Sebuah negara dapat diketahui statusnya sebagai negara maju atau negara berkembang melalui metode

Jakarta -

Ada perbedaan antara negara maju dan negara berkembang. Namun, perbedaan tersebut bisa dibedakan dengan mengetahui ciri-ciri negara maju dan berkembang.

Negara maju juga dikenal sebagai developed country dan negara berkembang sebagai developing country. Nah, bagaimana cara membedakan dua negara ini dan apa saja contoh negara maju? Simak di sini ya.

Ciri-ciri Negara Maju dan Berkembang dilansir buku 'Geografi dan Sosiologi SMP' terbitan Ganeca Exact:

Standar Hidup

Ciri-ciri negara maju yang pertama dilihat dari indikator standar hidup. Pada umumnya, negara maju memiliki standar hidup yang lebih tinggi di dunia dengan pendapatan per kapita lebih dari US$ 9.000 hingga di atas US$ 20.000.

Tingkat Pendidikan

Kemudian, negara maju memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap sumber daya alam membuat negara mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pertumbuhan Penduduk

Ciri ketiga adalah laju pertumbuhan penduduk semakin lama semakin rendah. Bahkan, di beberapa negara mengalami pertumbuhan minus sehingga penduduk usia dewasa jumlahnya lebih besar daripada usia muda.

Tingkat Pengangguran

Terakhir, ciri-ciri negara maju adalah rendahnya tingkat pengangguran. Hal ini karena lapangan kerja tersedia banyak dan kemampuan penduduk nya menciptakan lapangan kerja juga sangat tinggi.

Dalam klasifikasi PBB, negara berkembang dibagi menjadi tiga golongan, yakni negara paling terbelakang, negara berkembang, dan negara kaya pengekspor minyak dan anggota OPEC.

Berdasarkan pengertian negara berkembang tersebut, dapat diketahui ciri-ciri negara berkembang dilihat dari perbedaan fisik, demografi, historis, dan kebudayaan. sebagai berikut

Ukuran dan Tingkat Pendapatan

Di antara 144 negara berkembang anggota PBB, 95 negara di antaranya berpenduduk kurang dari 15 juta jiwa dan 83 negara berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa.

Latar Belakang Sejarah dan Kolonial

Sebagian besar negara-negara Asia dan Afrika pernah dijajah kekuatan kolonial Eropa Barat. Dengan kata lain, kekuatan-kekuatan kolonial Eropa telah meninggalkan dampak abadi yang sangat dramatis terhadap struktur perekonomian pada bekas jajahan.

SDA dan SDM

Sebagian besar potensi pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh sumber daya alam. Biasanya negara dengan SDA banyak memiliki perekonomian yang lebih baik dibandingkan dengan yang SDA-nya sedikit.

Peran Sektor Pemerintah dan Swasta

Negara berkembang menganut sistem ekonomi campuran, yakni peran sektor pemerintah dan swasta. Pada umumnya, sektor swasta di Amerika Latin dan Asia Tenggara lebih besar dibandingkan dengan di Asia Selatan dan Afrika.

Struktur Ekonomi

Sebagian besar negara berkembang merupakan negara agraris. Sedangkan, ciri negara maju sebagian besar pendapatannya dari sektor industri.

  • Contoh Negara Maju dan Berkembang

1. Negara Maju

Benua Eropa: Finlandia, Swedia, Norwegia, Inggris, Irlandia, Islandia, Swiss, Luxemburg, Belgia, Denmark, Austria, Prancis, Jerman, Belanda, dan Italia.

Benua Amerika: Amerika Serikat dan Kanada

Benua Asia: Jepang

Benua Australia dan Osenia: Australia dan New Zealand

2. Negara Berkembang

Negara Industri Baru: Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan, Meksiko, Brazil, Yunani, dan Spanyol

Negara Berpendapatan Rendah: Haiti, Sudan, Nigeria, Kenya, Uganda, India, Pakistan, Papua Nugini, Bandalesh, Pakistan, Timor Leste, dan Uzbekistan

Negara Berpendapatan Menengah: Latvia, Peru, Uruguay, Fiji, Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, Filipina, Cuba, Costa Rica, dan Libya.

Detikers, sudah tahu kan ciri-ciri negara maju dan berkembang?

Simak Video "AS Coret RI dari Daftar Negara Berkembang, Airlangga: Kita Bangga!"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/erd)

perm_identity Posted by Admin Website

Karakteristik negara Indonesia sangat beragam. Pertama, Indonesia terkenal dengan karakteristiknya sebagai Negara Kepulauan. Hal itu dikarenakan Indonesia disebut-sebut sebagai negara dengan kepulauan terbanyak di dunia.

Selain itu, Indonesia juga diketahui punya penduduk terbesar keempat di dunia. Per September 2020, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia sebesar 270,20 juta jiwa.

Kemudian Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang luar biasa. Nyaris di setiap pulau di Indonesia memiliki hasil bumi yang beragam, mulai dari minyak bumi, emas, batu bara, perak, dan masih banyak yang lainnya.

Meskipun memiliki kekayaan alam yang besar, Indonesia saat ini masih masuk ke dalam golongan negara berkembang. Hal itu dikarenakan Indonesia masih belum memenuhi kriteria-kriteria untuk disebut sebagai negara maju.

Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan sebuah negara masuk ke dalam golongan negara berkembang? Berikut penjelasannya.

Seperti diketahui, di dunia ini, negara dibagi menjadi dua klasifikasi, yakni negara maju dan berkembang.

Secara singkat, negara maju pada dasarnya merupakan negara yang sudah memiliki kemapanan dan kemandirian di berbagai sektor. Sementara negara berkembang sesuai dengan namanya, adalah negara yang masih berada dalam tahap pembangunan atau perkembangan di segala sisi.

Adapun klasifikasi soal predikat negara maju atau berkembang biasanya dapat dilihat dari kondisi sosial ekonominya. Namun, seiring berjalannya waktu faktor teknologi juga jadi bahan pertimbangan.

Karakteristik Negara Maju

Meskipun memang tidak ada lembaga resmi yang menentukan apakah suatu negara maju atau berkembang, akan tetapi predikat itu sebenarnya bisa kita nilai lewat kondisi yang ada.

Karakteristik negara maju biasanya dapat dilihat dari kondisi ekonominya yang sudah merata, penggunaan teknologi yang sudah maju, sampai tingkat pendidikan masyarakatnya yang tinggi.

Negara maju biasanya juga memiliki kesadaran tinggi akan kerjasama antarnegara. Pasalnya, menurut mereka, dengan adanya kerjasama bisa saling menguntungkan sesama negara.

Oleh karena itu, biasanya organisasi-organisasi besar internasional berisikan oleh negara maju.

Karakteristik Negara Berkembang

Negara berkembang secara sederhana dapat diartikan sebagai negara yang masih belum mendapatkan pencapaian seperti negara maju. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah negara berkembang bukan berarti mereka terbelakang di semua hal.

Negara berkembang secara garis besar masih perlu melakukan pembangunan di berbagai sektor. Biasanya pembangunan itu di bidang pendidikan, sumber daya manusia, infrastruktur, dan tentunya yang paling penting adalah ekonomi.

Karakteristik negara berkembang juga bisa dilihat dari kondisi sosial masyarakatnya. Biasanya, kualitas di bidang pendidikan dan sumber daya yang dimiliki masih belum sebaik negara maju.

Apabila pembangunan di berbagai sektor itu sudah berhasil mencapai targetnya, bukan tidak mungkin suatu negara berubah statusnya dari berkembang menjadi maju.

Ciri-ciri Negara Maju dan Berkembang

Secara umum ciri-ciri dari negara maju dan berkembang biasanya saling berkebalikan. Berikut ini adalah ciri-ciri negara maju dan berkembang:

Pendapatan per kapita biasanya dijadikan tolok ukur terpenting dalam penentuan klasifikasi suatu negara. Sebuah negara dikatakan maju apabila memiliki pendapatan per kapita yang tinggi.

Hal itu bisa diukur dari Pendapatan Nasional per Kapita (Gross National Product/GNP). Apabila hasil bagi dari keseluruhan pendapatan penduduk menghasilkan 10.000 US dollar, maka negara tersebut dapat diklasifikasikan sebagai negara maju.

Sementara negara berkembang memiliki pendapatan per kapita yang cenderung lebih rendah dari negara maju. Ukuran dari pendapatan per kapita yang rendah berarti di bawah 975 US dollar per tahun.

Ukuran kemajuan sebuah negara juga bisa dilihat dari angka pengangguran. Pasalnya apabila angka pengangguran rendah, dapat disimpulkan bahwa masyarakat negara itu mayoritas memiliki penghasilan atau punya pekerjaan.

Selain itu, dapat diartikan pula bahwa negara yang angka penganggurannya rendah berarti negara itu berhasil menciptakan lapangan kerja bagi masyarakatnya. Seiring dengan semakin terjaminnya lapangan kerja masyarakat, maka hal tersebut juga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Bagi negara berkembang, hal tersebut berbanding terbalik. Negara berkembang biasanya memiliki angka pengangguran yang cenderung masih tinggi.

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran adalah besarnya jumlah masyarakat produktif, tetapi lapangan kerja yang minim.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Bagi penduduk negara maju, teknologi merupakan penunjang aktivitas sehari-hari.

Dengan masyarakat yang sadar dan paham akan keberadaan teknologi, maka peluang negara tersebut untuk maju akan lebih besar.

Sedangkan di negara berkembang, angka melek teknologi cenderung lebih rendah. Hal itu disebabkan karena tidak meratanya edukasi soal perkembangan teknologi.

Jaminan kesehatan juga menjadi salah satu faktor yang membuat negara dapat disebut sebagai negara maju. Keberadaan fasilitas kesehatan yang memadai dapat dipastikan akan membuat angka kematian bisa ditekan dan angka harapan hidup lebih tinggi.

Sementara fasilitas kesehatan di negara berkembang lebih minim. Hal tersebut tentunya membuat penduduk makin rentan terserang penyakit. Akibatnya, angka kematian di negara berkembang lebih tinggi di banding angka harapan hidup.

Negara maju dapat memaksimalkan hasil Sumber Daya Alam (SD) yang dimilikinya untuk menyejahterakan negaranya sendiri. Hal itu bisa dilakukan lantaran kualitas SDM yang dimiliki lebih baik ketimbang negara berkembang.

Alhasil, produk dari negara-negara maju dapat didistribusikan ke negara lain sehingga angka ekspor pun semakin tinggi.

Berbanding terbalik dengan negara maju, negara berkembang justru lebih sering melakukan impor daripada ekspor. Hal itu terjadi karena pemanfaatan hasil SDA dalam negeri yang tidak dimanfaatkan dengan baik.

Dengan mengacu pada pemaparan tersebut, dapat disimpulkan karakteristik negara Indonesia masuk ke klasifikasi negara berkembang. Ada beberapa alasan mengapa Indonesia masuk ke negara berkembang meskipun memiliki SDA yang besar.

Pertama, berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia memiliki pendapatan per kapita sebesar 3.869,59 US dollar per tahun. Jumlah tersebut tentu jauh dari ciri-ciri negara maju yang memiliki pendapatan per kapita minimal 10.000 US dollar. Jumlah tersebut bahkan membuat Indonesia masih menempati urutan kelima dari 10 negara anggota ASEAN.

Kedua, terkait dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 1,49 persen. Artinya, populasi Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Permasalahannya adalah, tingkat pertumbuhan yang tinggi itu menyebabkan efek domino yang berdampak ke berbagai hal. Seperti misalnya tingginya permintaan terhadap kebutuhan pokok. Sebenarnya bisa saja hal itu dipenuhi, akan tetapi karena faktor penunjang yang tidak memadai, alhasil suplai barang-barang itu tidak dapat selesai dengan cepat. Alhasil, harga barang meningkat. Hal dan membuat biaya hidup masyarakat menjadi lebih mahal.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi juga tidak beriringan dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai. Alhasil tingkat pengangguran di Indonesia makin tinggi. Pada November 2021, BPS mencatatkan angka pengangguran di Indonesia mencapai 9,1 juta orang.

Dengan semakin mahalnya biaya hidup masyarakat dan angka pengangguran yang tinggi maka efek lainnya adalah menyebabkan angka kemisikinan yang tinggi.

Demikian pembahasan mengenai karakteristik negara Indonesia sebagai negara berkembang. Di Sampoerna Academy, pembelajaran mengenai pengembangan mental dan karakteristik siswa ada kurikulumnya tersendiri, yaitu metode STEAM.

Melalui metode ini, siswa tidak hanya diharapkan berperan aktif, namun lebih berani mengambil risiko, terlibat dalam pemecahan masalah, berkolaborasi, dan memiliki proses berpikir yang kreatif.

Tertarik bergabung dengan Sampoerna Academy? Dapat informasi lengkapnya dengan klik link ini.

Source:
Ilmugeografi.com – Negara Indonesia

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA