Tata surya adalah sekumpulan benda yang mengelilingi matahari sebagai objek yang memiliki daya tarik gravitasi terhadap benda-benda di sekitarnya. Pada tata surya, terdapat 8 objek besar yang dinamakan planer yang mengitari matahari dalam jalur orbitnya.
Selain itu terdapat 5 planet kecil dan ratusan satelit alami serta benda-benda langit seperti meteor, komet, maupun asteroid yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Sebagai pusat tata surya, matahari memiliki peranan penting. Lantas apa saja fungsi matahari dalam sistem tata surya dalam kehidupan?
Fungsi Matahari dalam Sistem Tata Surya
Tata surya terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu dari gas dan debu di ruang angkasa yang mulai mengerut. Pengerutan tersebut dipicu oleh meledaknya bintang terdekat. Awan berubah menjadi piringan yang berputar. Jutaan tahun kemudian, piringan yang memiliki grafitasi besar menjadi matahari. Semetara awan yang memiliki gravitasi lebih rendah menjadi planet-planet.
Mengutip buku berjudul Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta karangan Hartono (2007: 34) matahari memiliki fungsi dalam tata surya bagi kehidupan di antaranya :
Matahari merupakan benda angkasa yang memiliki cahaya sendiri. Cahaya dari matahari memiliki sifat panas. Semakin dekat benda terkena sinar matahari, semakin panas cahaya yang didapatkan, begitu juga sebaliknya.
Dengan sinar matahari maka terjadi kehidupan, terutama di bumi. Mahkluk hidup yang ada di bumi selalu membutuhkan cahaya matahari, seperti tumbuhan dan fitoplankton memerlukan cahaya matahari dalam proses fotosintesis. Hewan dan manusia membutuhkan sinar matahari untuk menghangatkan badan dan menerangi.
Matahari merupakan pusat tata surya. Dinamakan pusat tata surya dikarenakan gravitasi besar yang dapat menarik benda-benda yang ada. Gravitasi ini mengakibatkan 8 planet besar dan 5 planet kecil mengitari matahari.
Adanya planet yang mengitari matahari, terutama bumi yang mengakibatkan perubahan musim. Apabila bagian bumi yang lebih dekat dengan matahari, maka daerah tersebut mengalami musim panas. Sementara bagian matahari yang terjauh dari matahari akan mengalami musim dingin.
Ilustrasi aurora. Sumber: //www.freepik.com/Pada permukaan matahari sering tejadi fenomena yang bernama Prominensa atau lidah api. Walapun dapat mengganggu sistem komunikasi, efek magnetik dari lidah api, terutama di bumi menjadi pemandangan yang sangat indah yang berada di daerah dekat kutub bumi.
Efek magnetik dari matahari yang bertabrakan di bumi yang ada di daerah dekat kutub bumi akan terjadi cahaya yang dinamakan Aurora Borealis untuk bumi daerah utara dan Aurora Australis untuk bumi daerah selatan.
Sebagai bintang dan pusat tata surya, matahari memiliki peranan penting terhadap teta surya, terutama bagi kehidupan. Semoga informasi di atas bermanafaat. (MZM)
KONTAN.CO.ID - Pernahkah Anda membayangkan, bagaimana jika Bumi tidak memiliki gaya gravitasi yang kuat? Jika tidak ada gravitasi, manusia bisa melayang meski tidak memiliki sayap seperti di ruang hampa udara. Banyak kegiatan yang sulit dilakukan jika Bumi tidak memiliki gaya gravitasi yang kuat. Paling buruk adalah planet-planet akan keluar dari orbitnya dan menyebabkan benturan yang hebat. Gravitasi, menurut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), adalah gaya tarik sebuah planet yang menarik objek lain ke pusatnya. Dengan gravitasi, seluruh planet di tata surya tetap mengorbit mengelilingi Matahari dengan baik. Baca Juga: Mengenal tiga hukum Newton dan penjelasannya masing-masing