Berikut ini yang bukan termasuk fungsi utama tanaman hortikultura adalah

Bagi Anda yang terbiasa menggeluti bidang pertanian pasti tidak asing lagi dengan istilah tanaman hortikultura. Namun, bagi Anda yang baru saja menjajaki dunia bercocok tanam, mungkin belum terlalu familiar dengan istilah ini.

Hortikultura menjadi tanaman dengan prospek bisnis yang cukup menjanjikan. Selama pandemi Covid-19, berbagai jenis tanaman hortikultura menjadi primadona untuk dibudidayakan karena permintaannya yang meningkat.

Apa sih sebenarnya tanaman hortikultura? Apa fungsi jenis tanaman ini? Serta apa rekomendasi pupuk yang tepat? Berintani.id akan mengajak Anda mengenal tanaman hortikultura lebih dalam, simak ulasannya berikut!

Definisi Tanaman Hortikultura

Hortikultura berasal dari bahasa latin yaitu hortus yang artinya kebun atau taman dan cultura yang berarti budidaya. Jadi hortikultura diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.

Hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat khusus, di antaranya:

  • Mudah atau cepat busuk (perishable), bila disimpan tanpa perlakuan khusus, misalnya dengan suhu rendah (4 ̊C) atau pelapisan lilin, karena dipanen dalam bentuk segar. Sejak panen sampai pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan mempengaruhi kualitas dan harga pasar.
  • Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya tambahan kesulitan itu dapat diatasi.
  • Produksi umumnya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun.
  • Memerlukan volume yang besar sehingga menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar yang tinggi. Harga produk ditentukan oleh kualitas, bukan kuantitas.
  • Memiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik.

Tanaman hortikultura dikategorikan menjadi lima jenis, yaitu:

1. Tanaman Olerikultura (Sayuran)

Olerikultura merupakan jenis tanaman hortikultura dalam bentuk tanaman sayur dan mudah ditemui di lingkungan dekat rumah. Sebab sayuran adalah salah satu jenis tanaman yang pada umumnya diolah oleh masyarakat untuk dijadikan bahan makanan.

Secara garis besar tanaman sayuran atau olerikultura dibagi lagi menjadi dua, tanaman tahunan dan musiman. Untuk tanaman musiman contohnya melinjo, petai, jengkol dan lainnya. Jenis tanaman ini hanya bisa dipanen pada masa-masa tertentu saja, meski dapat dibudidayakan setiap waktu.

Sedangkan tanaman tahunan di antaranya wortel, kangkung, bayam, bawang merah atau putih, cabe, tomat dan sebagainya. Semua bisa dibudidaya sepanjang tahun dan dapat diambil panennya tanpa ada batasan waktu. Tetapi tentu saja panen tersebut bisa dilakukan setelah masuk usia panen.

2. Tanaman Florikultura (Hias)

Florikultura merupakan jenis tanaman hortikultura yang berasal dari tanaman hias. Jenisnya ada bermacam-macam. Misalnya tanaman hias yang dibudidayakan dalam pot, seperti bunga sedap malam, mawar, kenanga, tanaman bonsai dan lainnya.

Kemudian ada lagi tanaman florikultura yang dikembangbiakan langsung di tanah, misalnya bunga matahari, melati, kamboja dan seterusnya. Selain itu ada pula jenis tanaman hias yang tumbuh dan berkembangbiak dengan cara menempel di batang tanaman lain seperti anggrek.

3. Tanaman Frutikultura (Buah-Buahan)

Tanaman hortikultura jenis frutikultura merupakan tanaman yang dapat menghasilkan buah-buahan. Pada umumnya tanaman ini membutuhkan beberapa teknik khusus ketika dibudidaya secara masal. Sama seperti olekulturan, tanaman frutikultura juga terdiri dari dua macam yaitu tahunan dan musiman.

Contoh tanaman buah yang bersifat musiman misalnya mangga, durian, rambutan, semangka, melon, jeruk dan sebagainya. Sedangkan tanaman buah yang dapat menghasilkan hasil panen setiap waktu dan tidak mengenal musim antara lain nanas, pepaya, pisang, nangka, salak, sawo, dan belimbing.

4. Tanaman Biofarmaka (Obat-Obatan)

Jenis tanaman hortikultura yang terakhir dinamakan tanaman biofarmaka atau obat-obatan. Di Indonesia sering disebut sebagai tanaman toga atau tanaman obat keluarga. Sejak zaman dulu sampai sekarang tanaman ini memang sangat populer di masyarakat, karena dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam serangan penyakit.

Contoh tanaman biofarmaka atau obat-obatan antara lain temulawak, jahe, aloe vera atau lidah buaya, kayu manis, kunyit, serai, brotowali dan lainnya. Masing-masing memiliki nilai manfaat dan kegunaan yang berbeda-beda.

Fungsi Tanaman Hortikultura

Tanaman hortikultura memiliki prospek pengembangan yang baik karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka lebar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Tanaman hortikultura tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga terkait dengan fungsi-fungsi lainya. Ada pun fungsi utama tanaman hortikultura, yaitu:

1. Fungsi penyedia pangan, yaitu sebagai sumber vitamin, mineral, serat, dan senyawa lainnya untuk pemenuhan gizi.

2. Fungsi ekonomi, umumnya komoditas tanaman hortikultura memiliki nilai ekonomi, yang tinggi menjadi sumber pendapat petani, pedagang, kalangan industri, dan lain-lain.

3. Fungsi kesehatan, hal ini ditunjukkan oleh manfaat komoditas biofarma untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit

4. Fungsi sosial dan budaya, hal ini ditunjukkan oleh peran komoditas hortikultura sebagai salah satu unsur keindahan dan kenyamanan lingkungan.

Cara Budidaya Tanaman Hortikultura

Penyuluh Pertanian Madya Dinas TPH Sulawesi Tengah, Sri Mustika dikutip dari cybex.pertanian.go.id menjelaskan budidaya tanaman hortikultura memiliki beberapa tahapan, yaitu:


1. Persiapan Lahan

Tahap awal dari proses budidaya Hortikultura adalah hal yang terpenting karena tanaman yang dihasilkan akan bergantung pada:

  • Jenis tanaman yang akan di kembangankan, dari ukuran tanaman tersebut, dan usia memanennya haruslah diketahui.
  • Teknik atau cara budidaya apa yang akan dilakukan, apakah dengan menggunakan sistem hidroponik, organik atau mungkin dengan teknik konvensional. 
  • Luas bidang tanah atau lahan yang akan dipakai

2. Proses Pembibitan

Pembibitan dilakukan ketika ingin mendapatkan tanaman yang akan dibudidayakan biasanya disebut juga perbanyakan tanaman. Memperbanyak tanaman memiliki dua cara yakni generatif dan vegetatif, generatif dilakukan dengan penggunaan biji dan vegetatif dilakukan dengan tangan manusia

3. Penanaman Bibit

Apabila proses pembibitan sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah penanaman, baiknya penanamanan dilakukan di pagi hari atau disore hari ketika terik matahari tidak terlalu panas.

4. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan yang dilakukan pada tanaman hortikultura harus lebih ekstra dan membutuhkan perhatian lebih yakni dalam hal pemupukan, penyiangan dan mencegah serangan hama penyakit, tentunya berbeda tanaman akan berbeda pulsa cara pemeliharaannya.

5. Panen

Proses terakhir yang selalu dinantikan oleh seorang petani, dimana hasil panen sesuai dengan apa jenis tanamannya bisa saja berupa umbi, buah, daun dan lain lain.

Rekomendasi Pupuk untuk Tanaman Hortikultura

Rekomendasi pupuk yang tepat untuk tanaman hortikultura adalah NPK Pelangi yang diproduksi PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

NPK Pelangi dibuat dengan teknik pencampuran secara fisik (bulk blending) menggunakan bahan baku berkualitas tinggi seperti Urea Granul, Diammonium Phosphate (DAP) dan KCL yang merupakan sumber kalium dari serpihan asli (flake) dengan kandungan Kalium Oksida (K2O) sebesar 60%.

Keunggulan NPK Pelangi diantaranya melepaskan unsur hara sesuai karakteristik atau sifat asli bahan baku, karena urea granul merupakan slow release nitrogen fertilizer yang lebih efisien diserap tanaman.

Selain itu, NPK Pelangi juga memiliki kandungan dan kelautan unsur fosfat yang sangat tinggi, dengan berbagai komposisi unsur hara yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman pertanian. Penggunaan NPK Pelangi lebih efektif, efisien dan tahan disimpan lebih lama, serta mampu meningkatkan hasil panen.

NPK Pelangi dibuat pada berbagai komposisi unsur hara yang sesuai untuk tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta menyesuaikan kebutuhan tanaman terhadap unsur hara dalam pertumbuhannya.

Beberapa komposisi NPK Pelangi yaitu 20-10-10 dan 16-16-16 yang dianjurkan untuk tanaman pangan dan hortikultura, seperti padi, jagung, cabai, tomat, kubis dan berbagai jenis tanaman sayur.

Kemudian komposisi 12-12-17-2, 15-15-6-4 dan 12-6-27-4 untuk jenis tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, karet dan sebagainya.

Sesuai namanya, unsur hara pada NPK Pelangi terdiri dari Nitrogen (N) yang diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang dan akar.

Lalu Fosfor (P) untuk merangsang pertumbuhan akar khususnya pada tanaman muda, serta mempercepat pembungaan dan pemasaran buah, biji atau gabah.

Serta Kalium (K) yang bermanfaat untuk memperkuat tubuh tanaman, seperti daun, bunga dan buah agar tidak mudah gugur, serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan,  serangan hama dan penyakit, serta membuat batang tanaman lebih kokoh sehingga tidak mudah roboh. (*)

Istilah hortikultura sendiri asalnya dari bahasa latin yaitu dari kata Hortus artinya kebun dan kata culture artinya bercocok tanam, jadi secara umum hortikultura adalah segala kegiatan bercocok tanam seperti sayur-sayuran, buah-buahan ataupun tanaman hias dimana lahan “kebun atau pekarangan rumah” sebagai tempatnya.

Tanaman pada hortikultura berguna sebagai sumber daya untuk dikonsumsi, tapi ada juga untuk hal keindahan. Ilmu hortikultura berkaitan juga dengan ilmu budidaya tanaman, pemupukan, agronomi, kehutanan, ilmu cuaca dan lain-lain. Biasanya hasil yang diperoleh dari budidaya secara hortikultura selalu upayakan lebih tinggi dari pada cara budidaya tanaman lainnya, karena hortikultura menggunakan lahan atau area yang lebih luas untuk bercocok tanam.

Saat ini tanaman hortikultura menjadi tanaman budidaya dikebun dengan skala yang besar, tapi bisa juga tanaman hortikultura dibudidayakan di area bersekala kecil misalnya di pekarangan rumah sehingga tanamannya dapat memberi manfaat secara langsung kepada yang membudidayakan.

Landasan Teori

Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere (budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Kemudian hortikultura digunakan secara lebih luas bukan hanya untuk budidaya di kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.

Hortikultura merupakan cabang dari agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar. (Wikipedia, 2016).

Baca Juga: Bioma Adalah

Tanaman hortikultura sangat berperan dalam kehidupan manusia, karena merupakan sumber gizi yang menjadi pelengkap makanan pokok yang berpengaruh terhadap kondisi kesehatan manusia. Selain itu, tanaman hortikultura merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Komoditas hortikultura yang diutamakan adalah komoditas yang bernilai ekonomi tinggi, mempunyai peluang pasar besar dan mempunyai potensi produksi tinggi serta mempunyai peluang pengembangan teknologi. Adapun upaya yang dilaksanakan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya hortikultura unggulan, yaitu meliputi penumbuhan sentra agribisnis hortikultura dan pemantapan sentra hortikultura yang sudah ada.

Jenis-Jenis Tanaman Hortikultura Dan Contohnya

Nah berikut ini beberapa tanaman hortikultura dibagi menjadi 4 jenis diantaranya yaitu:

Yaitu tanaman menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, misalnya buah-buahan seperti tomat, semangka, jeruk, mangga, melon, stroberri, rambutan dan lain-lain.

Yaitu jenis tanaman yang dapat dikonsumsi, memiliki serat dan vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh, tanaman ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Contoh tanaman sayuran seperti, bawang merah, bawang daun, bawang putih, kol, selada, kangkung, bayam, wortel, mentimun, buncis, paprika dan lain-lain.

Yaitu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai hiasan, biasanya tanaman ini memiliki keindahan dari segi bunga, daun, akar atau tangkainya. Contoh tanaman seperti, bunga mawar, melati, aglaonema, pakis, anggrek dan lain-lain.

  • Tanaman Biofarmaka/Tanaman Obat

Merupakan jenis tanaman yang bermanfaat untuk mecegah maupun mengobati penyakit. Tanaman obat ada 2 jenis yaitu tanaman biofarmaka rimpang dan biofarmaka non-rimpang. Biofarmaka rimpang merupakan tanaman yang bermanfaat untuk obat, kosmetik dan untuk kesehatan lainnya bagian tanaman yang digunakan yaitu bagian umbinya.

Sedangkan biofarmaka non-rimpang yaitu tanaman yang bermanfaat untuk obat, kosmetik dan untuk kesehatan lainnya bagian tanaman yang digunakan yaitu daun, batang, bunga, akarnya.

Perbedaan Tanaman Hortikultura Dengan Perkebunan

Perbedaan antara hortikultura dan perkebunan ialah pada tanaman hortikultura hasil dari bercocok tanamnya bisa dimanfaatkan secara langsung, sedangkan pada perkebunan hasilnya melalui tahap produksi kembali atau di olah lagi supaya bisa dimanfaatkan, tanaman perkebunan misalnya kopi, teh, karet, kakao dan sebagainya.

Baca Juga: Energi Biomassa

Fungsi Tanaman Hortikultura

Fungsi tanaman hortikultura dikelompokkan menjadi empat bagian :

  • Fungsi Penyediaan pangan: kaitannya dengan  ketersediaan vitamin, mineral, serat dan  senyawa lain dalam pemenuhan gizi.

  • Fungsi ekonomi: Komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi menjadi sumber pendapatan petani, pedagang, kalangan industri dll.

  • Fungsi Kesehatan: khususnya manfaat komoditas biofarma untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit tidak menular.

  • Fungsi sosial budaya: peran komoditi hortikultura sebagai salah satu unsur keindahan  atau kenyamanan lingkungan, serta perannya dalam berbagai upacara kepariwisataan dll.

Jenis-Jenis Tanaman Hortikultura

Tumbuhan hortikultura banyak dijumpai di Indonesia diantaranya berupa sayuran, buah, daun atau hias, dan juga tanaman hias. Dari berbagai jenis tersebut tanaman hortikultura terbagi menjadi 4 bagian yakni Olerikultura, Florikultura, Frutikultur, Biofarmaka.

  • Tanaman Sayur / Olerikultura

Gambar: Kangkung

Jenis tumbuhan hortikultura yang pertama adalah jenis tanaman sayur atau olerikultura. Tanaman jenis ini bisa dengan mudah dijumpai di sekitar lingkungan kita. Hal itu karena sayuran termasuk salah satu bahan yang digunakan sebagai bahan membuat sayur untuk dijadikan lauk-pauk. Secara umum tanaman sayuran dibagi menjadi dua yakni sayuran yang ditanam secara musiman dan tahunan.

Sayuran tahunan merupakan sayuran yang bisa ditanam sepanjang tahun dan tidak terikat dengan jenis musim dan lingkungan. Contoh sayuran yang bisa ditanam secara tahunan adalah jengkol, petai, melinjo dan jenis sayuran lain.

Sayuran musiman adalah jenis tanaman yang hanya bisa ditanamam pada musim tertantu dan tidak bisa ditanam selain musim tersebut. Contoh sayuran yang bisa ditanam secara musiman yakni kangkung, wortel, kol, kubis, bawang merah, bawang putih, lobak, cabe merah, cabe keriting, cabe rawit, tomat, terung, kacang panjang serta jenis tanaman sayur yang sejenis.

  • Tanaman Buah / Frutikultur

Gambar: Mentimun

Tanaman buah merupakan jenis tanaman yang menghasilkan buah dan biasanya untuk menanamnya memerlukan beberapa syarat tertentu. Tanaman buah juga mempunyai masa berbuah, ada yang berbuah musiman, tapi ada juga jenis buah yang berbuah tahunan. Jenis tanaman buah yang berbuah secara musiman seperti semangka, jeruk, rambutan, stroberi, melon, dan beberapa jenis buah lainnya. Sedangkan untuk yang berbuah tahunan seperti pisang, nanas, salak, nangka, sawo, belimbing, dan mangga.

Baca Juga: Metode Ilmiah Biologi

  • Tanaman Bunga / Florikultura

Gambar: Bunga Anggrek

Tanaman bunga merupakan jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Jenis tanaman hias bunga ada beraneka jenis dan rupa. Ada yang ditanam menggunakan pot seperti bunga mawar, melati, bunga kenanga dan beberapa jenis bunga lainnya. Ada juga yang ditumbuhkan menempel pada kulit pohon seperti bunga anggrek. Semua jenis tanaman tersebut memiliki fungsi utama yang sama yakni untuk menambah nilai estetika pada suatu taman atau ruangan.

  • Tanaman obat / Biofarmaka

Gambar: Tanaman Obat

Jenis tanaman hortikultura yang terakhir adalah tanaman obat atau biasanya juga disebut dengan tanaman toga (tanaman obat keluarga). Tanaman obat bagi orang Indonesia tentu sudah tidak asing lagi, karena orang-orang zaman dahulu sudah sering menggunakan berbagai rempah sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit.

Selain itu tanaman-tanaman obat ini biasanya juga digunakan sebagai bahan untuk membuat kosmetik dan produk kecantikan lainnya. Contoh tanaman obat seperti lengkuas, temu lawak, kayu manis, bengkudu, brotowali, serai, dan masih banyak jenis tanaman obat lainnya.

Ciri-ciri Tanaman Hortikultura

Ciri–ciri hasil tanaman hortikultura mempunyai sifat khusus yaitu sebagai berikut :

  • Produksinya musiman, beberapa diantaranya tidak tersedia sepanjang tahun, contohnya : Durian, Langsat, Rambutan, Manggis dan lain sebagainya.

  • Memerlukan voleme (ruangan) yang besar, menyebabkan ongkos angkut menjadi besar pula dan harga pasar menjadi tinggi.

  • Memiliki daerah penanaman (geografi) yang sangat spesifik atau menuntut Agroklimat tertentu, contoh : Jeruk Tebas, Durian Balai Karangan, Langsat Punggur, Duku Palembang, Jeruk Garut, Mangga Indramayu, Markisa Medan, Rambutan Parit Baru, Nenas Palembang dan lain sebagainya.

  • Memiliki nilai estetika, jadi harus memenuhi keinginan masyarakat umum. Keadaan ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, namun dengan biaya tambuhan kesulitan itu dapat diatasi.

  • Mudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen sampai pasar memerlukan penanganan secara cermat dan efisien karena akan mempengaruhi kualitas dan harga pasar.

  • Kadar air tinggi

  • Dikonsumsi untuk

  • Vitamin

  • Mineral

  • Serat

  • Zat berkasiat

  • Kesenangan

  • Harus aman & bermutu

Perbanyakan Tanaman Hortikultura

Perbanyakan tanaman hortikultura dibagi atas dua yaitu perbanyakan vegetatif dan generatif. Perbanyakan generatif adalah perbanyakan yang menggunakan biji sebagai calon individu baru. Biji merupakan hasil dari petemuan dari sel kelamin betina dan sel kelamin jantan,  terbentuk zygot yang kemudian  berkembang  menjadi  buah.   Biji tanaman hortikultura memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Ada yang berbiji besar seperti pada spesies kacangkacangan ada juga yang bijinya kecil seperti pada spesies serealia.

Baca Juga: “Tanaman Hias” Pengertian & ( Jenis – Contoh – Manfaat )

Perkecambahan adalah proses yang merupakan gabungan proses respirasi dan kerja hormon. Proses metabolismo ini didukung oleh energi yang berasal dari embrio. Cadangan makanan seperti protein, lemak dan minyak di metabolisma pada proses respirasi dan menghasilkan energi. Aktivitas persemaian ini membutuhkan penanganan yang kelak akan menentuka hasil budidaya tanamannya. Tempat persemaian dapat menggunakan beberapa alternatif bergantung pada jenis yang akan dibibitkan.

Teknik Persemaian

Persemaian untuk benih- benih yang berbiji besar dapat dilakukan dengan menanam langsung, akan tetapi untuk benih yang kecil dapat dibantu dengan mencampur terlebih dahulu dengan pasir dan meletakkannya pada kertas lalu ditaburkan pada jalur yang sudah ditentukan dalam bak kecambah.

Pindah tanaman dilakukan yang disesuaikan dengan umur masing- masing jenis tanaman, beberapa jenis tanaman ada yang cepat  akan tetapi ada juga yang lambat. Kriteria tanaman dapat dilakukan pindah tanaman jika tanaman muda tersebut telah memiliki dua daun yang telah membuka sempurna sempurna.

Gambar .  Tanaman yang siap di lakukan pindah tanam

Jika tanaman berasal dari pembibitan maka tanaman muda dapat dicongkel dengan menggunakan alat secara hatihati, kemudian memisahkannya satu per satu lalu ditanam, seperti Gambar di bawah ini

Gambar. Teknik transplanting (pindah tanam)

Alternatif lainnya adalah dengan mencabut bibit, pegang tangkai daun dengan batangnya sekaligus dan tarik hati-hati ke atas, seperti Gambar berikut.

Gambar.  Teknik mencabut bibit dari pot

Baca Juga: “Hidroponik” Pengertian & ( Manfaat – Kelebihan – Kekurangan – Jenis – Contoh )

Perbanyakan cara ini adalah perbanyakan yang menggunakan bahan tanaman selain biji. Perbanyakan secara vegetatif ini adalah cara perbanyakan tanaman yang terjadi tanpa melalui perkawinan. Perbanyakan ini hanya melibatkan satu induk saja, calon individu baru (keturunan) berasal dari bagian tubuh induknya. Karena hanya melibatkan satu induk, maka makhluk hidup baru memiliki sifat biologis yang sama dengan induknya.

Jaringan vegetatif yang digunakan dapat berupa batang, akar, ataupun daun. Perbanyakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu vegetatif alami dan buatan. Pada perkembangbiakan vegetatif alami makhluk hidup baru terbentuk tanpa bantuan manusia, sedangkan vegetatif buatan tanaman baru terbentuk dengan bantuan manusia.

Saat ini dikenal perbanyakan vegetatif yang menggunakan teknik kultur  jaringan.  Perbanyakan  dengan  metode  ini  menghasilkan    calon invidu baru yang lebih banyak dibandingkan dengan  perbanyakan vegetatif dengan metode lainnya. Karena metode ini dapat  memperbanyak satu sel menjadi beratus-ratus individu baru. Beberapa keuntungan dan kerugian menggunakan perbanyakan vegetatif, yaitu:

  • Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya
  • Lebih cepat menghasilkan
  • Sangat membantu bagi tanaman yang tidak menghasilkan biji
  • Terhindar dari serangan penyakit benih
  • Harga jual lebih tinggi
  • Tidak terjadi alterasi dari sifat induknya

Beberapa cara perbanyakan vegetatif alami adalah sebagai berikut:

  1. Membelah diri, yaitu perbanyakan diri dengan cara membelah diri. Perbanyakan ini terjadi pada tumbuhan tingkat rendah, misalnya ganggang hijau.
  2. Spora, tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini antara lain adalah Paku (misalnya suplir) , jamur dan ganggang.
  3. Akar tinggal atau rizoma, merupakan batang yang tertanam dan tumbuh di dalam tanah. Batang tersebut tumbuh mendatar dan tampak seperti akar. Jika ujung rizoma tumbuh menjadi tumbuhan baru maka tumbuhan tersebut tetap bergabung dengan tumbuhan induk dan membentuk rumpun, contohnya jahe.
  4. Umbi lapis, perbanyakan cara ini contohnya terjadi pada bawang merah. Umbi bawang merah ini berlapis-lapis dan ditengahnya tumbuh tunas. Umbi lapis baru yang berasal dari tunas ketiak terluar tumbuh membentuk tunas yang disebut siung.

Gambar. Perbanyakan dengan rizoma

  • Umbi batang, perbanyakan tanaman dengan cara ini contohnya terjadi pada tanaman kentang dan ubu jalar. Umbi pada kentang ini sesungguhnya adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah. Ujung batang itu menggembung membentuk umbi untuk menyimpan cadangan makanan. Pada satu lekukan di permukaan batang yang menggembung (umbi) tersebut terdapat tunas yang disebut mata tunas.


Gambar. Perbanyakan dengan umbi batang

  • Umbi akar, perbanyakan cara ini terjadi pada wortel. Akar berubah fungsi untuk menyimpan cadangan makanan sehingga disebut umbi akar. Jika umbi akar ditanam maka akan tumbuh tunas-tunas baru dari bagian yang merupakan sisa batang.
  • Geragih, batang yang tumbuh menjalar diatas atau dibawah permukaan tanah disebut geragih. Tunas pada buku-buku batang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Ujung geragih yang menyentuh tanah akan membelok keatas . Pada bagaian bawah geragih muncul akar serabut.

Gambar.  Perbanyakan dengan geragih

  • Tunas, contoh tanaman hortikultura yang berkembang biak dengan tunas adalah pisang. Disekitar pohon pisang yang sudah besar tumbuh tunas baru. Tunas tunas ini tumbuh berdekatan dengan pohon induk dan membentuk rumpun.


Gambar. Perbanyakan dengan tunas

  • Perbanyakan vegetatif buatan

Perbanyakan  vegetatif  buatan  terjadi  dengan  bantuan  manusia.

Beberapa perbanyakan vegetatif buatan adalah:

  • Cangkok, jenis tumbuhan yang biasa dicangkok pohon buah- buahan misalnya mangga, jeruk, dan lainlain. Umumnya jenis tumbuhan berkayu mudah dicangkok walaupun tidak seluruhnya, misalnya cemara. Mencangkok tanaman dilakukan dengan cara mengupas kulit   batang   kemudian   dikuliti,  bagian   yang dikuliti tersebut dilapisi dengan tanah yang subur kemudian dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk atau plastik.

Gambar. Teknik mencangkok tanaman

Baca Juga: “Budidaya” Pengertian & ( Manfaat – Contoh )

  • Setek batang, potongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan batang ini umumnya merupakan batang yang sudah cukup tua. Penanaman batang potongan batang ini dilakukan pada tanahyang subur dan gembur


Gambar. Perbanyakan dengan setek batang

  • Setek daun, perkembangbiakan dengan setek daun umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia. Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakn sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun ini dilakukan dengan meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas permukaan tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat lain. Beberapa contoh setek daun terlihat pada Gambar berikut.

Gambar.  Beberapa jenis perbanyakan dengan setek daun

  • Tempel (okulasi), cara perbanyakkan ini dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat.

Gambar. Perbanyakan tanaman dengan teknik menempel

  • Sambung pucuk (enten), sambung pucuk merupakn penyatuan pucuk dengan batang bawah. Pucuk dan batang bawah yang disambung itu berasal dua tumbuhan. Sambung pucuk dapat menghasilkan tanaman yang lebih baik mutunya. Bila dibandingkan dengan okulasi, ternyata sambung pucuk lebih cepat menghasilkan.

    Cara sambung pucuk dapat dilakukan terhadap tanaman hias, buah-buahan, dan perkebunan. Sambung pucuk dilakukan secara sederhana. Batang bawah diperoleh dari semaian biji. Pucuk diambil dari cabang tumbuhan yang mempunyai sifat- sifat baik seperti berbunga indah dan berbuah manis, atau lainnya. Pucuk kemudian disambung dengan batang bawah. Penyambungan dilakukan dengan menggunakan tali plastik.

Gambar. Teknik sambung pucuk

  • Runduk, jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk sangat sedikit. Tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang dan lentur. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan cara merunduk misalnya melati , alemanda, apel, dan lain- lain.

    Perkembangbiakan dengan cara ini sangat sederhana. Batang tanaman dikerat sedikit, batang itu kemudian dilengkukkan atau dirundukkan ketanah. Kemudian batang yang dikerat itu, ditimbun dengan tanah, seperti Gambar berikut ini.


Gambar. Teknik perbanyakan tanaman dengan runduk

Baca Juga: “Tumbuhan Merambat” Pengertian & ( Bentuk – Jenis – Contoh )

Demikianlah pembahasan mengenai  semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA