Kesimpulan Bunyi Akhir Baris pada Setiap Bait Puisi ‘Cita-citaku’, Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD MI Halaman 16, 17 /Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images
PortalJember.com - Artikel ini membahas kunci jawaban tema 6 kelas 4 SD MI halaman 16 dan 17 tentang kesimpulan bunyi akhir baris pada setiap bait puisi "Cita-citaku".
Artikel ini disusun guna membantu adik-adik SD MI dalam mengikuti pembelajaran dari rumah di masa pandemi Covid-19.
Jangan lupa memperhatikan langkah-langkah pengerjaan soal di halaman 16 dan 17 tentang kesimpulan bunyi akhir baris pada setiap bait puisi "Cita-citaku".
Baca Juga: Coba Buatlah Judul Lain yang Sesuai dengan Isi Puisi Cita-citaku Tersebut! Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD MI
Tema 6 kelas 4 SD MI subtema 1 "Aku dan Cita-Citaku" pembelajaran 2 mengajak Adik-adik untuk mengetahui berbagai profesi dan pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita.
Pada pembahasan kali ini, kita akan belajar tentang kunci jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 SD MI Tema 6 Subtema 1 "Aku dan Cita-Citaku" Edisi Revisi 2017 Terbitan Kemendikbud.
>Kunci jawaban yang akan dibahas kali ini yaitu jawaban dalam soal subtema 1 pembelajaran 2 halaman 16 dan 17 tentang kesimpulan bunyi akhir baris pada setiap bait puisi "Cita-citaku".
Baca Juga: Tahukah Kamu Perbedaan Tempo pada Lagu Kupu-kupu yang Lucu dan Tik-tik Bunyi Hujan Tersebut? Tema 6 kelas 4 SD
Sebelum membaca kunci jawaban dalam artikel ini, sebaiknya Adik-adik mengerjakan soal di halaman 16 dan 17 tentang kesimpulan bunyi akhir baris pada setiap bait puisi "Cita-citaku" terlebih dahulu.
Adik-adik bisa minta bantuan kakak, ibu, atau ayah apabila mengalami kesulitan.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kunci jawaban Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 2 Kelas 4 SD/MI Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.
Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 6 edisi revisi 2017 berjudul Cita-citaku.
Kemudian, Subtema 1 Buku Tematik berjudul Aku dan Cita-citaku.
Artikel ini berisi kunci jawaban Buku Tematik soal pembelajaran 2 di halaman 14, 15, 16, 17 dan 21.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 2, 3, 4, 5, 8, 9 Buku Tematik Cita-citaku
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Halaman 3, 4, 5, 7, 8 Subtema 1 Pembelajaran 3 Keadaan Cuaca
Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.
Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.
Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik Tema 6 kelas 4 SD halaman 14, 15, 16, 17 dan 21 Subtema 1: Aku dan Cita-citaku.
Halaman 14
Ayo Mengamati
Amatilah kembali penulisan lagu "Kupu-Kupu yang Lucu" dan "Tik-Tik Bunyi Hujan" di depan.
Bait
Dalam menulis sebuah puisi, kita membaginya dalam bagian yang disebut bait. Biasanya satu bait puisi terdiri dari empat baris. Namun ada juga puisi yang satu baitnya berisi lebih dari empat baris. Fungsi bait sama seperti paragraf dalam sebuah karangan. Bait berfungsi untuk memisahkan topik-topik atau ide-ide yang diekspresikan dalam suatu puisi.
Contoh
Si Belang
Si Belang adalah nama kucingku Bulunya berwarna hitam dan kelabu Ekornya panjang dan matanya kuning jernih
Kukunya tajam dan kumisnya putih bersih
Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penggunaan rima pada penulisan puisi berfungsi untuk memperindah bunyi.
Rima puisi adalah pengulangan bunyi dalam puisi yang membentuk musikalitas atau orkestrasi. Rima di awal kalimat disebut rima awal, sedangkan rima di akhir kalimat disebut rima akhir.
Ada beberapa jenis rima sebagaimana dijelaskan dalam buku Apresiasi Puisi (Teori dan Aplikasi) sebagai berikut. Berikut jenis rima dan contohnya.
1. Jenis Rima Berdasarkan Persesuaian Bunyi dalam Kata atau Suku Kata
Jenis rima berdasarkan persesuaian bunyi dalam kata atau suku kata dibagi menjadi:
- Rima penuh, yaitu persamaan bunyi pada seluruh suku kata terakhir. Contohnya “sayur mayur”.
- Rima mutlak, yaitu persamaan bunyi akhir pada seluruh kata. Contohnya “Mendatang-datang jua. Kenangan masa lampau. Menghilang muncul jua. Yang dulu silau-silau.”
- Rima paruh, yaitu persamaan bunyi akhir pada suku kata terakhir. Contohnya “campur baur”.
- Rima aliterasi, yaitu persamaan bunyi pada awal kata. Contohnya “sedu sedan”.
- Rima asonansi, yaitu persamaan bunyi vokal pada kata. Contohnya “ketekunan kegemukan”.
- Rima konsonansi, yaitu persamaan bunyi konsonan pada kata. Contohnya “kocar kacir”.
- Rima disonansi, yaitu pertentangan bunyi vokal kata. Contoh “kisah kasih”.
- Rima rangkai, yaitu persamaan bunyi pada beberapa kata dalam sebuah kata. Contohnya rima a-a-a-a atau b-b-b-b.
- Rima rupa, yaitu persamaan bunyi huruf yang mirip tetapi berlainan arti. Contohnya “kumbang” dan “kembang”.
Baca Juga
Jenis rima berdasarkan letak kata dalam baris kalimat dibagi menjadi:
- Rima awal, yaitu persamaan kata yang terletak pada sajak kalimat. Contoh “Dari mana hendak ke mana. Dari sawah hendak ke rumah. Dari mana kita berkelana. Dari rumah menuju dunia”.
- Rima tengah, yaitu persamaan kata atau suku kata yang terletak di tengah kalimat atau baris. Contohnya “Pohon nangka buahnya jarang. Pohon asam tingginya menjulang. Siapa sangka dinda senang. Muka masam rai tak riang”.
- Rima akhir, yaitu persamaan kata atau suku kata pada akhir kalimat atau baris. Contohnya “Burung nuri terbang tinggi. Burung dara menari-nari. Hati siapa takkan iri. Melihat dara si jantung hati.”
Baca Juga
Jenis rima berdasarkan letak pasangannya dalam bait dibedakan menjadi:
Advertising
Advertising
- Rima terus, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris. Contohnya “Abdul Nuluk putra Baginda. Besaran sudah bangsawan muda”.
- Rima kembar, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan. Contohnya “Sedikitpun matamu tak mengerling. Memandang ibumu sakit berguling. Air matamu tak bercucuran. Tinggalkan ibumu tak penghiburan.”
- Rima silang, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang. Contoh “Kalau ada sumur di ladang. Boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang. Boleh kita berjumpa lagi.”
- Rima peluk, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata yang sama bunyinya. Contoh: “Hati memuja Tuhan kuasa. Gerak laku jauhlah hari. Maafkan aku yang Gusti. Dalam usaha yang alpa.”
- Rima putus, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus. Contohnya “Padamu seribu mawar sudah kuberi. Sekedar membeli cintamu. Tapi kau tetap membatu, diam dan bisu. Walau seribu tahun sudah aku menunggu, rindu, pilu”.
- Rima bebas, yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas.
Baca Juga
Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Puisi Hujan Bulan Juni memiliki rima yang bebas tidak ada pengulangan bunyi tertentu. Bait pertama berima a-i-a-u, bait kedua berima a-i-a-u, dan bait ketiga berima i-i-a-u.
Baca Juga
Toha-Sarumpaet dan Budianta dalam buku Membaca Sapardi menjelaskan bahwa, Hujan Bulan Juni menggunakan bahasa yang sederhana, mulai dari pilihan kata hingga kalimatnya. Di balik segala kesederhanaan itu, tersimpan makna denotatif dan konotatif dengan kualitas sejajar dan sama pentingnya.
Bahasa sederhana dalam puisi Hujan Bulan Juni membuat pembacanya memhami pesan yang tersurat di dalamnya.
MENGENAL BAIT DAN RIMA DALAM PUISI
BAIT
Dua unsur yang penting dalam puisi adalah bait dan rima. Dalam menulis sebuah puisi, kita membaginya dalam bagian yang disebut bait, Biasanya satu bait puisi terdiri dari empat baris. Namun ada juga puisi yang satu baitnya berisi lebih dari empat baris. Yang akan kita pelajari adalah puisi yang satu baitnya terdiri dari empat baris.
Bait ini fungsinya sama seperti paragraf ketika kamu menulis sebuah karangan. Bait berfungsi untuk memisahkan topi-topik atau ide-ide yang diekspresikan dalam suatu puisi.
Perhatikan puisi berikut ini.
Si Belang
Si Belang adalah nama kucingku Bulunya berwarna hitam dan kelabu Ekornya panjang dan matanya kuning jernih
Kukunya tajam dan kumisnya putih bersih
Si Belang suka tidur di teras rumahku Setiap pagi kuberi dia susu Kalau mengeong suaranya lucu
Kalau kupanggil dia suka datang malu-malu
Puisi “Si Belang” diatas dibagi menjadi 2 bait. Dalam tiap baitnya ada empat baris. Jika kamu perhatikan, bait pertama dalam puisi “Si Belang” membicarakan tentang ciri-ciri tubuh si Belang, sedangkan baris ke dua membicarakan tentang kebiasaan atau sifat si Belang. Inilah alas an penulisan bait puisi “Si Belang” diatas dipisah.
RIMA Rima adalah bunyi akhiran yang sama dalam baris baris puisi di tiap baitnya. Ada beberapa pola rima yang dipakai dalam penulisan puisi Bahasa Indonesia, antara lain : 1.A-A-A-A Bait puisi mempunyai rima denga pola ini artinya keempat barisnya mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama semua. Contoh : Dulu aku mempunyai sebuah boneka Wajahnya cantik jelita Pipinya merah merona
Kuberi dia nama Elena
2.A-A-B-B Bait puisi mempunyai rima denga pola ini artinya dua baris pertama mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama dan dua baris terakhir mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran kedua baris pertama. Contoh : Aku sangat sayang padanya Setiap hari aku bermain dengannya Mulai dari pagi hingga petang
Bahkan sampai malam menjelang
3.A-B-A-B Bait puisi mempunyai rima denga pola ini artinya baris pertama dan ketiga mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama dan baris kedua dan keempat mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran baris pertama dan ketiga. Contoh : Kuberbagi suka dan duka dengannya Bahkan saat aku bersekolah Dia menungguku dengan setia
Sambil tersenyum tak pernah lelah
4.A-B-B-A Bait puisi mempunyai rima denga pola ini artinya baris pertama dan keempat mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama dan baris kedua dan ketiga mempunyai akhiran dengan bunyi yang sama juga tetapi berbeda dengan bunyi akhiran baris pertama dan keempat. Contoh : Kini aku sudah besar Sibuk dengan teman-temanku Sehingga aku meninggalkanmu
Duduk sendiri di sudut kamar
Coba kamu lihat kembali puisi “Si Belang” di atas. Pola rima apakah yang dipakai dalam bait pertama dan kedua? Bait pertama memakai pola rima ________________________________
Bait kedua memakai pola rima __________________________________
Mari sekarang kita latihan membuat rima. Coba kalian lengkapi puisi dibawah ini dengan kata-kata yang berakhiran sama sehingga dapat membentuk pola rima yang sesuai.
Rima A-A-A-A
Hari ini aku melihat ____________________________________________ Bentuknya ____________________________________________________ Aku ingin _____________________________________________________
Tetapi aku takut _______________________________________________
Rima A-A-B-B
Aku suka sekali ________________________________________________ Karena ________________________________________________________ Selain itu ______________________________________________________
Maka dari itu __________________________________________________
Rima A-B-A-B
Aku adalah ____________________________________________________ Setiap hari _____________________________________________________ Aku juga ______________________________________________________
Supaya aku ___________________________________________________
Rima A-B-B-A
Indonesia adalah ______________________________________________ Tanahnya _____________________________________________________ Pemandangannya _____________________________________________ Aku __________________________________________________________
Variasi Bentuk Puisi : Puisi Akrostik
Kita sudah mengenal bentuk puisi bebas dan puisi yang menggunakan bait dan rima. Kali ini, kita akan belajar mengenal dan membuat puisi dengan bentuk yang agak berbeda.
Puisi jenis ini jarang digunakan oleh para penulis puisi karena membatasi kreatifitas dan kebebasan mereka dalam mengungkapkan ide-de mereka. Walaupun demikian, bagi para pemula, puisi jenis ini dapat membantu dalam mendapatkan ide untuk memulai menulis baris-baris dalam puisi.
Puisi dinamakan akrostik karena bentuknya yang menurun dan menyamping ke kanan. Prinsip utama penulisan puisi akrostik adalah menuliskan huruf-huruf dalam satu kata secara menurun kemudian setiap huruf dari kata itu dijabarkan menjadi satu baris puisi.
Contoh : T = taat berdoa dan tekun belajar U = untuk Tuhan, orang tua dan sesama H = hingga suatu saat nanti A = aku bisa membangun dan memimpin
N = negara ini menjadi negara yang maju
Kamu pun bisa membuat slogan yang mengandung arti khusus kalau kamu bisa menyambungkan kata-kata yang sudah kamu buat menjadi puisi akrostik.
Contoh : S =setiap hari A = aku memulai hari A =aku selalu bangun pagi D = dengan langkah pasti Y =yakin bahwa hari ini A = aku ingin melihat A =aku bisa lebih baik dari kemarin L = luasnya dunia ini A = alam semesta ini A = ajari aku tidak saja pengetahuan H = hamparan samudera ini N = namun juga nilai-nilai hati A = agar aku tidak tersesat
K = ketika aku berjalan nanti
Bila digabungkan, puisi akrostik di atas bisa menjadi slogan “SAYA ADALAH ANAK TUHAN” yang bila dilihat dari puisi akrostiknya mengandung maksud yang istimewa.
Kamu bisa memulai dari kata apa saja yang muncul di pikiranmu. Bagaimana kalau kamu mulai dengan namamu sendiri? H = hitam warna rambutnya A = asalnya dari Jakarta N = novel adalah bacaan kesukaannya N = nangka adalah buah favoritnya
Y = yang membuatnya senang adalah melihat anak-anak yang rajin
L = lagu rohani adalah lagu yang selalu didengarkannya I = ikut Tuhan sepanjang waktu adalah keinginannya N = naik ke surga adalah tujuan hidupnya
A = aman dia rasakan bila ada di dalam Tuhan
E = empek-empek adalah makanan kesukaannya S = SPH adalah tempat dia bekerja T = tahun ini dia mengajar kelas 3B H = harta terbesar di hidupnya adalah anaknya, Joshua E = elok rupa anak laki-laki buah hatinya
R = ramah serta rajin orangnya
M = menyanyi adalah kegemarannya A = anak anjing adalah hewan kesukaannya R = riang ceria pembawaanya C = cinta Tuhan adalah pegangan hidupnya I = Indonesia adalah tanah air tempat dia dilahirkan
A = anak murid di kelasnya ada 21 orang
Buatlah sebanyak mungkin puisi akrostik. Semakin banyak latihan maka akan semakin mahir pula kamu membuat puisi. Bisakah kamu membuat puisi akrostik yang membentuk sebuah slogan?