Jelaskan pengertian shalat sunnah secara bahasa dan istilah

Sunnah (Arab: سنة sunnah, artinya "arus yang lancar dan mudah" atau "jalur aliran langsung") dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara rasulullah menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan (tradisi) yang dilaksanakan oleh Rasulullah.

Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, setelah Al-Quran. Narasi atau informasi yang disampaikan oleh para sahabat tentang sikap, tindakan, ucapan dan cara rasulullah disebut sebagai hadis. Sunnah yang diperintahkan oleh Allah disebut sunnatullah (hukum alam).

sunnah (سنة sunnah, plural سنن sunan) adalah kata Arab yang berarti "kebiasaan" atau "biasa dilakukan".[1] Secara istilah sunnah adalah jalan yang di tempuh oleh rasulullah dan para sahabatnya, baik ilmu, keyakinan, ucapan, perbuatan, maupun penetapan. Para penganut Sunni juga disebut sebagai Ahl as-Sunnah wa'l-Jamā'ah ("orang-orang dari tradisi dan pengikut (dari Nabi Muhammad)") atau Ahlussunnah untuk singkatnya saja.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْأَاخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."

— (QS. Al-Ahzab: 21)

Ibnu Katsir menjelaskan, ayat dalam surat Al-Ahzab di atas adalah dasar yang paling utama dalam perintah meneladani Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam baik dalam perkataan, perbuatan dan keadaannya,[2] oleh karena itu Allah Ta'ala menyuruh manusia untuk meneladani Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam baik dalam kesabaran, keteguhan, ribath dan kesungguh-sungguhannya. Arti dari sunnah

  1. ^ "Sunnah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-05. Diakses tanggal 2014-09-01. 
  2. ^ Ibn Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim, jilid IV (Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyah, 2000), hal. 278

  • (Indonesia) Ensiklopedi sunnah 9 Kitab Imam Hadis Diarsipkan 2021-02-26 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunnah&oldid=20909843"

Salat sunah adalah beragam jenis salat yang dianjurkan untuk dikerjakan, akan tetapi tidak diwajibkan. Seorang muslim tidak berdosa ketika tidak melaksanakan salat sunah, sedangkan melaksanakannya berarti memperoleh pahala. Salat sunah terbagi lagi menjadi dua, yaitu salah sunah muakkad dan salat sunah ghairu muakkad. Salat sunah muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya muslim dan salat tarawih. Sedangkan salat sunah ghairu muakkad adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa anjuran dengan penekanan yang kuat.[1] Salat sunah merupakan salah satu jenis dari salat nawafil yang dibedakan dari salat mustahab dan salah tathawwu'.[2]

Salat sunah menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni:

  • Salat sunah muakkad, adalah salat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti salat dua hari raya, salat sunah witr dan salat sunah thawaf.
  • Salat sunah ghairu muakkad, adalah salat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).
  • Salat sunah ada yang dilakukan secara sendiri-sendiri (munfarid) di antaranya:
    • Salat Rawatib
    • Salat Tahiyatul Wudhu
    • Salat Istikharah
    • Salat Mutlaq
    • Salat Duha
    • Salat Tahiyatul Masjid
    • Salat Tahajud
    • Salat Hajat
    • Salat Awwabin
    • Salat Tasbih
    • Salat Taubat
  • Sedangkan yang dapat dilakukan secara berjamaah antara lain:
    • Salat Tarawih
    • Salat Id
    • Salat Gerhana
    • Salat Istisqa

Beberapa salat sunah dilakukan terkait dengan waktu tertentu namun bagi salat yang dapat dilakukan pada waktu yang bebas (misal:salat mutlaq) maka harus memperhatikan bahwa terdapat beberapa waktu yang padanya haram dilakukan salat:

  • Matahari terbit hingga ia naik setinggi tombak
  • Matahari tepat di puncaknya Zenith (panzer) hingga ia mulai condong
  • Sesudah ashar sampai matahari terbenam
  • Sesudah subuh
  • Ketika matahari terbenam hingga sempurna terbenamnya
  1. ^ Watiniyah 2019, hlm. 19-20.
  2. ^ Watiniyah 2019, hlm. 20.
  • Watiniyah, Ibnu (2019). Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet. Jakarta: Kaysa Media. ISBN 978-602-215-048-0.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  • Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
  • (Indonesia) Buku SMP Agama Islam, Rafi Vadra Addani, Surabaya

 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salat_sunah&oldid=20932196"

Selamat datang sahabat Perahu Jagad, di sini kita akan mengupas tuntas pengertian shalat menurut bahasa dan istilah. Shalat menurut bahas mengandung pengertian "do'a". Sementara itu, shalat menurut istilah yang telah diuraikan oleh para pakar dibagi menjadi dua bagian. Dari keduanya adalah memaknai shalat secara lahiriah dan hakiki. Adapun pengertiannya adalah:

Pengertian shalat secara Lahiriah ini mengandung arti, Segala ucapan atau perkataan yang diawali dengan bacaan takbir dan diakhiri dengan kalimat salam. Bacaan-bacaan tersebut tentunya masih mengikuti syarat-syarat yang telah ditentukan di dalam Islam. Sementara pengertian shalat secara hakiki ini adalah, Menghadapkan seluruh jiwa dan raga kita pada Allah SWT yang telah menciptakan bumi seiisinya, dan dalam keadaan tersebut, kita sebagai makhluk Allah membuat seolah-olah kita berhadapan langsung dengan Allah yang disertai rasa takut dan merasa kecil diri, Karena pada-Nya lah tempat dimana kita meminta dan memohon.

Untuk melakukan shalat, kita sebagai muslim diwajibkan untuk suci dari segala hadats besar maupun hadats kecil. Nah, bagi temen-temen yang ingin mencari tahu tata cara bersuci dari hadats besar dan kecil bisa temen-temen lihat pada artikel di bawah ini:

Syarat-syarat Wudhu Bagi Orang Muslim

Fardu Atau Rukun Dalam Berwudhu 

Prihal Yang Dapat Membatalkan Wudhu

Pengertian Tayamum sebagai pengganti Wudhu

Sahabatku yang seiman, di dalam shalat terdiri dari dua pembagian bila ditinjau dari jenis hukum mengerjakannya. Ada yang namanya shalat wajib atau fardhu, dan ada pula shalat-shalat yang hukumnya sunnah. Yang namanya shalat fardhu, itu adalah shalat yang wajib untuk dilaksanakan dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa bagi para pelakunya. Sementara yang dinamakan shalat sunnah adalah shalat yang bila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa, dalam kata lain, shalat sunnah dilakukan untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang kita kerjakan dalam shalat fardhu.

Shalat Fardhu ini hanya diwajibkan bagi mereka (orang-orang) yang berakal sehat, baligh. Tentunya dalam kaitannya dengan hal ini, orang etrsebut adalah beragama Islam. Shalat fardu ini awalnya mulai diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad beserta kaumnya (Orang-orang Islam) pada malam Isra', dan ketika itu berada pada satu tahun sebelum dibuatnya tahun Hijriah. Shalat fardhu yang diwajibkan oleh Allah untuk hambanya terdiri atas lima waktu. Yakni Subuh, duhur, asar, maghrib dan Isya'.

Shalat Sunnah adalah ibadah tambahan untuk menambah serangkaian amal yang kita lakukan sehari-hari. Selaras dengan namanya yaitu "Sunnah", Shalat shalat jenis ini tidak wajib untuk dilakukan. Dan bila seseorang meninggalkan amalan shalat yang satu ini, maka tidak akan dikenai sanksi apa-apa. Ibadah Sunnah ini dibagi menjadi dua, yaitu shalat sunnah muakad dan shalat sunnah ghoiru muakad.Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang hukum mengerjakannya hampir mendekati wajib, atau dengan kata lain adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Contoh shalat sunnah yang merupakan bagian dari Sunnah muakad ini adalah dua shalat sunnah yang di lakukan pada hari raya idul fitri dan shalat pada hari raya idul adha dan shalat sunnah witir (ibadah shalat sunnah yang jumlah rakaatnya ganjil, biasanya dilakukan setelah melakukan shalat tahajud, shalat witir ini dilakukan untuk menutup ibadah dalam ibadah-ibadah yang dilakukan selama satu hari penuh).Sedangkan untuk ibadah shalat sunnah yang ghoiru muakad adalah shalat sunnah yang didalamnya tidak memiliki tekanan yang begitu sangat. Namun bagi mereka yang mengerjakannya tetap mendapatkan pahala. Dan untuk yang meninggalkannya tidak dikenai sanksi apa-apa. Beberapa contoh dari ibadah shalat sunnah ghoiru muakad adalah shalat sunnah dluha, shalat sunnah rawatib, shalat sunnah tahajud dan lain-lain.


Pengertian Shalat: Shalat menurut bahasa adalah doa. Sedangkan menurut istilah adalah sebuah cara yang digunakan Ummat Islam dalam rangka untuk berkomunikasi dengan Allah melalui bacaan yang diawali dengan takbir dan diakhiri salam sekaligus perbuatan-perbuatan yang sudah tersusun sedemikian rupa yang telah ditetapkan oleh Syariat agama.

Ibadah shalat dibagi menjadi dua, ada yang fardhu meliputi (subuh, dluhur, asar, maghrib dan isya), sedangakan yang kedua adalah ibadah shalat sunnah. Shalat sunnah ini contohnya seperti shalat tarawih yang dilaksanakan pada malam bulan ramadhan, shalat witir, shalat rawatib, shalat duha dan shalat-shalat sunnah lainnya.

Pada Ibadah shalat sunnah juga dibagi dua. Ada yang namanya shalat sunnah Muakad dan ada shalat sunnah ghoiru muakad. Shalat sunnah muakad adalah shalat sunnah yang didalamnya terdapat penekanan atau anjuran untuk dilaksanakan, pada penjabaran yang lain, shalat sunnah muakad ini adalah shalat sunnah yang mendekati wajib hukumnya untuk dikerjakan oleh orang-orang Islam. Shalat sunnah ghoiru muakad, adalah shalat sunnah yang didalamnya tidak ada penekanan khusus untuk dikerjakan oleh orang-orang muslim.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA