Bagaimana cara menumbuhkan sikap saling menghormati dalam diri kita

Lihat Foto

screenshoot

Hari Toleransi Internasional 16 November 2021

KOMPAS.com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi adalah sifat atau sikap toleran.

Toleransi adalah sikap tenggang rasa, menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, serta perilaku yang berbeda atau bertentangan.

Menumbuhkan sikap saling menghormati diharapkan dapat memunculkan sikap toleran terhadap apapun. Toleransi dalam keberagaman masyarakat adalah kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan.

Sikap toleran ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa, agama, dan ras yang membuat Tanah Air menjadi sangat kaya.

Cara menerapkan sikap toleransi pada anak

Dilansir dari buku Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak (2016) oleh Sukiman, terdapat 4 cara menerapkan sikap toleransi pada anak, yakni:

Baca juga: Sejarah dan Peringatan Hari Toleransi Internasional 16 November

1. Bercerita

Ceritakan mengenai keanekaragaman suku, adat, ras, seni, agama, serta sosial dan budaya pada anak.

Dengan begitu, anak bisa mengetahui bahwa Indonesia memiliki sangat beragam dengan keunikan dan kekhasannya masing-masing.

2. Mengenalkan

Mengenalkan bahasa daerah, lagu daerah, tarian daerah, hingga makanan tradisional juga penting untuk menumbuhkan toleransi pada anak.

Ilustrasi tolernasi perbedaan antar sesama Foto: iStockphoto

Indonesia merupakan negara multikultural yang memiliki keberagaman dan perbedaan suku, ras, dan agama. Agar terciptanya kehidupan yang rukun, menumbuhkan sikap toleransi merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan.

Dalam buku Kontribusi Lembaga-Lembaga Keagamaan dalam Pengembangan Toleransi Antar Umat Beragama di Indonesia oleh Idrus Ruslan, toleransi adalah sikap menahan diri untuk tidak menggunakan cara-cara negatif dalam menyikapi pendapat dan keyakinan yang berbeda.

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dengan menumbuhkan sikap toleransi, akan mencegah perbuatan-perbuatan negatif. Bagi umat Muslim, sikap toleransi juga diajarkan dalam Alquran.

Seperti yang terkandung dalam firman Allah pada surat Al-Kafirun ayat 1-6 tentang cara Rasulullah menghadapi perbedaan keyakinan beragama. Rasulullah tidak pernah mengancam bagi yang menolak ajaran beliau. Sikap yang dilakukan Rasulullah hanya memberikan doa bagi yang menolak ajarannya.

Berdasarkan isi kandungan tersebut, toleransi antar agama merupakan hal yang penting dan tidak bisa dipaksakan. Lalu bagaimana cara untuk menumbuhkan sikap toleransi? Berikut penjelasan lengkapnya.

Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi

Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada 9 cara terbaik untuk menumbuhkan sikap toleransi, di antaranya sebagai berikut:

1. Bersikap dan menghormati lain dengan baik tanpa memandang usia, agama, ras, dan budaya

2. Tidak membicarakan keburukan orang lain

3. Mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan

4. Berbicara dengan sopan dan santun, seperti menggunakan kata-kata “permisi”, “silakan”, “tolong” dan “maaf”.

5. Tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah

6. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

7. Menerima orang lain yang berbeda fisik, agama, atau ras.

8. Menghargai diri sendiri, dan

9. Menghargai privasi orang lain, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk kamar anggota keluarga lain, meminta izin sebelum meminjam barang.

Sedangkan dalam buku Pendidikan Toleransi Isi Berbasis Kearifan Lokal oleh Muhammad Japar dkk, ada tiga hal yang termasuk bentuk-bentuk sikap toleransi yaitu:

1. Menghargai dan menghormati hak orang lain

2. Tidak Mendiskriminasi atau membeda-bedakan orang berdasarkan suku agama, ras, gender dan sebagainya.

3. Tidak menyakiti atau mengganggu kebebasan orang lain dalam memilih agama, keyakinan politik dan memilih kelompok.

Seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup, kita akan sering ketemu orang-orang dengan berbagai karakter, sifat dan prinsip. Bahkan di lingkup teman-teman kita pasti punya perbedaan dari segi sudut pandang, prinsip, ide maupun latar belajang. Hal ini juga dikarenakan semakin dewasa seseorang, semakin terlihat prinsip mana yang sesuai dalam mengejar mimpi mereka. Apalagi sebagai warga negara Indonesia, kita pasti sudah terbiasa hidup dalam perbedaan. Berbeda bukan berarti nggak bisa bersatu kan?

Tumbuh di tengah perbedaan membiasakan diri kita untuk saling toleransi. Ada data menarik nih dari IDN Research Institute mengenai perilaku toleransi di kalangan milenial Indonesia. Anak muda Indonesia lebih optimis dalam memelihara toleransi terhadap sesama, dan cenderung punya satu visi dan misi yang sama untuk kejar mimpi membangun persatuan Indonesia. Mereka dapat mendengarkan dan menerima perbedaan pendapat atau ide teman walaupun beberapa ada yang tidak setuju.

Dari sini bisa kita simpulkan, perbedaan suatu hal yang biasa dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi sosial. Rasa memahami seseorang atau kelompok mayoritas dan minoritas untuk saling menghormati dan menghargai. Ini langkah yang bisa kamu lakukan untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

1. Berteman dengan Semua Orang

Di usia produktif menjadi masa dimana mencari teman sebanyak-banyaknya. Di momen ini pula kita akan bertemu orang dengan latar belakang yang berbeda. Tapi keragaman bukan menjadi masalah kalau kita tulus dan komitmen untuk menghargai pendapat mereka ya.

2. Tidak Memotong Pembicaraan Orang

Sadar atau nggak, orang Indonesia itu senang banget untuk berdialog dan berdiskusi, apalagi mengutarakan pendapat. Tapi kadang ada kebiasaan buruk berbicara dalam forum yang suka dilakukan yaitu memotong pembicaraan orang lain, padahal apa yang disampaikan belum selesai terucap. Kalau lagi di tengah obrolan, yuk coba biasakan mendengar pembicaraan orang hingga selesai ya. Kita jadi lebih tahu apa yang sebenarnya disampaikan dan orang juga akan berbalik respect dengan kita.

3. Mengutarakan apresiasi dan kritik yang sewajarnya

Pro dan kontra dalam sebuah diskusi itu wajar kok. Kita pun juga bebas mengutarakan pendapat kita atau kritik yang mau disampaikan. Tinggal bagaimana cara kita menyampaikan pendapat tanpa menghakimi lawan bicara kita. Mulai lah dengan apresiasi atas pendapat yang sudah diutarakan oleh lawan bicara, kemudian baru sampaikan pendapat dan masukkan dengan tutur kata yang baik. Kamu pun juga harus mau menerima kritikan yang ada. Intinya sama-sama saling menerima. Dengan ,enjaga kenyamanan hati orang lain akan membawa ketenteraman dalam hidup kita dan terhindar dari konflik yang nggak perlu.

4. Kurangi menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dulu

Setiap orang berhak menilai sesuatu dan nggak ada yang melarang untuk berpendapat. Namun, seringkali kita langsung membuat kesimpulan pada tindakan seseorang dan dihubungkan pada beragam faktor, salah satunya ras atau suku orang tersebut. Padahal, belum tentu ras atau suku tersebut berkaitan dengan sikap orang yang kamu nilai, bisa jadi ada faktor lain yang mempengaruhinya. Tindakan-tindakan sepele semacam ini kadang secara nggak sadar kita lakuin. Yuk coba melihat orang dari segala sudut pandang dan mencoba untuk memahami perilaku mereka.

Perbedaan memang nggak bisa dihindari, terlebih kita yang hidup di Indonesia dengan berbagai suku, ras dan agama. Membangun dan meningkatkan rasa toleransi sudah menjadi hal yang harus dibiasakan. Supaya kita sebagai generasi penerus bangsa ini bisa memberikan kontribusi positif buat Bangsa Indonesia dan mendukung #KejarMimpi Indonesia yang berkualitas!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA