Apa yang anda ketahui tentang subjektivitas dalam penulisan sejarah

SUBJEKTIVITAS DAN OBJEKTIVITAS DALAM ILMU SEJARAH

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pengantar Ilmu Sejarah

yang dibina oleh bapak Prof., Dr., Drs., Hariyono, M.Pd dan ibu Indah W. P Utami, S. Pd, S. Hum, M. Pd

Oleh:

1.      Farid Wajdi                                  (130731616748)

2.      Kiki Candra Nalurita Ciptadi        (130731607235)

3.      Mochamad Hanafi                        (130731607275)

4.      Tiari Mashitah                               (130731616747)

5.      Yoni Puspita Suryani                     (130731616737)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

September 201

DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................ ii

Bab I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang................................................................................. 1

1.2  Rumusan Masalah atau Topik Bahasan............................................. 1

1.3  Tujuan Penulisan............................................................................... 2

Bab II PEMBAHASAN`

2.1 Subjektivitas dan Objektivitas dalam Ilmu Sejarah............................. 3

2.2 Kebenaran Subjektivitas dan Objektivitas dalam Ilmu Sejarah........... 4

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................... 6

3.2 Saran............................................................................................... 6

DAFTAR RUJUKAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat pada saat ini sudah lazim mendengarkan kata objektivitas dan subjektivitas, pada umumnya objektivitas dan subyektivitas dikenal oleh semua kalangan masyarakat sebagai suatu hal yang saling berhubungan antara yang melakukan dan apa yang dilakukan. Berdasarkan pengertiannya, objektvitas dan subyektivitas itu berbeda, baik arti maupun kedudukannya. Di dalam pengkajian ilmu sejarah kedua hal ini merupakan aspek yang sangat penting untuk menentukan kebenaran suatu sejarah. Karena dengan memahami makna dari objektivitas dan subjektivitas tersebut akan membuka wawasan kita dalam fungsi yang sebenarnya. Para sejarawan dalam menuliskan suatu sejarah/penulisan sejarah tidak semata-mata menurut kehendaknya sendiri namun harus tetap berdasarkan kedua aspek itu untuk bisa menjadikan tulisannya dikatakan ilmiah.

Dalam hal ini penulis akan membahas dan menjelaskan tentang bagaimana objektivitas dan subjektivitas dalam ilmu sejarah untuk menjawab kesulitan dalam memehami objektivitas dan subjektivitas, yang menybabkan kesalahan dalam menafsirkan dan menuliskan suatu sejarah.

1.2 Rumusan Masalah atau Topik Bahasan

              Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut :

1.    Bagaimanakah subjektivitas dan objektivitas dalam sejarah?

2.    Bagaimanakah kebenaran subjektivitas dan objektivitas dalam sejarah?

              Adapun topik bahasan dalam makalah ini hanya berbatas pada kebenaran subjektivitas dan objektivitas dalam sejarah, hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekaburan dalam pembahasan makalah ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Subjektivitas dan Objektivitas dalam Ilmu Sejarah                                           Sejarah sebagai ilmu pengetahuan soaial yang mempelejari kejadian atau perstiwa pada masa lalu, yang mana dalam penafsiran suatu temuan tinggalan maupun kejadian pada masa lalu, memerlukan pemahaman yang mendasar dengan mengacu pada kesubjektivitasan dan objektivitas, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil dari penafsiran suatu sejarah itu ilmiah dan dapat diterima oleh masyarakat. Subjektivitas dan objektivitas dalam dalam arti luas atau yang lazim diketahui oleh masyarakat yaitu subjektivitas adalah pendapat atau gagasan yang ada dalam pikiran seseorang tanpa melihat apa yang sebenarnya, sedangkan objektivitas adalah pendapat atau gagasan seseorang yang berdasarkan bukti yang sebenarnya.

            Di dalam ilmu sejarah yang juga mengenal subjektivitas dan objektivitas memiliki pengertian tersendiri yang sedikit berbeda, banyak sekali pendapat-pendapat yang menyatakan tentang hal itu diantaranya yaitu menurut Bahari(2010) tentang pengertian subjektivitas dan objektivitas yaitu:

”objektivitas dan subjektivitas merupakan dua kata yang seringkali salah difahami oleh sebagian orang terutama dalam penulisan sejarah.Padahal kata objektif dalam penulisan sejarah mengacu pada peristiwa yang sebenarnya terjadi dan tidak bisa terulang lagi. Sedangkan sejarah yang subjektif merupakan gambaran dari peristiwa sejarah yang di tulis oleh seorang sejarawan. Karena itu kedua-duanya merupakan bagian dari penulisan sejarah”.

Sedangkan menurut pendapat Prasetyo(2011) yang menyatakan bahwa:

“kenyataan yang terkandung dalam setiap fakta sejarah secara subtansial selalu diikuti oleh aspek subjektif sang sejarawan, hal ini merupakan suatu kesatuan antara pandangan pribadi atas satu peristiwa sejarah dan ilmu bantu yang ia gunakan, serta filsafat sejarah apa yang ia anut ketika memandang suatu peristiwa sejarah dalam konteks fakta historis”.

Sehingga penulisan suatu sejarah maupun menentukan suatu sejarah tidak terlepas dari kedua aspek tersebut bahwa seorang dalam membuat suatu karya tentang sejarah memerlukan pemikiran atau tafsiran dari diri orang itu sendiri dengan mengacu pada data dan sumber yang jelas dan sudah di temukan.

Penulisan sejarah ini memerlukan keahlian dan pemahaman tersendiri tentang sejarah  karena dalam menentukan suatu sejarah itu tidak semudah membuat karya yang lain yang hanya merujuk dari gagasan sendiri namun dalam penulisan suatu sejarah membutuhakan gagasan sendiri, data yang ditulis itu nyata dan sudah dilakukan sebuah atau beberapa penelitian sehingga data yang dihasilkan sangat layak untuk dipercaya.

2.2    Kebenaran Subjektivitas dan Objektivitas dalam Ilmu sejarah

Ilmu sejarah dapat mempunyai nilai kebenaran yang dilihat dari aspek pembelajarannya tentang masa lalu dan diperjelas dengan dilakukannya penelitian sehingga dapat dipercaya kebenaran hasilnya. Kebenaran sangat di butuhkan dalam hal apapun karena memberikan fakta, kecocokan dan keaslian dalam suatu hal. Kebenaran memiliki arti ketepatan suatu hal pada tempat yang seharusnya. Dalam mempelajari ilmu sejarah kebenaran tentang subjektivitas itu sulit ditentukan karena merupakan pemikiran dari seorang sejarawan atau penulis sejarah yang belum tentu menjadi hal benar-benar terjadi.                                                      Namun, kebenaran objektifitas dan subjektifitas dalam sejarah memang tidak dapat dikatakan sebagai ilmiah. Menurut, James Hervey Robinson (history in the brodes sense of the world, is all that we know everything than man ever done, or thought or felt)” seorang sejarawan tidak harus melebih-lebihkan atau mengurangi fakta sejarah, meraka tidak perlu juga terjebak dalam kesimpulan yang provokatif, termasuk suka atau tidak suka dalam meniai peristiwa sejarah tersebut”( Murdi,2012). Sebuah pelukisan sejarah kita sebut subjektif, bila subyek yang tahu yakni sejarawan sendiri jelas hadir didalamnya. Sedangkan pelukisan sejarah kita sebut objektif, bila hanya obyek penulisan sejarah dapat diamati ( Ankersmith,1987). Karena itu subjektivitas di benarkan dalam penulisan sejarah, bahkan hal tersebut tidak akan bisa lepas dari seorang sejarawan. Begitu juga sebaliknya, sejarawan tidak akan bisa menemukan objektivitas sama halnya seperti objektivitas dalam ilmu alam ataupun sebagian ilmu sosial yang secara langsung dapat melihat, merasakan, mendengar dan lain sebagainya apa yang menjadi perhatian mereka, karena sejarah yang objektif tenggelam pada peristiwa aslinya yang sudah terjadi dan tidak pernah berulang kembali sebagaimana aslinya(kurniawati,2008)                                                                                Objektivitas dan subjektivitas merupakan dua kata yang seringkali salah difahami oleh sebagian orang terutama dalam penulisan sejarah. Padahal kata objektif dalam penulisan sejarah mengacu pada peristiwa yang sebenarnya terjadi dan tidak bisa terulang lagi. Sedangkan sejarah yang subjektif merupakan gambaran dari peristiwa sejarah yang di tulis oleh seorang sejarawan. Karena itu kedua-duanya merupakan bagian dari penulisan sejarah (Bahari,2012).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan         

            Di dalam ilmu sejarah kesubjektivitas dan objektivitas merupakan hal yang sangat mendasar dalam penulisan maupun menganalisis suatu permasalahan. Kebenaran dalam sebuah penafsiran atau interpretasi sejarah dibutuhkan kebenaran dan keabsahan sehingga data yang di hasilkan dapat dipercaya menjadi suatu karya yang ilmiah. Penulis sejarah harus bisa menempatkan diri dan pemikirannya dalam tulisannya yang tetap berpegang  terhadap kesubjektivitas dan subjektivitas sehingga dapat terjadi keseimbangan diantaranya. Oleh karena itu, subjektivitas di benarkan dalam penulisan sejarah, bahkan hal tersebut tidak akan bisa lepas dari seorang sejarawan. Begitu juga sebaliknya, sejarawan tidak akan bisa menemukan objektivitas, karena sejarah yang objektif meliputi peristiwa aslinya yang sudah terjadi dan tidak pernah berulang kembali sebagaimana aslinya.

3.2 Saran

            Dalam melakukan latihan atau penulisan sejarah yang sesungguhnya, khususnya bagi mahasiswa yang masih tergolong pemula dalam pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar harus mengaerti dan memahami topik dan juga cara menginterpretasi suatu sejarah yang akan di buat karya ilmiah, kemudian kita harus bisa menyeimbangkan antara subjektivitas dan objektivitas dalam penulisan sejarah yang dapat menjadikan tulisan kita ilmiah dan akurat. Selain itu  pembimbing yang lebih senior dan paham tentang pembuatan karya ilmiah khususnya penulisan sejarah, sangat diperlukan sehingga dapat memberikan masukan-masukan dan mengoreksi tulisan, sehingga karya yang kita buat bisa dikatakan ilmiah.

Bahari, Fajar. 2012. Subjektivitas dan Objektivitas Sejarah, (online), (//fbs9.blogspot.com/2012/12/subjektivitas-objektivitas-sejarah.html), diakses 16 September 2013

Prasetyo, M, Teguh. 2011. Metodologi Sejarah: Objektivitas dan Subjektivitas Sejarah, (online), (//prasetyo-teguh.blogspot.com/2011/11/blog-post.html), diakses 16 September 2013

Kurniawati, Lestari. 2008. Subjektivitas dan Objektivitas: Nilai- Nilai dalam Pengkajian Sejarah, (online), (//lestarikurniawati.blogspot.com/2008/12/subjektivitas-dan-objektivitas-nilai.html), diakses 16 September 2013

Setyonugroho, A, Exsan. 2013. Goresan-Goresan Sejarah, Kearifan Lokal dan Budaya: Objektivitas dan Subjektivitas Sejarah, (online), (//exsanhistory.mwb.im/objektivitas-dan-subjektivitas-sejarah.xhtml), diakses 16 September 2013

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA