Mengapa dalam perpindahan barang pada bagian kolom Out of Balance harus sama dengan nol jelaskan

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Terdapat sebuah akun yang mungkin asing bagi pengguna software Zahir Accounting, yakni akun Historical Balancing. Akun ini merupakan akun bawaan yang otomatis muncul dalam aplikasi akuntansi Zahir.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai historical balancing, artikel ini akan menjelaskan secara rinci untuk Anda.

Kenali lebih lanjut terkait Historical Balancing dalam Zahir Accounting!

Apa Itu Historical Balancing?

Ketika mengisi saldo awal akun pada program zahir kita akan menemukan satu buah akun dengan nama ” Historical Balancing”.

Terkait pemahaman mengenai historical balancing, memang bagi sebagian orang yang awam dengan software akuntansi tidak banyak mengetahui nama akun ini.

Perlu diketahui bahwa akun tersebut adalah akun bawaan dari program Zahir Accounting, sehingga akan muncul tanpa kita buat terlebih dahulu pada data rekening.

Akun Historical Balancing tersebut berfungsi sebagai akun “penyeimbang sementara.”

Jika antara bagian harta dan kewajiban ditambah modal tidak balance, maka selisih antara harta dan kewajiban ditambah modal tersebut akan dimasukkan ke dalam akun Historical Balancing tersebut.

Dalam ilmu akuntansi terdapat persamaan sederhana yakni jumlah harta harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah modal.

Di sinilah maksud historical balancing sebagai akun penyeimbang.

Gambar di atas adalah contoh rekening yang tidak balance, sehingga akun historical balancing ini akan ada nominalnya.

Akun tersebut bisa membantu para user Zahir Accounting untuk mengetahui apakah saldo awal akun yang diinput sudah seimbang atau belum, sehingga kita bisa mengambil keputusan untuk mengoreksi kembali jika terdapat nilai pada akun historical balancing tersebut.

Baca Juga :  Kupas Tuntas Neraca Keuangan

Untuk diingat, Historical balancing ini harus selalu bernilai nol.

Mengapa demikian?

Historical balancing ini adalah akun penyeimbang. Jika nilai historical balancing ini tidak nol secara ilmu akuntansinya masih kurang benar.

Tutup buku merupakan hal yang penting dalam perusahaan. Bagaimana cara menutup buku kas umum dan juga contoh laporan tutup buku akhir bulan dan akhir tahun?

Pada dasarnya, Tutup Buku merupakan bagian akhir dari siklus akuntansi perusahaan yang dilakukan dengan proses pemindahan Akun Nominal (Nominal Account) dan Dividen (Dividend) ke Laba Ditahan (Retained Earnings) sehingga nilai saldo akhir setiap akun Neraca menjadi saldo awal untuk periode selanjutnya.

Dengan adanya cara membuat tutup buku, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar profit yang didapat dan berapa banyak pengeluaran transaksi kas bisnis selama satu periode akuntansi. Pelajari software pembukuan di sini.

Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal dengan klik pada tombol atau banner di bawah ini.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Apa Itu Tutup Buku?

Tutup buku bukanlah istilah yang asing di dunia akuntansi. Namun, untuk Anda yang tidak memiliki kemampuan basic akuntansi mungkin ini merupakan hal yang baru.

Secara singkat penutupan buku adalah kegiatan atau cara yang dilakukan di bagian keuangan untuk meng-cut off atau menutup pelaporan di laporan keuangan akhir periode.

Proses ini dilakukan pada dua tahap, yaitu pada akhir bulan dan pada akhir tahun. Konsep dasar closing adalah pemindahan nilai saldo akhir setiap akun-akun di Neraca menjadi saldo awal untuk bulan atau tahun berikutnya.

Sedangkan nilai saldo akhir setiap akun-akun di Laba Rugi ditutup dan dipindahkan ke akun laba tahun berjalan (current year earnings) setiap bulannya.

Sementara itu, laba tahun berjalan akan ditutup dan dipindahkan ke laba ditahan (retained earnings) pada akhir tahun setelah tutup pembukuan akhir tahun. Gunakan aplikasi pembukuan untuk bisnis lebih mudah dan cepat.

Manfaat Laporan Tutup Pembukuan

Proses ini merupakan kegiatan yang wajib dilakukan baik di bidang akuntansi dan audit. Cut-off juga harus dilakukan meskipun proses akuntansi dikerjakan menggunakan software akuntansi.

Hal ini karena banyak manfaat yang akan diperoleh dengan cara melakukan tutup buku, baik untuk pihak internal maupun eksternal perusahaan. Diantaranya seperti:

a. Mengetahui posisi keuangan dan kekayaan perusahaan dengan cara melihat nilai akhir dari laporan Neraca.

b. Mengetahui atau menilai kinerja keuangan perusahaan dengan melihat nilai akhir dari laporan Laba-Rugi.

c. Membentuk saldo awal di bulan/tahun/periode atas akun-akun yang ada di Neraca dengan merujuk saldo akhir periode sebelumnya.

d. Menganalisis rasio keuangan

e. Melakukan pembagian dividen dari laba ditahan setelah tutup buku akhir tahun.

f. Sebagai langkah akhir cut-off data keuangan.

Kelola Usaha Mikro Kecil secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Pentingnya Menerapkan Penutupan Buku

Dalam sistemnya,  cara Tutup Buku dilakukan oleh akuntan dengan memisahkan (Cut-Off/Pisah Batas) pembukuan akunting perusahaan per periode atau tahun; mengkalkulasi Laba/Rugi di akhir periode; dan mendapatkan Neraca Akhir.

Pada akhirnya, Penutupan Buku diterapkan dengan tujuan supaya perusahaan dapat:

  • Mengukur pencapaian atau perkembangan bisnis (Laba/Rugi) selama periode tersebut.
  • Mendapatkan angka kekayaan perusahaan di akhir periode.
  • Mengkalkulasi rasio finansial perusahaan termasuk kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (liquidity) dan jangka panjangnya (solvability).
  • Membagikan dividen dari Laba Ditahan setelah proses Tutup Buku di akhir tahun.

Prosedur Penerapan Tutup Buku

Berikut adalah prosedur penerapan Tutup Buku dalam sistem akuntansi:

1. Pisahkan akun nominal (Nominal Account) dengan akun riil (Real Account) 2. Tutup akun nominal (Nominal Account) dan pindahkan ke laporan laba rugi (Income Statement) 3. Susun laporan laba rugi (Profit/Loss) 4. Kalkulasi pajak penghasilan (Income Tax) dan masukkan ke dalam buku besar 5. Tutup pembukuan besar pajak penghasilan (Income Tax) dan pindahkan ke Laba/Rugi (Profit/Lost) 6. Tutup buku besar laba/rugi (Profit/Lost) dan pindahkan ke laba ditahan (Retained Earning) 7. Tutup dividen (Dividend) dan pindahkan ke laba ditahan (Retained Earning) 8. Susun neraca lajur (Trial Balance)

9. Membuat neraca akhir (Balance Sheet)

Bagaimana pendapat Anda setelah mengetahui kegunaan tutup buku? Ternyata untuk melakukan proses tersebut dibutuhkan ketelitian dan waktu yang panjang, bukan?

Tapi jangan khawatir, setelah cara proses Tutup Buku selesai, laporan pembukuan Anda pun akan semakin sempurna.

Baca juga: Tips Membuat Laporan Keuangan Akhir Tahun dengan Cepat & Akurat

Langkah-Langkah Tutup Buku

Kegiatan closing dalam penyusunan laporan keuangan ini sebenarnya dikenal dengan membuat jurnal penutup.

Dalam pembuatannya, dokumen yang digunakan sebagai dasar menyusun jurnal penutup adalah laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk cut off.

a. Menutup Saldo Pendapatan

Pendapatan xxx
Ikhtisar Laba/Rugi xxx

b. Menutup Saldo Beban

Ikhtisar Laba/Rugi xxx
Beban xxx

c. Menutup Akun Ikhtisar Laba/Rugi

Ikhtisar Laba/Rugi xxx
Modal xxx

Modal ini berupa laba tahun berjalan di mana nilainya berasal dari Laba/Rugi yang ada di laporan Laba-rugi. Selanjutnya pada saat tutup pembukuan, akun Laba Tahun Berjalan di balik ke akun Laba Ditahan.

Akun Laba Ditahan inilah yang digunakan untuk dasar pembagian dividen.

Kelola Kas & Transaksi Lebih Mudah dan Akurat, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini!

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Cara Membuat Laporan Penutupan Buku Kas Umum Lebih Mudah dengan Jurnal

Salah satu perusahaan penyedia layanan akuntansi cloud di Indonesia adalah Jurnal, platform akuntansi online berbasis komputasi cloud.

Dengan Jurnal, Anda dapat mengakses laporan keuangan Anda secara real time dimana pun dan kapan pun Anda berada. Ini memudahkan pemilik usaha untuk selalu memeriksa kondisi keuangan perusahaan.

Selain itu tidak perlu menyewa jasa dengan harga yang mahal untuk mengatur akuntansi perusahaan secara professional.

Baru-baru ini, Jurnal baru saja merilis fitur baru Tutup Buku untuk memudahkan Anda dalam melengkapi proses pembukuan Anda.

Berikut adalah cara menutup buku kas umum dan contoh laporan closing akhir bulan dan akhir tahun dengan software Jurnal.

  1. Klik “+Mulai Tutup Buku”. Hal yang perlu Anda ingat adalah, ketika Anda sudah melakukan penutupan buku, maka Anda tidak dapat melakukan perubahan data transaksi hingga tanggal akhir yang ditetapkan.
  2. Lakukan konfirmasi seperti: rekonsiliasi bank, stok opname, penyusutan aset.
  3. Jika Anda sudah yakin untuk melanjutkan, klik “Lanjut”. Anda akan diarahkan ke halaman lebih detail dari penutupan buku Anda;
  4. Halaman ini menunjukkan trial balance. Pastikan semua akun memiliki jumlah saldo yang benar. Periksa juga untuk total akhir debit dan credit di bawah kolom Trial Balance dan Balance Sheet memiliki jumlah saldo yang sama;
    Jika semua saldo sudah benar, scroll ke bagian bawah halaman;
  5. Pilih akun biaya (tax expense account) yang akan digunakan untuk mencatat pengeluaran pajak periode cut off ini; Isi pengeluaran pajak untuk periode closing. Jika usaha Anda memiliki keuntungan, pajak dapat diisi dalam bentuk persentase dari keuntungan tersebut, atau langsung memasukkan nominal pengeluaran pajak nya;
  6. Pilih akun hutang pajak (tax payable account) untuk menampung biaya pajak yang belum dibayarkan ini;
  7. Pilih akun laba ditahan (retained earnings account) untuk menyimpan keuntungan atau kerugian;
  8. Isi keterangan tambahan pada field Memo jika diperlukan;
  9. Klik tombol “Simpan dan Lanjutkan”;
  10. Periksa kembali semua informasi, dan jika sudah sesuai klik tombol tutup buku.

Banyak manfaat yang akan Anda peroleh seperti meningkatkan keamanan pembukuan, fleksibilitas periode waktu closing dan tentu saja masih banyak manfaat lain yang dapat diperoleh.

Berikut beberapa kelebihan yang Anda dapatkan dengan fitur ini:

1. Meningkatkan keamanan pembukuan

Mencegah perubahan data pembukuan Anda oleh pihak tidak berwenang pada laporan yang telah di cut off. Demi keamanan data para pelanggan.

2. Laporan keuangan secara berkala

Memudahkan Anda menyusun seluruh laporan keuangan mulai dari laporan Neraca, Neraca Lajur, Laba Rugi, hingga Arus Kas secara periodik.

Baca juga: Sudah Siap dengan Akhir Tahun? Inilah Laporan Keuangan yang Perlu Anda Siapkan!

3. Fleksibilitas untuk memilih panjang periode

Memudahkan Anda menyusun seluruh laporan keuangan setiap bulan, triwulan, semester atau sesuai kebutuhan bisnis Anda.

Sehingga Anda tidak perlu dipusingkan dengan hal tersebut dan bisa fokus pada hal lain seperti pemasaran dan riset produk terbaru.

Itulah beberapa keunggulan fitur tutup buku pada Jurnal. Selain fitur tutup buku, Jurnal juga dilengkapi berbagai fitur lainnya, seperti aplikasi pencatatan keuangan, membuat laporan keuangan lengkap, mengelola stok barang melalui aplikasi inventaris barang, hingga melakukan rekonsiliasi bank secara cepat. Manfaatkan juga aplikasi invoice dan kwitansi untuk membantu pekerjaan Anda.

Tunggu apalagi? Daftarkan perusahaan Anda sekarang dengan Jurnal.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Itulah penjelasan mengenai cara menutup buku kas umum dan contoh laporan closing akhir bulan dan akhir tahun.

Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi.

Jadwalkan sesi demo dan konsultasikan kebutuhan Anda langsung dengan sales kami

Jadwalkan Demo

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA