Apakah kesamaan struktur pada virus bakteriofage dan virus corona

Petugas Satpol PP membentangkan spanduk dan poster imbauan masyarakat untuk bersama melawan Covid-19 di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2020). Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat pandemi virus corona baru terus berkembang, banyak orang yang menarik ke perbandingan dengan virus penyebab influenza. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, virus corona baru dan virus flu sama-sama menyebabkan penyakit pernapasan. Namun, ada perbedaan penting antara kedua virus tersebut dan cara penyebarannya. 

"Ini memiliki implikasi penting bagi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang dapat dilaksanakan untuk menanggapi setiap virus," kata WHO dalam laman resminya.

Apa kesamaan virus corona baru dan influenza? Menurut WHO, ada dua persamaan antara virus corona baru dan influenza, yakni:

Pertama, virus corona baru dan influenza memiliki gejala penyakit yang serupa. Artinya, keduanya menyebabkan penyakit pernapasan, mulai dari asimtomatik atau ringan hingga parah dan menyebabkan kematian.

Baca: Satgas Covid-19: Kampanye yang Bisa Timbulkan Kerumunan Dilarang

Kedua, kedua virus menular melalui kontak, tetesan, dan fomites. Sehingga, tindakan kesehatan masyarakat untuk mencegah infeksi juga sama

Misalnya, menjaga kebersihan tangan dan etika pernapasan yang baik, seperti menutup mulut saat batuk dengan siku tangan atau tisu.

Apa perbedaan virus corona baru dan influenza? WHO menyebutkan, kecepatan penularan merupakan poin penting perbedaan antara kedua virus tersebut. 

Baca: Minyak Kayu Putih Asli Pulau Buru jadi Primadona di Masa Pandemi Covid-19

Influenza memiliki masa inkubasi atau waktu dari infeksi hingga muncul gejala yang lebih pendek dibanding virus corona baru. Begitu juga dengan interval serial atawa waktu antara kasus berturut-turutnya. 

Interval serial untuk virus corona baru sekitar 5-6 hari. Sedangkan untuk virus influenza, interval serialnya adalah 3 hari. Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari virus corona baru.

Para pasien yang sembuh dari COVID-19 meninggalkan rumah sakit sementara yang dijuluki "Ruang Tamu Wuhan" di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 1 Maret 2020. Sebanyak 132 pasien sembuh COVID-19 telah diizinkan pulang oleh rumah sakit, sekaligus mencatatkan angka tertinggi dalam sehari sejauh ini. Xinhua/Cai Yang

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) dan virus influenza memiliki kemiripan pada beberapa hal dan berbeda dari segi kemampuan menular serta dampak yang ditimbulkan. Tedros, dalam laman resmi WHO menyatakan bahwa kemiripan dari virus corona dan influenza ialah keduanya sama-sama menularkan melalui percikan kecil cairan dari hidung ataupun mulut seseorang yang sedang sakit.

Meski memiliki beberapa kesamaan, menurut Tedros, terdapat sejumlah perbedaan yang mendasar antara kedua virus. Tedros mengatakan corona tidak seefisien virus influenza dalam menular dari manusia ke manusia. Terjadinya penularan pada virus influenza sering kali dari orang yang terinfeksi tapi belum sakit, kepada orang lain. Sedangkan corona tidak bisa banyak melakukan hal tersebut.

"Bukti dari Cina bahwa hanya satu persen dari kasus yang dilaporkan tanpa ada gejala dan sebagian besar dari kasus tersebut mengalami gejala dalam dua hari," kata Tedros.

Beberapa negara berupaya mendeteksi kasus corona dengan menggunakan sistem pengawasan untuk influenza dan penyakit pernapasan lainnya. Namun dengan cara seperti itu negara-negara seperti Cina, Ghana, Singapura dan lainnya hanya menemukan sangat sedikit kasus corona atau tidak ada kasus sama sekali.

Perbedaan lain antara corona dan flu musiman, yaitu bahwa corona menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah daripada virus influenza musiman. "Ketika banyak orang secara global telah membangun kekebalan tubuh terhadap jenis flu musiman, COVID-19 adalah virus baru dimana belum ada orang yang memiliki kekebalan itu. Artinya, lebih banyak orang yang rentan terhadap infeksi dan beberapa akan menderita penyakit parah," kata Tedros.

Secara global, sekitar 3,4 persen kasus corona yang dilaporkan menyebabkan kematian. Sebagai perbandingan, flu musiman bisa menyebabkan kematian lebih kecil dari satu persen. Selain itu, vaksin influenza dan obat-obatan sebagai terapi telah tersedia, sementara hingga saat ini belum ada vaksin atau obat-obatan untuk corona.

Tedros menyebutkan uji klinis obat virus corona saat ini sedang dilakukan dan 20 vaksin sedang dalam pengembangan.

Perbedaan lainnya antara flu musiman dan corona adalah bahwa virus influenza tidak mungkin dikendalikan, sebaliknya corona sangat mungkin dikendalikan. Tedros menegaskan bahwa setiap negara harus melacak riwayat kontak pasien corona untuk mencegah terjadinya infeksi dan menyelamatkan nyawa banyak orang.

Dia menegaskan bahwa perbedaan antara corona dan influenza membuat penanganan terhadap dua virus menjadi berbeda. Namun ada kesamaan antara keduanya yang membuat negara-negara di dunia tidak harus berjuang melawan virus dari nol. "Selama beberapa dekade, banyak negara telah berinvestasi dalam membangun sistem mereka untuk mendeteksi dan menangani influenza. Karena COVID-19 juga merupakan patogen pernapasan, sistem tersebut bisa, seharusnya bisa dan sedang diadaptasi untuk penanganan COVID-19," kata Tedros.

Di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggunakan beberapa sistem untuk melacak suatu kasus corona, khususnya apabila di suatu daerah dilalui oleh orang yang positif virus corona jenis baru tersebut.

Salah satu yang digunakan adalah sentinel influenza like illness dan juga pneumonia illness. Kementerian Kesehatan memantau apakah di suatu daerah memiliki peningkatan data orang yang sakit influenza atau pneumonia pada waktu tertentu yang bisa mengarah pada terjadinya penularan virus corona di masyarakat.

Bakteriofage adalah virus yang menginfeksi bakteri sedangkan virus corona merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan pada manusia. Virus corona berbentuk seperti mahkota, namun strukturnya sama dengan bakteriofage yaitu memiliki kepala, leher, dan ekor tetapi materi genetik keduanya berbeda. Pada bakteriofage bisa memuat DNA maupun RNA, sedangkan virus corona hanya memuat RNA saja. 

Bakteriofage adalah virus yang menginfeksi bakteri, sedangkan virus corona adalah anggota kelompok virus yang memiliki struktur seperti mahkota dan mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas. Persamaan bakteriofag dengan virus corona adalah memiliki struktur pada bagian kepala virus diselubungi oleh kapsid (selubung protein tersusun atas kapsomer berfungsi untuk melindungi asam nukleat dan memberi bentuk tubuh virus), leher virus ( penghubung antara bagian kepala dan bagian ekor) dan ekor virus. Hal yang membedakan keduanya adalah virus corona susunan genetiknya disusun oleh RNA, sedangkan bakteriofage oleh DNA. 

sebutkan nama kue dan bahan-bahannya​

besok dikimpulin yang benar isinya​

ka tolong jawab pertanyaan aku dong ​

Ny. T berusia 32 tahun mengalami infeksi Methicillin-Resistant-Staphilococcus aureus (MRSA) pada kulit dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri da … n mengalami abses yang berisi nanah. Apakah kombinasi antibiotik yang tepat digunakan untuk pasien tersebut?

Jadi ini tu disuruh cari pembeda dari Subfilum Vetebrata. Saya tinggal ciri khas di masing masing Subfilumnya yang belum. Tolong bantu dong Kaka​

Which of the following respiratory systems is independent from a fluid-based circulatory system? (A) the lungs of a vertebrate (B) the gills of a fish … (C) the tracheal system of an insect (D) the skin of an earthworm.

Pada saaat orang menggali tanah akan tampak lapisan/horison tanah. Horizon yang berperan sebagai penyedia utama material untuk tanah adalah. A. Horizo … n AB. Horizon BC. Horizon CD. Horizon A, B dan C​.

Tolong di jawab.....​

Ny. T berusia 32 tahun mengalami infeksi Methicillin-Resistant-Staphilococcus aureus (MRSA) pada kulit dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri da … n mengalami abses yang berisi nanah. Apakah kombinasi antibiotik yang tepat digunakan untuk pasien tersebut? * a. Kombinasi penisilin dan vankomisin b. Kombinasi penisilin dan sulbactam c. Kombinasi penisilin dan cefadroksil d. Kombinasi penisilin dan meropenem e. Kombinasi penisilin dan ceftriakson

Ny. T berusia 32 tahun mengalami infeksi Methicillin-Resistant-Staphilococcus aureus (MRSA) pada kulit dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri da … n mengalami abses yang berisi nanah. Apakah kombinasi antibiotik yang tepat digunakan untuk pasien tersebut?

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA