Apa itu sistem kelistrikan kendaraan?

Kelistrikan mobil adalah salah satu hal terpenting dalam sebuah mobil. Dengannya, semua komponen mobil bisa menyala dengan baik. Entah itu mesin maupun lampu mobil.

Seperti halnya kelistrikan pada motor, kelistrikan mobil juga memiliki sistem, komponen, dan skemanya sendiri. Di artikel ini, semua itu akan dibahas satu persatu. Siapa tahu bisa menambah wawasanmu soal kelistrikan mobil. Adapun serba-serbi soal kelistrikan mobil itu bisa Sahabat simak sebagai berikut!

Sistem Kelistrikan Mobil

Kita bahas dulu soal sistem kelistrikan mobil. Tak seperti motor yang sistem kelistrikannya relatif sederhana, sistem kelistrikan mobil sendiri cukup rumit, karena memiliki berbagai macam sistem di dalamnya. Adapun sistem-sistem tersebut adalah:

Sistem Starter

Ini adalah sistem yang bikin mobil Sahabat bisa menyala dan dikemudikan. Sistem starter sendiri terdiri atas rangkaian listrik yang menghidupkan cranking mesin. Adapun cranking mesin sendiri merupakan memutar flywheel yang kelak membantu menyalanya mesin mobil.

Sistem starter tak akan berjalan tanpa kehadiran sejumlah komponen di dalamnya. Semisal kunci kontak, baterai, motor starter, sirkuit, serta relay.

Sistem Pengapian

Kalau yang satu ini merupakan sistem yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dengan input bertegangan rendah. Nantinya, sistem yang terdiri atas rangkaian mekatronika ini akan menghasilkan percikan api pada mobil.

Sistem pengapian sendiri terdiri atas beberapa sistem. Pengapian konvensional, pengapian DLI, pengapian translator, dan pengapian CDI adalah beberapa sistem tersebut.

Sistem Pengisian

Sistem lainnya yang dalam sistem kelistrikan adalah sistem pengisian. Sistem dengan komponen utama alternator ini berfungsi untuk mengubah gerakan rotasi pada mobil menjadi energi listrik AC.

Rangkaian sistem pengisian sendiri bisa terjadi dalam dua kondisi. Saat kunci kontak berada di posisi ON, serta saat mesin tengah dihidupkan adalah keduanya.

Sistem Lampu Peringatan dan Lampu Indikator Kesalahan

Sesuai namanya, ini merupakan sistem yang memberi peringatan atau indikator kesalahan lewat lampu. Adapun lampu yang dimaksud pada sistem ini adalah lampu yang ada pada speedometer mobil.

Lampu peringatan dan indikator punya beberapa varian. Beberapa varian itu adalah:

  1. Lampu ABS, merupakan lampu yang menyala dan berfungsi untuk mencegah penguncian roda ketika Sahabat harus mengerem dadakan.
  2. Lampu Indikator Sabuk Pengaman, adalah lampu indikator yang akan menyala jika Sahabat belum mengencangkan sabuk pengaman Sahabat. Khususnya, saat Sahabat tengah mengemudikan mobil. Selain menyala, lampu indikator ini juga akan mengeluarkan suara peringatan.
  3. Lampu Indikator Check Engine, lampu bernama lain Malfunction Indicator Lamp ini berfungsi jika ada yang tidak beres dengan kondisi mobil Sahabat.

Komponen Kelistrikan Mobil

Selain sistem, kelistrikan mobil juga punya komponennya sendiri. Setiap komponen pada kelistrikan mobil punya fungsi tersendiri. Setidaknya ada lima macam komponen pada kelistrikan mobil. Kelimanya adalah:

Supply Arus

Komponen pertama ini memiliki fungsi sebagai penyuplai arus listrik ke semua sistem kelistrikan mobil. Supply Arus sendiri terdiri atas dua macam, yaitu baterai dan alternator.

Baterai merupakan komponen Supply Arus yang mampu menyuplai listrik hingga 12 volt. Sedangkan alternator bisa menyuplai listrik hingga 14 volt. Khusus untuk baterai, komponen ini punya jumlah berbeda, tergantung jenis mobilnya.

Jika mobilnya adalah mobil kecil atau mobil pribadi, maka jumlah baterainya hanya satu buah. Adapun jika mobilnya berupa truk atau bus, maka jumlah baterai bisa mencapai dua buah atau lebih. Kapasitas baterainya sendiri dua kali lipat lebih besar, yakni 24 volt.

Output

Komponen bernama lain aktuator ini mempunyai fungsi sebagai aktivasi sistem kelistrikan mobil. Utamanya, pada bodi serta mesin mobil. Pada bodi mobil, komponen Output terdiri atas LED, motor wiper, motor window, washer pump, serta bulb.

Sementara itu, komponen output pada mesin mobil terdiri atas injector, thermostat, valve timing adjuster, engine fam, serta solenoid turbo.

Input

Berbeda dengan komponen sebelumnya, komponen satu ini lebih sebagai pendeteksi terhadap sebuah sistem kelistrikan mobil. Lewat komponen ini, kita bisa tahu kapan sistem kelistrikan akan berjalan.

Komponen input sendiri terdiri atas saklar dan juga sensor. Saklar terbagi lagi menjadi atas berbagai komponen. Headlamp, turning signal switch, serta foglamp switch adalah beberapa di antaranya. Adapun komponen input sensor pada kelistrikan mobil umumnya hanya ada di mobil berbasis sistem computerized saja.

Wiring Harness

Komponen berupa rangkaian kabel ini punya fungsi sebagai penyalur aliran listrik dari baterai ke seluruh bagian elektrikal pada suatu mobil. Kabel pada komponen ini saling terhubung. Bila ada satu saja yang rusak, maka satu rangkai kabel itu akan rusak dan harus segera diganti. Komponen ini bisa ditemukan di bagian mobil mana pun, termasuk di dalam mesin mobil. 

Sistem Control

Komponen satu ini hanya tersedia di dalam mobil bersistem computerized. Komponen yang terdiri atas rangkaian prosesor komputer ini mampu mengaktifkan sistem kelistrikan mobil tanpa input dari si pengemudi.

Sistem control sendiri kini sudah tersedia dalam berbagai macam bentuk. ABS Control Module, Engine Control Module, serta Transmission Control Module adalah tiga contoh di antaranya.

Skema Kelistrikan Mobil

Akhirnya, kita memasuki bahan terakhir di artikel ini. Secara umum, skema kelistrikan mobil hanya terdiri atas dua skema, yaitu skema alat bantu dan juga skema penerangan. Untuk lebih detailnya, Sahabat bisa membaca penjelasan di bawah ini!

Skema Alat Bantu

Sesuai namanya, ini adalah skema kelistrikan mobil yang terdiri atas sejumlah alat bantu. Sejumlah alat bantu ini nantinya bisa Sahabat pakai untuk berbagai kepentingan saat nanti tengah menyetir.

Salah satu contoh alat pada skema alat bantu adalah klakson. Dengan alat ini, Sahabat bisa memberi isyarat pada pengendara lain, entah itu saat hendak menyalip atau mempersilakan penumpang lain untuk maju duluan.

Contoh alat pada skema alat bantu lainnya adalah motor starter. Alat ini punya fungsi sebagai penghubung roda gigi starter dengan kopling starter mobil. Alat ini akan berfungsi saat kunci kontak telah dihubungkan ke mobil.

Skema Penerangan

Skema selanjutnya yang ada kelistrikan mobil adalah skema penerangan. Skema ini sangat penting guna keselamatan pengendara mobil. Skema penerangan sendiri terdiri atas lampu penerangan luar dan lampu penerangan dalam.

Sesuai namanya, lampu penerangan luar berfungsi untuk menerangi bagian luar mobil. Lampu sein, lampu depan, dan lampu rem adalah contoh lampu penerangan luar.

Sementara itu, lampu penerangan dalam punya fungsi sebagai penerang bagian mobil. Utamanya, pada kabin mobil.

Kelistrikan mobil adalah salah satu hal terpenting dalam sebuah mobil. Dengannya, semua komponen mobil bisa menyala dengan baik. Entah itu mesin maupun lampu mobil.

Seperti halnya kelistrikan pada motor, kelistrikan mobil juga memiliki sistem, komponen, dan skemanya sendiri. Semua itu sudah kita bahas di atas. Semoga bisa menambah wawasan Sahabat soal serba-serbi dunia kelistrikan mobil.

Penulis: Anggie Warsito

Listrik menjadi komponen penting agar mobil bisa dikendarai. Baterai yang menjadi sumber listrik tentu saja memiliki keterbatasan daya. Sistem pengisian ini sangat penting untuk menjaga kelistrikan berjalan dengan baik. 

Bagi Anda yang memiliki kendaraan roda empat perlu tahu sistem seperti apakah yang dilakukan untuk mengisi baterai. Sehingga jika terjadi kerusakan atau masalah bisa langsung ditangani dengan cara tepat. 

Seperti apa sistem dalam proses pengisian daya pada kendaraan Anda? Untuk mengetahui lebih lengkap, Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini. 

Fungsi Sistem Pengisian Mobil yang Tak Boleh Dilewatkan 

Baca Juga : Tanda-tanda dan Penyebabnya Kompresi Mesin Motor Bocor

Pengertian dari sistem pengisian mobil adalah proses yang terjadi dari penghasil energi listrik ke sistem kelistrikan kendaraan. Nantinya akan bekerja sebagai sumber arus dan melakukan pengisian pada daya baterai yang habis. 

Pengisian bisa menghasilkan energi ketika mesin kendaraan dihidupkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang memanfaatkan putaran mesin menjadi sumber tenaganya. Listrik yang diciptakan nantinya akan digunakan untuk menghidupkan beberapa bagian pada mobil. 

Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting kendaraan. 

Baca Juga : Ingat, Jarak Tempuh Bukan Lagi Patokan Mengganti Oli

Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup. Kendaraan yang melaju membutuhkan banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan tanpa lampu di malam hari. 

Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan. Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada sangatlah penting. 


Komponen dalam Sistem Pengisian Mobil 

Baca Juga : Mengenal Jenis Wiper Mobil Dan Cara Merawatnya

Dalam pengisian daya listrik ini ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Masing-masing komponen ini berperan sangat besar agar proses pengisian berjalan dengan baik. Apabila salah satu komponen saja mengalami kerusakan, maka baterai tidak terisi. 

Berikut ini beberapa komponen yang tersedia dalam sistem pengisian mobil. 

Komponen pertama ini memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi listrik. Saat alternator bekerja maka akan terjadi putaran dari puli poros engkol yang akan disalurkan melalui v-belt. 

Nantinya akan muncul arus bolak balik dan diarahkan ke dioda. Ada beberapa komponen yang terdapat dalam alternator sebagai berikut:

  • Stator yang berfungsi untuk menciptakan arus bolak balik. 
  • Rotor yang berfungsi untuk menciptakan elektromagnet. 
  • Dioda yang fungsinya untuk menyearahkan arus.
  • Bearing yang berfungsi agar rotor berputar dengan lembut. 
  • Fan yang berfungsi untuk mendinginkan komponen alternator. 
  • Puli yang berfungsi untuk menerima putaran dari tali kipas. 

    2. Regulator

Komponen kedua adalah regulator yang berfungsi untuk mengatur agar besar pengisian tidak berlebihan. Hasil tegangan listrik dihasilkan sesuai dengan kecepatan putaran pada mesin. Lebih cepat maka daya akan semakin besar. 

Oleh karena itu dibutuhkan regulator untuk mengatur besaran daya yang dihasilkan. Regulator akan mengatur besaran arus listrik yang dialirkan ke rotor coil. Regulator juga bekerja untuk mematikan lampu indikator pengisian apabila alternator sudah bisa menghasilkan arus listrik. 

Ada dua tipe regulator yakni pelana atau konvensional dan ada juga tipe IC regulator. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika menggunakan tipe regulator IC yaitu:

  • Ukurannya kecil namun mampu memberikan output yang besar. 
  • Tidak perlu adanya penyetelan. 
  • Kontrolnya juga lebih baik dan tahan dengan temperatur. 

    3. Baterai atau Accu

Merupakan komponen yang tentu sudah pernah Anda dengar. Fungsinya adalah sebagai sumber listrik pada kendaraan untuk berbagai sistem seperti sistem pengapian hingga sistem starter. 

Halaman 1 2 Tampilkan Semua

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA