Apa saja hambatan yang terjadi saat membuat atau mengembangkan produk baru?

Materi Pengembangan Produk dari Manajemen, Inisiasi 5

Beberapa faktor di luar perusahaan akan mempercepat pengembangan dan usaha memperkenalkan produk baru, factor-faktor pendukung ini antara lain :

  • Kemajuan dalam tekhnologi

Semakin mudahnya perusahaan mengelola sistemnya dengan menggunakan peralatan yang bertekhnologi modern maka perusahaan lebih banyak mendapatkan keuntungan dalam kecepatan memproduksi, akurasi yang menunjang dari segi kualitas produk yang dihasilkan. (Orang digantikan dengan Mesin-mesin berat).

  • Perubahan dalam kebutuhan konsumen .

Konsumen semakin dihadapkan dengan segala hal yang mudah atau instant, maka semakin dituntut pula sebuah perusahaan untuk segera menunjukkan segala macam strategi pada produk mereka agar mampu mengambil alih perhatian pasar. ( Kemasan makanan yang instant).

  • Hidup Produk yang sangat pendek

.Dikarenakan faktor kemajuan tekhnologi dan permintaan konsumen yang semakin variatif jelas di sini akan menyebabkan umur produk akan cepat bermetamorfosis. Jika tidak maka produk tersebut dengan sendirinya akan segera hilang dari pasaran yang tentunya berakibat buruk pada branding atau imej perusahaan itu sendiri.

( TV, Phone Cell dan lain-lain)

.

  • Meningkatnya persaingan pasar international

Persaingan semakin banyak maka penjual akan semakin kesulitan untuk mendapatkan pelanggan. Prinsip itu tentunya telah berlaku jika telah menurunkan factor-faktor tersebut diatas. Satu-satunya jalan adalah mereka harus segera menciptakan model atau trend pasar yang sangat berbeda dari yang sudah ada.( Persaingan Perusahaan mobil). Pada waktu yang sama, faktor di luar dan didalam perusahaan juga dapat menghambat pengembangan produk di masa yang akan dating. Dari luar factor-faktornya antara lain ;

  • Semakin tingginya biaya Modal

Bahan baku yang semakin sulit didapatkan, bahan baku yang berkualitas akan menentukan hasil produk sebuah perusahaan yang mana kan berdampak kepada kepusan pelanggan dan loyalitas terhadap produk. Namun hal ini semakin sulit mengingat ketatnya kompetisi dalam memperebutkan lahan dan modal.

  • Peraturan-peraturan Pemerintah

Pajak yang tinggi, Undang-undang Hak cipta, Izin pengembangan Produk yang sangat bertele-

tele akan menyebabkan sebuah perus ahaan untuk mengurungkan niat melanjutkan proses produk yang sudah berupa model.

  • Biaya tenaga kerja yang mahal

Tekhnologi dan SDM yang berkembang seiring kemajuan jaman tentunya akan semakin dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan ide dan kualitas barang yang prestisius. SDM tersebut akan didapatkan oleh perusahaan setelah melalui berbagai macam seleksi dan akan terekruit dengan biaya gaji yang mahal.

Dari dalam ; kurangnya perhatian pada orientasi produk baru, ini tercermin dari riset pemasaran yang tidak memadai, keterlambatan dalam memutuskan produk baru, dan kekurangan dalam strategi produk baru.

Faktor-faktor lain ;

Selama beberapa tahun ini konsumen menjadi semakin selektif dalam memilih produk karena pendapatan konsumen makin meningkat dan juga karena makin banyaknya produk, keinginan konsumen hampir terpuaskan sepenuhnya. Kelompok berpendapatan menengah biasanya merupakan kelompok yang telah cukup dalam kebutuhan Primernya. Dalam periode pertama, mereka membeli produk untuk pamer terhadap tetangga. Pada waktu mereka membuktikan bahwa mereka telah mampu memiliki rumah serta dua mobil mereka lalu memasuki periode kedua. Jika kejenuhan pasar , dalam kuantitas timbul, maka konsumen akan lebih selektif dalam menilai produk baru. Bila konsumen mulai selektif, pasar akan mulai dibanjiri dengan produk-produk berkualitas instansi atau produk yang hampir serupa dengan yang ada.

Pengertian Pengembangan Produk
Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product development) sudah lazim dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum, pengembangan produk dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada barang dan jasa.

Pengertian pengembangan produk telah banyak dikemukakan para ahli, antara lain ;

1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.

2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis, seperti riset produk, rekayasa dan disain.

3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product develpoment) adalah suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah mengakibatkan adanya segmen baru atau adanya persaingan dan perubahan teknologi.

4. Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) disebut juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer ( pembuat barang ) atau middlemen ( perantara ) yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.

5. Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.

Dari berbagai pengertian pengembangan produk tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk, penyederhanaan, pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.
Pengembangan produk sangat menetukan kehidupan perusahaan. Pertumbuhan dan keuntungan perusahaan akan terganggu tanpa tindakan pengembangan produk yang agresif demi memenuhi kebutuhan pasar.Setiap perusahaan dituntut untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan yang diinginkan oleh pelanggan yang mencerminkan besaran permintaan

Versi doc, klik Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pengembangan Produk Baru

Saat ini banyak bisnis baru bermunculan sehingga persaingan bisnis makin meningkat dan akibatnya kegagalan produk menjadi risiko yang tak bisa terhindarkan.

Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini turut mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu produk.

Tuntutan konsumen yang tinggi tersebut harus disikapi oleh perusahaan dengan menghasilkan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

Inilah yang menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha untuk menentukan strategi penjualan yang dapat menarik minat konsumen.

Namun demikian strategi pemasaran yang dirancang untuk mendongkrak penjualan tidak selalu dapat berjalan mulus.

Tidak jarang terjadi kegagalan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan produk yang ditawarkan kurang diminati konsumen dan pada akhirnya tenggelam di tengah persaingan.

Apa Itu Kegagalan Produk dalam Bisnis?

Produk gagal atau kegagalan produk adalah kondisi di mana suatu produk tidak mampu bertahan di pasar.

Kondisi ini bisa terjadi karena banyak faktor entah karena tidak ada upaya produsen menciptakan produk yang berkualitas dan memiliki nilai jual atau karena taktik pemasaran yang buruk.

Kegagalan produk ini mengancam produk yang dijual produsen ditarik dari pasar.

Mengapa?

Tentu ada banyak alasan mulai dari tidak terbentuknya pangsa pasar, produk tidak memiliki siklus yakni keluar masuk barang, hingga karena tidak membuahkan keuntungan.

Kegagalan produk ditandai dengan sedikitnya jumlah barang yang terjual di pasar yang pada akhirnya menyebabkan kerugian baik untuk produsen maupun untuk pasar seperti supermarket.

Ketika jumlah profit penjualan produk tidak bisa menutupi modal dan pemasaran maka sudah bisa dipastikan produk tersebut berstatus produk gagal.

Pentingnya Analisis Kegagalan Produk

Apakah produk gagal bisa dihindari?

Tentu saja bisa, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi hal itu adalah dengan melakukan analisis kegagalan produk.

Organisasi atau perusahaan harus mempelajari bagaimana pola penjualan produk gagal mereka di awal.

Pahami kesalahan dan keberhasilan dari taktik yang dijalankan sebelumnya, tiru yang baik dan ganti yang buruk dengan rencana lain.

Pada intinya, analisis produk gagal adalah membuat produsen belajar dari kesalahan produknya sendiri.

Kegagalan ini akan menjadi pecutan agar produsen bisa berkembang dan menciptakan produk yang lebih menjual di masa yang akan datang.

Baca Juga :  Jenis Usaha Apakah Yang Lebih Menjanjikan Kehidupan?

Ada banyak contoh produk dari perusahaan besar yang pada akhirnya berubah menjadi produk gagal.

Di antaranya Google Glass, Sony Airboard, menu Satisfried Burger King, Coca Cola Blak dari Coca Cola, Facebook Home, dan lain sebagainya tapi perusahaan-perusahaan itu kembali ke pasar dengan produk baru yang lebih menjual dan bermanfaat bagi konsumen.

Alasan Utama Kenapa Produk Tidak Laku

Tingkat penjualan produk bisa dipengaruhi oleh sesuatu yang ada di luar kualitas atau kegunaan produk.

Misalnya produk jas hujan akan lebih laku saat musim hujan tiba, sementara produk kipas angin tidak terlalu laku di musim tersebut.

Namun tentu ada hal-hal yang bisa dianalisis perihal mengapa suatu produk tidak laku di pasaran? Setidaknya ada empat alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi di antaranya.

1. Konsumen Tidak Tahu Keberadaan Produk

Peluncuran sebuah produk baru menjadi momen penting bagi produsen.

Semakin banyak orang menyadari adanya produk yang dikeluarkan, apalagi oleh merek yang telah memiliki produk unggulan sebelumnya, rasa penasaran konsumen akan berkembang dengan sendirinya.

Bagaimana cara mengetahui bahwa produk yang Anda jual tidak dikenal oleh masyarakat?

Gunakan mesin-mesin yang disediakan seperti memantau jumlah tayangan situs web, jumlah engagement media sosial, dan jumlah pengikut media sosial.

Jika ini yang jadi masalah, maka solusi utama adalah tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap keberadaan produk Anda.

2. Salah Pencitraan

Dikenal oleh masyarakat luas sangat penting, tapi akan lebih penting lagi jika produk Anda dikenal dari sisi baik, bukan dari sisi sebaliknya.

Jika produk Anda terkenal tapi karena sesuatu yang buruk maka kecil kemungkinan calon konsumen akan datang untuk membeli produk Anda.

Untuk itu, perhatikan citra baik atau ciri khas yang baik pada calon konsumen saat Anda melakukan kampanye pengenalan produk.

3. Desain Situs Web Tidak Ramah

Situs web menjadi pintu utama bagi calon konsumen mengenal produk Anda. Anggaplah situs web sebagai toko yang harus selalu dijaga kerapihannya dan fasilitasnya.

Calon konsumen malas membeli jika situs web sulit diakses, tidak update, dan terlalu banyak hal yang bersifat tidak informatif.

4. Konsumen Belum Percaya pada Produk Anda

Produsen harus bisa membangun kepercayaan calon konsumen agar mereka mau menukar uang dengan produk yang sebelumnya tidak pernah mereka coba dan rasakan.

Membangun kepercayaan tidak bisa terjadi dalam waktu singkat, Anda haru sabar dan telaten, memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas agar konsumen datang dengan sendirinya.

Penyebab Produk Gagal di Pasaran

Kegagalan dalam menjual produk sama halnya menutup peluang untuk mendapatkan hasil yang besar. Lalu apa saja yang menjadi penyebab kegagalan dalam penjualan sebuah produk?

1. Penentuan harga produk yang tidak tepat

Harga menjadi faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk. Karena itu Anda harus dapat menentukan harga yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju.

Jika yang menjadi sasaran Anda adalah kelas menengah ke bawah, maka Anda dapat menetapkan harga yang sedikit di bawah harga pasar.

Tapi jika yang Anda tuju adalah kelompok menengah ke atas, maka tentukan harga yang sedikit lebih tinggi, yang tentunya harus diimbangi dengan mutu produk yang sesuai.

Baca Juga :  Dapatkah Usaha Dapat Berjalan Tanpa Teknologi Digital?

2. Info produk yang kurang memadai

Informasi produk yang kurang lengkap, jelas, atau memadai akan membuat konsumen tidak tertarik dengan produk Anda.

Menyajikan informasi yang jelas, padat, dan informatif, terlebih informasi yang terkait dengan manfaat produk tersebut, cara pemakaian, dan poin penting lainnya akan membuat konsumen memiliki gambaran yang detail terhadap produk yang ditawarkan.

Dengan informasi yang lengkap dan jelas tersebut akan meyakinkan konsumen bahwa mereka membeli produk yang tepat.

3. Produk yang kurang dibutuhkan konsumen

Besarnya tingkat kebutuhan konsumen terhadap sebuah produk merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penjualan Anda.

Jika konsumen merasa kurang membutuhkan produk Anda, dapat dipastikan penjualan Anda juga tidak akan memuaskan.

Karena itu sebelum menjual sebuah produk, ada baiknya Anda melakukan riset atau survei untuk mengetahui produk apa yang paling dibutuhkan oleh target pasar.

Dengan mengetahui produk yang dibutuhkan maka produk Anda dapat diterima dengan mudah di pasar yang dituju.

4. Kurangnya loyalitas konsumen

Menumbuhkan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk Anda memang tidaklah mudah.

Hal terpenting yang Anda lakukan adalah dengan melakukan branding agar produk Anda lebih dikenal konsumen dan lebih menonjolkan nilai yang dimiliki produk tersebut untuk membangun kepercayaan konsumen.

Semakin besar manfaat yang didapat konsumen dari produk Anda maka kepercayaan mereka terhadap produk Anda juga akan semakin tinggi.

5. Kualitas produk yang rendah

Kualitas produk yang rendah akan membuat konsumen menjauhi produk Anda. Tidak bisa dimungkiri jika kualitas memiliki peran yang sangat penting dibandingkan kuantitas.

Meskipun Anda ingin mendapatkan keuntungan yang besar, namun jangan pernah sekalipun menurunkan kualitas produk Anda demi mendapatkan keuntungan.

Saat ini konsumen sudah semakin cerdas dan kritis, mereka mampu membedakan mana produk yang berkualitas dan mana yang asal-asalan.

Pentingnya Positioning Produk Untuk Mendongkrak Penjualan

Positioning produk merupakan alat yang digunakan untuk membuat perencanaan strategi pemasaran. Alat ini akan membantu produk memiliki citra baik di mata calon konsumen.

Hal ini penting agar produk bisa terlihat lebih baik dibanding produk merek saingan yang memberikan manfaat dan kegunaan serupa.

Positioning produk di awali dengan melakukan identifikasi segmen pasar yang menjadi target market produk Anda.

Misalnya produk menyasar mereka yang datang dari kelompok usia 20-35 tahun dengan pendapatan bulanan sekian juta.

Positioning produk harus bisa menyampaikan kepada calon konsumen mengapa mereka harus membeli produk ini dibanding produk dari merek sebelah tanpa banyak basa-basi.

Tidak perlu melakukan strategi pemasaran yang menjatuhkan merek lain, lebih baik tunjukkan kelebihan produk Anda yang membedakan dari merek sebelah.

Kemudian yang terakhir lakukan komunikasi dengan calon konsumen perihal semua poin di atas lewat iklan yang bisa dibagikan di media sosial, televisi, atau iklan media cetak.

Ciri-ciri Strategi Pemasaran Produk Anda Gagal

Ciri yang biasanya muncul dari pemasaran yang gagal adalah sebagai berikut:

  1. Manajemen yang buruk
  2. Model bisnis yang kurang terencana
  3. Tidak memanfaatkan teknologi dan media digital
  4. Mengabaikan saran dan kritikan pelanggan
  5. Ketergantungan pada lingkaran konsumen yang kecil
  6. Tidak ada ciri khas dalam produk yang dijual
  7. Terlalu cepat membesarkan bisnis

Baca Juga :  3 Cara Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Toko Online Anda

Hambatan dalam Pemasaran Produk

Hambatan ketika melakukan pemasaran produk bisa datang dari sisi internal maupun eksternal. Beberapa hambatan yang perlu diantisipasi adalah.

1. Jumlah pemasok tidak mencukupi

Pemasok yang datang dari perusahaan lain biasanya memiliki kapasitas sendiri ketika memenuhi jumlah pesanan. Adanya miskomunikasi antara produsen dengan pemasok ini akan menjadi hambatan.

2. Tingginya persaingan

Persaingan yang ketat membuat Anda merasa tertekan apalagi saat ini banyak produk yang dijual dengan murah dari negeri orang.

Konsumen tentu akan lebih tertarik pada produk murah apalagi jika kegunaan dan kualitasnya sama.

3. Kemampuan tawar menawar

Keterbatasan modal yang dimiliki menimbulkan adanya kecenderungan produk dijual murah.

Sebenarnya tidak ada masalah dengan menjual dengan harga lebih murah, tetapi pastikan produk Anda tetap memiliki keunikan tersendiri dibanding produk pesaing.

Dengan keunikan ini, produk Anda dapat menjadi magnet bagi pelanggan Anda untuk makin penasaran dan ingin mencoba produk tersebut.

4. Jaringan pemasaran tidak jelas

Pihak yang terlibat dengan jaringan pemasaran sulit dijangkau. Hal ini akan menyebabkan kelalaian dan menjadi hambatan.

5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia

Manusia sebagai otak dari segala rencana pemasaran yang dilakukan berperan penting untuk menyukseskan proses pemasaran hingga mendapatkan output yang baik.

Ketika proses vital ini dilakukan oleh orang yang tidak kompeten, maka akan menjadi hambatan bagi perusahaan.

Dampak Langsung Kegagalan dalam Pemasaran

Masalah-masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran yang menyebabkan kegagalan pemasaran, di antaranya:

  1. Potensi keuntungan bisnis menurun
  2. Aktivitas marketing tidak fit dengan kondisi bisnis
  3. Kerugian marketing bisa lebih parah
  4. Pihak pelaksana pemasaran kurang terorganisasi
  5. Bisa memunculkan konflik antar manajemen bisnis
  6. Tidak mengetahui jumlah kompetitor dan keunggulan produk mereka

Cara Mengatasi Kegagalan Strategi Pemasaran

Setidaknya ada lima cara yang bisa dicoba untuk memperbaiki strategi pemasaran, di antaranya:

  • Memberikan tawaran yang lebih berharga, bakar uang terkadang jadi salah satu opsi populer
  • Mengembangkan produk dari segi kualitas, packaging, hingga citra di masyarakat
  • Mengubah target konsumen
  • Membuat strategi baru tentu dengan melakukan analisis mendalam pada strategi pemasaran yang lama
  • Memanfaatkan A/B test marketing sebagai uji coba sebelum menggelontorkan semua tenaga untuk melakukan pemasaran

Kesimpulan

Menjual produk bukan perkara mudah. Walaupun produk telah memiliki kualitas baik dan harga yang cocok di kantong calon konsumen, ada banyak peluang bagi produk tidak sampai di tengah masyarakat. Itu lah mengapa strategi pemasaran penting untuk dilakukan.

Ketika suatu produk gagal dipasarkan di pasaran maka yang terjadi adalah produk tersebut dilabeli sebagai produk gagal.

Produk terancam ditarik karena tidak bisa membentuk pangsa pasar, produk tidak memiliki siklus yakni keluar masuk barang, hingga karena tidak membuahkan keuntungan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA