Langkah kaki merupakan gerakan memindahkan kaki dengan cara

Home > Kesehatan > Kesehatan Umum

27 Februari 2022

Tiap gerakan memiliki ciri yang berbeda-beda

Gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif bisa ditemukan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk ketika kita melakukan kegiatan olahraga.

Gerak lokomotor adalah gerakan berpindah tempat, di mana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Misalnya gerakan berlari, melompat, berjalan, dan memanjat.

Sementara gerakan non lokomotor adalah gerakan yang tidak disertai dengan perpindahan tempat, contohnya:

  • Memutar
  • Menggeleng
  • Membungkuk
  • Mengayun

Sedangkan gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan penguasaan pada sebuah objek atau gerak yang melibatkan suatu alat, misalnya:

  • Menangkap
  • Melempar
  • Memukul
  • Memantulkan bola

Berikut ini adalah informasi seputar gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif. Yuk Moms, disimak!

Baca Juga: 5 Aktivitas Untuk Mengasah Keterampilan Lokomotor Anak

Gerak Lokomotor

Foto: Orami Photo Stock

Gerak lokomotor mengacu pada gerakan tubuh yang menggerakkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain.

Gerakan inilah yang menyebabkan tubuh melakukan perjalanan. Ada 10 gerakan lokomotor utama, meliputi:

1. Berjalan

Berjalan merupakan gerakan tubuh untuk memindahkan tubuh dari tempat yang satu menuju tempat yang lainya dengan cara melakukan langkah kaki secara bergantian.

2. Berlari

Berlari adalah gerak lokomotor yang dilakukan seperti berjalan, namun dengan tempo yang dipercepat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Aman Melatih Balita untuk Berlari?

3. Melompat

Melompat dilakukan dengan menolakkan badan ke atas dan kemudian mendarat menggunakan satu kaki.

Gerak lokomotor ini memerlukan kekuatan otot, keseimbangan tubuh, serta koordinasi tubuh.

4. Berjingkat

Berjingkat merupakan gerakan memindahkan tubuh dengan memakai satu kaki untuk menumpu dan bergerak, sementara kaki yang ditekuk di lutut.

5. Merayap

Merayap merupakan gerak lokomotor dilakukan dengan posisi badan tengkurap di lantai dengan posisi kepala sedikit diangkat, kemudian tangan digerakan maju secara bersama.

Baca Juga: Sering Kram Saat Olahraga? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

6. Meloncat

Berbeda dengan melompat, gerak lokomotor meloncat dilakukan dengan menolakkan badan ke atas dan mendarat menggunakan 2 kaki.

Keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi dari tubuh sangat harus diperhatikan.

7. Menderap

Gerakan menderap sering juga disebut dengan mencongklang.

Menderap adalah aktivitas gerak jalan yang dipadukan dengan lompatan, baik ke depan atau ke belakang, dan dilakukan dengan menggunakan kedua kaki.

Baca Juga: 5 Manfaat Olahraga Gymnastic Untuk Balita

8. Memanjat

Memanjat merupakan gerakan yang dilakukan untuk memindahkan seluruh tubuh menuju ke atas dengan bertumpu pada benda.

Cara melakukan gerak lokomotor ini adalah dengan mencengkramkan dengan kedua tangan kemudian menarik tubuh ke atas dengan dibantu pijakan kaki.

9. Rolling

Gerakan rolling adalah gerak berguling baik ke depan atau ke belakang. Gerak rolling ke depan dilakukan dengan bertumpuan pada kedua telapak tangan.

10. Skipping

Skipping dapat diartikan sebagai gerak lokomotor yang berasal dari campuran antara gerakan berjalan dan berjingkat secara berurutan atau bergantian.

Baca Juga: 11 Manfaat Skipping, Salah Satunya Bantu Turunkan Berat Badan!

Gerak lokomotor juga daat berupa ritme yang tidak merata terdiri dari tindakan yang tidak sama.

Gerakan ini juga terkadang menggabungkan gerak bergantian, seperti berlari zigzag, maupun berjalan sembari mendorong objek.

Gerak Non-Lokomotor

Foto: Orami Photo Stock

Gerak non-lokomotor kadang juga disebut gerakan aksial.

Gerkan ini adalah gerakan bagian tubuh tertentu, atau bahkan seluruh tubuh, tanpa menyebabkan tubuh bergerak.

Misalnya, mengayunkan tangan ke depan dan ke belakang.

Umumnya, gerakan nonlokomotor sering dikombinasikan dengan gerakan lokomotor, seperti berjalan dan mengayunkan lengan.

Contoh lain dari gerak non lokomotor dalam olahraga bulu tangkis pada sikap siap. Sikap siap ini dilakukan ketika akan menerima bola dari tim lawan.

Ini adalah gerakan yang dipadukan dengan gerak lokomotor yaitu perpindahan di dalam arena selama permainan berlangsung.

Ada banyak gerakan non-lokomotor yang berbeda, seperti:

  • Ayunan - gerakan pendular dari bagian tubuh yang dapat bergerak maju dan mundur atau sisi ke sisi
  • Putar - rotasi sebagian bagian tubuh di sekitar sumbu
  • Putar - rotasi penuh tubuh di sekitar sumbu vertikal atau horizontal. Putaran penuh, setengah atau seperempat
  • Goyang - gerakan bergetar cepat pendek di bagian tubuh atau seluruh tubuh
  • Tekuk - kelenturan bagian tubuh pada persendian
  • Peregangan - memanjangkan bagian tubuh atau seluruh tubuh
  • Menggoyangkan - gerakan melengkung kecil atau besar, cepat atau lambat dari bagian tubuh atau seluruh tubuh
  • Rock or sway - pergeseran berat badan ke depan, ke belakang, sisi ke sisi atau dalam jalur melingkar

Baca Juga: 5 Jenis Stretching untuk Redakan Linu Panggul Saat Hamil

Gerak Manipulatif

Foto: Orami Photo Stock

Gerak manipulatif mengacu pada keterampilan motorik yang melibatkan suatu objek.

Gerakan ini adalah tentang menerapkan kekuatan untuk memindahkan objek.

Gerak manipulatif harus melibatkan aktivitas fisik dengan penggunaan koordinasi tangan dan tubuh untuk melaksanakan tugas.

Bagi anak-anak, gerakan kontrol objek lebih sulit dikuasai karena lebih kompleks dan menantang daripada keterampilan motorik yang tidak melibatkan objek.

Dengan demikian, mereka berkembang setelah keterampilan motorik kasar lainnya.

Oleh karena itu, gerak manipulatif juga baik diajarkan sejak dini, Moms. Beberapa contoh gerak manipulatif antara lain:

  • Memantulkan bola
  • Menangkap bola
  • Menggiring bola (menggerakkan bola dengan kaki, seperti dalam sepak bola)
  • Menendang atau menggelinding (bola)
  • Pengangkatan objek
  • Mendorong dan menarik (benda dapat berupa mainan beroda)
  • Mengayun (seperti mengayunkan tongkat baseball atau tongkat golf untuk memukul bola)
  • Melempar
  • Volleying (bola bolak-balik ke orang lain, baik dengan tangan atau raket)

Baca Juga: 4 Jenis Permainan untuk Mengasah Kemampuan Motorik Balita

Itu dia Moms informasi seputar gerak motorik, non-motorik, dan manipulatif. Semoga bermanfaat, ya!

  • //www.verywellfamily.com/manipulative-skills-1256926
  • //users.rowan.edu/~conet/rhythms/Resources/Loco.nonloco.definitions.html
  • //askinglot.com/what-is-manipulative-movement-in-physical-education
  • //study.com/academy/lesson/components-of-body-movements-locomotor-nonlocomotor-manipulative.html

Lari merupakan suatu jenis olahraga sederhana yang digemari banyak orang. Dewasa ini, lari bahkan menjadi olahraga yang sangat populer karena banyaknya event-event lari di skala regional, nasional maupun internasional, baik itu berupa fun run hingga triathlon. Namun dalam praktiknya, lari merupakan olahraga dengan tingkat cedera yang cukup tinggi. Menurut data Serbian Journal of Sport Science, triathlon menduduki posisi ketiga dari jenis olahraga dengan cedera tertinggi setelah tae kwon do dan atletik. Untuk itu, artikel berikut akan memberikan informasi kepada Anda mengenai teknik berlari yang baik agar terhindar dari cedera.

Lari adalah gerak berpindah tempat atau memindahkan tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkah menggunakan kaki secara bergantian. Berdasarkan jaraknya, lari dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu lari pendek (sprint), lari jarak menengah dan lari jarak jauh. Pada gerakan lari, saat langkah-langkah kaki digerakan, ada saatnya kedua kaki tidak bersentuhan dengan tanah, maksudnya yaitu pada saat lari akan ada waktu tertentu dimana kedua kaki melayang di udara.

Namun, lari tidaklah sesederhana itu. Seorang pelari harus mengetahui teknik yang tepat agar lari dapat dilakukan secara optimal dan terhindar dari cedera. Berlari dengan koordinasi gerak yang baik dan benar juga dapat meminimalisir penggunaan energi. Tentunya teknik yang baik saat berlari ini perlu dibentuk melalui latihan rutin. Otot pinggang, otot perut, kekuatan tungkai dan lengan adalah beberapa komponen utama yang harus dilatih agar dapat memiliki postur yang baik sehingga dapat berlari dengan optimal.

Teknik berlari terbagi menjadi dua tahapan yaitu tahap topang dan tahap melayang :

Tahapan ini terdiri atas topang depan dan tahap dorong. Tahapan ini bertujuan untuk mengecilkan hambatan saat kaki menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Sifat-sifat teknisnya yaitu : saat telapak kaki mendarat, lutut kaki topang harus bengkok minimal pada saat amortasi, ayunan kaki dipercepat, pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak, paha kaki diayunkan naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.

Tahapan ini bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Sifat-sifat teknisnya : lutut kaki diayun bergerak ke depan dan ke atas, lutut kaki topang dibengkokan dalam phase pemulihan, ayunan lengan aktif namun rileks, berikutnya kaki topang bergerak ke arah belakang.

Selain mengetahui tahapan-tahapan dalam teknik berlari, berikut ini adalah beberapa jenis latihan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot serta fleksibilitas tubuh saat berlari :

  1. Push up on the wall. Latihan ini bertujuan untuk menguatkan otot lengan. Caranya, berdiri menghadap dinding, berikan jarak kira-kira dua kaki. Kedua tangan menempel di dinding dan dibuka selebar bahu. Dari posisi tersebut lakukan push up ke arah dinding. Jenis latihan ini dapat dilakukan 8 hingga 10 repetisi dalam 1 set.
  2. High Knees. Latihan ini bertujuan untuk mengencangkan otot paha dan melatih postur tubuh yang baik saat berlari. Caranya, berdiri menghadap dinding, berikan jarak kira-kira dua kaki. Kedua tangan menempel di dinding, dibuka selebar bahu. Dari posisi tersebut, condongkan tubuh sedikit ke arah dinding lalu angkat paha kanan sekitar 90 derajat, turunkan lalu lakukan bergantian dengan kaki kiri. Latihan ini dapat dilakukan secara perlahan dan dapat ditingkatkan kecepatannya seolah Anda benar-benar berlari dan astikan posisi pinggang tetap stabil. Jenis latihan ini dapat dilakukan 10 hingga 20 repetisi dalam 1 set.
  3. Back-up. Latihan ini bertujuan untuk menyempurnakan otot pinggang agar tidak tinggi sebelah. Caranya, tidur telungkup di lantai, kemudian luruskan tangan ke depan dan kaki ke belakang, genggam sebuah benda misalnya swiss ball atau botol minum. Angkat tubuh bagian atas dari lantai setinggi kemampuan, tahan 2-3 detik, kemudian kembali ke posisi awal. Latihan ini dapat dilakukan 8-10 repetisi dalam 1 set.
  4. Arm Swing. Latihan ini bertujuan untuk memperbaiki teknik ayunan tangan. Caranya melakukannya yaitu posisikan tubuh berdiri, langkahkan kaki kanan ke depan, tekuk posisi siku 90 derajat, lalu arahkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang. Ayunkan lengan dengan rileks bergantian secara bergantian. Latihan ini dapat dilakukan sebanyak 10-15 repetisi dalam1 set.

Kesimpulan :

Lari merupakan suatu olahraga yang sangat sederhana, namun bukan berarti Anda dapat mengesampingkan sisi keamanannya. Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa lari memiliki tingkat cedera yang cukup tinggi, oleh karena itu pemahaman mengenai teknik-teknik dasar dan cara latihan yang benar sangat penting untuk diperhatikan agar dapat membantu Anda mengoptimalkan kemampuan berlari serta meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera.

Kontributor : Jansen Ongko, MS.c, RD

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA