Berikut adalah daerah daerah di Indonesia yang dikenal dengan ciri khas batiknya kecuali

9 penari Istana Mangkunegaran memperkenalkan batik. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

JATIM | 5 Maret 2020 18:00 Reporter : Vinna Wardhani

Merdeka.com - Berbicara mengenai ciri khas dari Indonesia tentu tidak akan terlepas dari batik. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas dan batik andalan.

Tidak hanya dikenal di dalam negeri, beberapa motif batik telah mendunia. Simak sepuluh macam-macam batik khas Indonesia yang telah mendunia di bawah ini.

2 dari 6 halaman

2020 Merdeka.com

Batik Megamendung merupakan motif batik khas daerah Cirebon. Motif batik ini dapat dipakai semua kalangan.

Bentuk motif batik ini mudah dikenali dengan bentuk-bentuk awan. Penggunaan warna dalam motif batik ini juga cerah dan mencolok.

Warna-warna mencolok tersebut diantaranya merah tua, biru, hijau tua, dan ungu. Pilihan warna cerah ini yang membuat batik Megamendung mudah dikenali di mancanegara.

2. Batik Sogan

Batik Sogan atau bisa juga disebut sebagai Batik Solo merupakan batik yang telah ada sejak jaman dulu. Orang Jawa sangat familiar dengan motif batik satu ini.

Dahulunya batik ini digunakan oleh raja-raja Jawa khususnya Keraton Kesultanan Solo. Batik Sogan umumnya didominasi warna cokelat.

Aksen yang dipakai dalam motif batik ini banyak terdiri dari garis lengkung, titik, dan bunga-bunga. Meskipun dulunya batik ini banyak dipakai oleh raja-raja di solo, kini batik ini sudah dipakai oleh berbagai kalangan.

3 dari 6 halaman

2020 Merdeka.com

Hampir sama dengan batik Sogan yang persebarannya marak di pulau Jawa, batik Parang juga merupakan batik yang familiar pada masyarakat Jawa.

Parang sendiri sebenarnya berasal dari kata pereng yang berarti miring. Hampir seluruh propinsi di pulau jawa memiliki motif batik ini.

Di Jawa Barat motif Batik Parang bernama parang klisik. Di Jawa Tengah terdapat parang slobog. Di Jawa Timur terdapat dua jenis batik Parang, yaitu parang barong dan parang rusak.

Perbedaan motif Batik Parang dari setiap propinsi biasanya terletak pada aksen yang dipakai. Namun pada dasarnya bentuk motif Batik Parang adalah huruf S yang bergelombang dan miring.

4. Batik Pekalongan 7 Rupa

Sesuai dengan namanya, batik ini berasal dari Pekalongan. Ciri-ciri khas dari batik pekalongan umumnya melibatkan motif hewan dan tumbuhan.

Motif tersebut diambil dari percampuran kebudayaan lokal dan etnis Cina. Hal ini dilatarbelakangi oleh sejarah Pekalongan yang dulunya dijadikan tempat transit oleh para pedagang dari berbagai negara.

4 dari 6 halaman

2020 Merdeka.com

Batik Priyangan tersusun dari gambar-gambar tumbuhan yang ditata rapi dan simetris. Motif tumbuhan adalah motif khas batik ini.

Susunan yang rapi dan simetris ini yang membuat tampilan dari batik Priyangan begitu rapi. Warna-warna yang digunakan pada batik ini juga sangat halus dan tidak mencolok.

6. Batik Madura atau Gentongan

Batik Madura ini cukup berbeda dengan batik lainnya. Motif abstrak sederhana yang digunakan pada batik inilah yang membuatnya berbeda.

Warna dari batik madura ini juga cukup mencolok. Warna-warna seperti kuning, merah, ungu, dan hijau sangat mudah ditemui pada batik ini. Batik Gentongan pada mulanya diambil dari kata gentong yang berarti wadah dimana kain batik dicelupkan ke dalam warna.

5 dari 6 halaman

2020 Merdeka.com

Batik Lasem, merupakan batik yang berasal dari daerah Lasem. Daerah lasem sendiri terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Batik Lasem sangat dipengaruhi oleh kebudayaan etnis Cina. Oleh karena itu, batik ini memiliki ciri khas warna merahnya yang menyala.

8. Batik Keraton

Batik yang satu ini berasal dari daerah Yogyakarta. Seperti halnya batik Solo, Batik Keraton kental akan budaya Jawa dengan sistem kesultanan dan keraton.

Pada zaman dulu, batik ini hanya boleh dipakai oleh warga keraton saja. Namun kini, batik Keraton dapat dipakai oleh siapa saja.

Motif dari batik ini kental dengan nuansa bunga dan burung atau disebut juga satwa lar. Batik Keraton melambangkan kebijaksanaan, kharisma, dan kearifan raja-raja Jawa.

6 dari 6 halaman

2020 Merdeka.com

Batik Simbut berasal dari daerah Banten. Batik ini memiliki motif daun mirip daun talas. Motif ini berasal dari Suku Badui yang berada di Sunda.

Seiring berjalannya waktu, motif ini kemudian dikembangkan di daerah pesisir Banten. Hingga akhirnya, batik ini dapat digunakan oleh siapa saja.

10. Batik Bali

Bali tidak hanya terkenal dengan berbagai destinasi wisata. Ragam batik dari tempat cantik ini juga sangat populer, terlebih di mata dunia.

Jumlah pantai yang banyak dimiliki oleh Bali, memberikan pengaruh terhadap motif batik Bali. Motif dari Batik Bali terinspirasi dari bentuk hewan-hewan seperti kura-kura, rusa, dan burung bangau. Pemilihan warna dalam batik ini juga cukup didominasi warna cerah seperti kuning, ungu, dan biru.

(mdk/vna)

Batik Cirebon merupakan salah satu sentra dari empat sentra industri batik di Jawa Barat. Cirebon merupakan sentra batik tertua yang memberikan pengaruh terhadap ragam pola batik di sentra-sentra industri batik lain di Jawa Barat.

Motif batik Cirebon yang paling terkenal dan menjadi icon Cirebon adalah motif Mega Mendung. Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambing kesuburan dan pemberi kehidupan. Sejarah motif ini berkaitan dengan sejarah kedatangan bangsa Cina di Cirebon, yaitu Sunan Gunung Jati yang menikah dengan wanita Tionghoa bernama Ong Tie. Motif ini memiliki gradasi warna yang sangat bagus dengan proses pewarnaan yang dilakukan sebanyak lebih dari tiga kali.

Selain motif mega Mendung yang menjadi icon Cirebon, ada juga motif Paksinaga Liman, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, dan sebagainya. Ornamen batik Cirebon cukup bervariasi, karena selain dikembangkan oleh keluarga keraton dan masyarakat yang setia kepada sultan, masyarakat Cirebon juga memiliki karakter terbuka terhadap budaya asing. Ornamen yang dihasilkan misalnya ornamen Paksi Naga Liman yang memperoleh pengaruh dari Persis, Soko Cino dari Keramik Cina, dan Buraq dari Arab.

Secara garis besar, ornamen Batik Cirebon dapat digolongkan menjadi lima jenis, yaitu Wadasan, Geometris, Pangkaan, Byur, dan Semarangan. 

1.Wadasan

Batik yang dihasilkan biasanya disebut batik Keraton, ditandai dengan ornamen-ornamen yang berasal dari Keraton Cirebon. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah Singa Payung, Naga Saba, Taman Arum, dan Mega Mendung.

2.Geometris

Kain yang didesain sebelumnya harus diberi garis-garis dengan bantuan penggaris. Misalnya adalah motif Tambal Sewu, Liris, Kawung, dan Lengko-lengko.

Motif batik menampilkan lukisan pohon atau rangkaian bunga yang lengkap, sering dilengkapi burung atau kupu-kupu. Nama-nama untuk motifnya antara lain adalah Pring Sedapur, Kelapa Setundun, Soko Cina, dan Kembang Terompet.

4. Byur

Motif batik ini ditandai dengan ornamen bunga dan dedaunan kecil yang mengelilingi ornamen pokok secara penuh, misalnya adalah Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, dan Banyak Angrum.

5. Semarangan

Motif ini menampilkan penataan ornamen yang sama atau motif ulang yang ditata agak renggang, misalnya adalah motif Piring Selampad dan Kembang Kantil.


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA