Apa yang anda ketahui tentang pelumasan campuran

Urusan perawatan mobil memang bisa dibilang susah-susah gampang. Susah karena banyak komponen yang harus diperhatikan, namun akan gampang jika sudah mengerti poin utamanya. Salah satu hal yang wajib dan krusial dalam perawatan kendaraan adalah pelumas mobil.

Ternyata, pelumas mobil tidak serta merta memiliki satu jenis yang bisa digunakan untuk semua. Pada kenyataannya, ada empat jenis pelumas mobil yaitu pelumas mesin, pelumas transmisi, pelumas rem, dan pelumas power steering. Keempatnya mempunyai peran yang berbeda-beda, lho. Simak lengkapnya berikut.

CARI SEGALA MACAM KEBUTUHAN OTOMOTIF DENGAN PENAWARAN TERBAIK DARI BLIBLI.COM

1. Pelumas mesin

Via – Life of Pix

Seperti namanya, pelumas mesin adalah jenis pelumas mobil yang digunakan untuk merawat bagian mesin mobil sehingga dapat mengurangi gesekan antar komponen serta membersihkan serpihan yang diakibatkan dari gesekan tersebut.

Pelumas mesin mempunyai tiga jenis pelumas berdasarkan bahan dasarnya, yaitu pelumas mineral, pelumas sintetik, dan pelumas semi sintetik. Pelumas mineral terbuat dari bahan minyak bumi (based oil), sedangkan pelumas sintetik terdiri dari Polyalphapelumasfins yang datang dari bagian terbersih pemilahan pelumas mineral, yakni gas. Sementara pelumas semi sintetik merupakan campuran dari keduanya.

Jika ditanya, manakah dari ketiganya yang terbaik maka jawabannya adalah pelumas sintetik. Hal ini karena pemakaiannya yang efisien dan ketahanan temperatur yang baik sehingga mesin mendapatkan perlindungan lebih baik, lebih bersih, dan mudah dinyalakan pada suhu rendah (seperti temperatur ekstrem pada suhu -30° sampai -40°C).

Untuk urusan mengganti pelumas, jangan berpatokan pada berapa periode sekali harus diganti. Perhatikan jarak tempuh yang dipakai dari pada odometer. Untuk normalnya, penggantian pelumas disarankan pada jarak 5,000km – 7,000km untuk menjaga kondisi mesin tetap prima. Namun jika medan yang dilalui ringan dan datar, pelumas mesin sintetik kamu juga bisa bertahan sampai 10,000km.

BELI OLI CASTROL PAKET GANTI OLI MESIN DAN OLI GEAR MATIC DI SINI

2. Pelumas transmisi

Via – Wikihow

Saat berkendara, apakah kamu suka mendengar suara bising dari CVT atau pemindahan gigi yang tidak smooth sehingga beban seolah-olah menjadi lebih berat? Waspadalah, mungkin ini saatnya kamu mengecek ulang pelumas transmisi dan menggantinya.

Pengecekan secara rutin lebih dianjurkan untuk urusan pelumas transmisi ini, karena lebih baik mengeluarkan biaya perawatan sebanyak ratusan ribu daripada harus berhadapan dengan kegagalan mesin akibat kondisi pelumas transmisi. Sekali terkena kegagalan mesin, kerusakan bisa menghabiskan dana puluhan juta loh dalam satu kali paket pemrograman!

Nah, jadi meskipun banyak sumber yang mengatakan bahwa pelumas transmisi memiliki daur hidup yang lebih panjang, namun tetap saja kamu harus memperhatikan beban dari setiap penggunaan mobilmu ya.

Pada dasarnya, pelumas transmisi terbagi menjadi dua yaitu pelumas manual dan matik. Beda penggunaannya juga terletak pada tipe mobil dari si empunya, yaitu mobil manual atau matik. Biasanya, pelumas transmisi pada mobil manual mempunyai jalur hidup yang lebih pendek dibandingkan dari pelumas matik.

Jika pelumas matik bisa awet hingga 20,000km, pelumas transmisi pada manual harus segera dicek ketika mendekati 8,000km – 10,000km. Sekali lagi, perhatikan odometer mobilmu ya setiap kali berganti pelumas!

CEK HARGA PELUMAS TRANSMISI GARDAN GALON MERK PERTAMINA KHUSUS 4L!

3. Pelumas rem

Via – Rehana

Karena fungsinya yang berkaitan langsung dengan keselamatan saat berkendara, maka pelumas rem atau minyak rem patut dipantau dengan benar soal periode penggantiannya. Yang kamu harus perhatikan saat memilih pelumas rem yang tepat adalah, jangan sampai memilih pelumas yang mudah berubah dalam suhu tinggi maupun rendah serta mampu melindungi rem mobil dari bahaya berkarat.

Umumnya, pelumas rem mempuyai beberapa jenis grade yang berbeda dan dinyatakan dengan satuan DOT (Department of Transportation). DOT ini merujuk pada nilai titik didih dari pelumas rem untuk dapat meredam panas saat proses pengereman.

Semakin rendah angka DOT maka kemampuan meredam panasnya juga kecil. Di pasaran, kamu nantinya akan menemui level DOT 3, DOT 4, dan DOT 5. Jika penggunaan mobilmu hanya untuk kegunaan harian, maka DOT 3 sudah lebih dari cukup untuk 2-3 tahun penggunaan. Namun jika kamu adalah seorang Valentino Rossi, maka pelumas rem DOT 4 dan DOT 5 adalah pilihanmu!

CEK PAKET ENGINE TUNE UP UNTUK HOME SERVICE HANYA DI BLIBLI.COM!

4. Pelumas power steering

Via – David

Power steering adalah rangkaian sistem kemudi kendaraan yang dilengkapi dengan sistem hydraulic untuk meringankan beban di stir mobil. Sedangkan dalam sistemnya sendiri, power steering terdiri dari beberapa bagian seperti rack dan pinion, serta komponen lainnya. Manfaat pemberian pelumas power steering tentu saja untuk melumasi semua bagian tersebut sehingga kamu dapat nyaman berkendara dan tidak perlu menambah masa otot di bisep atas dan bawah secara berlebihan.

Masa penggantian pelumas power steering juga hampir sama dengan penggantian minyak rem, yakni biasa dilakukan setiap 25,000km atau sekitar dua tahun sekali. Urusan kualitas, pilihlah pelumas power steering yang tidak mudah panas. Biasanya, pelumas power steering yang beredar di pasaran berkisar mulai harga puluh ribuan rupiah.

CEK PELUMAS POWER STEERING PERSEMBAHAN BLIBLI.COM DI SINI!

Dari jenis pelumas di atas, kamu sudah tahu kan ada beberapa jenis pelumas yang patut kamu perhatikan untuk menjaga kondisi mobil agar tetap prima? Tentunya tidak ingin kan tiba-tiba bunyi-bunyi aneh terdengar yang ujungnya berpotensi memakan biaya pemrosesan puluhan juta?

Nah, lebih baik mencegah dengan selalu mengawasi daur hidup setiap jenis pelumas dan menggantinya secara rutin. Buat referensi, boleh loh cek #Bliblisekarang!

KLIK DI SINI UNTUK MEMILIH JENIS PELUMAS SESUAI KEBUTUHANMU

Macam Macam Sistem Pelumasan - Sistem pelumasan merupakan salah satu sistem terpenting pada kendaraan. Terdapat bermacam macam sistem pelumasan yang banyak digunakan pada kendaraan. Setiap jenis sistem pelumasan memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda.

Namun pada dasarnya fungsi pokok sistem pelumasan yaitu untuk melumasi bagian-bagian pada mesin yang saling berhubungan dan bergerak. Selain melumasi sistem pelumas juga memiliki fungsi lain seperti pendingin, pembersih, serta perapat. Hal ini berguna agar komponen mesin menjadi lebih awet atau terhindar dari kerusakan.

Dari berbagai tipe kendaraan, tentu terdapat beberapa macam sistem pelumasan. Mulai dari yang paling simpel yaitu sistem pelumasan dengan metode campur, autolube, percik, tekan yang banya digunakan sampai sekarang. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis atau macam macam sistem pelumasan akan dibahas lebih lanjut pada artikel berikut ini.


Terdapat beberapa macam sistem pelumasan pada kendaraan. Berikut merupakan pembahasan mengenai macam macam sistem pelumasan.

Sistem pelumasan campur atau mix merupakan salah satu jenis sistem pelumasan yang kebanyakan digunakan pada mesin 2 tak atau 2 langkah. Pada sistem pelumasan ini, bahan bakar dan oli pelumas atau yang dikenal dengan oli samping di campur menjadi satu di tangki bahan bakar. Sistem ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya yaitu oli yang digunakan untuk melumasi selalu baru dengan kapasitas 2-4 %. Namun pada sistem ini, oli pelumas akan lebih boros dan muncul asap putih dikarenakan oli pelumas akan ikut terbakar di ruang bakar. Oleh karena itu, penggunaan sistem pelumasan ini sudah dikurangi karena terlalu banyak menimbulkan polusi.

Sistem pelumasan tipe autolube merupakan salah satu jenis sistem pelumasan yang banyak digunakan pada mesin 2 tak. Sistem ini hampir sama dengan sistem campur yaitu dengan mencampur bahan bakar dan oli pelumas menjadi satu. Perbedaannya hanya terletak pada posisi pencampuran bahan bakar dan oli pelumas. Untuk sistem campur, proses pencampuran ada di tangki bahan bakar, sedangkan untuk tipe autolube pencampuran bahan bakar dan oli pelumas ada di ruang engkol. 

Pada umumnya untuk oli samping terdapat wadah sendiri. Oli pelumas atau oli samping akan masuk ke ruang engkol dikarenakan di pompa, dan disesuaikan dengan putaran mesin dengan pembukaan katup reed valve. Semakin besar putaran mesin maka pembukaan katup reed valve akan semakin besar sehingga bahan bakar dan oli pelumas yang masuk ke ruang engkol akan semakin banyak. Diruang engkol, bahan bakar dan pelumas kemudian dicampur rata oleh poros engkol. Pada umumnya kelebihan dan kelemahan yang sama dengan metode campur.

Sistem pelumasan tipe percik merupakan salah satu jenis sistem pelumasan yang mana memanfaatkan gerakan putar dari poros engkol untuk memercikan oli pelumas. Pada sistem pelumasan percik, bagian bawah poros engkol akan dibuat menyerupai sendok, sehingga ketika mesin menyala, maka oli pelumas yang ada di karter akan terbawa oleh poros engkol dan dipercikan ke bagian-bagian mesin seperti silinder dan bagian lain yang membutuhkan pelumasan.

Pada sistem pelumasan tipe percik memiliki beberapa kekurangan dimana membutuhkan penggantian oli pelumas berkala, serta pelumasan yang kurang baik dikarenakan hanya beberapa bagian saja yang dapat dijangkau oleh percikan oli pelumas. Oleh karena itu, sistem pelumasan tipe percik sudah tidak digunakan lagi dikarenakan tidak memenuhi kebutuhan pelumasan apalagi disaat putaran mesin tinggi. Sistem pelumasan tipe percik banyak digunakan oleh mesin dengan katup samping serta berkapasitas kecil.

Sistem pelumasan tipe tekan merupakan salah satu jenis sistem pelumasan yang mana oli pelumas akan disirkulasikan menggunakan pompa oli. Pompa oli ini berfungsi menekan dan mendistribusikan oli pelumas ke seluruh bagian mesin secara merata. Aliran minyak pelumas tergantung pada jumlah putaran mesin. Hal ini disebabkan karena pompa oli digerakkan poros camshaft sehingga semakin cepat putaran mesin maka semakin cepat juga pompa oli bekerja. Sistem pelumasan ini banyak digunakan oleh mesin 4 langkah dikarenakan efisiensi pelumasan yang lebih baik dibanding jenis sistem pelumasan lainnya.

Sistem pelumasan ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu pelumasan lebih teratur dan merata. Selain itu tipe ini dapat digunakan baik pada mesin 4 langkah maupun 2 langkah. Namun dikarenakan oli pelumas bersirkulasi maka membutuhkan penggantian minyak pelumas secara berkala.

Sistem pelumasan tipe tekan dapat bekerja ketika mesin mulai berputar. Oli pelumas yang ada di bak oli akan dihisap oleh pompa oli, namun sebelumnya akan disaring oleh saringan kasar. Kemudian oli pelumas akan ditekan menuju filter oli dan diteruskan ke oil feed dan oil jet yang ada dikomponen-komponen mesin untuk pelumasan. Ketika mesin berputar cepat maka tekanan oli pelumas juga tinggi, untuk mencegah terjadinya kerusakan maka tekanan oli diturunkan dengan presure regulator.

Diatas merupakan pembahasan mengenai macam macam sistem pelumasan. Setiap jenis sistem pelumasan memiliki kelebihan dan kekurangan serta cara kerja yang berbeda-beda.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA