Bagaimana cara menulis puisi tentang peristiwa yang pernah dialami

Ilustrasi menulis. (dok. Pixabay.comStockSnap/Putu Elmira)

7. Senyum Indah dalam Hidup

Untuk apa kau terlalu bersusah payah untuk mencapainya?

Jika hidup ini hanyalah sementara

Jangan buat kau meneteskan air mata

Sesungguhnya kita memiliki sang pencipta

Sakit, lelah, lesu, syukuri saja

Dan jangan lupa berdoa

Tersenyumlah…

Sehingga masalah hidup dapat dilalui dengan mudah

Lihatlah…

Mereka yang memiliki harta sedikit, namun terus bangkit

Dengan segala kekurangan hidup, ia tak pernah merasa sakit

Senyum indah sebuah kehidupan

Di mana segala hal terasa sangat menyenangkan

Hidup tidak perihal menertawakan dalam kesusahan

Namun saling membantu bak seorang relawan

Cukupkan semua hal hanya untuk mendapat ridha-Nya

Bukan untuk mengejar nafsu pada dunia

Hidup akan terasa bahagia

Dengan mereka yang pandai dalam mengaturnya

Menata indah yang berada di Jalan-Nya

8. Harapan dalam Sebuah Hidup

Jika kau harap ingin memiliki banyak harta

Maka perbanyaklah dalam bekerja

Jika kau harap ingin memiliki tahta

Maka pandailah  dalam bergaul dengan manusia

Jika kau harap memiliki rumah yang megah

Maka kau harus berusaha tanpa kenal lelah

Namun, sejatinya harapan hidup bukan itu

Semua yang kau pinta hanya sebuah angan semu

Yang ketika kau mati, tak perlu itu

Janganlah kau terlena dalam sebuah nafsu

Keinginan dunia yang menuntun mu itu palsu,

Harapan kehidupan yang sesungguhnya adalah berusaha di jalan-Nya

Mintalah sebuah ketenangan dalam hati dan jiwa

Bukan harta atau pun tingginya sebuah tahta

Harapan yang baik, untuk kelak ketika tutup usia

Dan janganlah kau lupa

Bahwa dunia hanya sementara

Sejatinya kehidupan nyata adalah di alam yang berbeda

9. Doa Ku agar Selalu Bahagia

Tak banyak yang aku pinta dari-Mu

Hanya saja aku tak ingin semua ini ada pada ku

Kesusahan serta kesulitan menimpa ku

Doa ku hanya ingin bahagia

Sudah bosan aku merasakan semua luka

Dan izinkan kehidupan ku ini bergelimang tawa

Tuhan, besar harapan ku untuk ini

Untuk kehidupan ku ini

Agar lagi ku tak sakit hati

Dan jujur aku lelah dengan semua ini

Harapan ku hanya ingin bahagia

Itu saja, dan tidak meminta yang lainnya

Aku tak inginkan banyak harta

yang ku suka, tuntun aku agar menjadi bahagia

dengan semua doa dan usaha

agar aku selalu bahagia

Sumber: Romadecade, Mypurohith

Ilustrasi menulis, puisi. (Gambar oleh cromaconceptovisual dari Pixabay)

10. Hidup Butuh Perjuangan

Jangan sangka, kehidupan selalu bahagia

Jangan dipikir, hidup hanya enak-enak saja

Jika kau berpikir hanya sampai itu saja

Maka, kau perlu melihat luasnya dunia

Banyak orang yang ingin menjatuhkan

Tutur katanya yang menyakitkan

Sehingga tak jarang membuat hidup berantakan

Itulah hidup, butuh sebuah perjuangan

Jangan sampai kau merasa terlena

Dengan kehidupan yang fana

Suatu ketika akan datang sebuah luka

Dan kau harus pasang kuda-kuda

Hidup butuh perjuangan

Di mana kau tak hanya bisa berpangku tangan

Namun harus berani dalam mengambil keputusan

Jika kau benar, kau akan bertemu kesuksesan

Sehingga kehidupan mu akan lebih nyaman

11. Jangan Lupa Bersyukur

Ku lihat tampak bahagia dari wajah istriku

Ditambah bercanda dan tertawa anak-anakku

Aku bukan orang dengan segudang harta

Aku juga bukan orang dengan segudang talenta

Ku hanya kepala keluarga dari desa

Rumah ku pun sangat sederhana

Dan jauh dari indahnya emas dan permata

Namun inilah yang membuat hidup ku bahagia

Memiliki semuanya dengan hati dan jiwa yang bersahaja

Anak-anak dan istriku contohnya

Mereka tak banyak menuntut dan meminta

Itulah yang membuat aku tersenyum setiap harinya

Jangan merasa kurang akan semua yang didapatkan

Syukuri semua yang maha kuasa berikan

Dalam hidup memang butuh pengorbanan

Namun kuasa-Nya lah yang menjadi keputusan

Syukuri nikmat kehidupan dari tuhan

Sehingga kita akan memperoleh indahnya bahtera dalam kehidupan

12. Tak Seperti yang Aku Pikirkan

Oleh : Dame Uli Pasaribu

Teriknya mentari menyentuh kalbu

Tak terasa angin memberi ku rasa

Hanya terasa lelah di dalam jiwa

Ku coba melangkah kesana

Tak juga ku temukan suatu hal

Ku langkahkan kembali kaki ku

Tapi ku masih tak memukan sesuatu itu

Saat aku berhenti untuk bersandar

Ku memohon dan berserah

Agar aku diberi sebuah peluang

Untuk bisa hidup nyaman

Oh Tuhan…

Perjuangan ini sungguh melelahkan

Perjuangan ini sungguh membingungkan

Perjuangan ini belum menemukan jalan yang pasti

Kaki tak kuat untuk melangkah

Jiwa tak kuat untuk bangun

Hati tak sanggup untuk merasa

Otak tak bisa untuk berfikir

Hidupku…

Kenapa kau seperti ini

Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti

Hidup ini terasa sangat membingungkan

Sungguh aku sangat lelah

Tuhann..

Berilah aku keyakinan

Berilah aku kekuatan

Agar aku bisa menjadi seseorang

Yang bisa berguna dalam dunia ini..

Sumber: Kozio, Rimbakita

Yuk, baca artikel puisi lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Dialami

1. Menulis baris-baris puisi tentang peristiwa yang pernah dialami.

2. Menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik.

3. Menyunting puisi yang ditulis sendiri.

Materi:

Penulisan puisi berkenaan dengan peristiwa yang dialami.

Pada Bab 6, kamu telah diajak belajar menulis puisi yang berkaitan dengan keindahan alam. Sekarang, kamu diajak menulis puisi berdasarkan peristiwa yang pernah kamu alami. Langkah- langkahnya secara umum sama. Hanya objek dan peristiwanya yang berbeda.

Kata Kunci: Menulis Baris-Baris Puisi – Menyunting Puisi Karya Sendiri

Dok. Penerbit

Gambar 8.6 Mendata kata-kata untuk dirangkai menjadi puisi

132

Bagaimanakah cara mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang pernah kita alami ke dalam sebuah puisi? Ayo, simaklah uraian berikut ini!

1.

Menulis Baris-Baris Puisi

Ketika kamu ingin mengungkapkan peristiwa yang pernah kamu alami ke dalam puisi, fokuskan perhatianmu ke dalam peristiwa! Batin, emosi, dan imajinasi harus betul-betul kamu fokuskan agar masuk ke dalam peristiwa! Tajamkan indramu untuk menangkap hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa yang ingin kamu ungkapkan! Hadirkan kembali apa yang kamu dengar, lihat, cium, dan rasakan ke dalam benakmu! Kemudian ungkapkan ke dalam baris-baris puisi! Ayo, perhatikan puisi berikut ini!

2.

Menulis Puisi dengan Pilihan Kata yang Tepat dan Rima yang Menarik

Baris-baris yang telah kamu tulis perlu diolah kembali. Gunakan pilihan kata (diksi) yang tepat sehingga mampu mengungkapkan apa yang kamu rasakan dan kamu pikirkan.

Seorang penyair bebas memilih bahasa untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pengalamannya. Hal itu disebut dengan licentia poetica. Artinya, kamu dapat menggunakan kata-kata yang bersifat personal (pribadi) sepanjang kata-kata tersebut mampu mewakili perasaan, pikiran, dan pengalamanmu ke dalam bentuk puisi.

Hal lain yang tidak kalah penting untuk kamu perhatikan adalah melahirkan citraan atau imaji. Dalam puisi, pencitraan biasanya berkaitan dengan (kata-kata yang melukiskan) pencerapan indrawi kita atas sesuatu benda atau suasana, misalnya, kata-kata yang menggambarkan bentuk, warna, bau, rasa, dan sebagainya. Ayo, perhatikan sekali lagi puisi Melukismu Ibu karya Eqri Saqib! Rimanya menarik, bukan?

3.

Menyunting Puisi yang Ditulis Sendiri

Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah menyunting puisi. Ada tiga hal penting yang perlu disunting, yaitu isi (gagasan, pikiran, atau pengalaman), diksi, dan rima. Ketika menyunting isi puisi, dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini.

Melukismu Ibu

Karya: Eqri Saqib

Ibu, Sejenak . . .

Sayup-sayup kumandang adzan itu Melemparkan ingatanku pada kita Saat-saat akhir sebelum sakitmu kambuh Dan Allah berkenan ’memanggilmu’

Setelah ayah tak ada kamu sering bilang,

”Nak, kamu jadi imamnya ya... ibu jadi makmumnya”

aku mengangguk setuju

lalu kita ruku’ dan sujud bersama berbisik pada-Nya di sajadah usang itu tanda kita ingin mensyukuri putaran waktu yang masih diberikan-Nya pada kita

Selatan Jakarta, 19 Agustus 2006

Kerja Mandiri 2

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Ingat-ingatlah peristiwa menarik dan berkesan yang pernah kamu alami!

2. Catatlah semua kata yang melintas dalam pikiranmu yang berkaitan dengan peristiwa yang ingin kamu tulis ke dalam puisi! Kemudian ungkapkan ke dalam baris-baris puisi! 3. Suntinglah puisimu, baik dari aspek isi, diksi, maupun rima! Kemudian berilah judul yang

tepat!

4. Bacakan puisi karyamu di depan kelas dengan penuh penghayatan! Setelah itu kumpulkan kepada guru untuk dinilai!

Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar! Kerjakan di buku tugasmu!

1. Selain mendengarkan wawancara dengan

saksama, langkah penting yang perlu dila- kukan agar dapat memahami hal-hal penting yang dikemukakan narasumber, yaitu . . . . a. mencatat identitas narasumber secara

lengkap

b. mencatat identitas pewawancara

c. mencatat hal-hal penting yang dikemu- kakan narasumber

d. menyimpulkan hal-hal penting yang di- kemukakan narasumber

2. Catatan wawancara berikut ini yang lengkap, yaitu . . .

a. Dr. Imadudin menyatakan bahwa gene-

rasi muda membutuhkan figur pemimpin yang layak diteladani.

b. Dalam wawancara yang dimuat di harian Pikiran Rakyat pada tanggal 22 Februari 2007, Dr. Imadudin menyatakan bahwa generasi muda pada saat ini membutuh- kan figur pemimpin yang layak ditelada- ni, baik kata-kata maupun perbuatannya.

c. Dr. Imadudin termasuk narasumber yang menguasai bidangnya. Dia menyatakan generasi muda pada saat ini membutuh- kan figur pemimpin yang layak diteladani, baik kata-kata maupun perbuatannya. d. Dalam wawancara yang dimuat di harian

Pikiran Rakyat pada tanggal 22 Februari 2007, Dr. Imadudin selalu mampu men- jawab pertanyaan pewawancara dengan lancar. Hal itu menunjukkan bahwa dia benar-benar seorang narasumber yang menguasai bidangnya.

3. Biaya percakapan melalui telepon dihitung berdasarkan . . . .

a. orang yang berbicara

b. topik percakapan

c. tempat pembicaraan

d. durasi percakapan

4. Perhatikan penggalan percakapan melalui

telepon berikut ini!

Wahyu : ”Tolong sampaikan berita ini kepada Rusdi secepatnya, ya, Ton!”

Anton : ”. . . .”

Kalimat yang tepat untuk melengkapi per- cakapan di atas, yaitu . . .

a. Apakah puisi itu benar-benar sudah tepat digunakan untuk mengekspresikan pikiran? b. Apakah diksi (pilihan kata) yang digunakan sudah tepat untuk mengekspresikan pikiran,

perasaan, dan pengalaman yang hendak diungkapkan sehingga mampu menimbulkan efek puitis dan kesan emosional kepada pembaca?

c. Apakah rima yang digunakan mampu menimbulkan efek keindahan?

Tiga pertanyaan tersebut akan terjawab jika kamu membaca puisi karyamu berulang-ulang. Jika ada bagian isi, diksi, atau rima yang kurang tepat, perbaikilah segera! Jangan lupa, berilah judul yang menarik sehingga menarik pembaca untuk mengapresiasi puisimu!

134

a. Baik, Wahyu. Nanti akan kusampaikan. Ada pesan lain?

b. Iya, percayalah. Kalau hanya berita

semacam itu pasti aku tak akan lupa.

c. Baik, Wahyu. Kira-kira kapan waktu

yang tepat untuk menyampaikan, ya?

d. Ya, tentu, sesama teman kan harus

saling menolong. Jangan khawatir. 5. Unsur-unsur berikut ini yang penting diper-

hatikan dalam berbicara melalui telepon, yaitu . . . .

a. pokok pembicaraan, siapa yang diajak bicara, situasi, dan tujuan pembicaraan b. pokok pembicaraan, siapa yang diajak

bicara, dan tujuan pembicaraan

c. pokok pembicaraan dan siapa yang

diajak bicara

d. pokok pembicaraan

6. Kalimat berikut ini yang menggunakan kata sapaan, yaitu . . .

a. Tak seorang pun yang mau mengakui

dia sebagai saudara.

b. Kamu tidak usah cemas, Dik, semua

persoalan pasti beres.

c. Rudi sedang mengantar ibunya ke

stasiun kereta api.

d. Sudah tiga hari ini, pamannya bekerja sebagai karyawan pabrik sepatu.

7. Untuk menemukan realitas kehidupan yang

terefleksi dalam buku cerita anak, kita harus . . . .

a. mencatat perilaku dan kebiasaan yang terungkap dalam buku cerita anak b. menentukan unsur-unsur intrinsik yang

menonjol dalam buku cerita anak

c. menentukan jenis majas yang diguna-

kan dalam buku cerita anak

d. menentukan sudut pandang yang digu-

nakan pengarang dalam buku cerita anak 8. Untuk memperjelas realitas kehidupan yang ditemukan dalam cerita anak, kita perlu mem- berikan gambaran tentang . . . .

a. konflik cerita secara mendetail b. isi cerita secara singkat

c. bahasa yang digunakan pengarang

d. amanat yang terkandung dalam cerita 9. Licentia poetica merupakan kebebasan se-

orang penyair dalam . . . .

a. menggunakan sudut pandang

b. menganut agama

c. menggunakan bahasa

d. mengembangkan pengetahuan

10. Dalam mengasah kepekaan terhadap ritme, nada, bunyi akhir, atau alun pengucapan da- lam puisi, kita dapat belajar dari . . . . a. persajakan dalam puisi lama b. gaya penyair yang sudah terkenal c. puisi karya penyair masa silam d. citraan pada puisi kontemporer

B. Uraian

Jawablah pertanyaan berikut ini di buku tugasmu! 1. Gimana kabarmu, Jon? Kenapa kamu dahlama

gaktelpon aku?

Ubahlah kalimat bertelepon di atas menjadi kalimat yang baik dan sopan!

2. Buatlah dua kalimat menggunakan kata ibu! Kalimat pertama, ibu sebagai kata sapaan. Kalimat kedua, ibusebagai pronomina (se- bagai kata ganti nomina).

3. Buatlah percakapan melalui telepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun berdasarkan ilustrasi berikut ini!

Rudi ingin menghubungi Rama, tetapi yang menerima telepon adalah ayah Rama. Rudi ingin berbicara dengan Rama karena ada informasi penting yang ingin disampaikan, yaitu pembatal- an jadwal pertandingan sepak bola persahabatan dengan SMP lain. Rudi ingin meminta pertim- bangan Rama dalam menghadapi permasalahan tersebut.

4. Sebutkan hal-hal yang perlu dilakukan sebe- lum menulis puisi!

5. Buatlah sebuah puisi berdasarkan pengalam- anmu yang paling mengesankan! Gunakan pilihan kata yang tepat dan rima yang me- narik!

A. Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang benar! Kerjakan di buku tugasmu!

Bacalah dengan cermat kutipan teks berikut ini! Deddy Mizwar

Spesialis Sinetron Dakwah

Sutradara, produser, sekaligus aktor kawakan, Deddy Mizwar, dikenal aktif memproduksi film dan sinetron bernuansa dakwah. Aktor senior itu sudah berpengalaman membuat sejumlah sinetron ber- muatan dakwah. Mulai dari serial Pengembara,Mat Angin, sampai Lorong Waktu.

Darah seni Deddy mengalir dari ibunya, Ny. Sun’ah, yang pernah memimpin sanggar seni Betawi. Bersama ibunya, Deddy kerap mengadakan kegiatan seni di kam- pung sekitarnya. ”Pertama kali manggung, saat acara 17 Agustus-an di kampung. Saya bangga sekali waktu itu, karena ditepukin orang sekampung. Saya pun jadi ketagihan berakting,” kenang Deddy.

Kecintaannya kepada dunia teater telah meng- ubah jalan hidupnya. Beranjak dewasa, sekitar tahun 1973, Deddy mulai aktif di Teater Remaja Jakarta. Lewat teater inilah bakat akting Deddy mulai terasah. Deddy pernah terpilih sebagai Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Taman Ismail Marzuki. Tidak sekadar mengandalkan bakat alam, Deddy kemudian kuliah di LPKJ, tetapi cuma dua tahun.

(Dikutip dari www.tokohindonesia.com, dengan pengubahan)

1. Pokok pikiran paragraf pertama bacaan di atas, yaitu . . . .

a. Deddy Mizwar seorang sutradara

b. Deddy Mizwar membuat sinetron ber-

judulLorong Waktu

c. Deddy Mizwar aktif di Teater Remaja

Jakarta

d. Deddy Mizwar seorang sutradara,

produser, dan aktor yang aktif mem- produksi film dan sinetron bernuansa dakwah

2. Darah seni Deddy mengalir dari ibunya, Ny. Sun’ah, yang pernah memimpin sanggar seni Betawi.

Pernyataan di atas terdapat pada paragraf . . . .

a. pertama c. ketiga

b. kedua d. terakhir

3. Deddy Mizwar pertama kali naik pentas pada . . . .

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA