Dari sisi konsumen, terjadi pergeseran perilaku. Konsumen makin pintar dan jeli, sehingga menuntut produk yang lebih berkualitas, harga terjangkau, dan layanan pascajual yang memuaskan. Mereka tidak mudah lagi diiming-imingi barang hanya dengan melihat (visual), tanpa menyentuh, mencoba dan membandingkan dengan produk lain. Itulah sebabnya, bentuk promosi baik above the line, seperti gencar beriklan di televisi, media cetak, radio, pemasangan spanduk/billboard; maupun below the line (penyebaran brosur, direct mail, promosi penjualan), tak lagi ampuh 100%.
“Brand activation sekarang lebih mengarah pada experiential marketing yang dirasakan lebih efektif untuk mempererat ikatan emosional konsumen dan brand pilihannya,†ujar Andri Lesmana, pengamat pemasaran dari perusahaan periklanan Arc World Wide. Ia menjelaskan, pemasaran experiential akan membangun emosi pemakainya. Mereka akan loyal atau tidak kelak tergantung pada mutu merek yang berasangkutan. Apalagi produk elektronik pada prinsipnya lebih mengedepankan teknologi dan fitur tercanggih, sehingga konsumen bisa mencoba dan mempraktikkan langsung keunggulannya.
Bentuk aktivasi merek yang memprioritaskan pemasaran experiential, diakui Andri, telah dilakukan beberapa produsen. Ia memberi contoh Sony yang memiliki Sony Zone, dan Samsung dengan Samsung Plaza di Pacific Place. Di Samsung Plaza, merek Samsung tidak menjual produk Samsung, sama seperti Hewlett-Packard dengan HP Experience Zone-nya. Tujuan Samsung adalah agar pembeli potensial produk-produk ini dapat menyentuh, merasakan dan melihat secara langsung plus bisa mencobanya. Pada gilirannya strategi promosi ini dapat memengaruhi keputusan untuk membeli suatu barang. Terkait dengan model promosi Samsung, Christian Sudibyo menegaskan, kini pihaknya menekankan pada kampanye citra. “Supaya makin dekat dengan konsumen,†ujar Direktur Pemasaran dan Penjualan Samsung Electronics Indonesia itu.
Lain lagi dengan model aktivasi merek yang dilancarkan LG. Produk elektronik asal Korea itu punya program Mobile Promotion (MP) yang diluncurkan sejak dua tahun lalu. Gerakan MP ini benar-benar mirip dengan pedagang pasar kaget, yakni hanya muncul manakala ada keramaian atau bertepatan dengan hari libur di suatu wilayah tertentu, dan berlangsung hanya beberapa saat. Dalam kampanye ini LG juga memadukan dengan demo produk, seperti mesin cuci, setrika, microwave, dan sebagainya untuk menarik keramaian lebih banyak lagi.
Tidak bisa dipungkiri tujuan MP adalah hard selling. “Sistem jemput bola seperti ini memberi kemudahan konsumen, sehingga tidak perlu datang ke toko. Otomatis penetrasi pasar juga makin luas,†kata Budi Setiawan, GM Penjualan LG Electronics Indonesia. Itulah sebabnya, mengindentifikasi pasar yang dibidik adalah yang pertama dilakukan. Percuma saja jika mendatangkan armada MP di pasar yang tidak potensial.
Menurut Budi, program MP hasil kerja sama dealer dan LG. LG memberi dukungan berupa armada MP, flyer, brosur, katalog, gimmick, dan fasiltas pembayaran kredit ataupun tunai. Dari 1.200 dealer LG di seluruh Indonesia, hanya 10%-15% yang melakukan MP. Mengapa? Selain jumlah armada mobil truk terbatas, manpower MP LG di tiap cabang juga sedikit. Di samping itu, tidak semua dealer ingin diadakan program MP di daerahnya, sebab mereka sudah cukup puas dengan kondisi yang ada dan tidak mau repot.
Dari aktivitas MP selama ini, Budi mengakui, pengaruhnya cukup signifikan dalam mendongkrak penjualan di daerah MP digelar. Maklumlah, MP ini bisa menjadi pemicu pemasaran produk. “Penjualan di dealer yang bersangkutan ada kenaikan 30%-40%,†ia menambahkan. Efek gandanya pun banyak. Misalnya, konsumen lebih mengenal dealer/toko di dekat wilayahnya, jenis produk-produk LG, bahkan lembaga pembiayaan mitra LG.
Senada dengan LG dan Samsung, bagi Sanken tidak cukup hanya membuat konsumen mengingat merek elektroniknya tanpa disertai kegiatan yang menumbuhkan rasa dekat dengan konsumen. “Kedekatan ini tidak hanya secara fisik, seperti kemudahan mendapatkan barang-barang Sanken dan layanan pascajual di 100 service centre. Namun, kami juga melakukan kerja sama pembiayaan dengan sejumlah lembaga pembiayaan atau keuangan,†Agus Subiantoro, Dirut Sanken Electronic Indonesia, menjelaskan.
Sejak tahun 2007 Sanken aktif melakukan kegiatan above the line dan below the line. Pada semester dua 2007 Sanken menjadikan Titi Kamal sebagai ikon produknya. Lalu, strategi pengembangan produk Sanken pun mulai menggarap segmen premium. Contoh, produk water dispenser untuk upper class yang dilengkapi fasilitas superhot water. Toh, bukan berarti Sanken meninggalkan segmen pasar menengah yang kuat di penjualan mesin cuci dan water dispenser. Tahun 2008 Sanken siap melakukan refokus. Artinya, tidak semua kategori produk digeber pemasarannya, melainkan bakal dipilih produk mana saja yang potensial. “Sekarang saatnya kami hemat dan efisien tanpa harus menaikkan harga jual yang drastis, meskipun biaya produksi naik hampir 30%,†Agus menegaskan.
Eva Martha Rahayu/Tutut Handayani & Afiff Maulana Dewanda.
You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.
Soal dan Pembahasan Media Promosi – Secara umum materi Media Promosi dapat dipelajari pada pelajaran PKK pada tingkatan SMK. Pada pelajaran PKK terdapat materi Media Promosi yang soalnya akan dibagikan pada tulisan ini beserta pembahasannya.
1. Promosi produk yang menggunakan website disebut …A. Media elektronikB. Media cetakC. Media internetD. Media produk
Pembahasan:
Website merupakan halaman informasi yang disediakan oleh internet yang dapat diakses di seluruh dunia selama terhubung dengan jaringan internet.
Berdasarkan informasi tersebut, maka, promosi produk yang menggunakan website disebut media internet.
Jadi, jawaban yang benar adalah (C) Media internet
2. Pernyataan di bawah ini yang merupakan pertimbangan pemilihan media promosi cetak diantaranya …A. Khalayak sasaran yang ingin ditujuB. Nama produkC. Kemampuan produksiD. Pendapatan perusahaan
Pembahasan:
Pertimbangan pemilihan media promosi cetak diantaranya adalah:
- Jumlah anggaran
- Karakteristik produk
- Sasaran yang ingin dituju
Jadi, jawaban yang benar adalah (A) Khalayak sasaran yang ingin dituju
3. Ciri-ciri media promosi baliho adalah?A. Untuk promosi jangka pendek dan bersifat insidentilB. Untuk promosi jangka panjangC. Bersifat permanenD. Bersifat spontanE. Hanya digunakan untuk mempromosikan produk
Pembahasan:
Ciri – ciri media promosi baliho adalah sebagai berikut:
- Memiliki ukuran yang besar sehingga dapat terlihat oleh khalayak luas.
- Mempromosikan suatu produk atau acara tertentu kepada khalayak.
- Umumnya ditempatkan di pinggir jalan yang dapat dilihat oleh khalayak umum.
- Proses pemasangan dan pembongkarannya cenderung cepat dan mudah.
Berdasarkan informasi tersebut, maka salah satu ciri-ciri media promosi baliho adalah untuk promosi jangka pendek dan besifat insidentil.
Jadi, jawaban yang benar adalah (A) Untuk promosi jangka pendek dan bersifat insidentil
4. Media promosi cetak yang biasanya dibaca konsumen sambil lalu adalah …A. BrosurB. BannerC. Media massaD. PosterE. Katalog
Pembahasan:
Media promosi cetak yang biasanya dibaca konsumen sambil lalu adalah poster. Poster dibuat dengan desain semenarik mungkin sehingga orang dapat tertarik karena media ini biasanya dibaca sambil lalu.
Jadi, jawaban yang benar adalah (D) Poster
5. Media promosi dengan biaya yang terjangkau adalah media …A. CetakB. ElektronikC. OnlineD. DigitalE. Produk
Pembahasan:
Media promosi dengan biaya yang terjangkau adalah media online. Media promosi online bahkan dapat tanpa mengeluarkan biaya sama sekali jika memiliki kemampuan kreatifitas yang tinggi.
Jadi, jawaban yang benar adalah (C) Online
6. Buku kecil yang biasanya digunakan untuk mempromosikan sesuatu disebut …A. SpandukB. BalihoC. BukletD. Poster
Pembahasan:
Buku kecil yang biasanya digunakan untuk mempromosikan sesuatu disebut buklet. Manfaat buklet yaitu agar masyarakat umum dapat memahami suatu pesan atau untuk menyampaikan pesan yang bersifat anjuran, promosi, serta himbauan kepada masyarakat umum.
Jadi, jawaban yang benar adalah (C) Buklet
7. Berikut ini yang bukan media promosi produk adalah …A. BukletB. SpandukC. EmbalaseD. Laporan ilmiah
Pembahasan:
Berikut ini yang bukan media promosi produk adalah laporan ilmiah. Laporan ilmiah merupakan karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah dengan pembahasan berdasarkan data di lapangan.
Jadi, jawaban yang benar adalah (D) Laporan ilmiah
8. Majalah, koran, dan spanduk termasuk media iklan …A. ElektronikB. CetakC. MahalD. Resmi
Pembahasan:
Majalah, koran, dan spanduk termasuk media iklan cetak. Iklan cetak memiliki umur simpan iklan yang relatif singkat dan memerlukan biaya yang cukup mahal.
Jadi, jawaban yang benar adalah (B) Cetak
9. Salah satu contoh media promosi peer to peer adalah …A. TelevisiB. RadioC. Surat kabarD. Neon boxE. Handphone
Pembahasan:
Salah satu contoh media promosi peer to peer adalah handphone karena jenis promosi ini dilakukan dari orang ke orang secara personal.
Jadi, jawaban yang benar adalah (E) Handphone
10. Media elektronik yang sering terdapat iklan, kecuali …A. RadioB. TelevisiC. FilmD. Koran
Pembahasan:
Media elektronik yang sering terdapat iklan, kecuali koran. Pada pilihan jawaban tersedia, koran tidak termasuk ke dalam media elektronik, melainkan media cetak.
Jadi, jawaban yang benar adalah (D) Koran
Sekian Soal dan Pembahasan Biodiesel promosi produk yang menggunakan website disebut. Semoga promosi produk yang menggunakan website disebut Soal dan Pembahasan Biodiesel tadi dapat membantu teman-teman dalam belajar.
Referensi: //id.wikipedia.org/wiki/Promosi_(pemasaran)
Baca juga: Soal dan Pembahasan Laskar Pelangi
Ambiz Education Search:
promosi produk yang menggunakan website disebut | pernyataan di bawah ini yang merupakan pertimbangan pemilihan media promosi cetak diantaranya | ciri ciri dari media promosi baliho adalah | media promosi cetak yang biasanya dibaca konsumen sambil lalu adalah | media promosi dengan biaya yang terjangkau adalah media | buku kecil yang biasanya digunakan untuk mempromosikan sesuatu disebut