom.

Di dalam setiap kromosom tersebut ada beragam informasi dari gen yang berperan untuk menentukan tampilan fisik seorang anak. Oleh karena tubuh memiliki dua pasang kromosom berbeda dari ayah dan ibu, otomatis pasangan gennya juga tidak sama.

Sepasang gen tersebutlah yang nantinya bertanggung jawab terhadap pembentukan ciri atau tampilan fisik khas seseorang. Alhasil, anak pun memiliki ciri khas tertentu karena diturunkan dari orangtua.

Itulah mengapa sebagian ciri fisik seorang anak biasanya mirip dengan ibu, sementara beberapa bagian tubuh lainnya menyerupai ayah.

Bahkan, bisa saja seorang anak lebih cenderung serupa dengan ayah atau ibunya saja. Lagi-lagi, hal ini dikarenakan DNA anak merupakan kombinasi dari kedua orangtuanya.

Akibatnya, warna rambut, warna bola mata, bentuk hidung, ketebalan alis, lentiknya bulu mata, dan hal lainnya pada anak mirip sekali dengan orangtuanya.

3. Tinggi badan

Mengutip dari Genetics Home Reference, para peneliti meyakini bawah sekitar 80 persen tinggi badan seorang anak dipengaruhi oleh faktor keturunan. Atau dengan kata lain, tubuh anak bisa tinggi atau pendek yakni karena mewarisi “bakat” dari orangtuanya.

Begini, ada berbagai variasi gen yang bertugas untuk menentukan ukuran tinggi badan anak. Itu sebabnya, tidak mengherankan ketika melihat ada anak yang sangat yang tinggi, sementara ada juga yang biasa saja atau cenderung pendek.

Hal tersebut biasanya akan dengan mudah terjawab ketika melihat postur tubuh orangtuanya. Dalam arti, fisik tubuh anak yang tinggi sebenarnya diperoleh karena diturunkan dari orangtua dengan fisik yang serupa.

Namun, lain lagi ceritanya ketika antar saudara kandung ternyata memiliki tinggi badan yang berbeda. Ini bisa dikarenakan adanya kombinasi gen kedua orangtua yang berbeda, sehingga ukuran tinggi badan antara kakak dan adik biasanya juga tidak sama.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA