Berapa batas pemeriksaan pada kampas rem?

Ilustrasi mekanik sedang melakukan perbaikan kampar rem motor /Dok DAM

PIKIRAN RAKYAT - Kendaraan sepeda motor diperlukan perawatan agar tetap prima saat digunakan.

Salah satu komponen yang harus rutin di rawat yaitu bagian rem. Seperti diketahui, fungsi rem berguna untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan dengan memperlambat di putaran roda.

Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua bidang pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat.

Baca Juga : Manjakan Pengguna Xpander, MMKSI Luncurkan Hadirkan Extended Smart Package

Hal ini membuat laju perputaran roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem sesuai dengan tarikan tuas rem pengendara.

Untuk motor modern saat ini, terdapat dua jenis rem yang digunakan diantaranya, yaitu rem tromol dan rem cakram.

Namun dengan semakin canggihnya teknologi yang ada pada sepeda motor Honda hadir fitur CBS (Comby Brake System) yaitu ketika pengereman dengan 1 tuas dapat mengerem roda depan dan belakang dengan komposisi yang tepat. Tidak hanya fitur CBS, namun juga fitur ABS (Anti Lock Brake System) juga hadir pada beberapa varian sepeda motor Honda.

Baca Juga : Khusus Pemilik Kartu Prakerja Gelombang 5, Segera Lakukan Hal Ini agar Kepesertaanmu Tak Dicabut

ABS dirancang untuk mencegah roda mengunci pada saat pengereman mendadak atau pengereman di kondisi jalan licin dengan cara mengatur tekanan hidrolik pada system pengeremannya.

Page 2

Selain perlu memahami pengereman yang baik, pengendara juga wajib mengetahui cara merawat rem pada sepeda motor agar tetap aman dan nyaman ketika dikendarai.

Untuk sepeda motor dengan menggunakan jenis Rem Tromol dan Cakram maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 4.000 KM. Periksa keausan kampas rem terhadap batas servis melalui indikatornya.

Baca Juga : Suzuki Ertiga Buatan Karawang Jadi Primadona di Meksiko

“Bagi sepeda motor yang sudah menggunakan jenis rem Cakram, perawatan juga bisa dilakukan dengan membersihkan piringan cakran sampai ke bagian lubang anginnya,” ujar Ade Rohman, Asisten Manajer Technical Servis PT Daya Adicipta Motora (DAM) dalam keterangannya pada Pikiran-Rakyat.com.

Kemudian untuk pemeriksaan rem jenis tromol dapat dilakukan mulai dari mengecek keausan rem tromol, pemeriksaan jarak main bebas handle rem untuk rem depan 10-22mm, rem belakang matic 10-22mm, cub & sport 20-30mm, stel jarak main bebas rem apabila tidak standar dapat memutar mur penyetel pada bagian ujung kabel rem, dan terakhir periksa lampu switch rem.

Jika pemeriksaan dilakukan pada sepeda motor dengan jenis rem cakram, pemeriksaan terbagi ke dalam 2 bagian yaitu cari kerja rem hidraulik dan pemeriksaan jika adanya udara palsu di sistem rem hidrolik.

Baca Juga : Tawarkan Layanan Servis Terjangkau, Biaya Perawatan DFSK Glory 560 Tiga Tahun Hanya Rp 5,9 Juta

Untuk pemeriksaan cara kerja rem hidraulik dapat dilakukan dengan langkah awal memposisikan motor pada standar tengah.

Selanjutnya periksa kelancaran putaran roda dua saat tuas rem bebas, jika bisa berputar lancar maka dapat dikatakan normal. Kemudian tekan dan lepaskan tuas rem beberapa kali, putar kembali roda harus berputar lancar.

Bila saat pemeriksaan adanya udara palsu pada sistem rem hidrolik maka hal pertama adalah menekan dan menahan tuas rem, dikatakan normal jika tuas rem terasa ada tekanan yang kuat.

Page 3

Ilustrasi mekanik sedang melakukan perbaikan kampar rem motor /Dok DAM


Lihat berita dan auto tips yang lain

Rem merupakan sistem yang sangat vital pada kendaraan dan pasti selalu dioperasikan ketika berkendara. Kondisi sistem rem tidak selamanya ideal, gesekan pada komponen sistem rem menyebabkan performa rem akan semakin menurun. Hal ini terjadi karena ketebalan kampas rem dan brake disc akan selalu berkurang seiring waktu pengoperasian. Untuk menjaga sistem rem pada kendaraan anda agar tetap pada kondisi yang ideal, maka perawatan rem harus selalu rutin dilakukan. Pemeriksaan rem dapat dilakukan di bengkel terpercaya dan apabila kita memiliki peralatan yang memadai maka pemeriksaan dapat dilakukan secara sendiri.

Berikut adalah prosedur pemeriksaan yang sederhana pada rem kendaraan dengan tipe cakram (brake disc):

1. Lepaskan Roda

2. Periksa kondisi selang sistem rem
Periksa apakah terdapat retak ataupun kebocoran pada selang rem.

Baca juga: Kapan Waktu Ideal Ganti Kampas Rem Mobil?

3. Periksa kondisi brake pad (kampas rem)
Lepaskan penahan kaliper dan angkat kaliper keatas. lepaskan brake pad atau kampas rem kemudian bersihkan brake pad dengan cairan pembersih kemudian tambahkan grease atau gemuk pada brake pad.

4. Periksa kondisi brake disc
Pastikan bahwa tidak ada retakan ataupun kerusakan pada permukaan brake disc. Bersihkan brake disc dengan cairan pembersih (disc cleaner) dan hilangkan karat pada permukaan disc.

5. Periksa ketebalan brake disc Ukur ketebalan brake disc dengan mikrometer atau vernier caliper dan pastikan bahwa ketebalannya masih ideal. (Cek nilai standar ketebalan brake disc pada tiap kendaraan). Jika ketebalan brake disc pada tiap titik pengukuran tidak merata maka dapat dilakukan pembubutan, namun apabila ketebalannya berada dibawah batas yang diperbolehkan untuk dilakukan pembubutan, maka brake disc harus diganti

6. Pasang brake pad
Pasang kembali brake pad dan kaliper. Kencangkan baut pengunci kaliper dengan nilai torsi yang sesuai.

7. Pasang kembali roda
Pasang roda dan kencangkan baut roda dengan torsi yang sesuai.

Pemeriksaan diatas hanya dilakukan pada sistem rem yang menggunakan jenis brake disc (tipe cakram), pada sebagian besar kendaraan, jenis rem cakram biasanya diaplikasikan pada roda bagian depan. Pemeriksaan rem diatas tidaklah rumit, apabila disertai dengan ketersediaan peralatan penunjang dan spare part yang memadai. Untuk menjamin kondisi sistem rem anda tetap optimal, maka wajib dilakukan perawatan dan pemeriksaan kondisi rem secara rutin. Apabila anda memiliki keterbatasan waktu dan peralatan penunjang untuk melalukan perawatan sendiri, maka anda bisa mengunjungi bengkel-bengkel resmi dan terpercaya.

Lihat berita dan auto tips yang lain

Setiap kendaraan tentu dilengkapi dengan sistem pengereman yang ber fungsi untuk memperlambat dan menghentikan putaran roda.

Untuk kendaraan yang diproduksi saat ini pada dasarnya ada 2 jenis rem yang digunakan, Tromol dan Cakram. Namun seiring pengembangan sepedamotor, fitur dan teknologi yang disematkan pada rem pun semakin berkembang.

Sebut saja CBS (Comby Brake System), yaitu sebuat fitur yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan fungsi rem demi keselamatan berkendara. Fitur ini bekerja ketika pengereman dengan 1 tuas dapat mengerem roda depan dan belakang dengan komposisi yang tepat.

Lalu ada fitur ABS (Anti Lock Brake System). ABS dirancang untuk mencegah roda mengunci pada saat pengereman mendadak atau pengereman di kondisi jalan licin dengan cara mengatur tekanan hidrolik pada system pengeremannya.

Seiring dengan hal tersebut, pengendara sebaiknya juga punya pemahaman tentang cara merawat rem agar fungsi dan performanya selalu dalam kondisi optimal.

Jika sepeda motor menggunakan jenis Rem Tromol dan Cakram maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 4.000 KM.

Selanjutnya periksa keausan kampas rem terhadap batas servis melalui indikatornya, dan terakhir selalu gunakan Genunie Parts untuk mendapatkan hasil maksimal.

“Bagi sepeda motor yang sudah menggunakan jenis rem Cakram, perawatan juga bisa dilakukan dengan membersihkan piringan cakran sampai ke bagian lubang anginnya,” ujar Ade Rohman selaku Technical Service Sub Departmen Head PT Daya Adicipta Motora.

Kemudian untuk pemeriksaan rem jenis tromol dapat dilakukan mulai dari mengecek keausan rem tromol, pemeriksaan jarak main bebas handle rem.

Setel jarak main bebas rem apabila dirasa sudah terlalu jauh. Penyetelan dapat dilakukan dengan memutar mur penyetel pada bagian ujung kabel rem. Untuk rem depan jaraknya berkisar 10-22mm, rem belakang matic 10-22mm, cub & sport 20-30mm. Terakhir, periksa lampu dan switch rem.

Pada jenis rem cakram, pemeriksaan terbagi ke dalam 2 bagian yaitu cara kerja rem hidraulik dan pemeriksaan jika adanya udara palsu di sistem rem hidrolik.

Untuk pemeriksaan cara kerja rem hidraulik dapat dilakukan dengan langkah awal memposisikan motor pada standar tengah. Selanjutnya periksa kelancaran putaran roda saat tuas rem bebas. Jika bisa berputar lancar maka dapat dikatakan normal.

Kemudian tekan dan lepaskan tuas rem beberapa kali dan putar kembali roda. Saat itu dilakukan, roda harus berputar lancar. “Ulangi langkah-langkah tersebut untuk memastikan rem bekerja dengan normal,” ujar Ade.

Untuk memeriksa ada atau tidaknya udara palsu, hal pertama yang harus dilakukan adalah menekan dan menahan tuas rem. Dikatakan normal jika tuas rem terasa ada tekanan yang kuat.

Namun jika ada udara palsu terasa tidak ada tekanan atau kosong. Jika ini terjadi, maka disarankan mengganti minyak rem dengan yang baru dan lalukan pemerikaan adanya kebocoran pada sistem rem hidrolik.

“Pada dasarnya sistem pengereman tipe tromol dan cakram dilengkapi dengan indicator keausan. Jika indikator sudah sejajar atau menipis dengan batas maksimal keausannya maka harus segera melakukan penggantian kampas rem,” tutup Ade.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA