Membuat benda-benda membentuk dan mengurangi bahan yang diukir adalah

Seni yang Pembuatannya dengan Cara Menggunakan Teknik teknik Ukir

Komaruddin Bagja Arjawinangun Kamis, 17 Maret 2022 - 17:33:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Masih banyak yang bingung seni yang pembuatannya dengan cara menggunakan teknik teknik ukir ada apa saja. Padahal, hasilnya banyak hasilnya yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari.

Seni yang Pembuatannya dengan Cara Menggunakan Teknik teknik Ukir

Jawaban dari seni yang pembuatannya dengan cara menggunakan teknik ukir, antara lain adalah seni grafis dan seni relief. Seni grafis sendiri tak hanya menggunakan kayu sebagai medianya, tetapi bisa menggunakan cetak sablon (silk screen), cetak tinggi (stempel) dan juga cetak datar (lithography). 

Dalam seni grafis yang menjadi esensi adalah membuat cetakan untuk mentransfer gambar dari cetakan ke media karya. Paling umum media yang digunakan yaitu kertas.

Sebelumnya mari kita cari tahu apa itu mengukir? Mengukir adalah sebuah kegiatan menggores, memahat dan juga menoreh pola pada suatu permukaan benda yang bisa diukir. 

Kegiatan mengukir dapat dilakukan dengan cara memahat demi mendapatkan bentuk yang dikehendaki. Kamu bisa mengurangi dan membuang bagian yang tidak diperlukan.

Sang seniman dapat membentuk ornamen sesuai dengan gagasannya. Sementara itu, pengertian teknik pahat adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi bahan yang tidak dibutuhkan dengan alat pahat. 

BACA JUGA:
Asal Usul Patung Pancoran Jakarta dan Sejarahnya Lengkap

Untuk lebih jelasnya, kita akan membedakan antara seni pahat dengan seni ukir. Kedua seni memang kerap disamakan. Padahal, masing-masing memiliki perbedaan.

Misalnya, saja pada seni yang pembuatannya dengan cara menggunakan teknik teknik ukir menggunakan bidang datar. Selanjutnya dapat dibentuk bagian-bagian cekung dan bagian cembung untuk memperoleh suatu pola seni atau gambar tertentu. 

Sedangkan, pada seni pahat bertujuan untuk menghasilkan karya dalam wujud tiga dimensi, contoh karyanya adalah patung.

Sementara itu, ada 5 jenis seni ukir yang dihasilkan oleh para seniman, yaitu jenis ukiran cembung, jenis ukiran cekung, jenis ukiran susun, jenis ukuran garis, jenis ukiran takokak dan jenis ukiran tembus. 

Dalam karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:

a. Fungsi Magis: Maksudnya karya seni ukir mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berhubungan dengan kepercayaan spiritual. 

b. Fungsi Hias: Karya seni ukir yang dibuat untuk hiasan semata dan tidak ada makna tertentu. 

c. Fungsi Konstruksi: Karya dari seni ukir hanya untuk mendukung konstruksi sebuah bangunan. 

d. Fungsi simbolik: Berhubungan dengan ciri khas kebudayaan setempat. Contohnya ada bentuk atau kode-kode visual tradisi Minangkabau yang biasa disebut ‘Kupang-kupang si awang labiah’ yang terdapat pada singok bangunan tradisi minang. 

e. Fungsi Ekonomi: Pada seni ukir juga memiliki fungsi ekonomi yaitu 
dapat membuka lapangan pekerjaan.

Untuk karya seni yang pembuatannya dengan cara menggunakan teknik teknik ukir antara lain: motif ukir Jepara, Motif Ukir Jepara, Motif Ukir Bali, Motif Ukir Yogyakarta, dan motif ukir Asmat dari Papua. Semoga paham ya!


Editor : Puti Aini Yasmin

TAG : karya seni patung seni ukiran ukir seni budaya

​ ​ ​

Siapa sih yang tidak tahu patung? Benda dengan bentuk menyerupai makhluk hidup atau benda lain yang sering kali ditemui di berbagai tempat. Saat kita pergi ke museum, misalnya, ada patung yang menyerupai pahlawan, lalu ada juga beberapa patung yang dijadikan landmark atau ciri khas dari suatu daerah maupun negara seperti patung Wisnu Kencana di Bali, patung Liberty di Amerika Serikat, dan sebagainya. Lalu, apa saja jenis bahan patung itu?

Patung sendiri adalah salah satu karya seni rupa yang berwujud tiga dimensi karena memiliki tinggi, lebar, dan panjang. Cara membuatnya bisa dengan dipahat atau diukir, sehingga membutuhkan bahan dan alat tertentu sebagai media membuatnya.

Bahan Pembuat Patung

Dalam pembuatan patung terdapat jenis-jenis bahan yang biasa digunakan. Jenis bahan patung itu dibagi menjadi 4, termasuk bahan keras, sedang, lunak dan cetak.

  • Bahan keras : bahan keras dapat berupa bebatuan, misalnya batu marmer, batu granit, atau beberapa jenis kayu yang keras seperti kayu jati dan kayu ulin.
  • Bahan sedang : bahan sedang merupakan bahan yang tidak keras dan tidak juga lunak. Bahan tersebut dapat berupa beberapa jenis kayu, misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
  • Bahan lunak : bahan lunak adalah bahan yang dapat dengan mudah dibentuk menjadi patung, misalnya tanah liat atau plastisin.
  • Bahan cetak : bahan cetak merupakan bahan yang paling banyak dipakai dalam membuat patung. Hal ini karena prosesnya cukup mudah yaitu dengan mencetak sesuai bentuk yang diinginkan. Contoh bahan cetak yaitu semen, gipsum, emas, perak, dan pasir.

Baca juga: Teknik Dalam Berkarya Seni Patung

Alat  Pembuat Patung

Selain bahan-bahan, dalam membuat patung kita juga akan membutuhkan beberapa alat untuk membantu proses pembuatannya. Adapun alat-alat tersebut meliputi:

  • Butsir atau sudip : merupakan alat yang digunakan untuk membentuk patung dengan memotong atau mengurangi bahan dari patung. Biasanya digunakan untuk membuat patung dari tanah liat. Alat tersebut terbuat dari kayu dan kawat.
  • Meja putar : biasanya merupakan meja berbentuk lingkaran yang dapat berputar dan dapat membantu untuk membentuk patung dari berbagai arah.
  • Pahat : merupakan alat yang digunakan untuk memahat, mengurangi atau membentuk patung. Alat tersebut berupa sebilah besi yang memiliki ujung miring. Biasa digunakan untuk membuat patung berbahan kayu maupun batu.
  • Palu : digunakan untuk memukul pahat, sehingga bisa membentuk pola patung. Palu bisa juga digunakan untuk memberikan pola kepada patung secara langsung.
  • Tang : digunakan untuk merubah bentuk dari kawat. Kawat digunakan untuk membentuk rangka dari patung yang akan dibuat.
  • Las : digunakan untuk menyambungkan besi yang akan digunakan baik untuk rangka dari patung maupun untuk bahan utama dari patung tersebut.
  • Cetakan : adalah alat yang digunakan untuk membuat patung yang memiliki bahan berbentuk adonan. Cetakan sudah memiliki bentuk yang diinginkan bagi pembuatnya.

Seni patung adalah karya seni rupa yang diciptakan dengan membentuk bahan bervolume yang dapat berupa tanah liat, kayu, batu, logam dan bahan lainnya dengan cara substraktif yang berarti mengurangi bahan seperti dipahat, dipotong, dicukil atau dengan cara aditif, yang berarti menambahkan bahan seperti mengecor dan mencetak. Dari mana pengertian tersebut didefinisikan? berikut adalah uraiannya.

Pengertian Seni Patung berdasarkan Makna Kata

Dalam KBBI, patung berarti tiruan bentuk orang, hewan, dan sebagainya dibuat (dipahat dan sebagainya) dari batu, kayu, dan sebagainya. Meskipun banyak patung yang menirukan manusia atau hewan, kenyataannya tidak semua patung menirukan alam. Misalnya terdapat patung-patung yang berbentuk abstrak geometris juga, seperti yang akan dijelaskan dibawah ini.

Sementara itu dalam bahasa Inggirs, patung disebut sebagai Sculpture. Dalam oxford dictionary disebutkan bahwa sclupture atau patung adalah seni untuk membuat tiruan dua/tiga dimensi atau bentuk abstrak, dengan cara memahat batu, kayu atau mencetak logam dan plastik.

Dapat disimpulkan bahwa dari makna katanya, patung adalah seni untuk membuat tiruan alam atau bentuk abstrak dengan cara memahat batu, mencetak logam, atau menggunakan bahan dan teknik membuat patung lainnya.

Tentunya telah banyak pula cendekia dan ahli seni yang mendefinisikan pengertian seni patung. Berikut ini akan disampaikan beberapa pendapat para ahli seni mengenai pengertian atau definisi dari seni patung.

Mikke Susanto

Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak) (Susanto, 2011, hlm. 296).

Soenarso dan Soeroto

Seni Patung adalah semua karya dalam bentuk meruang. Menurut Kamus Besar Indonesia adalah benda tiruan, bentuk manusia dan hewan yang cara pembuatannya dengan dipahat  (Soenarso dan Soeroto, 1996, hlm. 6).

B.S Mayers

Seni patung adalah karya tiga dimensi yang tidak terikat pada latar belakang apa pun atau bidang manapun pada suatu bangunan. Karya ini diamati dengan cara mengelilinginya, sehingga harus nampak mempesona atau terasa mempunyai makna pada semua 6 seginya (Mayers, 1958, hlm. 131-132).

Mayers (1969, hlm. 351) menambahkan bahwa seni patung berdiri sendiri dan memang benar-benar berbentuk tiga dimensi sehingga dari segi manapun kita melihatnya, kita akan dihadapkan kepada bentuk yang bermakna.

Sejauh ini berdasarkan pengertian dan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa karya seni patung memiliki media dan teknik yang luas. Berbagai hal dapat menjadi aspek pendukung dalam terciptanya karya seni patung. Perwujudan patung juga ternyata beragam, apa saja jenis-jenisnya?

Jenis-Jenis Patung

Patung terdiri atas bermacam jenis yang berbeda. Secara umum, patung dapat dibedakan melalui perwujudan atau bentuknya menjadi dua macam, yakni sebagai berikut.

  1. Patung figuratif (realis/representatif).
    Berarti patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam, seperti manusia, binatang dan tumbuhan. Dapat dikatakan patung ini nyata dalam perwujudannya dan tidak hanya abstrak atau mengawang-awang. Contoh: patung pahlawan, patung macan, dsb.
  2. Patung nonfiguratif (imajinatif/nonrepresentatif).
    Adalah patung yang tidak meniru alam, terlepas dari wujud-wujud tiruan yang ada di alam. Patung ini perwujudannya tidak nyata dan bersifat abstrak, seperti: patung abstrak geometris, patung berupa bentuk silinder runcing sebagai simbol bambu runcing, dsb.

Fungsi Seni Patung

Sebagain jenis patung mungkin tidak memiliki fungsi terapan dalam kehidupan sehari-hari. Naun demikian terdapat pula patung yang memiliki fungsi simbolik atau bahkan fungsi religi terhadap kepercayaan tertentu. Beberapa fungsi seni patung adalah sebagai berikut.

  1. Patung Dekorasi. Berfungsi untuk memperindah suatu ruangan atau lingkungan eksterior.
  2. Patung Monumen, Dibuat untuk mengenang jasa tokoh atau kelompok tertentu, seperti sosok pahlawan suatu negara atau memperingati peristiwa bersejarah.
  3. Patung Kerajinan. Merupakan patung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga dapat diminati untuk dibeli berdasarkan berbagai kebutuhan umum yang tidak spesifik.
  4. Patung Arsitektur, dibuat untuk menunjang atau melengkapi kontruksi suatu bangunan sehingga lebih terpadu dan harmonis dengan desain arsitektur yang telah dirancang.
  5. Patung Seni (fineart). Patung seni atau seni murni dibuat hanya untuk kepentingan estetis dan dapat menjadi sangat eskperimental bentuknya (seni tidak selalu indah).
  6. Patung Religi. Bagi beberapa agama dan kepercayaan patung memiliki unsur dan makna religius dan digunakan sebagai sarana beribadah.

Bahan dan Alat Seni Patung

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat seni patung sangat beragam, namun secara umum bahan seni patung dapat dibedakan menjadi tiga macam yang meliputi bahan lunak, sedang, dan keras. Berikut ini adalah pembahasannya.

Bahan Seni Patung

Terdapat beberapa kategori bahan yang dapat digunakan untuk membuat patung. Beberapa bahan seni patung tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Bahan Lunak. Bahan lunak yang memiliki masa atau volume dapat digunakan untuk membuat patung, seperti: tanah liat, lilin, clay, hingga ke bahan khas atau alternatif seperti: sabun, dsb.
  2. Bahan Sedang. Bahan yang tidak lunak dan tidak keras, misalnya: kayu randu, kayu mahoni, kayu waru dan kayu yang tidak terlalu keras lainnya.
  3. Bahan Keras. Bahan keras dapat berupa batu atau kayu yang lebih keras, contohnya adalah: batu marmer (pualam), batu granit, batu andesit, kayu jati, kayu ulin, kayu sonokeling.
  4. Bahan Cor. Bahan cor adalah bahan yang cair, serbuk atau tidak padat, namun dapat menjadi keras dalam waktu tertentu atau ketika diproses lebih lanjut. Bahan cor meliputi: Semen, pasir, gips, logam, emas, timah, bahan kimia: resin, fiber, dll.

Alat Seni Patung

Peralatan yang diperlukan untuk membuat patung sangat bergantung pada bahan dan teknik yang akan digunakan. Misalnya jika kita akan membuat patung dengan teknik ukir, maka alat yang dibutuhkan adalah pisau cukil. Sementara itu jika kita akan membuat patung dengan cara memahat, maka kita akan membutuhkan alat pahat. Beberapa alat yang biasa digunakan pada proses pengerjaan seni patung adalah sebagai berikut.

  1. Pahat. Digunakan untuk bahan sedang atau keras untuk memahat atau mengurangi bahan keras sehingga membentuk objek yang yang diinginkan. Pahat terbuat dari logam keras yang tajam, tersedia dalam berbagai mata pisau, digunakan dengan cara memalu pahat pada bahan patung.

    Alat pahat untuk membuat seni patung

  2. Butsir. Butsir adalah semacam pisau/alat sudip untuk mengukir bahan lunak. Biasanya butsir terbuat dari kayu atau memiliki mata logam yang tumpul. Ada juga butsir yang bermatakan kawat, untuk memudahkan pembentukan bahan lunak.

    alat butsir untuk membuat seni patung dari bahan lunak

  3. Alat Las. Sudah jelas untuk membentuk logam secara langsung (tanpa mencairkannya) diperlukan alat las agar dapat menyusun logam, sesuai dengan keinginan kita.
  4. Meja Putar. Berupa meja bundar yang dapat berputar ke segala arah. Fungsinya untuk lebih mudah melihat dan mengontrol bentuk patung dari berbagai arah tanpa harus bergerak mengintari patung.
  5. Palu. Palu digunakan untuk memukul pahat.­
  6. Tang. Ketika membuat patung yang memerlukan rangka kawat, maka alat ini sangat dibutuhkan untuk mebengkokan dan meluruskan kawat sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Teknik Seni Patung

Mematung membutuhkan teknik khusus yang sesuai dengan kebutuhan dan bahan yang akan digunakan untuk membuat patung. Contohnya jika kita membuat patung dengan bahan lunak, maka kita dapat menggunakan tangan untuk mengepal-ngepalnya saja. Namun jika bahan patung yang kita gunakan adalah bahan keras, maka kita harus memahatnya. Beberapa teknik seni patung yang dapat digunakan untuk mematung adalah sebagai berikut.

  1. Teknik Pahat. Merupakan teknik untuk mengurangi bahan menggunakan benturan benda keras (alat pahat) terhadap bahan patung yang diolah. Selain alat pahat, palu juga diperlukan untuk membenturkan pahat pada bahan patung.
  2. Teknik Butsir. Butsir adalah teknik yang membentuk bahan lunak dengan mengurangi bahan menggunakan alat butsir dan menambahkan bahan jika diperlukan. Butsir biasa digunakan untuk mengolah bahan lunak seperti tanah liat, lilin atau modeling clay.
  3. Teknik Konstruksi, merupakan teknik membuat patung dengan cara merekatkan berbagai bahan baik dengan cara dilem, dilas, dilepa, atau dipatri. Bahan yang digunakan dapat berupa semen, pasir, besi, plastisin, kawat, bubur kertas, dsb.
  4. Teknik Las. Yaitu membuat karya patung dengan cara menggabungkan bahan ke bahan yang lain untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Teknik las digunakan untuk menggabungkan bahan logam dan merakitnya menjadi bentuk tertentu. Sebetulnya teknik ini pada dasarnya merupakan teknik konstruksi pula.
  5. Teknik Cor. Membuat karya seni dengan membuat cetakannya terlebih dahulu, lalu bahan adonan cor dituangkan kedalam cetakan, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan (sesuai dengan bentuk cetakan).
  6. Teknik Cetak. Seperti teknik cor, cetakan dibuat terlebih dahulu, namun bahan tidak harus dicor atau dituangkan, bahan lunak atau sedang dapat langsung dijepit menggunakan cetakan Bivalve yang memiliki dua sisi simetris seperti kerang.

Simpulan

Seni patung adalah karya seni rupa 3d yang diciptakan dengan membentuk bahan bervolume yang dapat berupa bahan lunak, sedang dan keras dengan cara substraktif yang berarti mengurangi bahan seperti dipahat dan dipotong atau dengan cara aditif, yang berarti menambahkan bahan seperti mengecor dan mencetak.

Berdasarkan wujudnya, jenis patung dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu 1) Patung Figuratif, yang menirukan alam seperti wujud manusia, hewan dan tumbuhan; dan  2) Patung Nonfiguratif, yaitu patung dengan bentuk yang tidak menirukan alam dan memiliki bentuk abstrak.

Patung memiliki fungsi yang beragam, dari fungsi religius dan spiritual untuk agama dan kebudayaan tertentu, hingga ke dekorasi dan komoditi untuk dijual.

Berbagai teknik dan alat yang digunakan sangat tergantung pada bahan yang digunakan untuk membuat patung. Misalnya, alat pahat digunakan untuk teknik pahat menggunakan bahan sedang atau keras atau alat sudip/butsir digunakan untuk membentuk tanah liat dan bahan lunak lainnya.

Referensi

  1. Susanto, Mikke. (2011). Diksi Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: Dictiart lab & Djagad Art House Yogyakarta & Bali.
  2. Mayer, Ralph. (1969). A Dictionary of Art Term and Techniques. London: Adam & Charles Black.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA