Bagaimana cara menjaga Alam agar berdampak positif bagi manusia

Pemeliharaan dan pelestarian lingkungan kini menjadi keharusan tak terelakkan

Senin , 03 Dec 2018, 21:43 WIB

Antara/Adiwinata Solihin

Warga menyelam untuk mengambil sampah di terumbu karang taman laut. ilustrasi

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah menciptakan alam beserta isinya untuk dipergunakan dan diambil manfaatnya oleh manusia. Alam itu merupakan ruang hidup yang teratur dalam bentuk yang serasi dan selaras dengan kepentingan mereka.

Namun, manusia memiliki kecenderungan merusak ekosistem alam. Kerusakan yang terjadi pada alam, hakikatnya, akibat ulah manusia yang telah merusak keseimbangan itu. “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS ar-Ruum [30]: 41).

Padahal, semestinya keserasian dan keselarasan itulah yang perlu terus dipelihara agar tercipta apa yang diistilahkan Alquran dengan keseimbangan (al mizan). Konsistensi dan komitmen memelihara alam itu agar terhindar dari bencana di jagat raya. Allah SWT berfirman, “Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.” (QS ar-Rahman [55]: 7-9).

Dalam buku Ensiklopedi Muhammad disebutkan, Rasulullah menunjukkan kesadaran cara pandang terhadap alam ini dalam banyak bentuk. Nabi pernah menyatakan sebuah ungkapan rasa perhatian terhadap Gunung Uhud sebagai salah satu bagian kecil dari alam: innahu yuhibunna wu nuhibbuhu, sesungguhnya ia (Uhud) mencintai kita, begitu pula sesungguhnya kita mencintainya.

Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Adalah Abu Darda’, sahabat yang pernah dijuluki sebagai prajurit berkuda terbaik di Perang Uhud oleh Rasulullah itu, pernah menceritakan bagaimana para sahabat mendapatkan pelajaran dan pendidikan tentang pemanfaatan dan penge lolaan sumber daya alam.

Rasulullah menekankan agar bercocok tanam dan menghijaukan kembali tanah-tanah mati. Oleh tokoh ulama terkemuka masa kini, Syekh Yusuf Al Qaradhawi, ikhtiar penghijauan tersebut di kategorikan sebagai amalan yang mendatangkan pahala. Dan, memakmurkan bumi adalah ibadah mulia di sisi-Nya.

Dalam kitab monumentalnya— Muqaddimah—Ibnu Khaldun mengatakan, pemeliharaan dan pelestarian lingkungan kini menjadi keharusan tak terelakkan bagi segenap umat manusia di muka bumi. Bila alam terjaga dan terpelihara, maka secara langsung akan memberikan dampak positif bagi kelangsungan dan keseimbangan hidup.

Hal inilah yang mendorong Umar Bin Khattab mengeluarkan ketetapan tentang pengelolaan lahan mati. Keputusan yang ia ambil tersebut merujuk pada hadis-hadis terkait penghidupan kembali lahan mati (ihya’ al mawat).

Pesan Rasulullah

Bila ditelusuri teks-teks hadis Rasulullah, akan didapati sejumlah riwayat yang memuat perintah menjaga alam dan melarang perusakan lingkungan. Hadis itu, antara lain, pertama, hemat meng guna kan air. Anjuran berhemat air ini antara lain terlihat dalam penggunaan air untuk ber suci dari hadas, baik kecil mau pun besar. Rasulullah me minta agar tidak boros air saat wudhu, cukup satu mud (1,5 liter menurut takaran Hijaz dan dua liter sesuai ukur an orang Irak). (HR Mutta faq’alaih). Sedangkan, mandi hendaknya tak lebih dari lima mud.

Kedua, jangan mengotori dan merusak tempat umum atau alam yang dibutuhkan banyak orang, seperti air, udara, dan tanah. La rangan ini sebagaimana tertuang di hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Kedua riwayat itu me nya takan, Rasulullah meminta ber hati-hati terhadap dua kutukan (riwayat lainnya menyebut tiga), yaitu membuang hajat di tengah jalan atau di tempat orang yang berteduh. Riwayat lain menyebut tempat sumber air.

Ketiga, hendaknya tidak merusak tanaman dengan memotong dahannya tanpa manfaat dan atau menoreh kulit batangnya. Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang memotong pohon bidadara, maka Allah akan membenamkan kepalanya dalam neraka.” (HR Abu Dawud). Pohon bidadara itu merupakan jenis pepohonan besar dan rindang. Selain berguna sebagai penyerap air, bidadara juga bermanfaat untuk berteduh. Dalam konteks kekinian, perusakan tanaman yang memiliki kriteria serupa bisa dianalogikan, misalnya, dengan aktivitas perusakan hutan atau daerah resapan air. Misalnya, membangun vila atau tempat tinggal di kawasan hijau dan resapan air.

Keempat, menggalakkan re boisasi atau penghijauan kembali lahan tandus. Kegiatan tersebut akan mendatangkan banyak man faat. Penanaman kembali pohonpohon di tanah kosong berguna untuk kelangsungan ekosistem. Dengan menaman pepohonan itu, maka bermanfaat meresap air dan mengurangi risiko banjir dan tanah longsor. Bukan mustahil bila dikelola secara baik bisa meraup hasil yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menghidupkan tanah mati, maka dengannya ia mendapatkan pahala. Dan apa yang dimakan oleh binatang liar, maka dengannya ia mendapatkan pahala.” (HR Ahmad).

sumber : D

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

usaha budidaya rumput laut berikan alasannya​

kak mohon bantuannya ya beserta penjelasannya​

kak mohon bantuannya ya​

tolong bantu jawab bang​

bagaimana kelangkaan dapat menyebabkan masalah ekonomi

Devide et impera yang dilakukan oleh VOC di Sulawesi Selatan, yaitu antara … dan …

ASEAN TERBENTUK PADA TANGGAL?​

kegiatan apa yang dilakukan oleh orang-orang pada kedua gambar tersebut​

Perhatikan gambar di samping. Termasuk ke dalam zat campuran apakah minuman pada gambar? Tolong kakkk​

SOAL1.SEBUTKA PEMIMPIN ASEAN2.KENAPA TIMOR LESTE PISAH DARI INDONESIA3.SEBUTKAN SUMBER DAYA ALAM TIAP NEGARA ASEAN4.TAHUN BERAPA INDONESIA GABUNG KE A … SEAN5.SEBUTKAN CIRI CIRI TIAP NEGARA ASEAN NOTE:PILIH DARI FOTO YA JANGAN DI HAPUS PERTANYAAN NYA ​

21 Dec 2020, 16:27 WIB - Oleh: Rezha Hadyan

Antara/Wahyu Putro A Diet Kantong Plastik

Bisnis.com, JAKARTA - Selama ribuan tahun, manusia hidup berdampingan dengan alam. Seiring dengan bertambahnya populasi manusia, alam terdesak untuk bekerja lebih keras memenuhi kebutuhan kita. Kini, saatnya kita membuka mata dan lakukan sesuatu agar generasi penerus dapat menikmati Bumi yang nyaman

Mengutip Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), berikut adalah 17 hal yang setidaknya bisa Anda lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Semuanya terkait dengan kehidupan sehari-hari Anda.

1. Kurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai

Baca Juga : Daftar 10 Perempuan Tercantik di Dunia, Lesti Kejora Nomor 5

Indonesia menghasilkan 67 juta ton sampah pada 2019 dan 15 persennya merupakan sampah plastik. Mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai bersama-sama, pada tahun 2025 Indonesia bisa mengurangi sampah plastik hingga 70 persen.

2. Bawa botol minum dan tempat makan

Botol-botol minuman merupakan jenis sampah plastik yang jumlahnya paling banyak. Sekitar satu juta botol plastik per menit dijual di seluruh dunia. Padahal, hanya sekitar Sembilan persen sampah plastik yang dapat didaur ulang.

Siklus ini dapat diputus dengan cara membawa botol minum dan tempat makan sendiri jika bepergian. Selain itu, sebisa mungkin untuk berbelanja di toko curah (bulk store) yang sudah tersedia di beberapa wilayah di Indonesia.

3. Daur ulang barang bekas

Beberapa jenis sampah seperti botol minuman, kardus, plastik kemasan minyak goreng atau makanan ringan ternyata dapat didaur ulang menjadi barang- barang yang bermanfaat alih-alih dibuang begitu saja.

4. Urban farming

Urban farming merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas lingkungan di perkotaan dan menciptakan ketahanan pangan untuk masyarakat urban. Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mengurangi sampah plastic apabila pot untuk tanaman memanfaatkan kemasan bekas minyak goreng atau gelas plastik bekas minuman yang ada di sekitar.

5. Ubah limbah dapur menjadi kompos

Sampah organik seperti sisa-sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk tanaman. Salah satunya contoh adalah pupuk kompos dari kulit pisang yang telah dicampur dengan air gula dan disimpan selama tiga hari.

6. Gunakan produk local

Saat kita membeli produk lokal, secara tidak langsung kita bisa mengurangi emisi polusi udara akibat transportasi yang digunakan untuk mengimpor produk dari luar negeri. Dengan membeli produk lokal, kita juga telah membantu badan usaha lokal dan melestarikan lahan pertanian dan keanekaragaman hayati.

7. Gunakan transportasi umum

Penggunaan transportasi umum dapat membantu mengurangi jumlah CO2 yang dihasilkan dari kendaraan pribadi. Karena angkutan umum seperti bus dan kereta dapat membawa lebih banyak orang dengan jumlah bahan bakar yang sama dengan kendaraan pribadi.

8. Kurangi gaya hidup konsumtif

Pola konsumsi yang berlebihan dapat berujung pada sumber daya alam yang terbuang hingga menumpuknya sampah yang mencemari lingkungan. Dalam jangka panjang mengurangi gaya hidup konsumtif juga dapat mencegah kita untuk membuang barang yang tidak lagi dibutuhkan.

9. Gunakan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan

Membeli produk yang sustainable atau berkelanjutan. Ekolabel menjadi jaminan atas produksi komoditas yang berkelanjutan. Beberapa contoh ekolabel yang ada saat ini adalah FSC untuk produk berbahan dasar kayu, bambu dan rotan, RSPO untuk produk kelapa sawit, MSC untuk produk perikanan tangkap, dan ASC untuk produk perikanan budi daya.

10. Donasikan barang-barang yang tidak terpakai

Punya banyak, terutama pakaian atau barang-barang yang sudah tak dipakai dan digunakan? Jangan dibuang dulu karena barang tersebut dapat diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Secara tidak langsung, kita juga telah mengurangi produksi limbah, khususnya limbah tekstil.

11. Ekowisata

Kita dapat melakukan ekowisata; kegiatan wisata yang memiliki tanggung jawab kepada alam, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, secara tidak langsung kita telah menjaga kekayaan alam, membantu perekonomian masyarakat lokal, dan melestarikan kearifan lokal di tempat tersebut.

12. Hemat listrik

Salah satu cara sederhana dalam menyelamatkan lingkungan adalah dengan menghemat penggunaan listrik. Menghemat listrik dapat contohnya dilakukan dengan mencabut kabel peralatan elektronik yang tidak digunakan dan mematikan lampu saat kita tidak berada di dalam ruangan.

13. Hemat Air

Menurut WHO, nyaris 3,4 juta penduduk dunia, kebanyakan anak-anak, meninggal akibat tidak mendapatkan air bersih yang berdampak pada penyakit yang berhubungan dengan sanitasi. Jika kita termasuk beruntung memiliki akses air yang layak, kita bisa ikut melestarikan air lewat hal-hal kecil dalam keseharian.

14. Hemat kertas

Kulit pohon adalah bahan terbaik untuk membuat kertas. Artinya, para produsen kerap menggerus hutan untuk mendapatkan bahan baku.

Kita bisa gunakan kedua sisi kertas saat mencetak dan memilih produk kertas yang memiliki ekolabel FSC. Selain itu, kita juga bisa mulai beralih mengganti kertas konvensional dengan kertas elektronik atau e-paper.

15. Gunakan dokumen elektronik

Sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kertas sebaiknya kita mulai beralih menggunakan dokumen elektronik seperti membaca buku dengan bentuk elektronik (e-book) atau meminjam buku yang ada di perpustakaan daripada membeli buku yang baru. Selain itu, kita juga bisa mengubah tagihan konvensional ke tagihan elektronik atau e-billing.

16. Gabung dalam komunitas peduli lingkungan

Banyak hal positif yang kita dapatkan jika bergabung dengan komunitas peduli lingkungan. Kita bisa menambah wawasan dari orang-orang yang ahli di bidangnya, mendapatkan teman-teman baru, dan berdiskusi bersama untuk mendapatkan ide kolaborasi yang betujuan menjaga Bumi.

17. Bagikan pengalamanmu kepada publik

Kita bisa membantu keluarga dan teman-teman untuk memahami pentingnya keanekaragaman hayati yang kita miliki dengan mengajak mereka untuk ikut menjaga lingkungan melalui gaya hidup hijau.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA