Berikut ini yang merupakan contoh dari jenis historiografi kolonial yaitu

Memahami pengertian historiografi kolonial secara lengkap beserta ciri-ciri, contoh karyanya di Indonesia, karakteristik, kelebihan dan kelemahannya. Definisi historiografi secara umum adalah penulisan sejarah, sementara “kolonial” merupakan bangsa yang melakukan penjajahan di wilayah Indonesia atau nusantara pada masa itu. Historiografi kolonial yang pernah terjadi di indonesia lebih menonjolkan peran bangsa Belanda ketimbang pribumi (penduduk asli).

Penulisan sejarah atau historiografi dibagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan urutannya, jenis-jenis historiografi terdiri dari tradisional, kolonial dan modern. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan bahas secara lengkap pengertian historiografi kolonial yang merupakan satu diantara jenis penulisan sejarah yang pernah terjadi di Indonesia.

Secara umum, pengertian historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang bersifat Belanda senteris. Lalu, apa yang dimaksud dengan Belanda senteris dalam historiografi kolonial? Belanda Senteris disebut juga dengan Nederlandocentris. Artinya penulisan sejarah secara sistematik dengan kegunaan dan tujuan untuk kepentingan Belanda.

Historiografi Kolonial biasanya ditulis oleh orang-orang Belanda. Bahkan banyak penulis yang tidak pernah berkunjung ke Indonesia. Sumber yang mereka gunakan berasal dari arsip-arsip di Batavia (Jakarta), arsip VOC, arsip pelayaran orang Belanda dan sumber arsip lainnya di Negara Belanda. Sesuai dengan namanya, historiografi kolonial tidak pernah menggunakan sumber-sumber dari Indonesia.

Dari penjelasan pengertian historiografi kolonial diatas, banyak para sejarawan Indonesia berpendapat bahwa penulisan sejarah ini merupakan penulisan sejarah Bangsa Belanda di Hindia Belanda. Tujuan penulisan historiografi kolonial adalah untuk memperkuat kedudukan Belanda di wilayah Indonesia (Hindia Belanda).

Baca Juga: Pengertian Historiografi Modern

Mengacu pada pengertian historiografi kolonial diatas, penulisan sejarah masa kolonial Belanda memiliki ciri-ciri yang berbeda apabila dibandingkan dengan historiografi tradisional. Adapun berikut ciri-ciri historiorgafi kolonial adalah sebagai berikut :

  1. Bersifat Belanda Sentris (Neerlandsenterisme atau Eropa-Sentris).
  2. Bersifat subyektif.
  3. Bersifat diskriminatif.
  4. Bersifat mitologis.
  5. Tidak menggunakan sumber lokal (Indonesia).
  6. Sebagian besar isinya mengenai sejarah orang-orang besar.

Baca: Ciri-Ciri Historiografi Tradisional

Itulah beberapa ciri-ciri historiografi kolonial secara lengkap. Poin pertama mengenai sudut pandang penulisan, historiografi kolonial bersifat Belanda Sentris dan untuk kepentingan kedudukan Belanda di Indonesia. Poin kedua, bersifat subyektif. Ketiga, diskriminatif terhadap pribumi. Keempat, sifatnya mitologis. Kelima, penulisan sejarah pada masa kolonial tidak menggunakan sumber dari Indonesia. Keenam, sebagian karya historiografi kolonial berisi mengenai tokoh-tokoh besar pada masa itu.

Selain kisah para tokoh terkenal, ciri-ciri historiografi kolonial lainnya yaitu berisi tentang kisah petualangan atau perjuangan untuk mencari daerah baru sebagai wilayah jajahan atau daerah koloni. Tulisan sejarah pada masa kolonial juga lebih kepada propaganda untuk kepentingan Belanda dengan tujuan melemahkan semangat perlawanan bangsa Indonesia.

Artikel terkait: Ciri-Ciri Historiografi Modern

Setelah mengetahui pengertian historiografi kolonial dan ciri-cirinya, kurang lengkap rasanya apabila kita tidak mengetahui beberapa contoh karya penulisan sejarah masa kolonial. Nah, untuk itu berikut ini beberapa contoh historiografi kolonial dan tokoh penulisnya, antara lain :

  1. Judul : “History of Jawa (1817)“, penulis : Thomas S.Raffles.
  2. Judul : “Geschiedenis van den Indischen Archipel“, penulis : BHM Vlekke.
  3. Judul : “Beknopt Leeboek Geschiednis van Nederlandsch Oost Indie“, penulis : AJ Eikman & FW Stapel.
  4. Judul : “Geschiednis van Indonesie“, pelulis : HJ De Graaf.
  5. Judul : “Schet eener Economische Geschidenis van Nederlands Indie“, penulis : G Gonggrijp.
  6. Judul : “Indonesian Sociological Studies”, penulis : Schrieke.
  7. Judul : “Indonesian Trade and Society”, penulis : Y.C. Van Leur.
  8. Judul : “Indonesian Society in Transition”penulis : Wertheim.

Itulah beberapa contoh historiografi kolonial beserta tokoh-tokoh penulisnya. Baca juga contoh penulisan sejarah lainnya : Contoh Historiografi Tradisional dan Contoh Historiografi Modern.

Sama seperti penulisan sejarah pada periode lainnya, historiografi kolonial juga memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Berdasarkan pengertian historiografi kolonial dan ciri-cirinya, berikut ini beberapa kelemahan penulisan sejarah masa kolonial adalah sebagai berikut :

  1. Subyektivitas tinggi terhadap pihak Belanda, sehingga bersifat Belanda Sentris.
  2. Kebanyakan buku karya sejarah kolonial ditulis dengan dibuat-buat dan terlihat kaku.
  3. Sejarawan kolonial hampir tidak ada yang menggunakan sumber syair, babad dan hikayat.

Adapun kelebihan historiografi kolonial yaitu turut menguatkan proses naturalisasi penulisan sejarah di Indonesia. Sebab penulisan sejarah ini berorientasi pada kejadian-kejadian nyata atau fakta sejarah yang benar-benar terjadi.

Baca juga: Pengertian Sejarah Sebagai Peristiwa dan Pengertian Sejarah Sebagai Seni

Demikian pembahasan mengenai pengertian historiorgafi kolonial secara lengkap beserta ciri-ciri, karakteristik, kelebihan, kelemahan dan contoh karya yang dihasilkan. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua. Baca juga artikel terkait penulisan sejarah (historiografi) lainnya maupun artikel sejarah Indonesia pada masa kerajaan Hindu Budha dan Islam.

Share ke teman kamu:

Tags : Pelajaran Sejarah

Related : Pengertian Historiografi Kolonial: Ciri-Ciri dan Contohnya di Indonesia

Hai, Sobat Zenius! Elo pernah nggak dengar cerita di balik berdirinya Candi Prambanan? Mungkin elo bakal mikir cerita tersebut adalah salah satu legenda atau dongeng yang udah dikenal dari dulu. Tapi elo udah tau belum sih, kalau cerita tersebut dapat disebut sebagai contoh dari historiografi? Apa Itu historiografi? Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat belajar tentang historiografi, lebih spesifiknya gue mau bahas tentang historiografi kolonial. Yuk, langsung aja simak terus ya!

Apa sih Historiografi itu? (Dok. GIPHY)

Apa sih Historiografi itu?

Kita mulai dulu dengan pengertian dari historiografi nih. Apa sih historiografi itu? Historiografi merupakan penjelasan peristiwa sejarah yang dikemas dalam bentuk tulisan, jadi kayak penulisan sejarah gitu deh.

Apa aja sih yang ada dalam historiografi? Jadi, penulisan sejarah ini nggak sekadar menulis seadanya gitu, guys, tapi meliputi penulisan sejarah, intelektualitas serta pengaruhnya terhadap bentuk isi, fungsi, serta permasalahannya. Karena tujuan dari penulisan historiografi itu adalah untuk membawa rekonstruksi sejarah. Bentuk dari hasil historiografi pun juga bermacam-macam, seperti buku, arsip, jurnal ilmiah, benda seni, dan yang lainnya. 

Historiografi Kolonial

Contoh Historiografi Kolonial History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles. (Dok. Wikimedia Commons) 

Nah, setelah elo udah punya bayangan tentang historiografi, sekarang gue mau jelasin salah satu jenis historiografi tersebut, yaitu historiografi kolonial. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang berkembang ketika masa kolonial Belanda.

Dimulai ketika masa VOC sampai dengan masa pemerintahan Hindia-Belanda, tentunya para penulisnya merupakan orang-orang Belanda. Bahkan banyak dari para penulis tersebut sebenarnya belum pernah menginjakkan kaki ke Indonesia.

Lho, terus dari mana dong mereka dapat sumber-sumber untuk menulis? Jadi, para penulis tersebut mendapatkan sumber untuk penulisan sejarah dari arsip negara yang kebanyakan dari Kerajaan Belanda. Nah, jadi nggak heran nih kalau hasil penulisan terkesan memihak bangsa Belanda. Bahkan dalam penulisan historiografi kolonial, pahlawan-pahlawan kita yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan dianggap sebagai perusak ketertiban. 

Baca Juga: Biografi Ernest Douwes Dekker: Tokoh Indo Anti-Kolonialisme (1879-1950)

Ciri-ciri Historiografi Kolonial

William Daendels (Dok. Wikimedia Commons)

Terdapat ciri-ciri yang menjadi khas dari historiografi kolonial, antara lain:

  • Sudut pandang penulisan yang digunakan adalah Neerdelandosentris atau Eropasentris, yaitu hanya menuliskan peristiwa sejarah yang berkaitan dengan kepentingan kolonial terhadap jajahannya. 
  • Bersifat subjektif pemerintah kolonial, tentunya dilakukan untuk kepentingan pemerintah kolonial.
  • Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap rakyat Hindia Belanda, contohnya seperti memberi label primitif, kasar, dan sifat-sifat buruk lainnya terhadap bangsa Indonesia.
  • Dalam penyusunannya cenderung mengabaikan sumber lokal dan kebanyakan menggunakan sumber dari pihak kolonial.
  • Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar, misalnya Daendels dan Raffles. 

Contoh Historiografi Kolonial

Guys, kalau elo penasaran sama historiografi kolonial, gue akan ngasih tau beberapa contoh dari historiografi kolonial tersebut, antara lain: 

  • Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B.H.M. Vlekke.
  • Geschiedenis van Indonesie karya H. J. de Graaf.
  • History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles.
  • Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indie karya F.W Stapel

Historiografi kolonial di atas, selain dirilis di Belanda, bisa elo jumpai juga di Indonesia walaupun emang jarang, seperti di beberapa perpustakaan universitas yang ada di Indonesia. 

Baca Juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam – Materi Sejarah Kelas 10

Contoh Soal dan Pembahasan

Sobat Zenius, biar elo makin mantep nih paham tentang materi kali ini coba deh elo kerjain contoh soal di bawah ini ya!

  1. Tahapan historiografi adalah ….

A. Proses penyajian hasil penelitian

B. Proses mengumpulkan bahan penelitian

C. Usaha menggali, atau meneliti, makna dari sumber

D. Proses pencatatan sumber

E. Proses memeriksa bahan yang dikumpulkan

Jawaban: A. proses penyajian hasil penelitian

Pembahasan: Tahapan penelitian sejarah terbagi dua, yaitu tahap persiapan penelitian dan tahap proses penelitian. Tahapan proses penelitian sendiri terdiri dari tahapan:

  • Heuristik, yaitu proses mengumpulkan bahan penelitian.
  • Kritik/verifikasi, yaitu proses menguji kebenaran bahan yang tadi telah dikumpulkan.
  • Interpretasi, yaitu proses menggali atau meneliti makna.
  • Historiografi, yaitu proses penyajian hasil penelitian.

2. Menurut elo, apa sih tujuan dari penulisan historiografi kolonial? Coba deh share jawaban elo di kolom komentar, ya!

Wah, ternyata kita udah di ujung artikel nih, gimana materi kali ini menarik banget kan? Nah, kalau elo masih mau tau lebih banyak lagi, elo bisa langsung klik aja banner di bawah ini ya!

Baca Juga: Peradaban Mesir Kuno dan Peninggalannya – Materi Sejarah Kelas 10

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA