Banyaknya kalor yang diperlukan tiap 1 kg zat untuk menaikkan suhunya 1 c adalah

Berdasarkan pengertian yang ditulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalor adalah tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu benda ke benda lain secara hantaran (konduksi), penyinaran (radiasi), atau aliran (konveksi).

Kalor juga disebut sebagai energi panas yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule (J), satuan lainnya dikenal dengan kalori (kal) yang biasa digunakan di bidang gizi.

Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 derajat selsius (oC).

Satu kalori = 4,184 J atau sering dibulatkan menjadi 4,2 J.

Kalor didefinisikan juga sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda umumnya dilakukan dengan mengukur suhu benda tersebut.

Air panas jika dibiarkan lama-kelamaan akan dingin, sebab kalor yang ada di dalamnya dilepaskan ke lingkungan sekitar air. Yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan suhu benda adalah jumlah kalor, massa benda dan jenis benda.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Secara alami, kalor dengan sendirinya berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor cenderung menyamakan suhu benda yang saling bersentuhan.

Pada abad ke-18, para fisikawan menduga bahwa aliran kalor merupakan gerakan suatu fluida, suatu jenis fluida yang tidak kelihatan (fluida adalah zat yang dapat mengalir. Fluida meliputi zat cair dan zat gas. Air (zat cair) termasuk fluida karena dapat mengalir.

Udara juga termasuk fluida karena dapat mengalir. Fluida tersebut dinamakan caloric. Teori mengenai caloric tidak digunakan lagi karena berdasarkan hasil percobaan, keberadaan caloric ini tidak bisa dibuktikan.

Jika suhu suatu benda tinggi, maka kalor yang dikandung oleh benda tersebut sangat besar. Begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor:

  • massa zat,
  • jenis zat (kalor jenis),
  • perubahan suhu.

Sehingga secara matematis dapat dirumuskan:

Q = m.c.(t2 – t1)

Keterangan:

Q adalah kalor yang dibutuhkan (J).
m adalah massa benda (kg).
c adalah kalor jenis (J/kgC).
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C).

Kalor dapat menaikkan atau menurunkan suhu. Semakin besar kenaikan suhu, kalor yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin sedikit. Artinya, hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T), jika massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap.

Baca Juga

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda, lho. Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.

Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international ialah J/K.

Rumus Kapasitas Kalor: C = Q / ΔT

Keterangan:

C = kapasitas kalor (J/K)
Q = banyaknya kalor (J)
ΔT = perubahan suhu (K)

Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu: C = m. c

Keterangan:

C = kapasitas kalor (J/K)
m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg.K)

Kalor atau Panas (Freepik)

Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor atau panas adalah perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu di antara dua tempat yang berbeda. Perpindahan panas meliputi proses pemasukan dan pengeluaran panas.

Panas sangat lekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja saat sebuah sendok stainless dimasukkan ke air panas, sendok pun ikut menjadi panas.

Di sisi lain, benda-benda yang terdapat di sekitar kita, ada yang bisa menghantarkan panas ada juga yang tidak bisa. Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan konduktor. Contoh benda konduktor ialah tembaga, besi, air, timah, dan alumunium. Perpindahan Kalor sendiri terbagi atas tiga macam, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

1. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.

Contoh:

Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar, knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan, tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air, atau mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

Rumus perpindahan kalor secara konduksi adalah:

Laju Kalor = Q/t = kA (T2 – T1)/x

2. Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:

Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.Terjadinya angin darat dan angin laut.Gerakan balon udara.

Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

Rumus perpindahan kalor secara konveksi adalah:

Laju Kalor = Q/t = hA (T2 – T1)

3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi.

Kamu juga merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tanganmu pada bola lampu yang menyala atau saat kamu duduk di dekat api unggun. Udara merupakan konduktor buruk dan udara panas api unggun bergerak ke atas. Namun, kamu yang berada di samping api unggun dapat merasakan panas.

Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda. Perhatikan benda-benda yang diletakkan di ruangan bersuhu 30oC. Besar kalor yang dipancarkan atau diserap benda ditunjukkan oleh banyaknya anak panah.

Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.

Rumus perpindahan kalor secara radiasi adalah:

Laju Kalor = Q/t = σeAT4

Kalor jenis merupakan seberapa banyak joule kalor yang dibutuhkan suatu benda untuk menaikkan suhu 1 kg benda tersebut sebanyak 1 Kelvin. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

Yuk, kita sama-sama belajar tentang kalor! Mulai dari pengertian hingga rumus-rumus beserta contoh soalnya, dibahas lengkap di artikel ini, lho!

--

Teman-teman, kamu pernah bertanya-tanya nggak sih, kenapa saat kita memegang gelas berisi minuman yang panas, tangan kita jadi ikut kepanasan?

"Ya karena minumannya panas, kan? Kalau minumannya dingin mah, tangan kita nggak akan kepanasan, hehehe.."

Hmm.. ya nggak salah juga, sih :))

Tapi secara fisika, tangan kita tuh, jadi ikut kepanasan karena adanya kalor yang merambat dari minuman tersebut, lalu merambat ke gelas, hingga akhirnya sampai ke tangan kita. Jadilah tangan kita ikut kepanasan. Terus, kita jadi kaget, terus secara nggak sadar, kita lepas tangan kita dari gelas, terus gelasnya jatuh dan pecah.

Abis gitu kamu diteriakin mama,

"Gelas mama kamu pecahin lagiiiii?????"

Terus kamu panik dan buru-buru minta ampun sama mama,

"Ampun, maaaaaa...."

Ckckck, udah stop dramanya. Mendingan sekarang kita belajar aja yuk, tentang kalor! Eh, tapi beresin dulu tuh, minuman dan gelas kamu yang berantakan di lantai, jangan sampai kamu diteriakin mama lagi!

Apa Itu Kalor?

Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan J (joule). Satuan lainnya dinyatakan dengan kal (kalori).

Baca juga: Gerak Jatuh Bebas dan Fenomena Apel Jatuh Newton

1 kalori itu didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air dengan suhu 1C. 1 kalori = 4.2 joule, sedangkan 1 joule = 0.24 kalori.

Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor

Nah, ketika belajar tentang kalor, kamu juga akan mempelajari yang namanya kalor jenis dan kapasitas kalor. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhu sebesar 1C, atau bisa juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda. Sedangkan kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk menaikkan suhu sebesar 1C.

Untuk menentukan kalor jenis suatu zat, kita bisa menggunakan alat yang bernama kalorimeter. Kurang lebih penampakannya seperti gambar di bawah ini, guys!

Sudah paham dengan kalor, kalor jenis, dan kapasitas kalor? Sekarang, kita belajar rumus-rumus kalor, yuk!

Rumus-Rumus Kalor

1. Rumus Perpindahan Kalor

Ketika menghitung besar kalor, yang kita hitung itu adalah besar perpindahan kalornya ya, guys. Karena seperti yang sudah dijelaskan di awal, kalor itu adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Nah, besar perpindahan kalor bisa kita hitung menggunakan rumus di bawah ini. Check it out!

2. Rumus Kalor Jenis

Rumus perpindahan kalor tadi (Q = mcΔT) juga bisa kita gunakan untuk menghitung kalor jenis, lho! Kalor jenis dilambangkan dengan huruf c kecil. Berdasarkan rumus tadi, kalau kita mau menghitung besar c, tinggal kita ubah saja rumusnya menjadi seperti berikut:

Q = mcΔT --> c = Q/mΔT

Untuk keterangannya, sama dengan gambar rumus perpindahan kalor di atas, ya! Jadi, satu rumus tersebut bisa kita gunakan untuk menghitung dua hal, yakni perpindahan kalor dan kalor jenis. Asyiikk, jadi nggak perlu banyak-banyak ngapalin rumus deh, hehe..

3. Rumus Kapasitas Kalor

Nah, terakhir ada rumus kapasitas kalor. Kalau yang ini rumusnya beda, guys. Coba perhatikan gambar berikut.

Untuk menghitung kapasitas kalor atau yang dilambangkan dengan huruf C kapital, kita bisa menggunakan dua rumus di atas. Nanti, kamu lihat aja di contoh soal, kira-kira rumus mana yang bisa kamu gunakan berdasarkan nilai-nilai apa saja yang diketahui dari soal.

Nah, biar kamu makin paham penggunaan rumus perpindahan kalor, kita coba kerjakan contoh soal berikut, yuk!

Contoh Soal:

Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 2 kg air yang bersuhu 23⁰C menjadi 100⁰C jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kg⁰C?

Penyelesaian:

Diketahui: 

m = 2 kg

c = 1000 J/kg⁰C

ΔT = 100⁰C - 23⁰C = 77⁰C

Ditanya:

Q..?

Jawab:

Q = mcΔT

Q = 2 kg . 1000 J/kg⁰C . 77⁰C

Q = 154.000 J

Jadi, besar kalor yang dibutuhkan adalah sebesar 154.000 J. Gampang, kan?

---

Sekian pembahasan kita tentang kalor dan rumus-rumusnya. Cie, hari ini udah belajar banyak, ya. Mulai dari pengertian kalor, perbedaan kalor jenis dan kapasitas kalor, sampai mengerjakan contoh soal seputar kalor. Nah, setelah belajar, jangan lupa untuk meningkatkan terus kemampuanmu dengan mengerjakan tryout di ruanguji! Yuk, cobain sekarang!

Artikel ini pertama kali ditulis oleh Rabia Edra dan telah diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 5 Oktober 2021.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA