Apa yg dimaksud dengan jogging

Merdeka.com - Bagi orang awam, mungkin sekilas lari dan jogging merupakan jenis kegiatan yang sama. Namun sebenarnya keduanya berbeda. Oleh sebab itu, meski jogging melibatkan kegiatan berlari, namun ia tak pernah disebut dengan running atau lari.

Di beberapa komunitas lari disebut sebagai "pelari" bukanlah hal yang mudah. Tetapi definisinya dapat bervariasi dan sebenarnya tidak ada aturan ketat yang secara detail menjelaskan kapan Anda berlari dan jogging.

Jogging dan lari, keduanya dianggap sebagai latihan aerobik yang sering kali digunakan secara bergantian. Tetapi perhatikan lebih dekat dan Anda mungkin dapat melihat perbedaannya. Berikut merdeka.com rangkum perbedaan lari dan jogging yang jarang diketahui.

2 dari 6 halaman

Kecepatan

Perbedaan lari dan jogging yang paling mencolok adalah kecepatannya. Secara khusus, apa pun yang kurang dari 10 menit per mil umumnya dianggap jogging, dan kecepatan di atas 10 menit satu mil umumnya dianggap lari.

Ingatlah bahwa kecepatan sering kali subjektif, artinya bagi sebagian orang, 14 menit mil mungkin terasa seperti lari jika mereka baru memulai perjalanan kebugaran.

Berlari lebih cepat, menggunakan lebih banyak kilojoule dan menuntut lebih banyak tenaga dari jantung, paru-paru, dan otot daripada joging. Berlari membutuhkan tingkat kebugaran keseluruhan yang lebih tinggi daripada joging.

Lari dan joging adalah bentuk latihan aerobik. Aerobik berarti 'dengan oksigen' - istilah 'latihan aerobik' berarti setiap aktivitas fisik yang menghasilkan energi dengan menggabungkan oksigen dengan glukosa darah atau lemak tubuh seperti yang dilansir dari situs yourhousefitness.

3 dari 6 halaman

Salah satu perbedaan lari dan jogging yang utama berkaitan dengan gerakan tubuh. Adnan Munye, seorang pelatih pribadi, spesialis cedera olahraga dan pendiri AMMFitness, mengatakan bahwa jogging memiliki irama yang melambung, sedangkan lari terdiri dari langkah yang lebih panjang dan gerakan lengan yang lebih cepat. 

Karena berlari menuntut langkah yang lebih panjang dan gerakan lengan yang menyertainya. Berlari sering kali membutuhkan tenaga fisik yang lebih besar.

Jogging, di sisi lain, dapat dibandingkan dengan berjalan cepat, kata David Barbour, salah satu pendiri Vivio Life Sciences, dalam artikel November 2018 yang diterbitkan oleh Elite Daily. 

"Dampaknya pada persendian dan otot tidak terlalu keras." Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Anda mungkin dapat mempertahankan jogging untuk jarak dan waktu yang lebih jauh.

4 dari 6 halaman

Perbedaan lari dan jogging juga terkait dengan kalorinya. Berlari cepat juga akan menghasilkan pembakaran kalori yang lebih baik. Menurut penghitung kalori American Council on Exercise, orang dengan berat 150 pon akan membakar 91 kalori dengan jogging dengan kecepatan 5 mph selama 10 menit. 

Orang yang sama membakar 113 kalori dengan kecepatan 6 mph dan 130 kalori dengan kecepatan 7 mph. Sprinting juga terbukti menjadi pembakar lemak yang lebih baik. 

Studi lain yang diterbitkan dalam "International Journal of Obesity" edisi April 2008 menyimpulkan bahwa latihan intensitas tinggi seperti lari cepat membakar jumlah total massa tubuh dan massa lemak yang jauh lebih signifikan daripada olahraga yang lebih lambat dan stabil seperti jogging.

5 dari 6 halaman

Ada banyak manfaat jogging. Manfaat ini meliputi:

  • Membangun tulang dan persendian yang kuat
  • Memperkuat otot
  • Dapat digunakan sebagai pemanasan untuk lari atau sprint
  • Meningkatkan Kebugaran Kardiovaskular
  • Intensitas yang lebih rendah bagus untuk pemula
  • Penurunan berat badan
  • Mengurangi faktor risiko Penyakit Kronis

Otot yang Bekerja saat Jogging

Jogging akan melatih otot yang sama seperti berlari. Ini melibatkan otot-otot di tubuh bagian bawah termasuk paha depan, paha belakang, betis, glutes, fleksor pinggul dan tubuh bagian atas dan inti. Jogging adalah olahraga seluruh tubuh yang bagus.

Manfaat Lari

Ada banyak manfaat lari. Manfaat tersebut bisa meliputi:

  • Membangun tulang dan persendian yang lebih kuat
  • Peningkatan Kesehatan Kardiovaskular
  • Memperkuat otot
  • Membantu menjaga berat badan / penurunan berat badan
  • Peningkatan Daya Tahan
  • Meningkatkan Metabolisme
  • Membakar Kalori
  • Nada Inti
  • Meredakan Stres
  • Mengurangi faktor risiko Penyakit Kronis

Otot yang Bekerja saat Lari

Berlari akan melibatkan berbagai otot di kaki bagian bawah berikut:

  • Paha belakang
  • Quadriceps
  • Fleksor pinggul
  • Otot bokong
  • Betis
  • Inti

Tubuh bagian atas juga akan terlibat selama lari, tetapi pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada tubuh bagian bawah. Lari adalah olahraga seluruh tubuh yang bagus dengan banyak manfaat kesehatan. Meskipun Anda belum pernah berlari sebelumnya, beberapa menit lari setiap hari akan meningkatkan kekencangan otot di kaki.

6 dari 6 halaman

Terlepas dari apakah Anda memilih untuk jogging atau lari, selalu mulai latihan Anda dengan pemanasan selama 5 hingga 10 menit seperti jalan kaki atau jogging ringan. 

Ini membantu menghangatkan otot dan secara perlahan meningkatkan detak jantung dan sirkulasi darah. Demikian juga, akhiri latihan Anda dengan pendinginan selama 5 hingga 10 menit seperti jalan kaki atau jogging ringan untuk mengembalikan tubuh Anda secara perlahan ke kondisi sebelum latihan. 

Jika Anda baru dalam berolahraga atau memiliki kondisi kronis dan sedang mempertimbangkan untuk melakukan olahraga yang lebih intensif seperti jogging lebih lama atau lari cepat, diskusikan rencana Anda dengan dokter terlebih dahulu.

Latihan fisik sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satu latihan fisik yang mudah dan murah dilakukan adalah : jalan kaki, joging dan lari. Ketiga metode latihan tersebut, manakah yang lebih efektif dan aman?. Tentunya pertanyaan tersebut menjadi sering kita dengar di masyarakat awan, lebih baik mana dari ketiga jenis latihan fisik tersebut. Bila kita amati ketiga latihan tersebut, merupakan gerakan normal anatomis manusia pada umumnya. Pada fungsi tubuh normal semua dapat melakukan jalan kaki, joging dan lari. Gerakan tersebut baru dapat dikatakan latihan fisik apabila rutin dilakukan dengan jangka waktu tertentu sehingga dapat di nilai efektifitasnya. Namun pertanyaanya adalah apakah kita rutin melakukannya setiap hari?.

Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana, terstruktur dan repetitif  dengan tujuan memelihara dan meningkatkan kebugaran. Maka dari itu kontinuitas dari latihan fisik sangat menentukan keberhasilan program latihan fisik. Jalan kaki, joging dan lari termasuk ke dalam  jenis latihan aerobik. Latihan aerobik merupakan latihan untuk melatih daya tahan organ jantung dan paru – paru dalam mengambil oksigen di udara untuk dialirkan melalui pembuluh darah sampai ke otot rangka yang digunakan dalam aktivitas tersebut. Ciri latihan aerobik adalah intensitas ringan < 64 % dari Denyut Nadi Maksimal (DNM) sampai dengan sedang  64% – 76 % dari Denyut Nadi Maksimal seseorang.


foto diambil dari //www.freepik.com/free-photos-vectors/running

Jalan kaki, jooging atau berlari? Manakah pilihan yang tepat?

Pilihan disesuaikan dengan kemampuan anda masing – masing, bisa berjalan, berjalan cepat joging ataupun berlari.  Terdapat perbedaan dari masing-masing latihan tersebut berdasarkan gerak motoriknya, yaitu :

  • Jalan kaki : gerakan melangkah ke depan bergantian dengan kedua kaki tetap menapak pada tanah dengan kecepatan sekitar 1 – 4 km/jam.
  • Joging : gerakan melangkah sambil mengayunkan kaki ke depan bergantian dengan salah kaki di udara dan satu kaki berada di tanah dengan kecepatan 5-8 km/jam.
  • Berlari : gerakan mengayunkan kaki ke depan bergantian dengan dimana terdapat fase kedua kaki melayang di udara. Dengan kecepatan sekitar > 8 km/jam.

Sebaiknya pilihan disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi anatomis dan fisiologis seseorang. semisal contoh: seseorang yang mempunyai berat badan berlebih atau penyandang obesitas tidak anjurkan untuk joging atau berlari. Artikel yang  diterbitkan oleh Clinical Journal of Sports Medicine, menemukan bahwa berlari menghasilkan kekuatan pada persendian sekitar 2,5 kali berat badan seseorang , sementara berjalan menghasilkan kekuatan 1,2 kali berat badan . Bisa dibayangkan bila bobot berat tidak normal maka beban lutut sangat berat dan rentan terkena cedera pada tungkai, terutama bagian persedian di daerah lutut. Untuk itu jalan kaki santai sampai dengan jalan cepat (brisk walk) sangat cocok bagi mereka pemula, berat badan berlebih dan penyandang obesitas.

Penelitian yang dilaporkan oleh American Heart Association menemukan bahwa manfaat berjalan sama baiknya dengan berlari dalam hal menurunkan risiko penyakit jantung. Para peneliti menganalisis sekitar 48.000 pelari dan pejalan kaki terutama pada usia 40-an dan 50-an, dan menemukan bahwa berjalan cepat begitu juga berlari dapat menurunkan risiko diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Manfaat yang sama dari ketiga metode diatas membuat banyak pilihan bagi kita untuk melakukan latihan fisik. Namun sebelum melakukan latihan sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan kebugaran. Sehingga pilihan untuk lari, joging ataupun jalan kaki tentunya sudah sesuai dengan tingkat kebugaran. Latihan yang sesuai dengan tingkat kebugaran akan lebih baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.

Ditulis oleh : Dody Iskandar , S.Si., M.Kes.,AIFO

Kepustakaan:

Benefits and Risks Associated with Physical diakses dari    //www.acsm.org/docs/default-source/publications-files/acsm-guidelines-download-10 Scott Flynn (2018) . Walking and Jogging for Fitness Nursing and Health Science Diakses dari //oer.galileo.usg.edu/cgi

Siski Green (05 February 2016) Jogging versus walking: what’s best for you? Diakses dari : //www.saga.co.uk/magazine/health-wellbeing/exercise fitness/jogging-vs-walking


Is running better than walking it depends on your goals. Diakses dari //www.washingtonpost.com/national/health-science
Walking vs. Running Which Is Better? Diakses dari ://www.webmd.com/fitness-exercise/news

 16,974 total views,  3 views today

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA