Mengapa kita tidak boleh menggunakan pupuk secara berlebihan

Photo Credit: Pexels

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pupuk memegang peranan penting dalam pertumbuhan hasil pertanian. Sayangnya, masih banyak yang belum mengerti bahwa fungsi pupuk bisa maksimal apabila digunakan dalam kadar yang tepat. Masalahnya, banyak petani di Indonesia yang hanya mengandalkan naluri dan pengalaman dalam menggunakan pupuk. Mereka menganggap bahwa semakin banyak pupuk yang diberikan, maka akan semakin baik pula efeknya terhadap hasil pertanian.

Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Apalagi jika petani mencampurkan pupuk A dengan pupuk B atau C. Kandungan kimia yang ada di dalam tiap pupuk bisa saling bereaksi sehingga menimbulkan kerugian terhadap kondisi pertanian. Untuk itu, mari ketahui dulu akibat penggunaan pupuk secara berlebihan berikut ini.

Mengganggu mikroorganisme dalam tanah

Sebelum menggunakan pupuk secara berlebihan, ingatlah bahwa tanaman bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang bergantung pada tanah. Di dalam tanah juga terdapat cacing tanah dan mikroorganisme lain yang hidup.

Nah, jika Anda menaburkan pupuk secara berlebihan pada tanah, bukan tidak mungkin tanah akan menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Alhasil, aktivitas cacing tanah dan mikroorganisme di dalam tanah pun terganggu. Padahal, cacing tanah bisa membantu menyuburkan tanah sehingga baik untuk hasil pertanian Anda.

Bisa menjadi racun bagi tanaman

Coba cek kembali, apakah pupuk yang Anda gunakan mengandung kalium? Apabila digunakan secara berlebihan, kandungan kalium tersebut bisa mengganggu keseimbangan basa pada tanah pertanian sehingga berpotensi merusak tanaman.

Di sisi lain, kandungan magnesium dan kalsium yang berlebihan dalam tanah bisa membuat kondisi pH tanah menjadi terlalu basa. Kondisi ini bisa mengurangi atau menghilangkan beberapa unsur hara tidak tersedia untuk tanaman. Hasilnya, tanaman pun tidak dapat tumbuh dengan baik.

Menghambat pembusukan bahan organik

Masih berhubungan dengan poin pertama, pupuk kimia yang digunakan dalam jumlah terlalu banyak bisa menyebabkan risiko kematian mikroorganisme. Padahal, berbagai mikroorganisme tersebut berfungsi menguraikan bahan-bahan organik di dalam tanah demi meningkatkan kesuburuan. Apabila banyak mikroorganisme yang mati, tentunya tanah lahan pertanian Anda menjadi tidak subur sehingga berpengaruh buruk terhadap hasil pertaniannya pula.

Kualitas air di sekitar lahan pertanian jadi buruk

Saat Anda menggunakan pupuk secara berlebihan, bukan hanya tanah dan tanaman yang terkena dampanya, tetapi juga lingkungan sekitar lahan, terutama air. Hal ini bisa terjadi karena ketika hujan, sisa pupuk yang tidak terserap akar tanaman akan terbawa aliran air hujan menuju sungai atau danau terdekat.

Kandungan dalam pupuk dimanfaatkan oleh tanaman air untuk tumbuh. Apabila tanaman air seperti eceng gondok tumbuh hingga menutupi permukaan sungai, tentunya bisa mengurangi kandungan oksigen di area permukaan tersebut.

Biaya operasional membengkak

Semakin banyak pupuk yang Anda gunakan, maka akan semakin banyak pula biaya yang harus Anda keluarkan. Padahal, belum tentu seluruh pupuk yang Anda sebar diserap dengan baik oleh tanaman. Biasanya tanaman hanya mengambil unsur hara secukupnya dari lingkungan lahannya. Alhasil, kelebihan pupuk pun jadi terbuang sia-sia padahal Anda sudah mengeluarkan cukup banyak biaya.

Segala sesuatu yang berlebihan memang sifatnya kurang baik. Kalimat ini sepertinya juga cocok diterapkan dalam penggunaan pupuk untuk pertanian. Dengan mengetahui berbagai akibat di atas, semoga Anda tidak “terjebak” lagi dalam menggunakan pupuk secara berlebihan. Bukannya subur, bisa-bisa hasil pertanian Anda justru tidak tumbuh optimal sesuai harapan.

Brilio.net - Merawat tanaman masih menjadi salah satu tren yang booming akhir-akhir ini. Sejak masa pandemi corona, semakin banyak orang hobi merawat beberapa jenis tanaman. Mulai dari monstera, hoya, begonia, sukulen, kaktus, sampai dengan janda bolong.

Nggak heran kalau banyak orang yang mulai mempelajari untuk merawat tanaman di rumah. Tapi jangan hanya fokus untuk mempercantik tanaman, kamu juga perlu untuk memperhatikan beberapa teknik agar tanamanmu tetap sehat.

Sebab perlu kamu ketahui, diperlukan komposisi yang pas dalam merawat tanaman. Dari pemberian pupuk, air, sampai dengan bahan pendukung lainnya. Bahkan kalau kamu berlebihan dalam merawatnya justru akan merugikan dirimu sendiri. Termasuk juga untuk pemberian pupuk yang berlebihan lho. Akibatnya nggak hanya tanamanmu yang akan rusak, namun juga berdampak pada lingkungan sekitar. Nah, hal ini perlu kamu pahami agar tanaman tetap tumbuh dan lingkunganmu tubuh sehat. Penasaran seperti apa caranya?

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (17/12), berikut 5 akibat negatif penggunaan pupuk berlebih pada tanaman.

BACA JUGA :
15 Jenis tanaman hias daun, beri efek segar di luar dan dalam rumah

foto: freepik.com

Pemberian pupuk pada tanaman pada dasarnya akan memberikan pertumbuhan yang subur untuk tanaman. Ibarat manusia, tanaman memerlukan pupuk sebagai makanan dalam tumbuh kembangnya. Namun yang perlu kamu perhatikan, jangan sampai memberikan pupuk secara berlebihan pada koleksi tanamanmu. Karena hal itu justru akan merusak kondisi tanah. Pupuk kimia yang digunakan pada tanaman tidak semuanya terserap oleh tanaman, sehingga akan ada beberapa sisanya yang tertinggal di tanah. Dampaknya, tanah tidak lagi gembur dan membuatnya menjadi lengket. Kondisi ini akan membuat tanah akan semakin tergantung kepada pupuk kimia yang digunakan. Bahkan, penggunaan pupuk kimia juga akan mengganggu keseimbangan hara pada tanah, yang mengakibatkan tanaman kekurangan makanan dan tidak akan tumbuh dengan maksimal. Efek negatif ini nggak hanya mempengaruhi kondisi lingkunganmu saja lho, tapi juga dengan berbagai makhluk hidup yang bergantung pada tanah, yang tentunya bukan hanya tanaman saja, seperti cacing tanah dan mikroorganisme lainnya.

BACA JUGA :
10 Tanaman ini tumbuh di tempat tak terduga, kok bisa ya?

foto: freepik.com

Selain tanah, air di sekitar lahan pertanian juga akan menerima dampak negatifnya. Kondisi bisa terjadi karena saat hujan sisa pupuk yang tidak terserap akar tanaman akan terbawa aliran air hujan. Kemudian aliran ini akan menuju sungai atau danau terdekat. Perlu kamu ketahui, kandungan dalam pupuk dimanfaatkan oleh tanaman air untuk tumbuh. Nah jika tanaman air tumbuh hingga menutupi permukaan sungai, hal ini dapat mengurangi kandungan oksigen di area permukaan tersebut.

3. Merugikan biaya perawatan.

foto: freepik.com

Dalam merawat tanaman tentu diperlukan waktu dan biaya yang harus dikeluarkan. Tentu dengan perawatan ini diharapkan tanaman bisa tumbuh subur dan sehat. Namun hal ini akan sulit didapatkan kalau kamu terlalu berlebihan dalam memberikan pupuk pada tanaman. Dengan banyaknya pupuk yang kamu beri, maka akan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan. Karena dengan memberikan pupuk dalam jumlah banyak, belum tentu seluruh pupuk yang disebar akan terserap dengan baik oleh tanaman. Tanaman biasanya hanya mengambil unsur hara secukupnya dari lingkungan lahannya. Hasilnya, kelebihan pupuk pun jadi terbuang sia-sia padahal kamu sudah mengeluarkan cukup banyak biaya. Selain itu, juga tidak akan menjamin produktivitas tanaman akan meningkat. Maka, perhatikan dengan baik kondisi tanaman yang kamu rawat termasuk juga dengan kadar perawatan yang tepat.

4. Memberikan dampak buruk pada hasil pertanian.

foto: freepik.com

Dampak buruk juga bisa terjadi pada hasil pertanian. Situasi ini masih berkaitan dengan dampak yang timbul saat rusaknya tanah. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di dalam tanah terdapat cacing tanah dan mikroorganisme lain yang hidup. Ketika kamu memberikan pupuk secara berlebihan, tidak menutup kemungkinan tanah akan menjadi asam sehingga teksturnya cenderung lebih keras dan tidak gembur. Kondisi ini akan membuat ekosistem di dalam tanah akan terganggu. Padahal, cacing tanah bisa membantu menyuburkan tanah sehingga baik untuk hasil pertanian kamu. Selain itu, pupuk kimia yang digunakan dalam jumlah terlalu banyak bisa menyebabkan risiko kematian mikroorganisme. Hal ini tentu akan sangat disayangkan, karena berbagai mikroorganisme tersebut berfungsi menguraikan bahan-bahan organik di dalam tanah demi meningkatkan kesuburan. Ketika banyak mikroorganisme yang mati, tentunya tanah lahan pertanian menjadi tidak subur sehingga berpengaruh buruk terhadap hasil pertaniannya pula.

5. Tanaman akan rusak.

foto: freepik.com

Ya, dari banyaknya kerugian yang sudah dijelaskan, tentu akan menimbulkan kerusakan pada tanaman. Apalagi jika dalam pupuk yang kamu gunakan terkandung kalium, maka hal ini juga harus dipertimbangkan, karena kandungan kalium yang berlebihan pada pupuk bisa mengganggu keseimbangan basa pada tanah pertanian sehingga berpotensi merusak tanaman. Di samping itu, kandungan magnesium dan kalsium yang berlebihan dalam tanah bisa membuat kondisi pH tanah menjadi terlalu basa. Kondisi ini bisa mengurangi atau menghilangkan beberapa unsur hara tidak tersedia untuk tanaman. Hasilnya, tanaman pun tidak dapat tumbuh dengan baik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA