Apa yang dimaksud dengan tantangan eksternal dalam pendidikan dan bagaimana solusinya masing-masing

Dalam mengajar, mungkin guru memiliki tantangan atau permasalahan tersendiri yang terkadang sulit dihadapi. Setiap tantangan tersebut bisa disebabkan karena faktor internal atau dalam diri guru itu sendiri dan faktor eksternal, yaitu bisa dari siswa atau lingkungan sekolah. Meski begitu, guru harus bisa mengatasi permasalahan tersebut agar pembelajaran tetap berjalan efektif.

10 Tantangan yang Dihadapi Guru dan Solusinya

Apabila Anda seringkali mengalami kesulitan atau tantangan dalam mengajar, Anda harus tahu solusi yang tepat. Berikut ini merupakan 10 tantangan yang seringkali dihadapi guru beserta solusinya, yaitu:

1. Kurang Persiapan Dalam Mengajar

Sebagai guru, tentunya harus punya plan dalam mengajar untuk satu tahun ajaran ke depan. Guru yang kurang persiapan dalam mengajar dapat merugikan perkembangan siswa secara akademis. Sebelum tahun ajaran dimulai, guru bisa membuat RPP (Rencana Persiapan Pengajaran), menyiapkan perangkat/media pembelajaran, sampai bahan evaluasi materi.

Seorang guru juga harus terampil dalam mengelola kelas sesuai dengan karakteristik siswa, hal ini bertujuan supaya materi belajar yang diajarkan tersampaikan dengan baik. Buat dan rancanglah kegiatan pembelajaran keseluruhan yang akan dilakukan per minggu dan per bulan supaya bisa tau apa-apa saja yang harus dipersiapkan.

2. Perilaku Siswa yang Beragam

Sebagai guru, mungkin Anda kesulitan memahami setiap karakteristik siswa, karena ada banyak siswa yang Anda temui di sekolah. Namun tahukah Anda, bahwa siswa ingin diperhatikan saat KBM? Siswa akan senang diberikan pujian dan diperhatikan oleh guru. Tetapi, kebanyakan guru sering lupa memberikan pujian dan mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat mereka berbuat baik, tidak membuat masalah, dan meraih pencapaian.

Sebagai guru, Anda juga harus melihat siswa yang kurang baik di kelas, seperti yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak memerhatikan penjelasan guru. Bantu supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan lebih baik dan lebih konsentrasi di kelas. Agar pembelajaran di kelas menjadi kondusif, siswa harus belajar disiplin dan bertanggung jawab terhadap proses KBM di kelas.

7 Alasan Pentingnya Guru Melakukan Apersepsi saat KBM

Apersepi adalah kegiatan yang dilakukan guru sebelum memasuki kegiatan pembelajaran inti untuk menarik perhatian peserta didik agar lebih fokus terhadap ilmu atau pengalaman baru yang disampaikan oleh guru

3. Bantu Temukan Minat dan Bakat Siswa

Guru harus membantu siswa dalam menemukan bakat, minat, dan potensinya. Dengan tersalurnya minat dan bakat siswa secara tepat dapat meningkatkan pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Lalu sebaliknya, kalau tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan masalah bagi siswa, guru, bahkan sekolah.

Kalau minat dan bakat siswa terpendam dan tidak tersalurkan, umumnya siswa akan menjadi agresif, melawan, dan suka melanggar tata tertib dan peraturan sekolah. Kalau hal ini tidak ditindaklanjuti, maka bisa timbul masalah-masalah baru. Oleh sebab itu, Anda harus membantu mereka untuk menemukan minat dan bakat mereka.

4. Konsentrasi Siswa Kurang

Faktor yang menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi ada banyak, seperti faktor lingkungan, psikologis, dan faktor internal dalam diri siswa. Faktor lingkungan maksudnya adalah yang ada di sekeliling siswa, misalnya saat diberi tugas, siswa terganggu dan lebih tertarik dengan suara ramai di luar dan jadinya mengganggu konsentrasi.

Faktor psikologis di sini adalah ketika siswa mengalami tekanan, jadi saat mereka mengerjakan tugas atau belajar fokusnya terganggu. Misalnya karena kurangnya kemampuan bersosialisasi siswa dengan siswa lain. Gangguan faktor internal dapat terjadi karena adanya gangguan perkembangan otak dan hormon yang lebih banyak sehingga anak kurang bisa berkonsentrasi.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda untuk membuat siswa lebih fokus atau konsentrasi mendengarkan materi belajar. Cobalah membuat pembelajaran lebih menarik agar fokus mereka teralihkan untuk tetap belajar.

5. Pengajaran yang Kreatif

Kalau guru hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan saja, pelajaran akan terasa kurang menarik. Siswa akan menjadi jenuh dan kurang memerhatikan pelajaran. Guru bisa membuat pelajaran lebih inovatif seperti dengan memanfaatkan teknologi.

Pakai media pembelajaran yang menarik, seperti dengan video tutorial, menonton film sains, atau memberi tugas secara online. Guru bisa melatih diri dengan mengikuti seminar-seminar atau workshop serta bertukar pikiran dan pengalaman dengan sesama guru supaya dapat lebih banyak ilmu.

6. Kurang Interaksi Dalam Pelajaran

Guru yang galak, cenderung kaku, dan kurang bersahabat dengan siswa akan membuat hubungannya terasa berjarak. Akan terjadi kebingungan pada siswa sehingga siswa menjadi pasif, malu, dan takut untuk bertanya kepada guru.

Solusinya adalah guru harus bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa tidak takut dan lebih nyaman bertanya dan meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Anda juga harus mampu mengenali berbagai karakter siswa supaya bisa memberikan solusi atas permasalahan siswa.

7. Sering Merasa Paling Benar

Banyak guru yang terkadang suka merasa paling benar dan paling pintar saat mengajar. Apakah Anda termasuk ke dalamnya? Sebagai guru harusnya jangan merasa seperti itu dan harus bisa mendengarkan murid juga. Apabila siswa Anda belum benar dalam pembelajaran, jangan marah karena itulah proses belajar.

Siswa zaman sekarang sudah memiliki akses yang luas dan up to date dalam mendapat informasi dan pelajaran. Sebagai guru juga harus ikut meng-upgrade diri terus menerus supaya tidak ketinggalan zaman dan tetap melek teknologi.

Kalau guru tidak tahu jawaban dari pertanyaan siswa, maka akui saja dan berjanji untuk mencari tahu lagi. Dengan ini guru sedang menunjukkan dirinya yang rendah hati dan mau belajar.

8. Daya Serap Siswa

Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan menguasai pelajaran. Karena itu guru tidak bisa memaksakan siswa untuk langsung paham. Guru harus memberi motivasi dan inspirasi kepada siswa untuk belajar dan memberi waktu untuk lebih memahami.

9. Kurang Menjadi Contoh

Guru di sekolah adalah panutan dan orangtua kedua bagi siswa. Siswa adalah peniru yang handal. Untuk guru jangan melakukan tindakan kurang tepat di depan siswa.

Jangan mengatakan kata kasar/kotor, menghina siswa, sering terlambat masuk kelas, dan lain-lain. Ini nantinya bisa menyulitkan dalam mengajar di dalam kelas. Sebisa mungkin Anda mengatakan hal-hal baik meskipun sedang marah atau kesal dengan siswa tertentu.

10. Siswa Kurang Disiplin

Disiplin adalah salah satu sikap penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pasalnya, disiplin juga menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Baik guru ataupun siswa harus disiplin terhadap waktu, terhadap tugas yang diberikan, terhadap kegiatan belajar, dan lainnya.

Mengajar di kelas yang siswanya disiplin dengan baik pasti akan terasa lebih mudah dibandingkan siswa yang tidak disiplin. Memiliki siswa yang kurang disiplin adalah tantangan tersendiri bagi guru. Anda harus bisa mengubah perilaku mereka lebih baik.

Itulah 10 permasalahan atau tantangan yang mungkin seringkali dihadapi guru dalam mengajar. Dari permasalahan dan tantangan tersebut, kira-kira mana saja yang sudah Anda alami? Apapun itu, yang terpenting Anda tahu cara menyelesaikannya.

Untuk meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran, maka guru harus lebih kreatif dan inovatif serta memiliki kompetensi yang baik. Untuk meningkatkan kompetensi, guru bisa terus belajar dan mengikuti pelatihan. Salah satunya pelatihan dari kejarcita. Berikut momentum pelatihan dari kejarcita bersama SMK Bakti Idhata.

BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Mendasar UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, perubahan dan pengembangan kurikulum yang selalu disempurnakan pada dasarnya dimaksudkan untuk menciptakan dan menghasilkan produk pendidikan (lulusan di setiap jenjang pendidikan) dengan kualitas yang baik, dengan tujuan pendidikan yang meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dan kekhasan, kondisi dan potensi daerah. Maka perubahan, pengembangan atau penyempurnaan kurikulum yang dilakukan pemerintah apapun namanya dan bagaimanapun formatnya harus disikapi dengan bijak dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh semua pelaku pendidikan.

SMA Negeri 2 Ngawi sebagai salah satu penyelenggara pendidikan sangat berkompetensi terhadap berhasilnya tujuan pendidikan nasional. Persiapan yang matang, perencanaan yang terprogram serta pelaksanaan KBM yang efektif, kreatif, inovatif, dan produktif diharapkan mampu menghasilkan output yang unggul diantaranya:

1.      Berbudaya dan berkepribadian yang berdasar pada IMTAQ serta penguasaan IPTEK.

2.      Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global.

3.      Siap menghadapi perkembangan dunia global.

4.      Siap berkompetensi untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi.

Pada tahun pelajaran 2014/2015, di SMA Negeri 2 Ngawi diberlakukan 2 macam kurikulum yaitu :

1.      Kurikulum 2013

SMA Negeri 2 Ngawi ditunjuk sebagai salah satu pilot project untuk pelaksanaan kurikulum 2013, untuk kelas X dan XI

 Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana

mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;

7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;

2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

e. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

B. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

2.      Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), untuk kelas XII.

 KTSP merupakan bentuk pengembangan kurikulum yang mengacu pada PP NO. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan yang mencakup standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan pendidikan harus dicapai oleh setiap penyelenggara pendidikan.

B.        LANDASAN KURIKULUM 2013 DAN KTSP

A. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan

kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

B. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan

standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

C. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional; dan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

5. PP No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

 6. Permendiknas No. 6 Tahun 2007 tentang perubahan permendiknas Nomor 24 tahun 2006.

7. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

 8. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

9. Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

10. Permendiknas No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

11. Permendiknas No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi

12. Permendiknas No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

13. Permendiknas No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

14. Permendikbud RI No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA yang mencakup Kerangka daar Struktur Kurikulum SMA, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Silabus serta Pedoman Mata Pelajaran

15. Permendikbud RI No. 62 Tahun tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler

16. Permendikbud RI No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan

17. Permendikbud RI No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan

LANDASAN KTSP

1.      Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU No. 20 Tahun 2003 yang mengatur KTSP adalah pasal 1 ayat 19, pasal 18 ayat  1, 2, 3, 4, pasal 32 ayat 1, 2, 3, pasal 35 ayat 2, pasal 36 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 47 ayat 1, 2, 3, pasal 38 ayat 2, pasal 57 ayat 1

2.      Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Ketentuan didalam PP No. 19 Tahun 2005 yang mengatur KTSP adalah : pasal 1 ayat 5, 13, 14, 15, pasal 5 ayat 1, 2, pasal 6 ayat 6, pasal 7 ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, pasal 8 ayat 1, 2, 3, pasal 10 ayat  1, 2, 3, pasal 11 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 13 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 14 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 16 ayat 1, 2, 3, 4, pasal 17 ayat 1, 2, pasal 18 ayat 1, 2, 3.

3.      Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi

Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam standar isi adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi ( SK ) dan kompetensi dasar ( K D ) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

4.      Permendiknas No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan

5.      Permendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006

6.      Permendiknas No. 6 Tahun 2007 Tentang Perubahan Permendiknas No. 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006

7.      Permendikbud No 61 tahun 2014 tentang KTSP

TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1.        Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia

2.        Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik

3.        Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

4.        Tuntutan pembangunan daerah

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

5.        Tuntutan dunia kerja

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6.        Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambunagn sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7.        Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.

8.        Dinamika perkembangan global

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

9.        Persatuan Nasional Dan Nilai – Nilai Kebangsaan

Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

10.    Kondisi sosial budaya masyarakat setempat

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

11.    Kesetaraan Jender

Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan mendorong tumbuh berkembangnya kesetaraan jender.

12.    Karakteristik satuan pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan sesuai visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP:

1.         Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

2.         Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompettensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengenbangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

3.         Beragam dan terpadu

Peserta didik, kondisi daerah, jenjang pendidikan, serta menghargai dan  tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum meeliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi

4.         Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat da isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

5.         Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik, dan ketrampilan vokasional merupakan keniscayaan.

6.         Menyeluruh dan kesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

7.         Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan. Dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang seta arah pengembangan manusia seutuhnya.

8.         Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tungal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A.      TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.

1.      Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2.      Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3.      Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

B.       Visi :

Berbudaya dan berkepribadian yang terbentuk melalui pendewasaan IMTAQ dan IPTEK yang kompetitif yang berwawasan global berkepribadian Indonesia

C.    Misi :

v  Menciptakan suasana kondusif penuh kekeluargaan yang bernuansa religius, etika dan moral.

v  Mewujudkan warga sekolah yang sadar akan aturan tata tertib serta kedisiplinan yang tinggi.

v  Mewujudkan KBM yang efektif, kreatif, dan inovatif dengan mengembangkan kompetensi secara optimal.

v  Mengoptimalkan pelaksanaan bimbingan dalam mengantar perkembangan siswa, menemukan jati dirinya secara utuh.

v  Mengembangkan pelayanan unggul dalam pembinaan siswa.

v  Mengembangakan potensi sesuai bakat, minat siswa dalam bidang seni, olah raga, dan psikomotorik lainnya.

v  Mengoptimalkan perkembangan daya pikir, akal budi untuk setinggi- tingginya prestasi, baik akademik keberhasilan di PTN maupun kepribadian yang teruji.

D.    TUJUAN

1.         Tujuan Umum

Tujuan pendidikan menengah adalah meningktakan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2.        Tujuan Satuan Pendidikan

a.         Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia dan berkepribadian luhur.

b.         Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berilmu,, cerdas, cakap, kritis, kreatif, inovatif  dan berprestasi dalam bidang sains, olahraga dan seni.

c.         Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, mandiri dan percaya diri

d.        Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri.

e.         Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan sikap sportifitas.

f.          Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

g.         Mencetak insan yang toleran, peka sosial, demokratis dan bertanggung jawab kepada bangsa, negara dan agama.

3. Tujuan Sekolah

Bertolak dari visi, misi sekolah sebagaimana tersebut di atas, maka berdasarkan kondisi obyektif dan potensi yang dimiliki, SMA Negeri 2 Ngawi mencanangkan tujuan sebagai berikut:

1.        Tujuan Jangka Panjang

1)         Melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas dan efektif serta pencapaian nilai akhir rata-rata 9,50.

2)         Mengupayakan siswa diterima di Perguruan Tinggi Negeri 90 %  dari siswa yang mendaftar di PTN.

3)         Mengupayakan siswa berprestasi bidang olimpiade sampai tingkat internasional.

4)         Mengupayakan siswa berprestasi bidang olah raga dan seni sampai tingkat nasional.

5)         Siswa memiliki tingkat keimanan dan ketaqwaan yang  tinggi, sikap, tingkah laku yang terpuji dan akhlaqul karimah.

6)         Menciptakan kultur sekolah yang kondusif yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.

7)         Menjadikan siswa disiplin dan tertib sehingga menghasilkan ketahanan  sekolah yang mantap.

8)         Menyempurnakan sarana dan prasarana belajar (perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, sanggar seni, ruang online.

2.     Tujuan Jangka Menengah

1)         Melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas dan efektif serta pencapaian nilai akhir rata-rata 8,75.

2)         Mengupayakan siswa diterima di Perguruan Tinggi Negeri 85 %  dari siswa yang mendaftar di PTN.

3)         Mengupayakan siswa berprestasi bidang olimpiade di tingkat nasional.

4)         Mengupayakan siswa berprestasi bidang olah raga dan seni sampai tingkat propinsi.

5)         Siswa memiliki tingkat keimanan dan ketaqwaan yang  tinggi, sikap, tingkah laku yang terpuji dan akhlaqul karimah.

6)         Menciptakan kultur sekolah yang kondusi yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.

7)         Menjadikan siswa disiplin dan tertib sehingga menghasilkan ketahanan  sekolah yang mantap.

8)         Melengkapi sarana dan prasrana belajar (perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, sanggar seni, ruang online.

 3.     Tujuan Jangka Pendek

1)         Melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas dan efektif serta pencapaian nilai akhir  8,25.

2)         Mengupayakan siswa diterima di Perguruan Tinggi Negeri 80 %  dari siswa yang mendaftar di PTN.

3)         Mengupayakan siswa berprestasi bidang olimpiade di tingkat propinsi.

4)         Mengupayakan siswa berprestasi bidang olah raga dan seni sampai tingkat kabupaten.

5)         Siswa memiliki tingkat keimanan dan ketaqwaan yang  tinggi, sikap, tingkah laku yang terpuji dan akhlaqul karimah.

6)         Menciptakan kultur sekolah yang kondusi yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.

7)         Menjadikan siswa disiplin dan tertib sehingga menghasilkan ketahanan  sekolah yang mantap.

8)         Merehabilitasi sarana dan prasarana belajar dst.

9)         Menyiapkan siswa mengikuti pertukaran pelajar ASEAN dan AFS.

10)     Bekerja sama dengan UNESCO melalui ASP net. 

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KTSP SMA NEGERI 2 NGAWI

A.                         KOMPETENSI INTI DAN STRUKTUR KURIKULUM

KELAS X dan XI

A.1 KOMPETENSI INTI  KURIKULUM 2013

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dapat dilihat pada Tabel berikut.

KOMPETENSI INTI KELAS X

KOMPETENSI INTI KELAS XI

KOMPETENSI INTI KELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2. Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3.Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya

untuk memecahkan

masalah

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena

dan kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya

untuk memecahkan

masalah

3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan

peradaban terkait

penyebab fenomena

dan kejadian, serta

menerapkan

pengetahuan

prosedural pada

bidang kajian yang

spesifik sesuai

dengan bakat dan

minatnya untuk

memecahkan

masalah

4.Mengolah, menalar, dan

menyaji dalam ranah

konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari

yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri,

dan mampu

menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan

4.Mengolah, menalar,

dan menyaji dalam

ranah konkret dan

ranah abstrak terkait

dengan pengembangan

dari yang dipelajarinya

di sekolah secara

mandiri, bertindak

secara efektif dan

kreatif, serta mampu

menggunakan metoda

sesuai kaidah

keilmuan

4.Mengolah, menalar,

menyaji, dan

mencipta dalam

ranah konkret dan

ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan dari

yang dipelajarinya

di sekolah secara

mandiri serta

bertindak secara

efektif dan kreatif,

dan mampu

menggunakan

metoda sesuai

kaidah keilmuan                   

  A.2  STRUKTUR KURIKULUM KELAS X dan XI

Struktur Kurikulum Kelas X dan XI SMA Negeri 2 Ngawi terdiri atas

(a) Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b)Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,  dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

(c)Kelompok Mata Pelajaran Lintas Minat/Pendalaman Minat

a. Kelompok Matapelajaran Wajib

Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa.

b. Kelompok Matapelajaran Peminatan

Kelompok matapelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu

Kelas X Peminatan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam (MIPA)

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1

Semester 2

Kelompok A ( Wajib)

Mata Pelajaran

1.        Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.        Bahasa Indonesia

4

4

4.        Matematika

4

4

5.        Sejarah Indonesia

2

2

6.        Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B ( Wajib)

7.        Sni Budaya

2

2

8.        Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

3

3

9.        Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

10.    Bahasa Jawa

2

2

Kelompok C ( Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam )

11.    Matematika

3

3

12.    Biologi

3

3

13.    Fisika

3

3

14.    Kimia

3

3

Pilihan Lintas Minat/Pendalaman

15.    Geografi

3

3

16.    Ekonomi

3

3

Jumlah

44

44

Kelas X Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1

Semester 2

Kelompok A ( Wajib)

Mata Pelajaran

1.        Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.        Bahasa Indonesia

4

4

4.        Matematika

4

4

5.        Sejarah Indonesia

2

2

6.        Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B ( Wajib)

7.        Sni Budaya

2

2

8.        Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

3

3

9.        Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

10.    Bahasa Jawa

2

2

Kelompok C ( Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial )

11.    Geografi

3

3

12.    Sejarah

3

3

13.    Sosiologi dan Antropologi

3

3

14.    Ekonomi

3

3

Pilihan Lintas Minat/Pendalaman

15.    Fisika

3

3

16.    Kimia

3

3

Jumlah

44

44

Kelas XI Peminatan Matematika dan IlmuPengetahuan Alam

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1

Semester 2

Kelompok A ( Wajib)

Mata Pelajaran

1.      Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.        Bahasa Indonesia

4

4

4.        Matematika

4

4

5.        Sejarah Indonesia

2

2

6.        Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B ( Wajib)

7.        Sni Budaya

2

2

8.        Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

3

3

9.        Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

Kelompok C ( Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam )

10.    Matematika

4

4

11.    Biologi

4

4

12.    Fisika

4

4

13.    Kimia

4

4

Pilihan Lintas Minat/Pendalaman

14.    Bahasa dan Sastra Inggris/Ekonomi

4

4

Jumlah

44

44

Kelas XI Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Komponen

Alokasi waktu

Semester 1

Semester 2

Kelompok A ( Wajib)

Mata Pelajaran

1.        Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3

3

2.        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

2

2

3.        Bahasa Indonesia

4

4

4.        Matematika

4

4

5.        Sejarah Indonesia

2

2

6.        Bahasa Inggris

2

2

Kelompok B ( Wajib)

7.        Sni Budaya

2

2

8.        Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

3

3

9.        Prakarya dan Kewirausahaan

2

2

Kelompok C ( Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial )

10.    Geografi

4

4

11.    Sejarah

4

4

12.    Sosiologi dan Antropologi

4

4

13.    Ekonomi

4

4

Pilihan Lintas Minat/Pendalaman

14.    Bahasa dan Sastra Inggris

4

4

Jumlah

44

44

Catatan :

a.         Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

b.        Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.

c.         Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.

d.        Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

B.                          KELOMPOK MATA PELAJARAN DAN STRUKTUR KURIKULUM DALAM KTSP ( UNTUK KELAS XII)

B.1 Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

(1)         Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

(2)         Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

(3)         Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

(4)         Kelompok mata pelajaran estetika

(5)         Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut:

No.

Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

1.

Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2.

Kewarganegaraan dan kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.      Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggungjawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA 2 Ngawi dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan perpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4.

Estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5.

Jasmani, Olahraga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMAN 2 Ngawi dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

B.2 STRUTUR KURIKULUM KELAS XII (KTSP)

Kelas XII Program IPA

ALOKASI WAKTU 

Komponen

Kelas XII

Smt 1

Smt 2

A.   Mata Pelajaran

1.      Pendidikan Agama

2

2

2.      Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

3.      Bahasa Indonesia

4

4

4.      Bahasa Inggris

4

4

5.      Matematika

5

5

6.      Fisika

5

5

7.      Kimia

5

5

8.      Biologi

5

5

9.      Sejarah

1

1

10.  Seni Budaya

2

2

11.  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2

2

12.  Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

13.  Keterampilan/ Bahasa Asing: Bahasa Jepang

2

2

B.  Muatan Lokal

2

2

C.  Pengembangan Diri

2*)

2*)

Jumlah

44

44

Catatan :

1.             Untuk kelas XII, 44 jam termasuk 1 Jam tatap muka di kelas untuk pengembangan diri (BP/BK), sedang untuk kelas X dan XI pengembangan diri dilaksanakan diluar jam tatap muka

2.             Untuk kelas XII IPA ,  mata pelajaran  Matematika, Fisika,  Biologi dan Kimia diberi tambahan 1 jam pelajaran

                        Kelas XII Program IPS

Komponen

Kelas XII

Smt 1

Smt 2

A.  Mata Pelajaran

1.      Pendidikan Agama

2

2

2.      Pendidikan Kewarganegaraan

2

2

3.      Bahasa Indonesia

4

4

4.      Bahasa Inggris

4

4

5.      Matematika

4

4

6.      Sejarah

3

3

7.      Geografi

4

4

8.      Ekonomi

6

6

9.      Sosiologi

4

4

10.  Seni Budaya

2

2

11.  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

2

2

12.  Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

2

13.  Keterampilan/Bahasa Asing: Bahasa Jepang

2

2

B.  Muatan Lokal

2

2

C.  Pengembangan Diri

2*)

2*)

Jumlah

43

43

Catatan :

1.             Untuk kelas XII, 44 jam termasuk 1 Jam tatap muka di kelas untuk pengembangan diri (BP/BK) sedang untuk kelas X dan XI pengembangan diri dilaksanakan diluar jam tatap muka

2.             Untuk kelas XII IPS ,  mata pelajaran  Geografi  dan Sosiologi diberi tambahan 1 jam pelajaran sedang ekonomi ditambah 2 jam pelajaran

C.                         Muatan Lokal

Jenis muatan lokal yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Ngawi, yaitu :

Kewirausahaan

1.1     Tujuan Penetapan Jenis Mata Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) Kewirausahaan

a.       Ikut berpartisipasinya lembaga pendidikan formal dalam mewujutkan Rencana Pembanguan Jangka Panjang Daerah

b.      Mensosialisasikan produk unggulan daerah sejak dini kepada lapisan masyarakat terutama melalui pembelajaran pada peserta didik di sekolah.

c.       Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Sumber Daya Masyarakat (SDM) dalam mengembangkan produk unggulan daerah.

1.2     Manfaat Penetapan Jenis Mata Pelajaran Muatan Lokal Kewirausahaan

a.       Mendorong sekolah-sekolah kepada upaya penerapan mata pelajaran muatan lokal yang disesuaikan dengan potensi-potensi unggulan daerah.

b.      Tersebarnya informasi mengenai produk unggulan daerah sejak dini di lapisan masyarakat sehingga muncul dukungan masyarakat untuk mewujudkan rencana daerah mewujudkan produk unggulan yang telah dicanangkan dalam RPJP Daerah Kabupaten Ngawi.

c.       Diperolehnya masyarakat yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik dalam mengembangkan produk unggulan daerah Kabupaten Ngawi.

SK dan KD  Kewirausahaan

No

SK

KD

1

Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha

1.1   Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha

1.2   Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif

1.3   Mermuskan solusi masalah

1.4    Mengembangkan semangat wirausaha

1.5   Membangun komitmen bagi dirinya dan orang lain

1.6   Mengambil resiko usaha

1.7   Membuat keputusan

1.8   Produk-produk ungulan daerah

1.9   Fotografi

A.    STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan

1.Pendidikan Agama Islam

1.    Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yangberkaitan denganfungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2.    Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna

3.    Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah

4.    Memahami sumber hokum Islam dan hokum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hokum keluarga dalam Islam

5.    Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonesia dan  di dunia

1.    Pendidikan Agama Kristen

1.    Mewujudkan nilia-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan social

2.    Merespon berbagai bentuk kehidupan moderen, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen

3.    Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa

4.    Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera

2.    Pendidikan Agama Katolik

1.    Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.

2.    Peserta didik menguraikan pemahaman tantang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.

3.    Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja,fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.

4.    Peserta didik menguraikan fungsi gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran, dan keutuhan lingkungan hidup.

3.    Pendidikan Kewarganegaraan

1.     Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik Indonesia

2.     Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti korupsi

3.     Menganalisis pola-pola  dan  partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun  di luar negeri

4.     Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI

5.     Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia

6.     Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional

7.     Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

8.     Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya

9.     Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional

5. Bahasa Indonesia

Program IPA dan IPS

1.  Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan, saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel

2.  Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama

3.  Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik

4.  Menulis

Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei

Program Bahasa

1.  Mendengarkan

Memahami wacana lisan dalam kegiatan pidato, ceramah/khotbah, wawancara, diskusi, dialog, penyampaian berita, presentasi laporan

2.  Berbicara

Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, informasi, dan pengalaman dalam kegiatan presentasi  hasil penelitian, laporan pembacaan buku, dan presentasi program, bercerita, wawancara, diskusi, seminar, debat, dan pidato tanpa teks

3.  Membaca

Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berbentuk esei, artikel, dan biografi

4.  Menulis

Mengungkapkan pikiran dan informasi dalam wacana tulis berbentuk teks deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi dan argumentasi, ringkasan/rangkuman, laporan, karya ilmiah, makalah, serta surat lamaran

5.  Kebahasaan

Memahami dan menggunakan  berbagai komponen kebahasaan, baik fonologi, morfologi, maupun sintaksis dalam wacana lisan dan tulis

6)     Bahasa Inggris

PROGRAM IPA DAN IPS

1.    Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exsposition, hortatory exsposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari

2.    Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exsposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam kontekskehidupan sehari-hari

3.    Membaca

Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recoun, narrative, procedure, descriptive, news item, repor,analytical exsposition, hortatory exposition, spoof, exsplanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari.

4.    Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recoun, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exsposition, hortatory exsposition, spoof, exsplanation, discussion, dan review, dalam kehidupan sehari-hari.

Program Bahasa

1.     Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking dalam konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik sederhana, dalam kehidupan nyata sehari-hari

2.     Berbicara

 Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking dalam konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik sederhana, dalam kehidupan nyata sehari-hari

3.     Membaca

Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking dalam konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik sederhana, dalam kehidupan nyata sehari-hari

4.     Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, review, public speaking dalam konteks akademik, dan karya sastra populer dan otentik sederhana, dalam kehidupan nyata sehari-hari

7)   Matematika

Program IPA

1.    Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaranya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah

2.     Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vector, transformasi geometrid an komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

3.    Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakanya dalam pemecahan masalah

4.    Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua susdut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

5.    Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkanya dalam pemecahan masalah

6.     Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk table, diagram, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah

7.     Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

8.    Memiliki kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama

Program IPS

1.    Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataanmajemuk dan berkuantor,serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang berjaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuontar

2.    Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangakat, akar dan logaritma,fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, program linear, matriks dan determinan, vector, transformasi geometrid an komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakanya dalam pemecahan masalah

3.    Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakanya dalam pemecahan masalah

4.    Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri serta menggunakanya dalam pemecahan masalah

5.    Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkanya dalam pemecahan masalah

6.    Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk table, diagaram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam pemecahan masalah

7.    Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

8.    Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama.

Program Bahasa

1.     Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,  menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta  menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah

2.     Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

3.     Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta  menggunakannya dalam pemecahan masalah

4.     Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri serta menggunakan dalam pemecahan masalah

5.     Memahami dan  mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan dan teknologi

6.     Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

7.     Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama

8)   Fisika

1.    Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrument, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

2.     Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan obyektif

3.    Menganalisis gejala alam dan keteraturanya dalam cakupan mekaniak benda titik, kekekalan energy, impuls, dan momentum

4.    Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahanya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapanya dalam mesin kalor

5.    Menerapkan konsep dan prinsip optic dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

6.    Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah dan produk teknologi

9)   Biologi

1.    Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrument, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis

2.    Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya

3.    Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energy, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

4.    Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada system organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

5.    Memahami factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, proses metabolism dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

6.    Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

10)  Kimia

1.    Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan dan manguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrument, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

2.    Memahami hukum dasar dan penerapanya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energy

3.    Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya

4.    Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapanya dalam fenomena pembentukan energy listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisasi)

5.      Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organic yang meliputi benzena dan turunanya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

11)  Sejarah

Kelas X

1.    Memahami ruang lingkup ilmu sejarah

2.    Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah

3.    Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara pada masyarakat Indonesia

4.    Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia meliputi peradaban awal, asal-usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara/Indonesia

Program IPA

1.    Menganalisis perkembangan masa negara-negara tradisional yang meliputi masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia.

2.    Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia masa penjajahan Hindia-Belanda dan pemerintahan pendudukan Jepang

3.    Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia

4.    Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan sampai dengan peroide demokrasi terpimpin

5.    Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal kemerdekaan (1945-1955), Demokrasi terpimpin

Program IPS

1.     Menganalisis  kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia

2.     Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa Negara tradisional, meliputi perkembangan budaya, agama, dan sistem pemerintahan masa Hindu-Buddha,  masa Islam, proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia

3.     Menganalisis  kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik

4.     Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia

5.     Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar 1945

6.     Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, permerintahan colonial Belanda, Inggris, Pemerintahan Pendudukan Jepang, meliputi politik (lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara merdeka dan sebagainya

7.     Menganalisis perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan persatuan NKRI darii ancaman disintegrasi bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948, Pemnerontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA, Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan        G-30-S/PKI

8.     Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi  Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa Reformasi(1998 –sekarang)

Program Bahasa

1.     Menganalisis kehidupan masyarakat Indonesia periode kerajaan-kerajaan tradisional, yang meliputi masa kerajaan Hindu-Buddha dan Islam

2.     Menganalisis perkembangan bahasa dan karya sastra masa kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam

3.     Menganalisis perkembangan masyarakat dan bahasa, karya sastra masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda

4.     Menganalisis proses kelahiran dan perkembangan nasionalisme Indonesia

5.     Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia periode Proklamasi (1945-1955), Orde Lama (1955-1967), Orde Baru (1967-1998), dan Reformasi (1998 -) mreliputi perkembangan politik, ekonomi, sosial, bidang budaya, bahasa, dan karya sastra

12)  Geografi

1.    Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, struktur, dan pendekatan Geografi

2.    Mempraktekkan keterampilan dasar peta dan memanfatkannya dalam mengkaji geosfer

3.    Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai wahana memvisualkan geosfer

4.    Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsure-unsur geosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

5.    Memahami pola dan aturan tata surya dan jagad raya dalam kaitannya dengan kehidupan di muka bumi

6.    Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya secara arif

7.    Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan

8.    Menganalisis konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitanya dengan perencanaan pembangaunan wilayah, pedesaan dan perkotaan, serta negara maju dan berkembang

13)  Ekonomi

1.    Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia dan sistem ekonomi

2.    Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar

3.    Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam kaitannya dengan pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi, uang dan perbankan

4.    Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modaldan ekonomi terbuka

5.    Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang

6.    Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi, dan kewirausahaan

14)  Sosiologi

1.    Memahami sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan

2.    Memahami proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang mengatur hubungan tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan sosial

3.    Mengidentifikasi kegiatan bersosialisai sebagai proses pembentukan kepribadian

4.    Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan anti sosial dalam masyarakat

5.    Menganalisis hubungan antara struktur dan mobilitas sosial dalam kaitannya dengan konflik sosial

6.    Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok sosial dan perkembangannya dalam masyarakat yang multikultural

7.    Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

8.    Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya dalam masyarakat

9.    Melakukan penelitian sosial secara sederhana dan mengkomunikasikan hasilnya dalam tulisan dan lisan

15)  Seni Budaya

Seni Musik

1.    Mengapresiasi dan mengapresiasikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam teknik, media, dan materi musik daerah setempat

2.    Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan beragam proses, teknik, prosedur, media, dan musik Nusantara

3.    Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik tradisional dan nontradisional dengan bergam proses, teknik, prosedur, media, dan materi musik mancanegara (Non Asia)

Seni Rupa (Program IPA)

1.     Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan dengan memenfaatkan teknik corak daerah setempat dan Nusantara

2.     Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni terapan dengan memanfaatkan teknik mistar dan proyeksi dengan mempertimbangkan fungsi dan corak seni rupa terapan Nusantara dan mancanegara

3.     Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan (modern/ kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara

Seni  Rupa (Program IPS dan Bahasa)

1.     Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara

2.     Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni kriya dengan memanfaatkan teknik dan corak Nusantara dan mancanegara

3.     Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni dan terapan (modern/kontemporer)  yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara

16)     Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan

1.    Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

2.    Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani serta aktivitas lainnya

3.    Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnyha

4.    Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air

5.    Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain

6.    Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV

17)     Teknologi Informasi dan Komunikasi

1.    Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual

2.    Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar, dan diagram untuk menghasilkan informasi

3.    Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi

18)     Bahasa Asing

Bahasa Jepang Program Pilihan

1.     Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata


2.     Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata

3.     Membaca

Memahami makna dalam wacana tertulis dengan huruf hiragana, katakana, dan kanji sederhana, berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata

4.     Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dengan huruf hiragana, katakana, dan kanji sederhana, dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata

Bahasa Jepang Program Bahasa

1.     Mendengarkan

Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita

2.     Berbicara

Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita

3.     Membaca

Memahami makna dalam wacana tertulis dengan huruf hiragana, katakana, dan kanji sederhana, berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita

4.     Menulis

Mengungkapkan makna secara tertulis dengan huruf hiragana, katakana, dan kanji sederhana, dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, kesehatan, dan cita-cita

19)     Mulok

Kewirausahaan

1.  Menjelaskan dasar-dasar kewirausahaan

2.  Memahami sikap dan perilaku wirausahawan

3.  Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif

4.  Menjelaskan karakteristik produk unggulan daerah

5.  Berani mengambil resiko usaha dan mengambil keputusan

B.     Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan  memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 2 Ngawi.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:

1.      Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan social, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Ngawi terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

2.      Kegiatan Pengembangan Pribadi dan Kreatifitas siswa dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup kegiatan:

a.         Ekstrakurikuler wajib

Kepemimpinan, yaitu Pramuka.     

b.         Ekstrakurikuler pilihan

·            Keagamaan (Takmir Masjid Ash-Sholihin) dan Mentoring

·            Keolahragaan (Footsal, basket, Tenis Lapangan, Tenis Meja, Juijitsu, bola voli, catur, taekwondo, pencak silat)

·            Kepemimpinan (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa/LDKS, paskibra (Tonti), Palang Merah Remaja)

·            Seni (Teater, Paduan Suara, SMC(SMADA Musik Club))

·            Pecinta Alam, Kelompok Ilmiah Remaja, kelompok Majalah tifa, dan UKS.

·            Pengembangan Ilmu Pengetahuan : Klub Matematika, Klub Fisika, Klub Biologi, Klub Kimia, Klub TI, Klub Astronomi, Klub Ekonomi,SEC.

Setiap peserta didik khususnya kelas X dan XI diberikan kesempatan untuk memilih salah satu jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri Ngawi. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru Pembina yang telah ditugasi oleh Kepala Sekolah.

C.    Beban Belajar

Beban yang diatur di SMA Negeri 2 Ngawi dengan menggunakan Sistem Paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 2 Ngawi. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik meliputi:

1.      Sistem Tatap Muka

Kegiatan ini adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 2 Ngawi berlangsung selama 45 menit.

Jumlah Jam Tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum

sekolah adalah sebagai berikut:

No

Kelas

Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu

1

X

44

2

XI

44

3

XII

44

2.      Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

Kegiatan ini dapat dilaksanakan sebanyak maksimum 60% dari jumlah alokasi waktu per mata pelajaran dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.

Semua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

3.      Prinsip pembelajaran dalam kurikulum 2013

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang digunakan:

1. dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka sumberbelajar;

3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan

penggunaan pendekatan ilmiah;

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi;

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. daripembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. peningkatandankeseimbanganantaraketerampilan fisikal (hardskills) danketerampilan mental (softskills);

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan

danpemberdayaanpesertadidiksebagai pembelajar sepanjanghayat;

10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11. pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat;

12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang

budayapesertadidik.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melaluiaktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran),

dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah(project based learning).

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

D.    Ketuntasan Belajar

SMA Negeri 2 Ngawi menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

Ketuntasan belajar untuk kelas X dan XI adalah nilai minimal 2,67 untuk kompetensi pengetahuan(predikat B-) dan ketrampilan(predikat B-) serta nilai minimal B untuk kompetensi sikap .

Sedang untuk kelas XII seperti pada tabel berikut :

Program Ilmu Alam

Komponen

Kriteria Ketuntasan Minimal 

Kelas XII

PPK dan Praktik

Sikap

A.   Mata Pelajaran

1.      Pendidikan Agama

82

B

2.      Pendidikan Kewarganegaraan

82

B

3.      Bahasa Indonesia

80

B

4.      Bahasa Inggris

80

B

5.      Matematika

77

B

6.      Fisika

77

B

7.      Kimia

77

B

8.      Biologi

78

B

9.      Sejarah

79

B

10.  Seni Budaya

82

B

11.  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

82

B

12.  Teknologi Informasi dan Komunikasi

82

B

13.  Bahasa Asing: Bahasa Jepang

75

B

B.  Muatan Lokal

79

B

C.  Pengembangan Diri

B

Program Ilmu Sosial

Komponen

Kriteria Ketuntasan Minimal 

Kelas XII

PPK dan Praktik

Sikap

A.  Mata Pelajaran

1.      Pendidikan Agama

82

B

2.      Pendidikan Kewarganegaraan

82

B

3.      Bahasa Indonesia

80

B

4.      Bahasa Inggris

80

B

5.      Matematika

77

B

6.      Sejarah

77

B

7.      Geografi

77

B

8.      Ekonomi

78

B

9.      Sosiologi

79

B

10.  Seni Budaya

82

B

11.  Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

82

B

12.  Teknologi Informasi dan Komunikasi

82

B

13.  Keterampilan/Bahasa Asing: Bahasa Jepang

75

B

B.  Muatan Lokal

79

B

C.  Pengembangan Diri

B

Dari data yang ada SMA Negeri 2 Ngawi meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal yaitu 100.

E.     Kenaikan Kelas, Penjurusan, Kelulusan dan Mutasi

      1)  Kenaikan kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir Tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut:

a.                    Menyelesaikan seluruh pembelajaran dalam 2 semester pada tahun pelajaran yang diikuti

b.            Ketuntasan minimal untuk kompetensi pengetahuan dan ketrampilan adalah 2,67 (B-), sedang kompetensi sikap adalah Baik ( B )

c.            Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik

d.                   Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 10 % dari jumlah hari efektif

Penilaian hasil belajar peserta didik dimaksud pada kriteria diatas dilakukan dengan :

1)         Ulangan harian

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara_ periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

2)         Ulangan tengah semester

Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

3)         Ulangan akhir semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

4)         Ulangan kenaikan kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil peserta didik

a.       Penilaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan melalui ulangan  harian, hasilnya harus sudah disampaikan ke siswa paling lambat 2 minggu setelah ulangan tersebut dilaksanakan, diberi komentar yang mendidik (berisi motivasi) serta dimintakan tanda tangan orang tua

b.       Penilaian hasil belajar siswa yang dilaksanakan melalui ulangan tengah semester  dilaporkan dalam bentuk raport sisipan yang diberikan kepada peserta didik paling lambat 2 minggu setelah pelaksanaan ulangan tengah semester baik semester ganjil maupun genap.

Kemudian seluruh penilaian hasil belajar dilaporkan dalam bentuk nilai akhir kepada peserta didik dalam bentuk buku raport disetiap semester.

Program remedial dan pengayaan

Untuk setiap mata pelajaran, bagi siswa yang penilaian hasil belajarnya belum mencapai KKM, kepadanya berhak mendapatkan program remedial paling banyak  2 kali, dan bagi siswa yang sudah diatas KKM jika situasi dan kondisi memungkinkan bisa diadakan program pengayaan

2.) Peminatan

a.      Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog, namun disesuaikan dengan fasilitas sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki sekolah.

 Pada tahun pelajaran 2014/2015, di SMA Negeri 2 Ngawi ada dua program peminatan untuk kelas X, yaitu Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Peserta didik yang sudah masuk/memilih jenis peminatan tertentu, selanjutnya dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat. Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 9 jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII.

Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di luar, peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.

Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar peminatan yang dipilihnya, sedangkan alternatif (4)  merupakan contoh lintas minat di dalam peminatan yang dipilihnya. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki SMA/MA.

SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimilikinya.

Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk memilih mata pelajaran  yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII.

b.     Minat peserta didik

Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan wali kelas, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi minat, dan bakat.

c.    Suatu kelas peminatan dibuka jika jumlah peserta didik mencapai minimal 20 siswa, namun jika jumlah peserta didik kurang dari 20 siswa, maka kelas peminatan tersebut ditiadakan dan kepada mereka disarankan untuk masuk ke kelas peminatan yang ada (dibuka).

d.    Batas waktu untuk pindah ke kelas peminatan yang lain paling lambat 1 (satu) bulan dengan memperhatikan poin a dan b diatas.

Daftar Mata Pelajaran Peminatan dan jumlah jam belajarnya

MATA PELAJARAN

KELAS

X

XI

XII

I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

1

Matematika

3

4

4

2

Biologi

3

4

4

3

Fisika

3

4

4

4

Kimia

3

4

4

II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial

1

Geografi

3

4

4

2

Sejarah

3

4

4

3

Sosiologi

3

4

4

4

Ekonomi

3

4

4

III. Peminatan Bahasa dan Budaya

1

Bahasa dan Sastra Indonesia

3

4

4

2

Bahasa dan Sastra Inggris

3

4

4

3

Bahasa dan Sastra Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis)

3

4

4

4

Antropologi

3

4

4

Mata pelajaran Pilihan

Pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat

6 atau 9

4 atau 8

4 atau 8

                       3.) Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a.      Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b.     Memperoleh nilai minimal ’Baik (B)’  pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;

c.      Lulus ujian sekolah/ madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d.     Lulusan Ujian Nasional

Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian Nasional yang berlaku saat itu.

                         Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah

1. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah

2. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Hal-hal yang berkaitan dengan UN selanjutnya secara terinci diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri dan Prosedur Operasi Standar (POS) tentang Ujian Nasional yang berlaku saat itu..

SMA Negeri 2 Ngawi sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menargetkan untuk  bisa lulus 100 %. Untuk mencapai target tersebut beberapa program yang dilaksanakan adalah :

a.        Diadakan penambahan jam belajar.

Untuk jurusan Ilmu Alam ( IA ), mata pelajaran Matematika, Fisika , Kimia dan Biologi ditambah 1 jam pelajaran setiap minggunya, sedangkan untuk jurusan Ilmu Sosial, mata pelajaran  Geografi, dan Sosiologi ditambah 1 jam sedang Ekonomi ditambah 2 pelajaran setiap minggu

b.        Diadakan Try Out Intern yang dilaksanakan pada semester genap untuk ke 6 mata pelajaran UN

c.        Direncanakan Try Out UN bekerjasama dengan MKKS dan DINAS PENDIDIKAN Kabupaten sebanyak 2 kali

d.       Try Out dengan Lembaga Bimbingan Belajar ( jika memungkinkan )

e.        Latihan mengerjakan kumpulan soal-soal UNAS  dibawah bimbingan guru matapelajaran

f.         Pembinaan yang senantiasa dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan oleh pihak terkait, misalnya wali kelas, guru BP / BK dll.

Disamping target kelulusan 100 %, target lain yang tak kalah penting adalah diterimanya siswa SMA Negeri 2 Ngawi di Perguruan Tinggi Negeri maupun Suasta Favorit sebanyak-banyaknya, baik melalui jalur PMDK ataupan SNMPTN, melebihi tahun-tahun sebelumnya.

Untuk mendukung tercapainya target di atas dilakukan program sebagai berikut :

1.        Diadakan sosialisasi langsung dari PTN / PTS Favorit

2.         Panduan / bimbingan pemilihan jurusan oleh BP/BK, sampai pendaftaran

3.        Try Out dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Alumni

Program pasca Ujian Nasional

Untuk mengantisipasi jika ada siswa yang mengalami kegagalan Ujian Nasional, dicanangkan program :

a.   Bimbingan Belajar untuk mata pelajaran yang belum lulus, yang baik guru pembina, waktu maupun tempat pelaksanaan bisa dipilih oleh siswa

b.  Bimbingan belajar untuk mempersiapkan mengikuti program ujian paket C

c.    Bimbingan mental

4.) Mutasi

SMA Negeri 2 Ngawi menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip menejemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

a.      Memenuhi persyaratan yang ditentukan

1.        Surat permohonan orang tua yang bersangkutan

2.        Memiliki Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal dengan nilai yang lebih tinggi daripada nilai KKM

3.        Memiliki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/ sederajad.

4.        Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal (PSB pada tahunya)

5.        Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 (status peserta didik yang bersangkutan)

b.     Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan

c.      Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka.

F.     Pendidikan Kecakapan Hidup

SMA Negeri 2 Ngawi memberikan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan social, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional, secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan local dan pengembangan diri.

G.    Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

Beberapa bentuk pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngawi diantaranya :

a. Matapelajaran mulok ” Kewirausahaan ” adalah salah satu bentuk upaya peningkatan dan pengembangan potensi daerah .

b. Matapelajaran ” Bahasa Jawa ” adalah salah satu bentuk upaya peningkatan pemahaman, penggunaan dan pelestarian bahasa dan budaya daerah

b.      Bentuk-bentuk kegiatan yang mendukung pendidikan berbasis keunggulan lokal  , seperti Bakti Sosial, zakat fitrah , penghijauan, penyembelihan hewan qurban dll merupakan penanaman sikap dan nilai-nilai luhur gotong royong dan kepedulian terhadap sesama

Beberapa bentuk pendidikan berbasis keungulan global diantaranya :

a.      Mapel Bahasa Arab dan Bahasa Jepang sebagai bahasa internasional

b.     Pembinaan olimpiade

c.      Mempersiapkan siswa mengikuti pertukaran pelajar ASEAN dan AFS

d.     Bekerjasama dengan UNESCO melalui ASP net

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA