Apa yang dimaksud dengan bibit yang baik?

JAKARTA - Memasuki musim kemarau, beberapa wilayah akan mengalami musim kering yang diprediksi mempengaruhi produksi pangan. Mengantisipasi hal tersebut, salah satu strategi Kementerian Pertanian (Kementan) adalah melakukan optimalisasi lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

“Pekarangan sangat potensial menjadi sumber pangan keluarga di tengah ancaman krisis pangan akibat pandemi dan musim kemarau ke depan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dilansir dari Instagram, Selasa (16/6/2020).

Baca Juga: Jadi Food Estate, Apa Aja Sih Potensi Pertanian di Kalteng?

Namun sebelum mulai menanam, Kementan mengajak masyarakat mengenal lebih jauh mengenai bibit dan benih. Ternyata keduanya memiliki fungsi yang berbeda.

Benih atau yang sering disebut dengan biji adalah bahan tanam dalam budidaya. Benih merupakan bahan tanam yang digunakan untuk memulai awal dari munculnya kehidupan tanaman.

Baca Juga: Ke Kalteng, Menteri Basuki Cek Lokasi Lumbung Pangan Baru

Benih memiliki ukuran yang kecil dan didapatkan dari bagian tanaman (biji) yang telah dipilih dan diseleksi. Benih juga berfungsi untuk memperbanyak tanaman.

Sementara itu, bibit adalah bahan tanam yang berasal dari benih yang disemai dan telah berkecambah untuk menuju proses pertumbuhan dan perkembangan tanam selanjutnya. Ciri dari bibit adalah sudah tumbuhnya akar, daun dan batang.

(kmj)

  • #Petani
  • #Menanam
  • #Petani Milenial
  • #benih
  • #Bibit
  • #Pertanian

Menemukan bibit buah dengan keunggulan yang bagus agar hasil pertumbuhan tanaman menghasilkan buah yang bagus pula di butuhkan dan haruslah memiliki induk tanaman yang berkualitas dengan memiliki keunggulan yang bagus. Pemilihan bibit unggul yang tentunya sangat berperan penting guna menghasilkan produk buah yang sangat berkualitas nantinya. 

Untuk setiap tanaman memiliki ciri-ciri dan juga model yang sangat berbeda. Berikut beberapa ciri-ciri bibit buah unggul yang layak tanam :

1. Pertumbuhan yang seragam

Jika bibit yang anda tanam secara bersamaan, pertumbuhanpun akan tumbuh secara serempak, itu pertanda bibit yang dihasilkan sangat bagus. Sebaliknya, jika di antara bibit yang di tanam serempak ada yang mati, berarti bibit tersebut tidak bagus dan tidak berkualitas.

2. Kuat

Jika tanaman di pindahkan dari satu tempat ke tempat lain tidak mati, itu berarti bibit tersebut memiliki kualitas unggul. Untuk lebih bagusnya lagi, sebaiknya bibit yang akan ditanam disiangi terlebih dahulu, agar hasil yang pertumbuhan nantinya akan jauh lebih bagus.

3. Pertumbuhan sangat cepat

Pertumbuhan bibit yang sangat cepat, merupakan ciri-ciri bahwa bibit tersebut merupakan bibit unggul dan berkualitas. Pertumbuhan yang serempak dari bibit lainnya tentunya menandakan bibit tersebut sangatlah berkualitas.

4. Akar yang banyak

Ciri-ciri bibit yang unggul dan berkualitas lainnya adalah memiliki akar yang banyak. Karena dengan memiliki akar yang banyak memberikan jalan masuk makanan untuk tumbuhan. Sehingga, semakin banyak akar semakin banyak pula makanan masuk ke bibit tersebut.

5. Kehijauan


Lihat Lingkungan Selengkapnya

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim  menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.

Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik.

Demikian disampaikan Ir. Sarjiyah, MS dosen Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FP-UMY) di ruang kerjanya menanggapi rendahnya tingkat penggunaan benih bermutu di kalangan petani, Jumat (18/6).

Lebih lanjut Sarjiyah mengatakan benih unggul harus mempunyai sifat–sifat unggul seperti potensi hasil tinggi, cepat berbuah, tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap stres lingkungan dan sebagainya. Selama ini petani yang sudah menggunakan benih bermutu jumlahnya terbatas, terutama karena adanya bantuan pemerintah, sedangkan jika tidak ada bantuan lebih banyak menggunakan gabah hasil panen.

Benih bermutu tidak harus berupa benih bersertifikat yang diperoleh dari produsen benih tetapi dapat diproduksi sendiri asalkan dengan metode yang benar. Untuk memproduksi benih bermutu harus diperhatikan mulai beberapa aspek budidaya dari penyiapan lahan sampai panen, antara lain pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan, perlindungan  terhadap organisme pengganggu tanaman, roguing serta pemanenan. “Untuk menghasilkan benih bermutu, budidaya tanaman diperlakukan berbeda dibanding untuk produksi. Jarak tanam dibuat lebih lebar agar antar tanaman tidak terjadi kompetisi, pemupukan harus dilakukan dengan tepat baik jenis, dosis dan konsentrasi, waktu dan frekuensi serta pemupukan agar pertumbuhan tanaman optimal, dan perlu dilakukan roguing yaitu pembuangan tanaman tipe simpang atau tanaman yang tidak dikehendaki misalnya gulma, jenis lain, kultivar lain akibat terjadinya segregasi, mutasi dan lain-lain”, tambah Sarjiyah.

Selain itu menurut Sekretaris Jurusan Agroteknologi UMY ini, pemanenan juga harus dilakukan dengan baik, dianjurkan secara manual (dengan tangan) agar tidak terjadi kerusakan mekanis yang dapat menurunkan kualitas  benih, serta dilakukan pada tingkat masak fisiologis yang ditandai dengan terjadinya kehilangan air yang cukup besar dan terjadi perubahan warna daun dari hijau menjadi kekuningan, terbentuk lapisan pemisah (absicion layer) pada buah sehingga buah mudah lepas dari induknya.

Untuk mendapatkan benih bermutu dan tahan disimpan, biji yang sudah dipanen perlu dikeringkan sampai dengan kadar air tertentu (misalnya padi 13%, kedelai 11%), kemudian dilakukan pembersihan dan pemilahan. Untuk menunggu benih sampai saatnya ditanam dan untuk mempertahankan mutunya selama disimpan, benih perlu dikemas dengan bahan kemasan (wadah) yang kedap udara seperti toples, kaleng, plastik poly etilen atau yang lainnya. “Keuntungan penggunaan benih bermutu buatan sendiri adalah dapat dilakukan secara mandiri dan kualitasnya tidak kalah dibanding dengan benih dari produsen benih. Dengan demikian, petani dapat menghemat biaya produksi untuk membeli benih dan bahkan jika sudah mapan dapat diajukan untuk mendapat sertifikasi dari pihak yang berwenang”, tambahnya.



MOMSMONEY.ID - Dalam sebuah kegiatan bercocok tanam, bibit tanaman menjadi salah satu hal utama yang penting untuk diperhatikan. Anda harus menentukan dan memilih bibit tanaman yang berkualitas untuk mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas juga. Sebab, bibit tanaman akan menentukan hasil perkebunan Anda dan menentukan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Sebelum Anda mengetahui bagaimana cara memilih bibit yang baik, Anda juga perlu mengetahui informasi tentang dua jenis bibit, yakni bibit tanaman dari biji (generatif)  dan bibit tanaman secara vegetative ( hasil cangkok batang, stek, okulasi, dan lain-lain). Keduanya harus tetap Anda pertimbangkan sebelum akhirnya Anda membeli dan merawatnya. Baca Juga: Mengenal Penyakit Busuk Batang pada Tanaman Pangan dan Cara Mengatasinya Dilansir dari Cybex.pertanian.go.id, syarat benih yang baik adalah benih (biji) yang memiliki daya kecambah minimal 80%. Artinya, yang tumbuh dari benih yang ditanam minimal 80%. Selain itu, bibit yang sehat adalah bibit yang terhindari dari hama dan penyakit. Lebih lengkapnya, berikut cara memilih bibit tanaman yang berkualitas. Cara Memilih Bibit Tanaman Secara Generatif (Biji) Jika Anda memilih bibit tanaman dari biji, Anda perlu memeriksa kemasan bibit secara keseluruhan. Periksa keterangan kedaluwarsa benih. Perhatikan juga persentase tumbuh dan kemurnian benih yang menjadi kunci keberhasilan tanaman tumbuh. Pilihlah kemasan yang masih bagus dan toko yang Anda kunjungi adalah toko pertanian yang terpercaya. Akan lebih baik lagi jika bibit yang Anda beli memiliki sertifikasi dari instansi pertanian terkait. Jika diperoleh dari petani, pastikan Anda mendapatkan benih tersebut dari petani yang berpengalaman dan mengetahui tentang mutu dan jenis bibit dengan baik. Cara lain menentukan biji yang berkualitas adalah biji tanaman harus berisi atau bernas. Tandanya adalah berat timbangannya sesuai dengan semestinya, memiliki penampakan penuh, dan tidak kopong. Anda juga dapat mengetesnya sendiri dengan cara merendamnya dalam air. Biji tanaman yang baik akan tenggelam, sedangkan yang hampa akan mengapung di permukaan air. Ciri selanjutnya, benih memiliki ukuran yang seragam dan memiliki penampakan yang normal. Keseragaman ukuran ini menandakan bahwa biji sangat berkualitas karena telah diseleksi dengan baik. Warnanya juga cerah seperti warna asli, tidak kusam, dan tidak berubah warna saat disimpan. Perubahan warna yang terjadi bisa jadi merupakan tanda bahwa biji telah terkontaminasi. Baca Juga: Berikut Macam-Macam Cara Menanam Hidroponik Editor: Anggi Miftasha


Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA