Jelaskan penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada awal Kemerdekaan

JAKARTA - Perbedaan arti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup harus dipahami warga negara. Indonesia merupakan negara demokrasi dengan berbagai macam suku dan budaya, serta bahasa, yang menganut ideologi Pancasila.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.

Bagi sebuah negara, ideologi adalah sebuah opini, hakikat, asal mula, pedoman atau keyakinan suatu negara untuk mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan yang ideal. Sedangkan Pancasila, yang merupakan ideologi Bangsa Indonesia, ialah suatu prinsip atau asas kehidupan dan berbangsa bagi seluruh rakyat Indonesia.

BACA JUGA:Kelebihan Demokrasi Pancasila, Apa Saja?

Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, dan merupakan gabungan dari kata panca dan sila. Kata panca memiliki arti sebagai lima, sedangkan sila berarti dasar, jadi jika digabungkan Pancasila adalah lima dasar.

Adapun perbedaan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup. Dikutip dari laman ppkn.co.id, Pancasila sebagai dasar negara berarti Pancasila merupakan dasar sistem penyelenggaraan negara, dasar sistem pemerintah, dan asal mula hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa Pancasila merupakan dasar untuk mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan negara, yang juga berarti, Pancasila berfungsi sebagai dasar hukum, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

Sementara dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pancasila sebagai pandangan hidup dijelaskan dalam masing-masing silanya, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Fungsi ini memberi makna bahwa setiap warga negara Indonesia harus saling menghormati antar umat beragama agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam sila kedua ini, warga negara diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga harus saling bersimpati satu sama lain. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara menjaga dan membantu sesama, membela kebenaran dan keadilan, dan bekerjasama untuk kedamaian negara.

3. Persatuan Indonesia

Setiap warga negara Indonesia juga harus memiliki kepribadian yang rela berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, serta bangga pada negara.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Mengajak setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain dan mengutamakan kepentingan negara. Meski akan ada perbedaan pendapat dan cara pandang, namun sila keempat menegaskan akan pentingnya bermusyawarah atau berdiskusi.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Setiap warga negara harus selalu bersikap adil, dan memahami antara hak dan kewajiban agar bisa menghormati hak-hak orang lain sesama bangsa Indonesia.

Sementara menurut buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" karya Ronto, fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung makna, bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari Pancasila. 

  • #dasar negara
  • #Pancasila
  • #Perbedaan Arti Pancasila sebagai Dasar Negara dan

JAKARTA - Bagaimanakah penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Mari kita bahas di bawah ini ya.

Sama-sama kita ketahui Pancasila merupakan salah satu dasar negara Republik Indonesia. Sejak kelahirannya pada 1 Juni 1945, Pancasila sempat beberapa mengalami perubahan saat masih bernama Piagam Jakarta.

Awal-awal kemerdekaan Indonesia tidak selalu mulus. Ada saja pihak-pihak yang tidak senang dengan kabar kemerdekaan. Berbagai paham dan aliran muncul untuk menggoyang keutuhan bangsa ini.

Pemberontakan PKI

Pemberontakan oleh partai PKI ini terjadi di tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Setelah Indonesia merdeka, pemberontakan tersebut menjadi pemberontakan besar pertama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Mereka ingin mendirikan negara baru berpaham Komunis. Bahkan mereka hendak mendirikan Negara Soviet Indonesia. Di mata para anggota PKI, Pancasila tidak cocok diterapkan di Indonesia, karena bagi mereka hanya paham komunislah yang dapat berdiri tegak di bumi Nusantara ini.

Meskipun begitu, Muso selaku tokoh komunis di Indonesia sudah terbunuh dan pemerintah Indonesia mulai mengawasi setiap gerak gerik PKI itu. Karena jika dibiarkan, mereka akan menguasai Indonesia dengan segala cara bahkan dengan perang sekalipun.

Pemberontakan DI/TII

Selain digoyang dari sisi kiri atau komunis, Indonesia khususnya Pancasila pun disikat oleh pihak lain pada tanggal 7 Agustus 1949, pemberontakan DI/TII berlangsung di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Inti dari pemberontakan itu adalah untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi syariat Islam. Biarpun Indonesia diisi oleh mayoritas umat Islam, namun harapan bapak bangsa bahwa NKRI harus menjadi rumah yang teduh bagi siapapun penganut agama dan paham lainnya.

Pada akhirnya pemberontakan tersebut tidak berlangsung mulus. Kartosuwiryo dan semua pengikutnya kemudian ditangkap pada tanggal 4 Juni di tahun 1962.

Pemberontakan RMS

Pemberontakan RMS merupakan sebuah tragedi pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil dengan tujuan untuk membentuk negara sendiri yang berdiri pada tanggal 25 April 1950.

Adapun Negara yang akan didirikan terdiri atas pulau Seram, Ambon dan Buru. Akan tetapi upaya pemberontakan tersebut dikalahkan tentara Indonesia untuk wilayah Buru dan Ambon. Akan tetapi pemberontakan di Seram masih terus berlanjut sampai Desember 1963.

Permesta

Agenda pemberontakan Permesta dilakukan oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan juga Ventje Sumual yang diselenggarakan pada 1957 – 1958. Pemberontakan ini terjadi di wilayah Sulawesi dan Sumatera yang merupakan bentuk koreksi terhadap pemerintahan pusat di era Presiden Sukarno.

Munculnya Permesta menjadi wadah barisan sakit hati atas kekecewaan pemerintah yang tidak memperhatikan urusan daerah.

Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA adalah suatu aspek milisi yang berdiri pada tanggal 15 Januari 1949 oleh Kapten KNIL Raymond Westerling. Pemberontakan yang terjadi oleh APRA terjadi pada tanggal 23 Januari 1950 dengan menyerang dan menduduki Bandung serta menguasai markas Staf Divisi Siliwangi.

Gerakan yang dilakukan oleh APRA dengan tujuan mempertahankan bentuk negara federal Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara – negara RIS (Republik Indonesia Serikat).

Begitu banyak bukan paham yang hendak menggantikan Pancasila?

Itulah gambaran penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan.

Lihat Foto

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Pemberontakan Angkatan Perang Adil (APRA)

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia telah sepakat bahwaPancasila sebagai dasar negara. Hal ini terus diterapkan sepanjang perjalanan bangsa. Meski sudah disepakati, tetap saja ada yang berupaya untuk mengganti ideologi tersebut. 

Namun dengan sikap persatuan dan kesatuan bangsa, upaya mengganti Pancasila dengan ideologi lain dapat digagalkan. 

Penerapan Pancasila sebagai dasar negara di awal kemerdekaan

Pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia, penerapan Pancasila sebagai dasar negara yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tidak serta berjalan mulus.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berbagai permasalahan pernah terjadi dihadapi bangsa Indonesia dalam penerapan pancasila di masa awal kemerdekaan.

Bagaimana penerapan pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Berikut upaya-upaya untuk mengganti Pancasila yang berhasil digagalkan, yakni: 

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Pada 18 September 1948 terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Pemberontakan tersebut merupakan pemberontakan besar pertama setelah Indonesia merdeka.

Pemberontakan tersebut bertujuan untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis.

Mereka ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan paham komunis.

Namun pemberontakan PKI mampu digagalkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Sukarno. Bahkan pimpinan PKI Muso tewas ditembak dan menangkap tokoh-tokoh lainnya.

Baca juga: Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Sila Kelima Pancasila

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Pemberontakan DI/TII berlangsung pada 7 Agustus 1949 di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA