Apa yang dimaksud dengan penyakit kronis

-

KOMPAS.com - Apa perbedaan penyakit akut dan kronis? Secara umum, penyakit akut adalah penyakit yang muncul secara tiba-tiba, sedangkan penyakit kronis adalah kondisi yang bertahan lebih lama. Namun, perbedaannya lebih luas dari itu.

Perbedaan penyakit akut dan kronis

Kebanyakan penyakit bisa masuk ke dalam kondisi keduanya, baik akut dan kronis. Walau penyakitnya sama, namun berbeda kondisi akut dan kronis akan mempengaruhi perawatan yang dibutuhkan.

Berikut adalah rangkuman perbedaan penyakit akut dan kronis.

Akut Kronis
Muncul tiba-tiba  Muncul tanpa disadari
Gejala yang ditimbulkan lebih menyakitkan dan cepat berkembang Gejala lebih ringan, namun terus memburuk seiring waktu
Bisa sembuh kurang dari 6 bulan Persisten lebih dari 6 bulan
Biasanya penyakit-penyakit yang mudah sembuh dengan penanganan yang tepat, misalnya infeksi Biasanya berupa penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikontrol, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi

Baca juga: Bersifat Akut, Pasien Hepatitis A Memerlukan Penanganan Ini

Fase penyakit akut dan kronis

Baik penyakit akut dan kronis bukanlah diagnosis yang pasti. Penyakit akut jika tidak ditangani bisa menjadi penyakit kronis. Begitu juga sebaliknya, penyakit kronis bisa menunjukkan gejala akut.

Contoh penyakit akut yang menjadi kronis adalah infeksi, seperti sifilis dan hepatitis C. Kedua penyakit tersebut biasanya muncul dengan gejala akut kemudian menghilang, seolah telah sembuh.

Padahal keduanya adalah tipe infeksi yang bisa dorman dan bisa menyerang kembali beberapa tahun kemudian. Ketika menyerang kembali biasanya menyebabkan kondisi yang lebih parah, seperti sifilis tersier dan kegagalan hati.

Memahami fase akut dan kronis dalam suatu penyakit bermanfaat untuk menentukan rencana perawatan yang tepat bagi pasien dan bagaimana cara menjaga agar penyakit tersebut tidak menyerang kembali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Manajemen Penyakit Kronis

Penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes (gula) dan kanker, sekarang menyebabkan lebih banyak kematian dan kecacatan daripada gabungan semua penyakit lainnya dan memberikan dampak lebih besar daripada penyakit menular seperti malaria, HIV dan TBC bahkan di negara-negara berkembang. Untuk itu manajemen penyakit, memegang peranan sangat penting sebagai sistem kesehatan yang terdiri dari tenaga kerja kesehatan profesional, asuransi kesehatan, analisa data terhadap penyakit dan layanan pribadi untuk meningkatkan kesehatan pribadi jangka panjang. Tujuannya adalah sebagai pengawasan ketat dan intervensi awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

1. Asma 

Asma adalah penyakit kronis ditandai dengan serangan berulang berupa sesak nafas dan bengek, dimana tingkat keparahan dan frekuensinya bergantung dari orang per orang. Menurut WHO, diperkirakan 300 juta orang di dunia mengalaminya dan juga merupakan penyakit kronis paling umum yang terjadi pada anak pada tahun 2018.

Penyebab dan Faktor Risiko

Asma terjadi ketika saluran pernafasan yang sensitif bereaksi terhadap faktor pemicu tertentu seperti bulu binatang, serangga, serbuk sari, asap, makanan dan obat-obatan. Batuk dan infeksi virus lainnya juga menjadi pemicu umum asma.

Pengobatan

Asma tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan dengan obat-obatan yang diminum atau dihisap. Terdapat 2 kategori utama obat-obatan termasuk bronkodilator untuk relaksasi dan membuka saluran pernafasan dan anti inflamasi untuk membuat saluran pernafasan kurang sensitif terhadap pemicu.

Manajemen

  • Mengerti obat-obatan dan menggunakannya secara teratur dengan teknik yang tepat 
  • Menghindari faktor-faktor pemicu sebisa mungkin
  • Mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi serangan asma 
  • Melakukan pemeriksaan teratur
2. Gangguan Obstruksi Paru Kronis (COPD) Gangguan Obstruksi Paru Kronis (COPD) adalah penyakit peradangan paru kronis yang menyebabkan saluran pernafasan dari paru-paru terganggu. Gejala termasuk sulit bernafas, batuk, dahak dan berbunyi. Penderita COPD berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, kanker paru-paru dan berbagai kondisi lainnya. Pada tahun 2016, terdapat 251 juta orang dan diperkirakan 3,17 juta orang meninggal dunia.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama disebabkan paparan asap rokok (baik perokok aktif atau pasif). Faktor risiko lainnya termasuk paparan polusi udara di dalam dan di luar ruangan dan pekerjaan berdebu dan berasap lainnya.

Pengobatan

COPD tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan tersedia untuk meringankan gejala, meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko kematian. Obat-obatan tersedia diantaranya bronkodilator. Bronkodilator untuk meningkatkan aliran udara dan membuka saluran pernafasan, kortikosteroid untuk mengurangi produksi lendir hidung dan mengatasi peradangan saluran pernafasan dan antibiotik untuk mengobati penyebab infeksi.

Manajemen

Berhenti merokok adalah satu langkah penting. tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok pada tahap penyakit apapun. Kerusakan yang terjadi tidak dapat diperbaiki, tetapi ini akan membantu mencegah progresivitas COPD dan komplikasi terkait lainnya. Anda mungkin mendapat perlindungan lebih baik dengan vaksinasi influenza atau pneumokokus.

3. Diabetes


Dalam beberapa tahun terakhir, diabetes menjadi salah satu pemimpin penyakit kronis yang menyebabkan sekitar 4 juta orang meninggal menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF). Diperkirakan 425 juta termasuk 1,1 juta anak-anak menderita diabetes di dunia.

Tiga jenis utama: 

Tipe 1 Diabetes (serangan awal atau diabetes tergantung insulin) adalah tidak lazim tetapi tidak parah dan biasanya terjadi pada anak atau remaja. Tubuh berhenti menghasilkan insulin karena sel pankreatik rusak. 

Tipe 2

Diabetes (serangan akhir atau diabetes tidak tergantung insulin) lebih sering terjadi pada usia di atas 40 tahun, khususnya mereka yang kegemukan dan tidak aktif. Pada kasus ini, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau terdapat penolakan insulin signifikan. 

Gestasional Diabetes Mellitus (GDM)

Terjadi pada sekitar 2 hingga 5 persen dari kehamilan dimana ibu hamil menunjukan tingkat gula darah tinggi semasa di masa kehamilan.

Penyebab & Faktor Risiko 

  • Riwayat medis
  • Pola makan
  • Usia & berat
  • Ketidakaktifan
  • Diabetes tidak terkendali menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke atau ginjal
Pengobatan Diabetes dapat dikontrol melalui pola makan dan obat-obatan seperti oral atau suntikan.

Manajemen

  • Pemeriksaan teratur
  • Pengendalian tekanan darah dan kolesterol
  • Berhenti merokok
  • Mengikuti aktivitas fisik
4. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi merupakan kontributor utama penyakit jantung dan stroke, penyebab pertama dan ketiga kematian dan bertanggung jawab terhadap 57 juta kecacatan di dunia. Sekitar 26 persen populasi dunia (972 juta) hidup dengannya.

Penyebab & Faktor Risiko

Pada 95 persen kasus, penyebab hipertensi tidak diketahui. Sedangkan 5 persen lainnya mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, penyakit ginjal atau penyempitan pembuluh darah tertentu. Jika tidak diobati, dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal.

Pengobatan


Terdapat obat-obatan oral untuk mengendalikan tekanan darah termasuk:
  • Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEIs) dan Angiotensin receptor blockers (ARBs) untuk menurunkan tekanan darah.
  • Beta-blockers untuk memperlambat detak jantung.
  • Calsium channel blocker untuk mencegah kalsium memasuki dinding sel pembuluh darah dan jantung.
  • Diuretik bekerja untuk membantu ginjal menyingkirkan garam dan air melalui air seni dan mengurangi volume darah yang harus dipompa oleh jantung.
Manajemen
  • Menjalani gaya hidup sehat seperti olahraga teratur dan berhenti merokok
  • Mengawasi tekanan darah untuk menjaga batas normal
  • Mengunjungi dokter secara teratur untuk mengecek komplikasi terkait hipertensi

Untuk informasi dan pembuatan janji, silahkan hubungi kami di 021-29527102 / 031-51169107
atau klik disini untuk mengisi form pembuatan janji.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA