Bagaimanakah peran pemerintah dalam wawasan nusantara

Diposting pada tanggal 27 November 2019


Surabaya, Mewakili Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur Bapak Drs., Ec., Jonathan Judyanto, MMT menghadiri undangan dari Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Undangan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi permintaan menjadi narasumber dalam kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Lanjut (LKMM-TL) yang dilaksanakan di Grand Dafam Signature Surabaya, kegiatan tersebut dilaksanakan dari tanggal 27-29 November 2019 yang dihadiri oleh empat puluh lima mahasiswa pilihan dari tiga puluh lima universitas negeri dan swasta berbagai daerah.

Disampaikan dalam kegiatan tersebut, Bapak Kepala Bakesbangpol Prov. Jatim menjelaskan mengenai membangun wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa. Wawasan kebangsaan yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa adalah dengan cara membangun kohevisitas sosial untuk percepatan cita-cita bangsa.

Mahasiswa sendiri memiliki peran aktif sebagai pemuda diantaranya sebagai kekuatan moral. Dalam peran ini, mahasiswa dapat menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan. Kemudian juga dijelaskan bahwa mahasiwa juga memiliki peran sebagai kontrol sosial, diharapkan para mahasiswa membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum. Peran terakhir bagi mahasiswa dalam kehidupan sosial adalah sebagai agen perubahan dimana mahasiswa dituntut untuk dapat memiliki sikap kepemimpinan dan kepedulian yang tinggi dalam kehidupan bermasyarakat.

Dijelaskan juga pada sesi tersebut bahwa pemerintah Provinsi Jawa Timur telah memberikan ruang bagi generasi pemuda dan millenial untuk dapat meningkatkan skill dan daya saing untuk menciptakan perilaku kreatif melalui Milea (Millenial Incubation for Inovation and Interpreunership), sehingga diharapkan memiliki dampak langsung bagi lingkungan sosial sekitarnya.

Versi cetak

mahasiswa, peran mahasiswa, wawasan kebangsaan

Nilai – nilai bela negara dewasa ini sangat penting untuk kembali digelorakan guna menangkal paham ideologi yang bertentangan dengan P...

  • 27 November 2021
  • 788 view

27 November 2021, mewakili Ibu Gubernur Jawa Timur, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur hadir dalam acara Deklarasi...

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Prov Jatim menggelar Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), selama dua hari mulai...

Pada 30 Oktober 2021 kemarin, Kepala Bakesbangpol Prov. Jatim menghadiri undangan acara bedah buku NKRI Harga Mati Karya Prof. Dr. Ali Masch...

  Pada tanggal 7 - 8 April 2021, Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Pemantapan Pembauran Kebangsaan bertempat di Hot...

  • 29 Oktober 2020
  • 1089 view

Malang, 22 Oktober 2020 Bakesbangpol mengadakan acara Pemantapan Pembauran Kebangsaan bagi FPK Kab/Kota Se Jawa Timur yang bertempat di Hote...

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi Indonesia, bendera merah putih

KOMPAS.com – Wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional harus benar-benar diimplementasikan.

Wawasan nusantara harus menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai persoalan menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam penerapannya, wawasan nusantara harus tercermin dalam pola pikir, sikap dan tindakan yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.

Berikut implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Memperkuat Wawasan Nusantara dalam Dunia Pendidikan Kita

Dalam kehidupan politik

Dalam kehidupan politik, setiap warga negara harus berperan dalam menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

Hal ini dapat membentuk pemerintahan yang kuat sebagai perwujudan kedaulatan rakyat.

Dalam kehidupan ekonomi, setiap warga negara harus menciptakan sistem yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara adil.

Wawasan nusantara yang diimplementasikan secara utuh akan tercermin dalam tanggung jawab mengelola dan melestarikan sumber daya alam demi pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Dalam kehidupan sosial budaya

Dalam kehidupan sosial budaya, setiap warga negara harus menunjukkan keikhlasan sikap dan tindakan dalam menerima berbagai perbedaan yang ada di Indonesia.

Penerapan ini akan menciptakan masyarakat yang rukun dan bersatu. Konflik berbau suku, agama, asal daerah, dan golongan pun dapat dihindari.

Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan

Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, setiap warga negara harus menumbuhkan rasa cinta bangsa dan tanah air. Hal ini dapat berimplikasi pada munculnya kesadaran dan sikap bela negara rakyat Indonesia.

Inilah yang kemudian menjadi modal utama dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam upaya pertahanan negara dari bebagai ancaman.

Referensi:

  • Fai’zia, Khilya. 2018. Wawasan Nusantara dan Kedaulatan Negara. Klaten: Cempaka Putih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

1. Ideologi

Dalam strategi pembinaan ideologi, berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan.

  1. Ideologi harus diaktualisasi dalam bidang kenegaraan oleh WNI.
  2. Ideologi ditanamkan pada seluruh WNI.
  3. Ideologi sebagai panglima.
  4. Ideologi dikembangkan ke arah keterbukaan dan kedinamisan.
  5. Ideologi Pancasila sebagai alat untuk menyejahterakan dan mepersatukan masyarakat.
  6. Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa.
  7. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
2. Politik

Upaya untuk meningkatkan ketahanan politik merupakan upaya untukmenciptakan keseimbangan dan keserasian atau keluaran dan masukan berdasarkan Pancasila.

3. Ekonomi

Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara yang diarahkan untuk kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan monopoli.

4. Sosial Budaya

Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya sehingga dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

5. Pertahanan dan Keamanan

Penerapan Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan menjadi sebuah upaya keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadai dan mengatasi ATHG yang dapat membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Prinsip-prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain sebagai berikut.

  • Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
  • Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional Wawasan Nusantara.
  • Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional.
  • Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

Diterapkannya Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.

Dampak Implementasi Nusantara

Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X (2016), beberapa dampak dari implementasi Wawasan Nusantara yang menyeluruh yaitu, pertama implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.

Hal tersebut nampak dalam wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya. Pemerintahan yang kuat, dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.

Kedua, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan, peningkatan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara merata

dan adil.

Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Ketiga, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia sang Pencipta.

Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama, serta golongan berdasarkan status sosialnya.

Keempat, implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air.

infografik sc implementasi wawasan nusantara. tirto.id/Sabit

Selain itu, dalam kehidupan pertahanan dan keamanan juga akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air serta bela negara ini akan menjadi modal utama untuk menggerakkan partisipasi setiap warga negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman.

Kelima, implementasi Wawasan Nusantara mesti menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Selain itu, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa kebhinekaan.

Hal tersebut menciptakan kehidupan yang toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas bangsa Indonesia.

Keenam, agar hati nurani setiap warga negara Indonesia dapat tergerak untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara maka diperlukan pendekatan dengan program yang terarah.

Peran Warga dalam Implementasi Wawasan Nusantara

Berikut ini peran warga dalam implementasi Wawasan Nusantara:

  1. Mendukung persatuan bangsa.
  2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan.
  4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
  5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual.
  6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
  7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
  9. Mewujudkan kepentingan nasional.
  10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
  11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
  12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
  13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
  14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
  15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
  16. Mengubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
  17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
  18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
Wawasan Nusantara adalah paradigma bangsa Indonesia untuk meyakini sebuah tujuan nasional dalam kesatuan wilayah kepulauan Indonesia. Secara etimologi Wawasan Nusantara berasal dari kata wawas yang berarti 'melihat', serta nusa yang berarti 'kepulauan'.

Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Pada praktiknya Wawasan Nusantara juga dipakai sebagai konsep bangsa Indonesia dalam melihat keutuhan nasional bangsa.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait WAWASAN NUSANTARA atau tulisan menarik lainnya Ega Krisnawati
(tirto.id - ega/dip)

Penulis: Ega Krisnawati Editor: Dipna Videlia Putsanra Kontributor: Ega Krisnawati

Array
© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA