Berilah tanggapanmu tentang perkembangan dan keberadaan kitab Taurat

KONSEP POLITIK DALAM ALQUR AN

TERMINOLOGI PEMIMPIN DALAM ALQUR AN

ebook oleh : HIKMAH ALQUR AN

Pendidikan Keluarga dalam Alqur an

STUDI KRITIS ATAS TEORI TARJAMAH ALQUR AN DALAM ULUM ALQUR AN

MISTERI NAFS AL-WAHIDAH DALAM ALQUR AN

BIODIVERSITAS DAN PENGELOLAANYA BERDASARKAN ALQUR AN *) Sugiyarto

JADAL dan USLUB-USLUB ALQUR`AN

WAWASAN ALQUR AN TENTANG METODE PENDIDIKAN

INSPIRASI ALGORITMA SEMUT DALAM ALQUR AN

Tadarus Alqur an jeung ngabuburit dina bulan

MENANGKAL ISLAMOFOBIA MELALUI RE-INTERPRETASI ALQUR AN

= +, n + n + n... + n 3 6n = + = n + n (n 1) n(n 1)(2n 1)

Bab 1 Interaksi sebagai Proses Sosial

Bab 1. Pengenalan Wireless L A N

BAB 2 SUPERSIMETRI dan SUPERGRAVITASI N=1

Taurat termasuk salah satu kitab suci yang wajib diimani.

Kamis , 14 May 2020, 11:46 WIB

nfvf.co.za

Taurat termasuk salah satu kitab suci yang wajib diimani. Ilustrasi.

Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rukun iman yang ketiga adalah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT. Pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah adalah membenarkan bahwa kitab-kitab itu merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan semua isi kandungannya benar. 

Baca Juga

Syekh Allamah Muhammad bin Umar an-Nawawi al-Banteni dalam kitab Syarah Kasyifah as-Saja Fi Syarhi Safinah an-Naja menyampaikan, ada banyak kitab yang diturunkan Allah. Namun, kita wajib mengetahui empat kitab secara tafshil, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Alquran yang diturunkan kepada makhluk terbaik Nabi Muhammad SAW. 

Dalam kitab Syarah Kasyifah as-Saja Fi Syarhi Safinah an-Naja diceritakan bahwa Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apa itu lembaran-lembaran (kitab Taurat) Musa?"  Rasulullah menjawab, "Lembaran-lembaran Musa mengandung nasihat-nasihat. Di antaranya adalah aku heran dengan orang yang meyakini adanya kematian, bagaimana bisa ia merasa senang-senang? Aku heran dengan orang yang meyakini adanya neraka, bagaimana bisa ia tertawa-tawa?"

"Aku heran dengan orang yang melihat dunia dan melihat bagaimana dunia mengontang-antingkan pengikutnya, bagaimana ia bisa merasa tenang-tenang saja mengejar dunia? Aku heran dengan orang yang meyakini adanya qadar, bagaimana bisa ia tidak terima atau marah dengan keadaan nasibnya? Aku heran dengan orang yang meyakini adanya penghitungan amal (hisab), bagaimana bisa ia tidak beramal?"

Syekh Nawawi al-Banteni dalam kitab yang ditulisnya menjelaskan bahwa di dalam kitab Taurat disebutkan, “Wahai anak cucu (Nabi) Adam, janganlah takut dengan kekuasaan seseorang selama kekuasaan-Ku masih tetap dan Kekuasaan-Ku akan selalu tetap serta tidak akan sirna selama-lamanya. 

"Hai anak cucu Adam, Aku telah menciptakanmu agar kamu beribadah kepada-Ku. Oleh karena itu, janganlah kamu bermain-main.

"Hai anak cucu Adam, janganlah kamu takut dengan rezeki yang sedikit selama gedung-gedung rezeki-Ku itu penuh dan banyak. Dan sesungguhnya gedung-gedung rezeki-Ku itu tidak akan sirna atau habis selama-lamanya.

"Wahai anak cucu Adam, Aku telah menciptakan langit dan bumi. Aku tidaklah lemah dalam menciptakan semuanya. Apakah kamu menganggap-Ku lemah untuk memberikan satu roti yang Aku bagikan setiap waktu kepadamu?

"Hai anak cucu Adam, sebagaimana Aku tidak menuntutmu dengan amal besok, maka janganlah kamu menuntut-Ku dengan rezeki besok. 

"Hai anak cucu Adam, wajib atasmu melakukan kefardhuan untuk-Ku dan wajib atas-Ku memberikan rezeki kepadamu. Kemudian apabila kamu tidak menaati kefardhuan-Ku maka Aku tetap memberimu rezeki sesuai apa yang telah ditetapkan.

"Hai anak cucu Adam, apabila kamu ridha dengan apa yang telah Aku bagikan untukmu maka sungguh kamu telah memuaskan tubuhmu dan hatimu. Dan apabila kamu tidak ridha dengan apa yang telah Aku bagikan untukmu, maka Aku menguasakan dunia untuk mengalahkanmu sehingga kamu akan bingung di dunia sebagaimana binatang-binatang liar merasa bingung di lahan yang lapang. Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, kamu tidak akan memperoleh dari dunia kecuali apa yang telah Aku bagikan kepadamu dan kamu di sisi-Ku adalah orang yang tercela.”

Taurat berisi tauhid (akidah) dan hukum-hukum syariat allah swt. yg terkenal dengan 10 perintah tuhan. kitab taurat berlaku sejak abad 12 SM sampa 10 SM

alquran berisi akidah, ibadah, akhlak, muamalah, munakahat, jinayat, siyasah, sejarah dan hubungan internasional. alquran berlaku sejak 610 M sampai hari kiamat

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

tirto.id - Isi pokok Kitab Taurat tentang akidah atau tauhid dan hukum-hukum syariat yang dikenal dengan istilah 10 Perintah Tuhan. Berikut ini ulasan singkat mengenai sejarah Kitab Taurat, makna beserta isi pokok ajarannya, dan kisah Nabi Musa.

Kitab Taurat adalah kitab suci yang diwahyukan atau diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman dan petunjuk untuk Bani Israil.

Taurat atau Torah berasal dari bahasa Ibrani yakni yarah. Sebagai kata kerja, yarah dapat diartikan sebagai "memberi pengajaran", "mengajarkan", atau "menunjukkan". Dalam konteks agama, Torah bisa bermakna "ajaran atau perintah dari Tuhan".

Kata Torah kemudian dipakai dalam arti yang lebih luas, yakni aturan tertulis maupun lisan, dan akhirnya mencakup seluruh ajaran Yahudi. Selain itu, tulis Philip Birnbaum dalam Encyclopedia of Jewish Concepts (1964), Taurat juga dimaknai sebagai "pengajaran/petunjuk/perintah" atau "kebiasaan", bahkan "sistem".

Kitab Taurat memang dikenal sebagai kitab suci umat Yahudi. Dalam Islam, Taurat termasuk salah satu kitab Allah yang wajib diimani dan termaktub dalam rukun iman, yakni Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.

Agus Salim Chaniago melalui tulisan "Beriman Kepada Kitab Allah" dalam laman Sumber Belajar Kemdikbud memaparkan, kitab-kitab Allah diturunkan pada masa yang zamannya berbeda-beda.

Semua kitab tersebut, lanjutnya, berisi ajaran pokok yang sama, yaitu ajaran tauhid, yang berbeda hanya dalam hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.

Baca juga:

  • Daftar Kitab-Kitab Allah & Rasul Penerima: Taurat hingga Al-Quran
  • Kisah Teladan Nabi Musa: Bayi yang Diselamatkan oleh Allah SWT
  • Rukun Iman dan Penjelasan 6 Aspeknya dalam Agama Islam

Kisah Nabi Musa Penerima Kitab Taurat

Nabi Musa merupakan nabi atau rasul terpilih yang diutus oleh Allah untuk memberi petunjuk dan membebaskan Bani Israil yang berada dalam penindasan Raja Mesir, yakni Fir'aun.

Fir'aun yang murka mengejar Nabi Musa dan para pengikutnya yang menyeberangi Laut Merah. Atas izin Allah, Laut Merah terbelah usai Nabi Musa menghantamkan tongkatnya ke laut sehingga ia dan pengikutnya bisa lewat.

Nabi Musa dan para pengikutnya berhasil menyeberangi Laut Merah dan selamat. Sedangkan Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam karena Laut Merah yang tadinya terbelah pulih seperti sediakala.

Dalam buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah (2013) yang disusun oleh Masan AF dikisahkan, setelah Fir'aun dan pasukannya tenggelam, Nabi Musa pergi ke Gunung Sinai dan menyerahkan kaumnya untuk sementara kepada saudaranya, yakni Nabi Harun.

Di Gunung Sinai, Nabi Musa berpuasa selama 30 hari, yang kemudian disempurnakan menjadi 40 hari. Pada momen inilah Nabi Musa menerima wahyu dari Allah yakni Kitab Taurat sebagai petunjuk untuk Bani Israil.

Baca juga:

  • Kisah Nabi Idris & Teladannya: Nabi yang Cerdas dan Ahli Falak
  • Kisah Nabi Nuh: Sabar dalam Berdakwah dan Selalu Mendoakan
  • Kisah Nabi Harun & Teladannya: Pendamping Dakwah Nabi Musa

Sejarah Kitab Taurat kepada Nabi Musa

Dikutip dari Pengantar Ilmu Tauhid (2019) karya A. Muzammil Alfan Nasrullah, Taurat diturunkan kepada Nabi Musa di Bukit Sinai atau Tursina (Mesir) pada abad ke-12 Sebelum Masehi.

Kitab Taurat diturunkan selama 40 hari. Taurat memakai bahasa Ibrani, yaitu bahasa yang digunakan oleh Bani Israil atau kaum Yahudi untuk berkomunikasi sehari-hari.

Percaya terhadap kitab suci Allah merupakan salah satu rukun iman dalam ajaran agama Islam. Maka, setiap orang yang beriman tentunya harus meyakini kitab-kitab Allah, termasuk Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa.

Allah SWT dalam QS Al-Mu'minun ayat 49 berfirman:

“Dan sungguh, telah Kami anugerahi kepada Musa Kitab (Taurat), agar mereka (Bani Israil) mendapat petunjuk."

Dinukil dari tulisan KH A Nuril Huda berjudul "Iman kepada Para Rasul dan Kitab Suci" dalam laman NU Online (2017), Kitab Suci Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa berisi hukum-hukum syariat dan kepercayaan yang benar.

Melalui QS Ali Imran ayat 3, Allah SWT berfirman:

"(Tuhan Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil."

Baca juga:

  • Kisah Nabi Saleh dan Mukjizatnya: Unta Betina Lahir dari Batu
  • Kisah Nabi Ismail & Keteladannya: Air Zam Zam Mengalir di Mekkah
  • Kisah Nabi Ishaq & Keteladanannya: Sosok Soleh Keturunan Ibrahim

Makna dan Isi Pokok Ajaran Taurat

Taofik Yusmansyah dalam buku Aqidah Akhlaq (2008) memaparkan, Kitab Taurat terdiri atas lima bagian kitab, yaitu Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Kitab Ulangan.

Pokok ajaran Kitab Taurat berisi tentang akidah atau tauhid dan hukum-hukum syariat yang dikenal dengan istilah 10 Perintah Tuhan atau Ten Commandments.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2014) karya Muhammad Ahsan dan Sumiyati, pokok-pokok ajaran Kitab Taurat atau 10 Perintah Tuhan sebagai petunjuk bagi Bani Israil adalah sebagai berikut:

  1. Perintah meyakini keesaan Tuhan yaitu Allah.
  2. Perintah untuk tidak menyembah berhala (patung).
  3. Perintah untuk tidak menyebut nama Allah dengan sia-sia.
  4. Perintah untuk mensucikan hari Sabtu dari kegiatan duniawi dan mengisi dengan aktivitas amal ibadah.
  5. Perintah untuk berbakti kepada orang tua.
  6. Perintah atau larangan membunuh sesama manusia.
  7. Perintah atau larangan berbuat zina.
  8. Perintah atau larangan mencuri.
  9. Perintah atau larangan menjadi saksi palsu.
  10. Perintah atau larangan mengambil hak orang lain.

Baca juga:

  • Sejarah Masjid Al-Aqsa dalam Pusaran Konflik Israel-Palestina
  • Masjid Saka Tunggal Banyumas: Dibangun Sebelum Majapahit?
  • Cara Penyebaran Islam di Indonesia & Sejarah Perkembangannya

Baca juga artikel terkait KITAB SUCI atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/isw)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA