Apakah hormon pertumbuhan yang mempengaruhi proses metamorfosis kupu kupu

Hormon yang berpengaruh pada proses metamorfosis adalah hormon tiroksin dan triodotironin, keduanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid dikendalikan oleh TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Kelenjar ini didapati bukan hanya pada manusia, melainkan juga pada hewan vertebrata lainnya. Pada saat fase larva, aktivitas kelenjar ini meningkat, akibatnya terjadi perubahan bentuk baik secara anatomi maupun morfologi hewan tersebut.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 9 are not shown in this preview.

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by dydy22 on Fri, 15 Apr 2022 23:52:27 +0700 with category Biologi and was viewed by 345 other users

Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu - kupu

Molting dan metamorfosis dikontrol oleh beberapa hormon efektor diantaranya yaitu:

a) Juvennile hormon, disekresikan oleh corpora allata. Sel sekretori corpora allata aktif selama larva molting. Selama hormon juvennil terbentuk hidroksi ekdison menstimulasi molting dan menghasilkan larva instar yang baru.hormon juvennil juga berungsi untuk mencegah perubahan induksi ekdison pada ekspresi gen yang penting saat terjadi metamorphosis

b) 20-hidroxyecdysone, berfungsi untuk menginisiasi dan mengkordinir atau mengatur tiap tahapan molting dan meregulasi perubahan ekspresi gen yang terjadi selama metamorfosis melalui proses ekdisis.

c) Prothoracicotropic (PTIH), proses molting diinisiasi di otak, dimana sel neurosekretori menghasilkan hormon Prothoracicotropic (PTIH) yang merespon neural, hormonal, atau sinyal lingkungan. PTIH adalah hormon peptida yang menstimulasi ekdison dari kelenjar prothoracic

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


Apa itu en.dhafi.link?

en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.


Proses Metamorphosis Pada Kupu-kupu


Pertama-tama, kupu-kupu akan bertelur. Telur tersebut akan menetas menjadi Larva (ulat), ulat tersebut akan berubah bentuknya menjadi panjang. Ulat tersebut nantinya akan menempel pada pohon dan daun-daunan sehingga menjadi kepompong. Setelah beberapa lama, dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Kemudian tidak berapa lama menjadi kupu-kupu dewasa. 

 

Metamorfosis pada insekta (serangga) sering kali diikuti dengan pengerusakan pada jaringan-jaringan pada fase larva digantikan dengan jaringan-jaringan dari sel-sel yang baru yang telah ber-diferensiasi. Insekta tumbuh dengan cara molting yaitu pertumbuhan kutikula baru dengan meningkatkan ukuran tubuh. Ada tiga jenis pertumbuhan pada insecta:

1.  Ametabola, yaitu tahapan yang tidak melalui tahap larva, contohnya pada ngengat dan kutu loncat.

2.  Hemimetabola, yaitu metamorfosis yang melalui tahapan pro-nimpha yang terjadi persis setelah penetasan. Setelah itu, insekta mengalami tahap nimpha. Pada metamorfosis hemimetabola, sayap rudimen, organ genitalia, dan struktur ciri-ciri perkembangan lainnya sudah terbentuk tapi belum sempurna. Namun, organ-organ ini tumbuh dengan sempurna pada akhir molting. Contohnya dapat ditemui pada belalang dan kutu busuk.

3.  Holometabola, yaitu metamorfosis yang dimulai dengan tahapn larva setelah penetasan. Larva yang mengalami molting akan tumbuh dan berukuran besar. Tahapan diantara larva yang mengalami molting dinamakan instar. Setelah tahap instar tahapan yang terakhir terbentuk pupa. Selama pembentukan pupa, terjadi proses pembentukan struktur hewan dewasa.


Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu - kupu

Molting dan metamorfosis dikontrol oleh beberapa hormon efektor diantaranya yaitu:

a)  Juvennile hormon, disekresikan oleh corpora allata. Sel sekretori corpora allata aktif selama larva molting. Selama hormon juvennil terbentuk hidroksi ekdison menstimulasi molting dan menghasilkan larva instar yang baru.hormon juvennil juga berungsi untuk mencegah perubahan induksi ekdison pada ekspresi gen yang penting saat terjadi metamorphosis

b)  20-hidroxyecdysone, berfungsi untuk menginisiasi dan mengkordinir atau mengatur tiap tahapan molting dan meregulasi perubahan ekspresi gen yang terjadi selama metamorfosis melalui proses ekdisis.

c)  Prothoracicotropic (PTIH), proses molting diinisiasi di otak, dimana sel neurosekretori menghasilkan hormon Prothoracicotropic (PTIH) yang merespon neural, hormonal, atau sinyal lingkungan. PTIH adalah hormon peptida yang menstimulasi ekdison dari kelenjar prothoracic.


Penjelasan Proses Metamorfosis Kupu-Kupu Lengkap – Metamorfosis merupakan perubahan bentuk tubuh yang terjadi pada suatu organisme (meta= perubahan; morfom= bentuk). Kelompok hewan insekta (serangga) mengalami perubahan bentuk tubuh dalam fase hidupnya. Metamorfosis menjadi dasar pengelompokan serangga. Ada dua macam metamorfosis yang terjadi pada serangga, sempurna dan tidak sempurna. Serangga dikelompokkan dalam kelompok metamorfosis sempurna apabila memiliki bentuk hewan muda dengan hewan dewasa sangat berbeda. Hewan muda disebut dengan istilah larva yang memiliki jenis makana yng berbeda dibanding hewan dewasa. Sedangkan kelompok metamorfosis tidak sempurna ialah jika serangga memiliki bentuk hewan muda yang sama dengan hewan dewasanya.

Kupu-kupu merupakan serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Adapun tahapan-tahapan proses metamorfosis dari kupu- kupu ialah sebagai berikut:

a. Telur

Hewan muda kupu – kupu merupakan herbivora, maka dari itu, telur- telur ini akan diletakkan di atas daun –daun tumbuhan. Telur- telur kupu –kupu erukuran sangat kecil, biasanya induk betina akan meletakkan banyak telur di atas daun dengan harapan bebrapa dari telur –telur itu dapat bertahan hidup. Spesies kupu –kupu memiliki ciri khas hanya memakan satu jenis tumbuhan, maka dapat kita temukan ulat tertentu pada spesies tumbuhan. Setelah pendaratan dia atas daun, telur –telur ini akan membuat daun menggulur. Telur akan berkembang sampai waktu tertentu, setelah perkembangan embrio di dalam telur maka embrio akan siap keluar dari telur membentuk larva.

b. Larva

Disebut juga ulat. Hewan muda dari kupu –kupu ini disebut juga dalam fase makan karena larva senantiasa aktif memakan dedauan yang dihinggapinya. Dengan demikian ukuran ulat lambat laun akan semakin besar membuat ulat berganti kulit sebanyak empat sampai lima kali. Ulat akan banyak makan yang akan disimpan untuk perkembangan menjadi desawa. Ukuran larva dapat sampai 100 kali lebih besar dibanding ukuran saat dewasa.

Advertisement

c. Pupa

Disebut juga sebagai fase transisi terjadi ketika larva telah sempurna berkembang, maka larva akan berhenti memakan dedauan dan membentuk pupa atau kepompong. Larva akan membentuk struktur yang dibentuk dari ludahnya yang membentuk seperti anyaman benang-benang halus yang kuat disebut dengan kokon. Pada kupu- kupu biasanya ulat akan membentuk pupa di bawah cabang batang, di awah dauh, atau di bawah serah-serah daun, hal ini tergantung pada spesies kupu- kupunya. Fase kepompong pada kupu –kupu berlangsung dengan waktu yang bervariasi, ada yang berkisar beberapa minggu, bulan, bahkan ada yang sampai tahunan.  Fase pupa merupakan fase yang amat penting bagi kupu- kupu karena pada fase ini akan mempersiapkan perubahan yang besar. Sel- sel larva akan berubah membentuk sayap, kaki, mata, dan bagian- bagian tubuh lainnya. Pada fase ini memerlukan energi yang sangat besar, yang diperoleh dari simpanan makanan pada saat fase larva.

d. Imago

Terlihat perubahan bentuk yang amat jauh pada kupu- kupu muda dengan kupu- kupu dewasa. Setelah melewati masa- masa kepompong, kupu –kupu mengalami perubahan bentuk yang amat besar. Fase dewasa ini merupakan fase persiapan untuk reproduksi. Kupu –kupu dewasa merupakan pemakan madu yang diperoleh dari sari –sari bunga. Beberapa kupu –kupu memiliki masa hidup  pada fase dewasa selama satu atau dua minggu. Namun beberapa spesies ditemukan melakukan hibernasi selama musim dingi dan akan hidup untuk beberapa bulan setelahnya.  Kupu- kupu dewasa merupakan hewan dengan mobilitas yang tinggi dengan sayapnya dibanding ketika fase larva yang sangat lamban. Fase dewasa ini bertanggung jawab atas kelangsungan jenisnya dan menntukan dimana individu- indivu baru akan berkembang.

KONTROL HORMONAL SAAT METAMORFOSIS

Proses metabolisme di dalm tubuh kupu- kupu dipengaruhi oleh hormon. Hormon ekdison yang disekresikan oleh kelenjar protoraks (belakang kepala ulat) akan merangsang prosesmolting atau pergantian kulit pada saat fase larva. Selain itu, ekdison juga merangsang untuk mendorong perubahan dari ulat menjadi kupu- kupu. Sekresi hormon ekdison ini dikontrol oleh hormon otak (brain hormone).

Hormon juvenil, merupakan hormon yang mempertahankan bentuk larva disekresi oleh kelenjar allat yang terletak di belakang otak. Hormon ini berungsi mempertahankan bentuk larvanya. Sehingga jika suatu larva memiliki konsentrasi juvenil yang tinggi, maka perubahan menjadikupu- kupu akan terhambat. Fase pupa terjadi ketika konsentrasi juvenil berkurang sehingga ekdison akan merangsang ke tahapan selanjutnya, pupa.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA