Apa fungsi dari getah empedu

03 Juni 2020 03:51

Jawaban terverifikasi

03 Juni 2020 05:09

Getah empedu berguna untuk membantu pencernaan dan penyerapan lemak, pembuangan limbah tertentu terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Kantung empedu merupakan sebuah organ kecil berbentuk seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cairan empedu/ getah empedu. Getah empedu dihasilkan di hati dan berfungsi untuk mencerna lemak.

Dengan demikian, fungsi getah empedu yaitu untuk mencerna lemak. 

Secara umum, ada dua fungsi empedu bagi manusia. Fungsinya dalam pencernaan adalah membantu penguraian lemak. Kegunaan lainnya adalah membantu fungsi hati dalam pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.

Jika ditelaah lebih lanjut, berikut berbagai fungsi cairan empedu bagi tubuh Anda.

1. Membantu kerja enzim pencernaan

Enzim pencernaan dapat bekerja dengan baik dalam lingkungan dengan pH yang tidak terlalu asam. Sementara itu, lambung biasanya sangat asam karena sel-sel lambung memproduksi asam klorida (HCl) untuk membantu pencernaan makanan.

Cairan empedu dapat menetralkan lingkungan lambung yang terlalu asam. Ini karena empedu memiliki sifat cenderung basa dengan pH antara 7,5 – 8,05. Cara kerjanya adalah dengan menyerap molekul air dan bikarbonat yang ada di sekitarnya.

Hal ini menurunkan konsentrasi empedu sehingga membuatnya menjadi lebih encer. Namun, pH-nya menjadi lebih basa dibandingkan saat berada dalam kantung empedu. Begitu empedu memasuki lambung, pH-nya yang tinggi membuat pH lambung naik.

Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu kinerja enzim pencernaan dengan cara menetralisir lingkungan lambung yang asam. Cairan ini juga menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan menjadi lebih optimal.

2. Menggumpalkan lemak untuk dicerna

Tubuh manusia terdiri dari 70% air. Air dalam sistem pencernaan berfungsi sebagai pelarut zat gizi pada makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Akan tetapi, ada satu zat gizi yang tidak dapat dilarutkan oleh air, yaitu lemak.

Lemak dan air baru bisa bercampur dengan bantuan zat pengemulsi atau penggumpal. Sifat pengemulsi semacam ini dimiliki oleh asam empedu. Asam empedu mempunyai permukaan sedemikian rupa yang membuatnya bisa menyatukan lemak dan air.

Jadi, lemak dari makanan yang Anda makan harus dipecah terlebih dulu oleh empedu. Lemak yang dipecah tersebut lalu berikatan menjadi gumpalan kecil yang merupakan gabungan dari lemak dan air. Gumpalan ini disebut sebagai misel.

3. Membantu fungsi enzim lipase

Molekul lemak cenderung berkumpul satu sama lain membentuk gumpalan yang lebih besar. Padahal, gumpalan besar ini tidak bisa diserap oleh tubuh. Maka dari itu, enzim lipase harus merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol terlebih dulu.

Cairan empedu membantu fungsi enzim lipase dengan membentuk misel, gumpalan lemak dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan ukuran molekul yang lebih kecil seperti ini, enzim lipase bisa memecah lemak dengan lebih baik.

4. Membunuh bakteri merugikan

Pernahkah Anda membayangkan ada berapa banyak mikroba dalam makanan Anda? Dalam sekali makan, mikroba seperti bakteri dan parasit yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan jumlahnya tidak terhitung.

Namun, mengapa Anda tidak terkena gangguan pencernaan setiap kali makan? Ini karena sifat basa yang dimiliki empedu ternyata menghambat pertumbuhan mikroba. Lingkungan usus yang basa juga membuat bakteri tidak bisa mengeluarkan racunnya.

Cara menjaga kesehatan empedu

Seperti organ lainnya, empedu juga bisa mengalami gangguan. Beberapa masalah seperti batu empedu atau kanker kantung empedu tentunya bisa menimbulkan gejala berbahaya yang sangat mengganggu kerja sistem pencernaan.

Untuk itu, hindari risiko penyakit tersebut dengan menjaga kesehatan organ ini melalui pola makan dan gaya hidup sebagai berikut.

1. Mengonsumsi makanan yang menyehatkan empedu

Makanan yang menyehatkan bagi empedu adalah makanan yang rendah lemak dan kolesterol, serta tinggi serat dan protein. Karenanya, Anda disarankan mengonsumsi makanan seperti:

Mungkin istilah kandung empedu sudah akrab di telinga kita. Namun, mungkin belum semuanya mengetahui dengan pasti apakah fungsi dan peranan dari organ berbentuk buah pear yang terletak di rongga perut kita itu. Karena tak kenal maka tak sayang, mari kita lebih mengenal organ empedu kita!

Sumber Gambar : webmd.com

Kandung empedu merupakan bagian dari traktus biliaris. Kandung empedu terletak di rongga perut kita, tepatnya di perut sebelah kanan, di bawah liver. Fungsi utama kandung empedu adalah untuk menyimpan, mengentalkan, dan melepas getah empedu ke saluran pencernaan. Jika ada yang belum familiar, getah empedu merupakan enzim pencernaan berwarna kuning kecoklatan –bahkan terkadang warnanya sedikit kehijauan- yang dihasilkan oleh liver. Empedu mengandung kolesterol, air, asam empedu, pigment bilirubin, dan garam empedu. Empedu berperan untuk membantu proses pencernaan –terutama dalam pemecahan lemak-, membantu proses penyerapan vitamin yang larut pada lemak, mengeliminasi produk sisa pencernaan, dan membuang racun-racun yang ada pada tubuh.

Empedu mulai bekerja pada saat kita mengkonsumsi makanan berlemak. Saat lemak tersebut mencapai organ pencernaan, hormon kita memberikan sinyal ke kandung empedu untuk melepas empedu. Empedu pertama kali akan dilepas ke duodenum, di mana sebagian besar proses pencernaan berlangsung. Di duodenum, empedu melakukan perannya dalam proses pemecahan dan pencernaan lemak. Setelah proses mencerna makanan selesai, kandung empedu akan menjadi kosong dan kempes kembali.

Sumber Gambar : vet.uga.edu

Pada beberapa kondisi, kandungan kolesterol, bilirubin, dan garam empedu dapat meningkat pada getah empedu. Kondisi ini, jika dibiarkan, akan dapat memicu terbentuknya batu empedu (cholelithiasis). Batu empedu biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya. Namun, jika ukurannya membesar, batu empedu dapat menghambat saluran ductus biliaris dan menimbulkan peradangan kandung empedu (cholecystitis). Cholecystitis ini dapat sangat mengganggu karena menimbulkan nyeri perut yang berat, yang dapat menyebar hingga ke punggung dan bahu. Penderita cholecystitis juga dapat menderita mual dan muntah yang terus-menerus. Di saat inilah, operasi pengangkatan kandung empedu (cholecystectomy) dapat dilakukan.

Memangnya, manusia bisa hidup ya, tanpa kandung empedu?

Untungnya, sih, demikian. Seperti yang tadi telah disinggung di atas, kandung empedu berperan dalam proses penyimpanan getah empedu. Kalau kandung empedu sudah diangkat, otomatis perjalanan getah empedu akan ‘terbypass’, langsung dari liver ke saluran pencernaan, tanpa ‘transit’ terlebih dahulu di kandung empedu. Walaupun demikian, tetap saja, yang namanya kehilangan organ pasti tetap ada efek sampingnya. Yang pertama adalah, tubuh kita akan mengalami gangguan pencernaan lemak, terutama pada beberapa waktu pertama setelah pengangkatan kandung empedu di mana tubuh kita belum beradaptasi. Gangguan pencernaan lemak ini juga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, diare, atau bahkan konstipasi. Selain itu, jika sebelumnya batu empedu juga terdapat di ductus biliaris, gangguan yang kita rasakan akan semakin bertambah berat karena obstruksi ductus biliaris yang tetap ada dan bahkan dapat menimbulkan infeksi dan kekuningan pada tubuh (jaundice).

Sumber Gambar : dovemed.com

Untuk para pejuang cholecystectomy, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengubah pola makan, khususnya pada beberapa waktu pertama setelah pengangkatan kandung empedu. Dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang cair atau lunak terlebih dahulu. Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk mengurangi konsumsi lemak, makanan pedas, asin, dan manis terlebih dahulu dan memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Hal ini bertujuan agar organ pencernaan kita tidak ‘terbebani’ sehingga lebih mudah beradaptasi.

Selain cholelithiasis dan cholecystitis, terdapat beberapa penyakit lain yang dapat menyerang kandung empedu, seperti gallstones pancreatitis dan kanker kandung empedu. Gallstones pancreatitis merupakan peradangan pada pankreas yang timbul akibat batu empedu yang menyebabkan obstruksi pada ductus yang terhubung dengan pankreas. Sementara kanker kandung empedu adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel kandung empedu. Kanker ini sayangnya relatif lambat terdeteksi karena tanda dan gejalanya baru muncul pada saat kanker sudah mencapai stadium lanjut.

Sumber Gambar : newsnetwork.mayoclinic.org

Nah, ternyata kandung empedu kita harus lebih kita jaga ya kesehatannya. Untuk dapat menjaga kesehatan kandung empedu, kita harus mengkonsumsi makanan yang sehat, rendah lemak, rendah kolesterol, tinggi serat, dan tinggi protein, misalnya sayur, buah, susu rendah lemak, minyak nabati, daging rendah lemak, dan susu rendah lemak. Kita juga harus membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat seperti makanan yang melalui beberapa proses pengolahan, makanan yang digorek, serta makanan yang tinggi lemak. Selain itu, konsumsi bahan makanan tertentu, seperti kopi dan selai kacang, juga disebut-sebut dapat membantu menjaga kesehatan kandung empedu kita. Yang tak kalah penting adalah, menjaga kesehatan kita secara umum, dengan memiliki berat badan ideal, menjaga pola makan, tidak merokok, menghindari konsumsi alkohol, serta beristirahat dengan cukup.

***

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA