Ketentuan yang benar untuk hukum bacaan mad wajib muttasil adalah

Mad wajib muttasil adalah salah satu hukum tajwid ketika membaca ayat suci Al-Quran. Sesuai dengan namanya, hukum tajwid tersebut masuk kedalam kategori hukum bacaan mad. Nah, secara bahasa, mad itu berarti tambah atau memanjangkan.  Kata tersebut diambil dari bahasa Arab yakni al-mad (المد).

Jika dilihat dari buku karya Dr. Marzuki, M.Ag dan Sun Choirol Ummah, S.Ag., M.S.I. yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu Tajwid”, maka hukum bacaan dari mad adalah memanjangkan suara dengan suatu huruf yang ada di antara huruf-huruf mad atau layyin apabila bertemu dengan sukun (ه) atau hamzah (ء) dikarenakan suatu sebab.

BACA JUGA: Daftar Huruf Hijaiyah, Tanda & Cara Baca yang Benar

Pengertian mad wajib muttasil

pexels

Mad wajib muttasil adalah pertemuan antara mad thabi’i dengan hamzah (ء) dalam satu kalimat. Panjang bacaan mad wajib muttasil adalah empat sampai lima harakat (ketukan) atau sama dengan dua setengah alif.

Pemahaman mengenai mad ini juga telah dijelaskan dalam Kitab Nazham Hidayatush Shibyan. Berikut penjelasan yang ada di dalam kitab tersebut.

 وَاِنْ تَلَاهُ الْهَمْزُ فِى كَلِمَتِهْ *** فَوَاجِبٌ مُتَّصِلٌ كَجَاءَتِهْ

Artinya: “Apabila ada huruf mad yang setelahnya berupa huruf hamzah dan terdapat dalam satu kata, maka disebut mad wajib muttasil seperti lafaz Allah جاءته

BACA JUGA: Bacaan Doa Khatam Quran, Makna dan Keutamaannya!

pexels

Hukum bacaan mad wajib muttasil dibaca atau dibagi menjadi dua macam. Salah satunya yakni mad far’i, yaitu pengembangan dari mad asli (mad tabi’i) yang cara bacanya telah berubah karena ada beberapa sebab, misalnya saja karena adanya hukum bacaan dari mad wajib ini.

Kemudian untuk huruf-huruf mad itu ada tiga. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini beberapa huruf hijaiyah yang tergolong sebagai huruf mad.

  • Huruf alif (أ) yang posisinya berada di belakang huruf yang berharakat fathah ( ﹷ )
  • Huruf ya’ mati (ي) yang posisinya berada di belakang huruf yang berharakat kasrah ( ِ- )
  • Huruf wawu mati (و) yang posisinya berada di belakang huruf yang berharakat dhammah ( ُ- )

BACA JUGA: Surat Al Maidah Ayat 48: Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia

Contoh bacaan mad wajib muttasil

pexels

Ada banyak sekali contoh mad wajib muttasil yang ada di dalam Kitab Suci Al-Quran. Tentu saja kita tidak akan membahas semuanya, melainkan beberapa contoh saja.

Semua tulisan arab mad wajib muttasil yang ada di bawah ini, dibaca panjangnya empat hingga lima harakat karena adanya mad thabi’I yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat.

Al Quraisy ayat 2

رِحْلَةَ الشِّتَاءِ dibaca riḥlatasy-syitā`i

Alasan: Mad thabi’i bertemu hamzah berharakat kasrah

Al Mursalaat ayat 43

وَاشْرَبُوا هَنِيئًا dibaca wasyrabụ hanī`am

Alasan: Mad thabi’i bertemu hamzah berharakat fathatain

QS At Taubah ayat 37

لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ dibaca lahum sū`u a’mālihim

Alasan: Mad thabi’i bertemu hamzah berharakat dhammah

BACA JUGA: Surat Al Kafirun Ayat 1-6, Bacaan Latin, Arti dan Kandungannya

Itulah pengertian, hukum, dan contoh bacaan mad wajib muttasil yang perlu Sedulur ketahui. Sebagai umat muslim yang taat, tentu saja kita harus melakukan segala macam ibadah dengan benar, termasuk ketika membaca Kitab Suci Al-Quran.

Perlu untuk Sedulur ketahui, jika perbedaan panjang suatu kata dalam bahasa Arab itu bisa menyebabkan arti yang berbeda. Oleh sebab itu, ilmu tajwid ini sangat penting untuk kita pahami.

Merdeka.com - Dalam pembacaan Al Quran, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah tajwid. Tajwid adalah seperangkat aturan linguistik dan pengucapan yang digunakan ketika membaca Al Quran agar bacaannya benar seperti yang dibacakan oleh Nabi Muhammad (SAW).

Dilansir dari madrasatelquran.com, tajwid adalah salah satu ilmu yang paling menonjol dari Al Quran. Ini adalah ilmu yang yang mengakar dari pembacaan lisan Al-Quran Nabi Muhammad (SAW) setelah ia mendengar wahyu dari Malaikat Jibril. Sederhananya, tajwid dapat diartikan sebagai seni menjaga lidah agar tidak salah dalam membaca kalam Allah SWT.

Di salah satu ilmu tajwid, terdapat hukum bacaan Mad, yang artinya memanjangkan. Bacaan Mad yang sering kita temui ketika membaca Al Quran di antaranya adalah Mad Wajib Muttashil. Mad Wajib Muttashil berarti memanjangkan bacaan hingga empat atau lima hitungan atau ketukan.

Jika Anda memilih untuk memperpanjang bacaan yang terdapat Mad Wajib Muttashil selama empat hitungan, maka bacaan Anda terhadap Mad Wajib Muttashil harus tetap konsisten sepanjang Anda membaca Al Quran. Begitu juga jika Anda memilih untuk memperpanjang selama lima hitungan.

Bagi seorang muslim, mengetahui dan memahami Mad Wajib Muttashil sangat penting karena ilmu ini berpengaruh saat membaca Al Quran. Dalam artikel berikut, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang Mad Wajib Muttashil yang dikutip dari ilmutajwid.id.

2 dari 4 halaman

Syaikh Athiyyah Qabil dalam kitab Ghayatu al-Murid Fi ‘Ilmi Tajwid mendefinisikan Mad Wajib Muttashil dengan pernyataan, "adanya hamzah setelah huruf mad yang muttashil (bersambung) dalam satu kata"

KemudianSyaikh Sulaiman al-Jamzuri dalam kitabnya Tuhfatul Athfal berkata, "Apabila ada mad thobi’i atau mad asli bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Maka ukuran panjang membacanya 4 sampai 5 harakat."

Mad Wajib, atau Mad Muttashil, atau yang seringkali disebut dengan Mad Wajib Muttashil, adalah salah satu bagian dari Hukum Mad Far’i dalam ilmu tajwid. Secara etimologi, Mad Wajib Mutthashil memiliki arti sebagai berikut :

  • Mad artinya adalah panjang bacaan
  • Wajib berarti harus
  • Mutthashil berarti bersambung.

Hukum Mad Wajib Muttashil yaitu hukum tajwid yang terjadi ketika huruf hijaiyah Mad Thobi’i yaitu Ya, Wau, dan Alif ( ــــــَــــــ ا ; يْ ـــــــِــــــ ; وْ ـــــــُـــــــ ), bertemu dengan huruf hijaiyah Hamzah dengan harakat Fathah (Fathatain), harakat Kasrah (Kasratain), atau dengan harakat Dhammah (Dhammatain) ( ءَ / ءً – ءِ / ءٍ – ءُ / ءٌ ).

Inti utama dari Mad Wajib Muttashil sendiri yaitu Huruf Mad Thobi’I yang bertemu Hamzah dan ini terjadi dalam satu kata atau bersambung.

3 dari 4 halaman

Bagaimana cara membaca Mad Wajib Muttashil? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara membaca bacaan dari Hukum Mad Wajib Muttashil ini adalah dibaca panjang dengan empat atau lima hitungan atau harakat.

Empat hitungan kira-kira adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengucapkan “satu-dua-tiga” dengan kecepatan sedang. Sedangkan lima hitungan kira-kira adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengucapkan “satu-dua-tiga-empat” dengan kecepatan sedang.

Di dalam kitab suci Al Quran, Anda dapat menemukan tanda dari Mad Wajib Muttashil dengan bentuk garis yang melengkung tebal mirip seperti gambar pedang. Letak tanda ini ada di atas huruf Mad Thobi’i atau pun terletak di antara Huruf hijaiyah Mad Thobi’i dan huruf hijaiyah Hamzah.

4 dari 4 halaman

Ketika Anda sudah mengetahui dan memahami apa itu Mad Wajib Muttashil dan cara membacanya, Anda akan menyadari bahwa Mad Wajib Muttashil sangat sering kita jumpai saat membaca Al Quran. Beberapa contoh dari Mad Wajib Muttashil ini adalah sebagai berikut:

جَآءَ Jaaaaa aاَلشِّتَآءِ Asyitaaaaa iخُنَفَآءَ Khunafaaaaa aعَآئِلاً ‘Aaaaaa ilanاَلسَّآئِلَ Assaaaaa ilaاُولٰٓئِكَ Ulaaaaa ikaاَلْمَلٰٓئِكَةُ Almalaaaaa ikatuوَجِيْٓئَ Wajiiiiiaقُرُوْٓءٍ Quruuuuu in

سُوْٓءُالدَّارِ Suuuuu uddaari

Dalam Al Quran, beberapa contoh Mad Wajib Muttashil dapat kita temui di antaranya:

Surat Al Baqarah ayat 6

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."

Surat Ad Dhuha ayat 10

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ

"Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya)."

Surat Al Jinn ayat 16

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ

"Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup."

Surat Quraisy ayat 2

اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ

"(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas."

Surat An Nasr ayat 1

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan," (mdk/ank)

Baca juga:
Huruf Izhar Ada 6, Pahami Macam, Ciri, Contoh hingga Penjelasan Lengkapnya
Ikhfa Artinya Menutupi atau Menyamarkan, Kenali Salah Satu Tajwid Ini
Contoh Idhagam Bigunnah dalam Surat Pendek, Berikut Penjelasannya
Hafalan Alquran Bocah Ini Banjir Pujian, Sambil Gendong Bayi Tetap Lafalkan Bacaan
Surat Al Baqarah Ayat 183, Berikut Artinya Berkaitan dengan Puasa Ramadhan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA