Alat musik suku Dayak di Kalimantan barat yang terbuat dari batang bambu dan buah labu tua

Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat – Kalimantan Barat merupakan provinsi yang beribukota kan Pontianak dan terletak di pulau Kalimantan, Indonesia.

Provinsi ini ditinggali oleh berbagai macam suku, khususnya suku Dayak, tentunya masing-masing suku tersebut akan meninggalkan kebudayaan yang berbeda-beda, salah satunya adalah alat musik tradisional Kalimantan Barat.

Lalu apa saja sebenarnya macam-macam dari alat musik Kalimantan Barat tersebut? Yuk simak uraian penjelasannya di bawah ini!

Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat

Seperti pada penjelasan di atas, bahwa Kalimanah Barat merupakan provinsi yang didiami oleh berbagai macam suku, khususnya adalah suku Dayak. Dimana provinsi ini juga dikenal dengan nama “provinsi Seribu Sungai”.

Provinsi ini mempunyai berbagai macam kebudayaan yang hingga saat ini masih dijaga dan dilestarikan, salah satunya adalah alat musik tradisional.

Alat musik tradisional Kalimantan Barat ini biasanya akan digunakan sebagai pengiring dari tarian tradisional dan juga digunakan sebagai hiburan dan ritual yang masih berkaitan dengan mistis.

Ritual tersebut telah dipercaya oleh masyarakat Kalimantan Barat sehingga menjadi keyakinan turun temurun dari suku Dayak.

Macam-Macam Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat

Seperti yang kita tahu, bahwa alat musik tradisional Kalimantan Barat bukan hanya terdiri dari satu jenis saja, melainkan terdiri dari berbagai macam jenis dengan keunikannya masing-masing.

Lantas apa saja sih alat musik yang ada di provinsi Kalimantan Barat ini? Dari pada semakin penasaran, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Agukng atau gong merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang dapat kita temukan dengan mudah di seluruh kelompok Dayak. Bahkan konon katanya alat musik ini diturunkan secara langsung oleh para dewa dari kayangan yang digunakan sebagai pengiring upacara.

Ada juga yang percaya bahwa alat musik ini bisa mengusir roh jahat dan bisa memanggil roh dari pada leluhur atau makhluk ghaib lainnya.

Hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan oleh alat musik agukng merupakan bunyi keagungan dan digunakan sebagai pengiring kedatangan dari roh para leluhur atau makhluk gaib yang juga bisa membantu dalam melakukan berbagai macam ritual.

Alat musik agukng ini juga telah dianggap menjadi lambang kebangsawanan dari pemiliknya. Dimana pada zaman dahulu, alat musik ini juga digunakan sebagai mas kawin.

Bukan hanya itu, orang yang memiliki alat musik ini juga dianggap sebagai orang kaya atau bangsawan. Hal ini dikarenakan tidak semua bisa memiliki alat musik ini.

Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur

Balikan atau Kurating merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang berupa alat musik petik dan banyak digunakan di provinsi Kalimantan Barat.

Alat musik balikan ini merupakan alat musik asli buatan dari masyarakat lokal suku Dayak yang tinggal di wilayah Kapuas Hulu, karena alat musik ini sangat unik dan istimewa, maka balikan ini juga telah menjadi ikon alat musik di wilayah Kalimantan Barat.

Kohotong merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang dimainkan dengan cara ditiup. Dimana cara memainkan alat musik ini juga sama seperti cara memainkan alat musik seruling yang berasal dari pulau Jawa.

Perbedaan alat musik kohotong dengan seruling terletak pada bentuknya. Dimana kohotong mempunyai ujung yang lebih besar daripada batangnya dan mempunyai bentuk seperti setengah bola.

Alat musik kohotong terbuat dari bahan material kayu. Dimana kayu yang digunakan juga tidaklah lagu yang sembarangan dan alat musik ini mempunyai 7 lubang yang bisa digunakan sebagai pengatur buntu atau nada.

Hadrah merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang merupakan hasil kombinasi dari budaya masyarakat lokal dengan budaya Islam. Dimana alat musik ini terbuat dengan menggunakan bahan dasar kayu dan terdapat lubang pada bagian tengahnya.

Bagian tengah yang sudah dilubangi tersebut akan dilapisi dengan menggunakan kulit binatang. Sedangkan pada bagian pinggir alat musik hadrah ini terdapat keroncongan. Adapun cara memainkan alat musik ini yakni dengan cara dipukul dengan menggunakan jari-jari tangan dan kemudian bisa menghasilkan suara yang khas.

Alat musik ini biasanya sering dimainkan oleh masyarakat Melayu yang sudah menetap di Kalimantan barat, biasanya digunakan sebagai pengiring musik qasidahan dan juga pada berbagai acara keagamaan lainnya.

Entebong merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang berasal dari suku Dayak Mualang tepatnya berada di wilayah Kabupaten Sedau, Kalimantan Barat.  Dimana alat musik ini terbuat dari bahan kayu dan juga kulit hewan.

Adapun cara memainkan alat musik tradisional entebong ini yakni dengan cara menggunakan tangan tanpa bantuan alat pemukul khusus. Entebong tersebut merupakan jenis alat musik kendang atau gendang yang ada di daerah pulau Jawa.

Keledik atau kedire atau kadire merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang merupakan jenis alat musik tiup dan terbuat dari bahan buah labu, bambu dan juga perekat dari sarang kelulut atau lebah hutan. Biasanya labu yang digunakan adalah labu yang sudah berumur tua atau sekitar 5 hingga 6 bulan.

Labu tersebut akan di keluarkan isinya dan kemudian akan direndam selama sebulan dan tentunya akan di keringan. Buah labu kering tersebutlah yang akan direkatkan dengan menggunakan batang-batang bambu dan menggunakan perekat dari sarang kelulut.

Alat musik ini biasanya akan digunakan sebagai musik pengiring lagu-lagu daerah, tarian dan juga teater tutur (syair dalam nyanyian yang berisikan sebuah nasehat) dan juga digunakan pada saat dilangsungkannya upacara adat yang ada di suku Dayak.

Kollatung merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang biasanya dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pukul khusus yang terbuat dari bahan kayu. Dimana alat musik kollatung ini terbuat dari bahan dasar utama yakni logam kuningan.

Alat musik kollatung ini mempunyai fungsi yang sama dengan alat musik agukng, bukan hanya sebagai alat musik saja, melainkan alat musik ini juga bisa digunakan sebagai mas kawin dalam pernikahan dan juga digunakan sebagai alat pembayaran dalam hukum atau kebiasaan dari masyarakat Suku Dayak.

Tar (Tahar) merupakan alat musik tradisional Kalimantan Barat yang sejenis dengan tamborin, yakni alat musik rebana yang dilengkapi dengan lempengan logam. Lempengan logam tersebut berfungsi untuk menambahkan komposisi bunyi yang telah dihasilkan.

Alat musik ini biasanya akan digunakan dalam acara pernikahan dan juga upacara penyambutan untuk tamu-tamu penting. Biasanya alat musik tersebut akan dimainkan oleh 3 hingga 5 orang dalam sebuah kelompok musik.

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan