Afrika menjadi benua pertama yang disembah oleh agama islam masuknya islam ke afrika dimulai dengan

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Ajaran dan peradaban Islam tumbuh dan berkembang di kawasan Afrika Barat secara gradual (bertahap). Margari Hill, sejarawan dari Stanford University, dalam tulisannya The Spread Islam in West Africa, menyebutkan, ada tiga tahap sejarah yang telah dilalui Islam di wilayah sub-Sahara. Ketiga tahap sejarah itu, menurut Hill, adalah penahanan, pembauran, dan reformasi. Pada tahap pertama, raja-raja Afrika menahan atau membendung pengaruh Muslim dengan memisahkan komunitas Muslim. Pada tahap kedua, penguasa Islam Afrika mencampur Islam dengan tradisi lokal,’’ ujar Hill. Pada tahap ketiga, lanjut Hill, Muslim Afrika ditekan untuk melakukan reformasi dalam upaya untuk menyingkirkan masyarakat mereka dengan mencampur tradisi lokal dengan Syariah. Tahap penahanan: Ghana dan Tekur Di awal kehadirannya, ajaran Islam hanya dianut oleh komunitas tertentu yang terhubung dengan jalur perdagangan trans-Sahara. Pada abad ke-11 M, menurut Hill, geografer Andalusia bernama Al-Idrisi mencatat, di wilayah Ghana dan Tekur terdapat sejumlah orang Arab dan imigran dari Afrika utara. Beberapa faktor yang menghambat perkembangan Islam di Afrika Utara adalah keberadaan kerajaan non-Muslim,” ungkap Hill. Menurut dia, para saudagar dan ulama berperan besar dalam penyebaran agama Islam di kawasan Afrika Barat. Para pedagang Muslim yang terpelajar, ungkap Hill, banyak membantu kerajaan-kerajaan non-Muslim dalam bidang administrasi kerajaan tersebut. Mereka memfasilitasi perdagangan jarak jauh dengan membuatkan aturan kontrak, kredit, dan informasi jaringan,’’ paparnya. Dari abad ke-8 hingga 13 M, hubungan antara Muslim dan penduduk Afrika Barat mulai meningkat. Sejak saat itu, negara Muslim mulai muncul dan berkembang di Sahel. Menurut Hill, sejak itu raja-raja Afrika mulai mengizinkan Muslim untuk berintegrasi. Pada abad ke-11 M, dilaporkan sudah ada kerajaan Islam bernama Tekur di pertengahan lembah Senegal,’’ papar Hill. Tahap percampuran: ·    Setelah Islam berkembang pesat di sub-Sahara, menurut Hill, penguasa Afrika mulai mengadopsi Islam. Meskipun, penduduk kerajaan itu memiliki kepercayaan dan budaya yang berbeda.  Banyak penguasa yang kemudian mencampur Islam dengan budaya dan ajaran lokal. Inilah fase yang disebut para ahli sebagai periode pencampuran.’’ Kekaisaran Mali (1215-1450 M) merupakan kerajaan yang mengadopsi Islam. Wilayah kekuasaannya mencapai Mali modern, Senegal, sebagian Mauritania, dan Guinea.  Menurut Hill, kekaisaran Mali merupakan negara yang terdiri atas berbagai agama dan kelompok budaya. Kaum Muslim memiliki peranan yang penting di pengadilan sebagai pengacara dan penasihat. Sejatinya, pendiri Kerajaan Mali bernama Sunjiata Keita bukanlah seorang Muslim. Raja Mali pertama yang masuk Islam adalah Mansa Musa (1307-1332). Ia menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan. Pada 1324, Raja Mali sempat menunaikan haji ke Tanah Suci.” Kabar perjalanan haji Raja Mansa Musa ke Makkah sempat tersiar hingga ke Eropa karena kekayaan dan dana yang dikeluarkan untuk perjalanan itu begitu besar. Menurut Hill, pengeluarannya selama perjalanan ke Makkah sempat mendevaluasi harga emas di Mesir selama beberapa tahun. Tahap Reformasi pada abad ke-19: Pada abad ke-19 M, menurut Hill, terjadi gerakan jihad di Afrika Barat. Inilah fase ketiga perkembangan Islam di sub-Sahara. Para pemikir, ulama, dan Muslim terpelajar mulai menyadari pentingnya melakukan reformasi. Umat Muslim mulai mengubah praktik keagamaan mereka yang sempat dicampurbaurkan penguasa Afrika dengan budaya dan kepercayaan lokal dengan mengadopsi nilai-nilai Islam yang sesuai syariah.

Gerakan reformasi ini melahirkan kekhalifahan Sokoto di Tanah Hausa dan negara Umarian di Senegambia.

  • islam di afrika
  • muslim afrika
  • masjid di afrika

Mengetahui perkembangan Islam di Amerika (anis coquelet/unsplash.com)


Islam Masuk di Benua Afrika pada masa khulafaurrasyiddin, bahkan Rasulullah SAW hijrah untuk pertama kalinya ke Habasyah yang di pimpin oleh Raja Najasyi pada tahun ke-5 kenaibiannya. Orang yang pertama kali masuk islam di Afrika adalah Bilal bin Rabah,seorang mu'adzin fan sahabat kesayangan Rasulullah SAW. 

Sebelum Islam datang wilayah ini merupakan wilayah strategis yang merupakan jalur perdagangan antara Benua Afrika dan Benua Asia. Sebelum wilayah ini ditaklukkan oleh pasukan Muslim, wilayah Mesir yang termasuk Afrika Utara dikuasai oleh Romawi. 

Setelah kekuasaan islam telah memenuhi wilayah Afrika Utara, Islam menyebar ke wilayah Afrika Barat pada masa Dinasti Murabithun dan menaklukkan daerah Ghana pada abad ke-11.Penyebaran islam di Afrika memunculkan Kerajaan Islam yang didirikan oleh para penduduk, seperti daerah Mawali, Mozambik, ZanZibar, dsb. 

Pada abad ke-19 terjadi pembentukan Organisasi Muslim di Tunisia. Gerakan dakwah di Afrika Utara sangat kental dengan gerakan sufi, seperti di Tunisia dngan Tharekat Qodariyyah, Rahmaniyyah, Isawa dan Tijaniyyah. Meskipun akhirnya negaranya sekuler namun praktik keberagamaannya sangat sufistik.

Maroko adalah sebuah negara yang merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan sebagai sebuah rezim otoritasnya didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi, meskipun negara ini sangat kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan atau pedalaman. Gerakan Islam di Maroko awalnya dalam kebimbaangan antara cara keberagamaan kaum Borjuis kota, melek huruf, puritan skripturalis namun satu sisi ada suku-suku tradisionalis yang praktik keberagamaannya ritualistis-antropolatrous. 

Libya, Pemerintahan Ustmani mendirikan rezim pertama di wilayah Tripolitania, Cyrenaica, dan Fezza yang mana pada masa modern ini membentuk sebuah negara yang di kenal sebagai Libya. Selama pada masa pendudukan Ustmani, Libya merupakan wilayah yang tidak memiliki catatan sejarah sejak 1835 sampai 1911 Utsmani mengadakan perubahan. 

Proses arabisasi dan Islamisasi dimasa Utsmaniyyah namun tidak diiringi pembentukan rezim yang memusat. Lalu gerakan Sanusiyyah berusaha mempertahankan Islam dari gerakan asing. Sanusiyyah mengembangkan gerakan Sunni Islam ortodoks, yang mampu menciptakan perlawanan lokal dari agresi Italia. Namun Libya luluh lantah akibat kelantangannya melawan sikap Amerika.

Pada tahun 1980 negara Sinegal merupakan rezim non-muslim sekuler yang memerintah sebagian besar penduduk muslim. Meskipun rezim ini diorganisir sesuai institusi politik dan kultural politik eropa dan dijalankan oleh elite non-muslim, bagian terbesar penduduknya terdidik dalam sejumlah thariqat sufi. Ini bersal dari abad ke-19, di mana gerakan jihad muslim dan penakluk Perancis menstransformasikan basis tradisional masyarkat Sjnegal. 

Pemerintahan Perancis juga turut menyokong penyebaran islam. Perancis mengambil sikap pragmatis terhadap muslim dan memandang mereka sebagai kelompok yang berperadaban tinggi, berpola hidup produktif, dan cakap di bidang administrasi. 

Perancis memanfaatkan warga muslim sebagai juru tulis, menjadikan kepala-kepala kampung sebagai perantara dan mengizinkan mereka menjalankan hukum muslim (Syari'ah). Perancis juga mencemaskan kemungkinan muslim menjadi rival (lawan) politik mereka dan berusaha menjadikan kekuatan mereka tetap tidak terorganisir dan tetap berada di bawah kontrol mereka.

Page 2


Islam Masuk di Benua Afrika pada masa khulafaurrasyiddin, bahkan Rasulullah SAW hijrah untuk pertama kalinya ke Habasyah yang di pimpin oleh Raja Najasyi pada tahun ke-5 kenaibiannya. Orang yang pertama kali masuk islam di Afrika adalah Bilal bin Rabah,seorang mu'adzin fan sahabat kesayangan Rasulullah SAW. 

Sebelum Islam datang wilayah ini merupakan wilayah strategis yang merupakan jalur perdagangan antara Benua Afrika dan Benua Asia. Sebelum wilayah ini ditaklukkan oleh pasukan Muslim, wilayah Mesir yang termasuk Afrika Utara dikuasai oleh Romawi. 

Setelah kekuasaan islam telah memenuhi wilayah Afrika Utara, Islam menyebar ke wilayah Afrika Barat pada masa Dinasti Murabithun dan menaklukkan daerah Ghana pada abad ke-11.Penyebaran islam di Afrika memunculkan Kerajaan Islam yang didirikan oleh para penduduk, seperti daerah Mawali, Mozambik, ZanZibar, dsb. 

Pada abad ke-19 terjadi pembentukan Organisasi Muslim di Tunisia. Gerakan dakwah di Afrika Utara sangat kental dengan gerakan sufi, seperti di Tunisia dngan Tharekat Qodariyyah, Rahmaniyyah, Isawa dan Tijaniyyah. Meskipun akhirnya negaranya sekuler namun praktik keberagamaannya sangat sufistik.

Maroko adalah sebuah negara yang merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan sebagai sebuah rezim otoritasnya didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi, meskipun negara ini sangat kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan atau pedalaman. Gerakan Islam di Maroko awalnya dalam kebimbaangan antara cara keberagamaan kaum Borjuis kota, melek huruf, puritan skripturalis namun satu sisi ada suku-suku tradisionalis yang praktik keberagamaannya ritualistis-antropolatrous. 

Libya, Pemerintahan Ustmani mendirikan rezim pertama di wilayah Tripolitania, Cyrenaica, dan Fezza yang mana pada masa modern ini membentuk sebuah negara yang di kenal sebagai Libya. Selama pada masa pendudukan Ustmani, Libya merupakan wilayah yang tidak memiliki catatan sejarah sejak 1835 sampai 1911 Utsmani mengadakan perubahan. 

Proses arabisasi dan Islamisasi dimasa Utsmaniyyah namun tidak diiringi pembentukan rezim yang memusat. Lalu gerakan Sanusiyyah berusaha mempertahankan Islam dari gerakan asing. Sanusiyyah mengembangkan gerakan Sunni Islam ortodoks, yang mampu menciptakan perlawanan lokal dari agresi Italia. Namun Libya luluh lantah akibat kelantangannya melawan sikap Amerika.

Pada tahun 1980 negara Sinegal merupakan rezim non-muslim sekuler yang memerintah sebagian besar penduduk muslim. Meskipun rezim ini diorganisir sesuai institusi politik dan kultural politik eropa dan dijalankan oleh elite non-muslim, bagian terbesar penduduknya terdidik dalam sejumlah thariqat sufi. Ini bersal dari abad ke-19, di mana gerakan jihad muslim dan penakluk Perancis menstransformasikan basis tradisional masyarkat Sjnegal. 

Pemerintahan Perancis juga turut menyokong penyebaran islam. Perancis mengambil sikap pragmatis terhadap muslim dan memandang mereka sebagai kelompok yang berperadaban tinggi, berpola hidup produktif, dan cakap di bidang administrasi. 

Perancis memanfaatkan warga muslim sebagai juru tulis, menjadikan kepala-kepala kampung sebagai perantara dan mengizinkan mereka menjalankan hukum muslim (Syari'ah). Perancis juga mencemaskan kemungkinan muslim menjadi rival (lawan) politik mereka dan berusaha menjadikan kekuatan mereka tetap tidak terorganisir dan tetap berada di bawah kontrol mereka.


Lihat Sosbud Selengkapnya

Page 3


Islam Masuk di Benua Afrika pada masa khulafaurrasyiddin, bahkan Rasulullah SAW hijrah untuk pertama kalinya ke Habasyah yang di pimpin oleh Raja Najasyi pada tahun ke-5 kenaibiannya. Orang yang pertama kali masuk islam di Afrika adalah Bilal bin Rabah,seorang mu'adzin fan sahabat kesayangan Rasulullah SAW. 

Sebelum Islam datang wilayah ini merupakan wilayah strategis yang merupakan jalur perdagangan antara Benua Afrika dan Benua Asia. Sebelum wilayah ini ditaklukkan oleh pasukan Muslim, wilayah Mesir yang termasuk Afrika Utara dikuasai oleh Romawi. 

Setelah kekuasaan islam telah memenuhi wilayah Afrika Utara, Islam menyebar ke wilayah Afrika Barat pada masa Dinasti Murabithun dan menaklukkan daerah Ghana pada abad ke-11.Penyebaran islam di Afrika memunculkan Kerajaan Islam yang didirikan oleh para penduduk, seperti daerah Mawali, Mozambik, ZanZibar, dsb. 

Pada abad ke-19 terjadi pembentukan Organisasi Muslim di Tunisia. Gerakan dakwah di Afrika Utara sangat kental dengan gerakan sufi, seperti di Tunisia dngan Tharekat Qodariyyah, Rahmaniyyah, Isawa dan Tijaniyyah. Meskipun akhirnya negaranya sekuler namun praktik keberagamaannya sangat sufistik.

Maroko adalah sebuah negara yang merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan sebagai sebuah rezim otoritasnya didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi, meskipun negara ini sangat kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan atau pedalaman. Gerakan Islam di Maroko awalnya dalam kebimbaangan antara cara keberagamaan kaum Borjuis kota, melek huruf, puritan skripturalis namun satu sisi ada suku-suku tradisionalis yang praktik keberagamaannya ritualistis-antropolatrous. 

Libya, Pemerintahan Ustmani mendirikan rezim pertama di wilayah Tripolitania, Cyrenaica, dan Fezza yang mana pada masa modern ini membentuk sebuah negara yang di kenal sebagai Libya. Selama pada masa pendudukan Ustmani, Libya merupakan wilayah yang tidak memiliki catatan sejarah sejak 1835 sampai 1911 Utsmani mengadakan perubahan. 

Proses arabisasi dan Islamisasi dimasa Utsmaniyyah namun tidak diiringi pembentukan rezim yang memusat. Lalu gerakan Sanusiyyah berusaha mempertahankan Islam dari gerakan asing. Sanusiyyah mengembangkan gerakan Sunni Islam ortodoks, yang mampu menciptakan perlawanan lokal dari agresi Italia. Namun Libya luluh lantah akibat kelantangannya melawan sikap Amerika.

Pada tahun 1980 negara Sinegal merupakan rezim non-muslim sekuler yang memerintah sebagian besar penduduk muslim. Meskipun rezim ini diorganisir sesuai institusi politik dan kultural politik eropa dan dijalankan oleh elite non-muslim, bagian terbesar penduduknya terdidik dalam sejumlah thariqat sufi. Ini bersal dari abad ke-19, di mana gerakan jihad muslim dan penakluk Perancis menstransformasikan basis tradisional masyarkat Sjnegal. 

Pemerintahan Perancis juga turut menyokong penyebaran islam. Perancis mengambil sikap pragmatis terhadap muslim dan memandang mereka sebagai kelompok yang berperadaban tinggi, berpola hidup produktif, dan cakap di bidang administrasi. 

Perancis memanfaatkan warga muslim sebagai juru tulis, menjadikan kepala-kepala kampung sebagai perantara dan mengizinkan mereka menjalankan hukum muslim (Syari'ah). Perancis juga mencemaskan kemungkinan muslim menjadi rival (lawan) politik mereka dan berusaha menjadikan kekuatan mereka tetap tidak terorganisir dan tetap berada di bawah kontrol mereka.


Lihat Sosbud Selengkapnya

Page 4


Islam Masuk di Benua Afrika pada masa khulafaurrasyiddin, bahkan Rasulullah SAW hijrah untuk pertama kalinya ke Habasyah yang di pimpin oleh Raja Najasyi pada tahun ke-5 kenaibiannya. Orang yang pertama kali masuk islam di Afrika adalah Bilal bin Rabah,seorang mu'adzin fan sahabat kesayangan Rasulullah SAW. 

Sebelum Islam datang wilayah ini merupakan wilayah strategis yang merupakan jalur perdagangan antara Benua Afrika dan Benua Asia. Sebelum wilayah ini ditaklukkan oleh pasukan Muslim, wilayah Mesir yang termasuk Afrika Utara dikuasai oleh Romawi. 

Setelah kekuasaan islam telah memenuhi wilayah Afrika Utara, Islam menyebar ke wilayah Afrika Barat pada masa Dinasti Murabithun dan menaklukkan daerah Ghana pada abad ke-11.Penyebaran islam di Afrika memunculkan Kerajaan Islam yang didirikan oleh para penduduk, seperti daerah Mawali, Mozambik, ZanZibar, dsb. 

Pada abad ke-19 terjadi pembentukan Organisasi Muslim di Tunisia. Gerakan dakwah di Afrika Utara sangat kental dengan gerakan sufi, seperti di Tunisia dngan Tharekat Qodariyyah, Rahmaniyyah, Isawa dan Tijaniyyah. Meskipun akhirnya negaranya sekuler namun praktik keberagamaannya sangat sufistik.

Maroko adalah sebuah negara yang merdeka yang mempunyai kemampuan bertahan sebagai sebuah rezim otoritasnya didasarkan kombinasi antara symbol khilafah dan sufi, meskipun negara ini sangat kesulitan dalam mempertokoh otoritasnya di wilyah pedesaan atau pedalaman. Gerakan Islam di Maroko awalnya dalam kebimbaangan antara cara keberagamaan kaum Borjuis kota, melek huruf, puritan skripturalis namun satu sisi ada suku-suku tradisionalis yang praktik keberagamaannya ritualistis-antropolatrous. 

Libya, Pemerintahan Ustmani mendirikan rezim pertama di wilayah Tripolitania, Cyrenaica, dan Fezza yang mana pada masa modern ini membentuk sebuah negara yang di kenal sebagai Libya. Selama pada masa pendudukan Ustmani, Libya merupakan wilayah yang tidak memiliki catatan sejarah sejak 1835 sampai 1911 Utsmani mengadakan perubahan. 

Proses arabisasi dan Islamisasi dimasa Utsmaniyyah namun tidak diiringi pembentukan rezim yang memusat. Lalu gerakan Sanusiyyah berusaha mempertahankan Islam dari gerakan asing. Sanusiyyah mengembangkan gerakan Sunni Islam ortodoks, yang mampu menciptakan perlawanan lokal dari agresi Italia. Namun Libya luluh lantah akibat kelantangannya melawan sikap Amerika.

Pada tahun 1980 negara Sinegal merupakan rezim non-muslim sekuler yang memerintah sebagian besar penduduk muslim. Meskipun rezim ini diorganisir sesuai institusi politik dan kultural politik eropa dan dijalankan oleh elite non-muslim, bagian terbesar penduduknya terdidik dalam sejumlah thariqat sufi. Ini bersal dari abad ke-19, di mana gerakan jihad muslim dan penakluk Perancis menstransformasikan basis tradisional masyarkat Sjnegal. 

Pemerintahan Perancis juga turut menyokong penyebaran islam. Perancis mengambil sikap pragmatis terhadap muslim dan memandang mereka sebagai kelompok yang berperadaban tinggi, berpola hidup produktif, dan cakap di bidang administrasi. 

Perancis memanfaatkan warga muslim sebagai juru tulis, menjadikan kepala-kepala kampung sebagai perantara dan mengizinkan mereka menjalankan hukum muslim (Syari'ah). Perancis juga mencemaskan kemungkinan muslim menjadi rival (lawan) politik mereka dan berusaha menjadikan kekuatan mereka tetap tidak terorganisir dan tetap berada di bawah kontrol mereka.


Lihat Sosbud Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA