Memberi suasana dinamis dalam suatu sajian tari merupakan salah satu fungsi dari

Perbesar

Anggota Perempuan Pelestari Budaya Indonesia menari Bali dalam Fashion Show Virtual di Jakarta, Sabtu (21/11/2020). Acara ini bertemakan #BalikemBali bertujuan eksplorasi yakni mengangkat kembali minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke Bali. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

1. Wiraga

Unsur-unsur tari ada raga atau disebut wiraga. Unsur-unsur tari ini memiliki artian, bahwa penari wajib menampilkan gerakan badan pada posisi duduk maupun berdiri. Wiraga di ambil dari Bahasa Jawa yang artinya adalah raga, dan dikenal sebagai gerakan tari.

Pada saat menari, para penari harus menonjolkan seluruh gerakan tubuh yang ritmis, dinamis, dan estetis. Seni tari memiliki gerak murni yang tariannya tidak memiliki maksud tertentu. Memiliki gerak maknawi yang gerakannya memiliki maksud dan tujuan tertentu.

Setiap gerakan dari unsur-unsur tari yang dibawakan penari, memiliki makna tertentu dan bisa ditebak oleh penonton atau penikmat tari. Contoh unsur-unsur tari adalah saat penari memutar pergelangan tangan, artinya penari tersebut menunjukkan keluwesan. Sedangkan gerakan berdecak pinggang yang dilakukan penari lelaki, memiliki arti wibawa atau kekuasaan.

2. Wirama

Seni tari memiliki unsur-unsur tari irama, yang artinya setiap gerakan tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang mengiringinya. Irama atau musik yang digunakan dalam unsur-unsur tari tari, biasanya berasal dari rekaman lagu atau langsung dari instrumen musik yang dibawakan oleh pemusik.

Namun di dalam beberapa tarian, gerakan unsur-unsur tari bisa dilakukan dengan mengikuti irama dari tepukan tangan, hentakan kaki, hitungan maupun nyanyian yang dibawakan penari.

Musik atau irama yang ada dalam unsur-unsur tari, bisa membuat suasana menjadi lebih hidup, harmonis dan sesuai dengan makna tarian tersebut.

3. Wirasa

Unsur-unsur tari berupa wirasa atau rasa, memiliki arti bahwa tarian tersebut bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan, dari setiap gerakan yang dibawakan oleh penari. Pesan perasaan ini akan tersampaikan dari ekspresi yang dibawakan oleh penari.

Bagi seorang penari, unsur-unsur tari berupa penjiwaan dan ekspresi wajah saat menari sangatlah penting. Jika seorang penari mendapatkan karakter sebagai perempuan, maka ia harus menari dengan gerakan lemah gemulai, dan mimik wajah yang ramah.

Unsur-unsur tari wirasa ini harus menyatu dengan irama yang dibawakan pada saat menari. Contoh unsur-unsur tari adalah pada saat iramanya sedih, penari juga harus memasang wajah yang sedih, agar pesan dari tarian tersebut tersampaikan pada penikmat seni tari.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Lihat Foto

MLADEN ANTONOV / AFP

Penari tradisional Thailand yang mengenakan pelindung wajah tampil di Kuil Erawan, yang dibuka kembali setelah pemerintah Thailand melonggarkan langkah-langkah untuk memerangi penyebaran coronavirus novel COVID-19, di Bangkok pada 4 Mei 2020. Thailand mulai melonggarkan pembatasan terkait dengan COVID -19 pada 3 Mei dengan memungkinkan berbagai bisnis untuk dibuka kembali, tetapi memperingatkan bahwa langkah-langkah yang lebih ketat akan diberlakukan kembali jika kasus meningkat lagi.

KOMPAS.com - Pementasan tari mequpakan sebuah kegiatan seni yang bersifat kompleks.

Dalam buku Koreografi: Bentuk-Teknik-Isi (2012) karya Sumandiyo Hadi, meskipun inti tari adalah rangkaian gerak ritmis tubuh dengan tujuan, sebuah penampilan tari harus didukung oleh unsur lain.

Tanpa dukungan unsur lain sebuah penampilan tari tidak akan berhasil. Salah satu unsur tersebut adalah musik pengiring.

Fungsi utama musik sebagai pengiring tari adalah untuk memberikan tuntunan irama, ketukan, atau tempo. Sehingga pemilihan musik pengiring harus disesuaikan dengan irama dan tema tarian.

Baca juga: Hari Tari Internasional 2020

Selain itu, terkadang musik pengiring digunakan untuk memperjelas tema tarian. Misalnya lagu kebunku untuk mengiringi tarian bertema cinta alam semesta.

Terdapat tiga fungsi musik sebagai pengiring tari, yaitu:

  • Musik tari berfungsi sebagai iringan ritmis
  • Musik tari berfungsi sebagai ilustrasi atau pendukung suasana
  • Musik tari berfungsi sebagai kombinasi harmonis antara iringan ritmis dan ilustrasi

Musik pengiring

Musik tari digunakan sebagai ilustrasi atau pendukung susana. Musik pengiring garus menimbulkan kesan “berbicara“ atau komunikasi dan merupakam kesatuan sempurna antara musik dan tari.

Musik pengiring sdbagai ilustrasi banyak digunakan untuk koreografi dalam bentuk sajian yang bersifat literal atau bercerita. Baik tipe dramatik ataupun dramatari.

Analisi musik pengiring tari adalah kombinasi antara musik yang ritmis sesuai dengan gerak tarinya dan sebagai ilustrasi.

Sebagain besar garapan tari menggunakan musik untuk menghindari sifat monoton atau statis dan lebih bervariatif, serta untuk kepentingan harmoni antara tari dan musik.

Baca juga: Jenis Tata Rias Seni Tari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kesenian merupakan warisan budaya dunia yang harus dilestarikan. Ada banyak jenis kesenian, antara lain seni tari, seni musik, seni rupa, dan seni teater. Salah satu jenis kesenian yang masih sangat kental dengan budaya Indonesia adalah seni tari. Seni tari adalah kesenian yang bertumpu pada gerak dinamis dan berirama untuk mengekspresikan makna tersirat dalam gerakan tersebut kepada penonton.

Baca juga :

Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, memiliki banyak macam tari. Dari Sabang hingga Merauke memiliki tari daerah masing-masing. Aceh punya tari saman, Jawa Tengah punya tari serimpi, Papua punya tari selamat datang, dan masih banyak lagi tari-tari yang bisa dipelajari dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia (baca: Tarian Tradisional Indonesia).

Seni tari mengandung gerakan tubuh yang estetik untuk menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, dan suasana tertentu. Menurut Dr. Soedarsono, tari merupakan ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah (estetis).

Pelajari juga:

  • Pengertian Seni Menurut Para Ahli
  • Pengerti Estetika Menurut Para Ahli

Dilihat dari pengertian tersebut dapat diambil makna ekspresi jiwa sebagai perasaan dan pikiran yang ingin disampaikan dan gerak ritmis adalah gerakan yang sesuai dengan iringan, ketukan, dan irama musik yang menyertai tari tersebut sehingga penonton dibuat terpesona, bahkan penonton diharapkan terbawa suasana dan mengerti pesan tersirat yang ingin disampaikan dalam tari tersebut.

Selain sebagai seni budaya, seni tari juga memiliki fungsi lain antara lain sebagai sarana untuk upacara adat, hiburan, pendidikan, pergaulan, pertunjukkan, penyaluran terapi, dan katarsis (pembersihan jiwa). Tiap tari pasti memiliki salah satu fungsi tersebut.

Sebagai contoh, tari pendet di Bali yang merupakan sarana upacara adat, dimaksudkan untuk memberikan sesajian persembahan berupa bunga. Tari lain bisa jadi hanya sebagai sarana hiburan masyarakat. Apapun fungsi tari tersebut, setidaknya ada makna tersirat di baliknya.

Artikel terkait:

  •  Fungsi Seni Tari
  •  Manfaat Tari Jaipong
  •  Manfaat Tari Remo

Agar tercipta gerakan ritmis yang estetis, unsur unsur seni tari harus diperhatikan untuk membangun dan menciptakan gerakan tubuh tersebut. Seperti layaknya sebuah organisasi yang punya ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota, begitupula tari. Ada dua unsur unsur seni tari yang membangunnya yaitu unsur utama dan unsur tambahan.

Unsur Utama

Unsur utama seni tari adalah unsur esensial dan pokok yang harus melekat dalam sebuah tarian. Apabila salah satu dari unsur ini hilang atau tidak diperhatikan, maka suatu pertunjukkan sendratari tidak akan harmonis. Rasanya ada yang kurang, bahkan bisa jadi penonton tidak lagi dapat mengerti maksud dari tarian tersebut.

Maka dari itu, unsur utama ini menjadi poin penting keberhasilan suatu tari yang dibawakan. Juga, menjadi penilaian penting apabila tari ini menjadi pertunjukkan yang dinilai oleh ahli seni. Berikut tiga unsur utama dalam seni tari:

1. Wiraga (raga)

Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan. Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis. Meskipun, memang tidak semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu. Gerak biasa atau gerak murni adalah gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu, sedangkan gerak maknawi adalah gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna mendalam dan memiliki maksud tertentu.

Secara umum, melalui gerakan penari, penonton bisa menebak karakter yang dimainkan. Misalnya gerak memutar pergelangan tangan pada tari yang dibawakan oleh wanita memiliki arti keluwesan atau kelembutan. Begitu pula gerakan berdecak pinggang pada tari yang dibawakan oleh pria bisa memiliki arti wibawa dan kekuasaan.

Tanpa gerakan, sebuah seni tari tidak memiliki makna dan menjadi hampa karena memang yang namanya tari harus ada unsur gerakan. Maka dari itu, wiraga termasuk ke dalam unsur utama sebuah seni tari.

2. Wirama (irama)

Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang mengiringi. Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.

Seorang penari harus bisa menari sesuai dengan irama, ketukan, dan tempo pengiringnya sehingga bisa harmonis dan estetis di mata penonton. Selain itu, irama juga bisa sebagai isyarat bagi penari kapan harus memulai atau mengganti sebuah gerakan. Hal ini sangat berguna ketika sebuah tarian dibawakan oleh banyak penari sehingga setiap penari tidak tergantung gerakannnya pada penari lain tetapi bisa menyamakan sendiri dengan irama pengiring.

Irama yang digunakan bisa berupa rekaman (biasa digunakan untuk kepentingan pendidikan) ataupun iringan langsung dari instrumen musik (seperti gamelan, kecapi, atau alat musik tradisional lain). Namun, tidak menutup kemungkinan irama yang mengiringi tarian berupa tepukan tangan, hentakan kaki, maupun nyanyian. Apapun bentuknya, irama digunakan sebagai pelengkap sebuah gerakan tari. Meskipun berfungsi sebagai pengiring, irama juga termasuk ke dalam unsur utama.

3. Wirasa (rasa)

Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui gerakan dan ekspresi penari. Oleh karena itu, seorang penari harus bisa menjiwai dan mengeskpresikan tarian tersebut melalui mimik wajah dan pendalaman karakter. Sebagai contoh, apabila karakter yang dimainkan adalah gadis desa yang lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai, penari juga harus menampilkan mimik wajah yang mendukung.

Unsur ini akan makin menguatkan suasana, karakter, dan estetika sebuah seni tari bila dikombinasikan dengan irama dan gerakan yang mendukung. Dengan adanya rasa dalam sebuah tari, penonton bisa makin mudah menangkap maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh penari. Maka, unsur rasa ini tidak dapat terlepas dari unsur esensial seni tari. Tanpa adanya rasa, makna tarian tidak akan dapat tersampaikan kepada penonton. Baca juga: Keindahan Seni Tari

Unsur Tambahan

Setelah mengetahui unsur utama yang harus ada dalam sebuah tarian, alangkah baiknya bila kita juga mengetahui unsur tambahannya. Memang, unsur ini adalah pelengkap dari ketiga unsur unsur seni tari di atas tapi tidak serta merta dapat diabaikan begitu saja karena unsur ini sangat mendukung sebuah tarian. Bisa jadi, apabila beberapa unsur tambahan ini tidak diperhatikan juga dapat mempengaruhi keberhasilan sebuah pertunjukkan sendaratari.

4. Tata Rias dan Kostum

Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan seadanya. Pasti ada riasan khusus dan kostum yang sesuai dengan tarian dan karakter yang dibawakan oleh penari. Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.

5. Pola Lantai

Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Tidak hanya melulu berada di tengah panggung tapi juga bergerak kesana kemari sehingga tidak membuat penonton bosan karena monoton. Hal ini juga sangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari supaya antar penari tidak saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras, kompak, dan teratur.

6. Setting Panggung

Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya. Hal ini penting karena dengan adanya panggung yang sesuai tarian, tidak terlalu sempit, dan tertata rapi akan menimbulkan kesan pada penonton. Setting panggung yang dimaksud juga termasuk pencahayaan. Sekiranya, panggung sendratari tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap. Intinya, penata ruangan harus bisa menyesuaikan dengan tari yang akan dibawakan.

7. Properti

Dalam tarian tertentu, penari akan membawa properti. Properti ini merupakan alat pendukung seperti selendang, piring, payung, lilin. Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.

Dengan adanya aksesoris penunjang, penonton makin yakin bahwa tarian yang dibawakan telah dipersiapkan sebaik-baiknya. Selain itu, juga ada aksesoris penunjang yang memudahkan penonton untuk mengetahui karakter tarian yang dibawakan.

Demikian penjelasan mengenai unsur unsur seni tari. Baik unsur utama maupun tambahan saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Apabila unsur-unsur tersebut diperhatikan dan dipadukan dengan harmonis maka pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat tersampaikan dengan baik.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA