Serealia dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian [bahasa Inggris: cereal] adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya sebagai sumber karbohidrat/pati.
Havermut, gandum hitam, dan beberapa produk olahannya.
biji-bijian Mesir dari atas: lens culinaris, kacang jogo, lens culinaris, jagung, gandum
Kebanyakan serealia merupakan anggota dari suku padi-padian dan disebut sebagai serealia sejati. Anggota yang paling dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah padi, jagung, gandum, gandum durum, jelai, haver, dan gandum hitam. Beberapa tanaman penghasil bijian yang bukan padi-padian juga sering disebut serealia semu [pseudocereals]; mencakup buckwheat, bayam biji [seed amaranth], dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal sebagai pakan burung berkicau, seperti jewawut dan berbagai jenis milet. Walaupun menghasilkan pati, tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang tidak digolongkan sebagai serealia karena bukan dipanen bulir/bijinya.
Serealia dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, melebihi semua jenis tanaman lain dan menjadi sumber energi bagi manusia dan ternak. Di sebagian negara berkembang, serealia sering kali merupakan satu-satunya sumber karbohidrat.
Tabel berikut menunjukan produksi tahunan serealia utama, pada tahun 1961[1] dan 2005, berdasarkan produksi tahun 2005.[2] Semua, selain buckwheat dan kinoa, adalah serealia sejati.
Biji-bijian
2005 [Metrik Ton]
1961 [Metrik Ton]
|
Jagung
|
711.762.871
|
205.004.683
|
Makanan pokok penduduk Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika, serta pakan ternak utama di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia menjadi sumber karbohidrat utama warga sebagian Pulau Madura dan Nusa Tenggara Timur.
|
Gandum
|
630.556.602
|
222.357.231
|
Serealia utama di daerah beriklim sedang.
|
Padi[3] |
621.588.528
|
284.654.697
|
Makanan pokok penduduk daerah tropika.
|
Jelai
|
139.220.431
|
72.411.104
|
Umum digunakan untuk pembuatan bir, malt, dan pakan ternak. Biasanya ditanam di daerah yang terlalu kering atau dingin untuk gandum.
|
Sorgum
|
59.722.088
|
40.931.625
|
Makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika Sub-Sahara; dan populer sebagai pakan ternak di berbagai tempat di dunia.
|
Milet
|
30.302.450
|
25.703.968
|
Gabungan dari berbagai serealia berbiji kecil. Makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika; juga sebagai sumber pakan burung peliharaan.
|
Haver
|
24.032.521
|
49.588.769
|
Dahulu adalah makanan pokok orang-orang Skotlandia dan populer sebagai makanan ternak. Pernah populer sebagai makanan pengganti beras pada masa setelah perang.
|
Gandum hitam
|
15.202.142
|
35.109.990
|
Cocok untuk ditanam di tempat beriklim dingin.
|
Triticale
|
12.962.777
|
0
|
Hibrida gandum dan gandum hitam, bentuknya cenderung mirip dengan gandum hitam.
|
Buckwheat
|
2.127.823
|
2.478.596
|
Dimakan di Eropa dan Asia. Kegunaan utamanya, sebagai bahan bermacam-macam kue dadar dan groats [gandum yang digiling kasar].
|
Fonio
|
284.578
|
178.483
|
Makanan pokok di beberapa tempat di Afrika, terutama Afrika Barat.
|
Kinoa
|
58.443
|
32.435
|
Serealia semu yang langka, tumbuh di Andes.
|
Jagung, gandum, dan padi secara bersama-sama memenuhi 87% seluruh produksi biji-bijian dunia dan 43% dari kebutuhan kalori pada tahun 2003.[2]
Beberapa serealia lain hanya penting di tempat-tempat tertentu, tetapi tidak dikenal di tempat lain [seningga tidak dimasukkan dalam statistik FAO]:
- Tef, populer di Ethiopia
- Zizania [wild rice], ditanam di Amerika Utara
- Bayam biji, serealia semu kuno, pernah digunakan sebagai makanan pokok oleh Imperium Aztek
- Kanyiwa, kerabat dekatkinoa.
Beberapa macam gandum juga telah didomestikasi, bahkan lebih awal daripada gandum biasa, seperti
- Gandum spelt, kerabat dekat gandum biasa
- Einkorn, sejenis gandum dengan satu bulir
- Emmer, salah satu jenis yang pertama kali dibudidayakan di lembah "bulan sabit yang subur"
- Gandum durum, satu-satunya jenis gandum tetraploid yang dibudidayakan, merupakan bahan baku pasta dan semolina.
Ladang gandum di Dorset, Inggris.
Meskipun setiap spesies memiliki keistimewaanya tersendiri, pembudidayaan semua serealia adalah sama. Semua adalah tanaman semusim; yang berarti satu kali tanam, satu kali panen. Gandum [wheat], rye [gandum hitam, umumnya untuk makanan ternak], triticale, havermut, dan jelai [yang digunakan untuk pembuatan bir], serta spelt [gandum yang cocok untuk dijadikan tepung berkualitas tinggi] adalah serealia musim dingin. Tanaman-tanaman serealia tersebut tumbuh baik di daerah beriklim sedang dan tidak sanggup tumbuh di cuaca panas [kurang lebih 30 °C meskipun daya adaptasinya bervariasi tergantung spesies dan varietasnya. Serealia musim tidak memerlukan perlakuan musim dingin [vernalisasi].
Jelai dan gandum hitam adalah tahan kondisi ekstrem dan mampu tumbuh di daerah musim dingin yang panjang seperti di wilayah subarktik dan Siberia. Gandum merupakan serealia yang paling populer di daerah iklim sedang dan padi merupakan serealia yang paling populer di daerah tropika. Kebanyakan serealia musim dingin tidak tumbuh di daerah tropis. Beberapa dapat tumbuh di dataran tinggi yang lebih dingin, yang memungkinkan untuk melakukan beberapa kali penanaman dalam setahun.
Karena nilai kepentingannya bagi kehidupan manusia, banyak didirikan lembaga penelitian yang mendalami semua aspek serealia.
Padi
Jagung dan gandum
Sorgum
Serealia mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga pantaslah bila semua negara di dunia membudidayakan tanaman-tanaman yang termasuk di dalamnya. Antara lain, jagung, padi, gandum, jelai, haver.
Namun, ada sebagian tumbuhan yang menghasilkan pati, ada beberapa tumbuhan yang tidak digolongkan sebagai serealia sejati, atau serealia semu, karena bukan dipanen bulir/bijinya. Contohnya tanaman seperti sagu, ketela pohon, atau kentang.
Manfaat utama serealia adalah sebagai sumber karbohidrat/pati, yang mampu mencukupi bahan pangan baik bagi manusia maupun hewan.
- ^ 1961 adalah data statistik tahun paling awal yang dimiliki oleh FAO.
- ^ a b FAO. "ProdSTAT". FAOSTAT. Diakses tanggal 2006-12-26.
- ^ Data adalah untuk padi sawah
- [Inggris] Situs web Homegrown Cereals Authority Diarsipkan 2014-02-09 di Wayback Machine.
- [Inggris] Situs web Balitsereal Diarsipkan 2014-10-22 di Wayback Machine.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Serealia&oldid=19031872"
370
Buku Guru kelas VII SMPMTs Semester I
nformasi untuk Guru
I
Jagung merupakan tanaman pangan yang terpenting setelah padi dan gandum, karena mengandung karbohidrat. Bagian jagung yang sering dimanfaatkan sebagai
produk samping yaitu : 1. Kulit jagung bermanfaat untuk pakan ternak
2. Tongkol jagung bermanfaat untuk pakan ternak, pembuatan arang tongkol briket. 3. Rambut jagung bermanfaat sebagai obat-obatan herbal.
4. Bulir jagung bermanfaat untuk pembuatan tepung jagung, sebagai bahan baku
pembuatan pakan ternak.
roses Pembelajaran
P
Sebelum memberikan informasi deskripsi tentang padi, gali terlebih dahulu informasi peserta didik tentang tanaman padi. Gunakan metode kelompok . Tanyakan tentang :
1. Berapa jenis kelompok jagung. 2. Apakah manfaatnya bagi kehidupan manusia.
engayaan
P
Peserta didik mencari informasi dari berbagai media
tentang produk samping dari jagung yang dimanfaatkan
manusia.
emedial
R
Peserta didik mem- presentasikan salah satu
produk samping dari jagung.
147
Kurikulum 2013 Prakarya berpati. Dalam proses penggilingan padi di Indonesia, dedak
dihasilkan pada proses penyosohan pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua.
Mineral yang terkandung pada bekatul yaitu kalsium Ca, Magnesium Mg, mangan Mg, zat besi Fe, kalium K, seng
Zn dan vitamin B15. Bekatul secara umum mampu memberikan efek nyata dalam peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
tubuh, mempebaiki stamina dan juga sebagai terapi yang sangat aman dan efektif untuk mengatasi berbagai penyakit.
Dedak merupakan hasil samping dari pemisahan beras dengan sekam kulit gabah pada gabah yang telah dikeringkan
melalui proses pemisahan dengan digiling atau ditumbuk yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Dedaka dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahan yang digunakan pada pembuatan pupuk organic atau kompos. Hartadi dkk 1997
menyatakan bahwa dedak dengan kandungan serat kasar 6-12 memiliki kandungan lemak 14,1, protein kasar 13,8,
sedangkan menurut National Research Council 1994 dedak padi mengandung energi metabolis sebesar 2100 kkalkg,
protein kasar 12,9, lemak 13, serat kasar 11,4, Ca 0,07, P tersedia 0,21, serta Mg 0,22.
Hasil utama penggilingan padi adalah beras. Beras yang berhasil digiling dan digunakan adalah beras dengan ukuran
tertentu yang biasa disebut beras kepala. Ukuran butir beras hasil giling dibedakan atas beras kepala, beras patah, dan menir
Selama penyosohan terjadi, penekanan terhadap butir beras sehingga terjadi butir patah. Menir merupakan kelanjutan dari
butir patah menjadi bentuk yang lebih kecil daripada butir patah. Pemanfaatan menir pada bidang non pangan masih
terbatas sebagai tambahan pakan ternak.
b. Jagung
Produk utama tanaman jagung adalah biji jagung. Hasil samping dari tanaman jagung diantaranya, tongkol, batang tua
dan muda, daun jagung dan klobot. Hasil samping tanaman jagung dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan
antara lain: t Batang dan daun muda: pakan ternak
t Batang dan daun tua setelah panen: pupuk hijau atau kompos
t Batang dan daun kering: kayu bakar
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.5 Dedak
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.6 Menir beras
Kurikulum 2013 Prakarya
371
nformasi untuk Guru
I
Bagian tubuh gandum bermanfaat untuk : 1. Biji gandum digunakan sebagai makanan ternak burung pemakan biji-bijian .
2. Daun gandum sebagai pakan ternak. 3. Batang gandum sebagai pakan ternak.
Bagian tubuh sorgum bermanfaat untuk :
1. Biji digunakan sebagai bahan pangan . 2. Daun sebagai pakan ternak.
3. Batang sebagai bahan baku bioetanol, gula, dan pakan ternak.
roses Pembelajaran
P
Peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan setiap kelompok diminta melakukan presentasi tentang pengolahan bahan pangan serealia menjadi produk
non pangan.
enilaian
P
Penilaian dalam kegiatan diskusi:
1. Sikap yaitu percaya diri, toleransi, kerjasama dan
keaktifan saat diskusi. 2. Pengetahuan
yaitu kerincian, ketepatan
pengetahuan, pilihan kata, kreativitas bentuk
laporan.
3. Keterampilan yaitu
kemampuan presentasi dan penyajian
m e n g e m u k a k a n pendapat.
4. Setelah presentasi
lakukan penilaian antar kelompok.
148
Kelas VIII SMPMTs Semester II t Batang jagung: lanjaran turus
t Batang jagung: pulp bahan kertas t Klobot jagung: bahan kerajinan
t Tongkol jagung: makanan ternak
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.7 batang-daun muda jagung, batang-daun tua jagung, batang-daun kering jagung, klobot dan tongkol jagung
c. Gandum
Hasil utama gandum adalah biji. Hasil samping dari tanaman gandum berupa batang, daun, sekam hasil penggilingan
gandum seperti bran adalah bagian terluar dari kulit gandum, pollard kulit gandum bagian dalam yang berupa serpihan.
Bran dan pollard dimanfaatkan untuk pakan ternak unggas. Jika brand dan pollard dicampurkan dan diproses lebih lanjut
menjadi pellet pakan ternak.
d. Sorgum
Hasil utama sorgum yang dimanfaatkan untuk bahan pangan adalah bijinya. Selain untuk bahan pangan sorgum
bisa dijadikan bioethanol yang digunakan sebagai bahan bakar. Hasil samping sorgum berupa batang dan daun masih bisa
dimanfaatkan. Pemanfatannya diantaranya:
t Daun Sorgum menjadi sumber pakan ternak, tangkai
daunnya bisa dijadikan kerajinan tangan dan sapu. Bunga sorgum yang juga bisa dimanfaatkan sebagai bunga kering
untuk hiasan.
t Batang Sorgum adalah lumbung bioetanol dan bahan
pembuat kertas.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.8 Tanaman Sorgum:batang dan daun sebagai
hasil samping
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.9 Pellet sebagai hasil samping gandum
372
Buku Guru kelas VII SMPMTs Semester I
nformasi untuk Guru
I
Kelompok umbi-umbian terdiri dari umbi akar contohnya; ubi kayu, bengkuang sedangkan ubi jalar, kentang dan gadung. Umbi memiliki produk samping berupa kulit
umbi yang dapat di manfaatkan sebagai pakan alami ternak dengan diberikan langsung pada hewan ternak dan sebagai bahan baku pembuatan pakan buatan pellet untuk
hewan ternak. Selain untuk pakan ternak produk samping umbi-umbian juga berfungsi ZLIHNHPIPVÅH]VUVPKWLUNNHU[PTPU`HRKHUTLUQHKPW\W\RVYNHUPR
roses Pembelajaran
P
Peserta didik dibagi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan setiap kelompok diminta melakukan presentasi tentang pengolahan bahan pangan umbi menjadi produk
non pangan.
149
Kurikulum 2013 Prakarya
2. Jenis Hasil Samping dari Bahan Pangan Umbi
Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbesar kedua di dunia. Singkong merupakan salah satu tanaman yang
murah dan banyak terdapat di pedesaan. Seperti kita ketahui seluruh bagian singkong banyak sekali manfaatnya, seluruh
bagian dari umbi singkong dapat dimanfaatkan tanpa ada yang terbuang. Singkong hasil utamanya adalah umbinya. Daun dan
kulit merupakan hasil samping dari singkong.
Daun singkong diketahui mengandung senyawa biolavonoid rutin, sedangkan dari rutin dapat diperoleh senyawa biolavonoid
kuersetin dengan cara menghidrolisisnya. Semenjak tahun 1991 telah dilakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan daun
singkong sebagai sumber rutin dan kuersetin, mulai dari aspek budidaya, teknologi isolasi dari skala laboratoriurn dan skala
pilot, bioaktivitas, prefomulasi, famakokinetik dan forrnulasi sediaan obat dan kosmetik, serta sebagai antioksidan minyak
dan zat pengatur tumbuh. Selain itu, hasil samping isolasi rutin dan kuersetin telah pula diteliti sebagai pakan ternak.
Kulit singkong merupakan limbah berserat yang sangat baik jika dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif yang fungsinya
seperti pupuk kandang. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak alternatif untuk mencukupi kebutuhan
pakan yang murah. Pada umumnya, hasil samping dari berbagai umbi-umbian
seperti ubi jalar, talas dan ganyong adalah kulitnya yang dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak. Kulit dari hasil
pengupasan umbi umumnya mengandung protein maupun serat yang tinggi dan banyak mengandung air, sehingga
bahan-bahan tersebut menjadi mudah rusak. Sifat bahan atau hasil samping dari umbi yang banyak mengandung air
ternyata memiliki keuntungan karena bahan-bahan tersebut dapat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk
untuk tanaman.
Dapatkah kamu mengidentiikasi hasil samping serealia dan umbi yang lainnya yang ada di rumahmu dan sekitarmu? Apakah hasil samping tersebut masih dapat
dimanfaatkan dengan baik? Bagaimana sebaiknya sikapmu pada Tuhan dan tanah airmu?
Coba cari tahu untuk memperluas wawasan pengetahuanmu
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.10 kulit singkong sebagai hasil samping singkong
enilaian
P
Penilaian dalam kegiatan diskusi:
1. Sikap yaitu percaya diri, toleransi, kerjasama dan
keaktifan saat diskusi. 2. Pengetahuan
yaitu kerincian, ketepatan
pengetahuan, pilihan kata, kreativitas bentuk
laporan.
3. Keterampilan yaitu
kemampuan presentasi dan penyajian
mengemukakan pen- dapat.
4. Setelah presentasi
lakukan penilaian antar kelompok.
Kurikulum 2013 Prakarya
373
nformasi untuk Guru
I
Ada berbagai macam teknik pengolahan, berupa pengecilan ukuran, pengeringan dan pengayakan. Hal ini menjadikan dasar kita dalam menghasilkan produk non pangan
yang akan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, selain itu dengan mengenal berbagai teknik pengolahan peserta didik diharapkan dapat berkreasi secara lebih
inovatif.
roses Pembelajaran
P
Pada bagian ini peserta didik menyimak dengan cara diberi kesempatan membaca aneka teknik pengolahan bahan pangan serealia dan umbi menjadi produk non pangan.
Model pembelajaran individual Individual Learning dapat diterapkan untuk materi ini. Dengan diberi kesempatan untuk belajar secara mandiri diharapkan pemahaman secara
konsep akan lebih mudah dicerna. Selingi dengan metode tanya jawab secara interaktif
agar pemahaman peserta didik bertambah.
nteraksi Orang Tua
I
Komunikasikan dengan orang tua agar membantu
peserta didik dalam proses pemahaman tentang teknik
pengolahan.
150 Kelas VIII SMPMTs Semester II
C. Teknik Pengolahan
Beberapa jenis produk non pangan dari hasil samping serealia dan umbi, telah dimanfaatkan sejak dulu seperti pupuk
organik, kompos dan pakan ternak, saat ini telah di kembangkan pemanfaatan limbah sereal menjadi bioplastik, biofuel dan
briket. Bahan-bahan tersebut umumnya dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, memanfaatkan limbah
atau hasil samping serealia dan umbi menjadi produk non pangan yang lebih bermanfaat bagi kehidupan, serta untuk
meningkatkan nilai ekonomi dari hasil samping tersebut.
Produk non pangan apa saja yang dibuat dari hasil samping serealia dan umbi yang dapat dijumpai di daerah kamu? Teknik
pengolahan hasil samping serealia dan umbi menjadi produk non pangan yang umum diterapkan adalah pengecilan ukuran,
pengayakan, dan pencampuran. Berikut ini diuraikan teknik pengolahan yang sering diterapkan pada pengolahan hasil
samping serealia dan umbi menjadi produk non pangan:
1. Pengecilan ukuran
Pengecilan ukuran adalah suatu kegiatan untuk mengurangi atau memperkecil ukuran bahan dengan tujuan untuk memperbaiki
kualitas pada tahapan pengolahan selanjutnya. Kegiatan pengecilan ukuran berupa pemotongan dan penghancuran, pemotongan
adalah mengurangi ukuran padatan menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan pengolahan berikutnya sedangkan
penghancuran adalah pengurangan ukuran padatan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil biasanya penghancuran
berupa penggilingan. Alat pengecil ukuran yang sederhana dapat menggunakan pisau atau golok atau alat yang lebih
canggih seperti penghancur tongkol jagung atau pencacah pohon jagung dan yang sejenis.
Hasil samping serealia dan umbi yang ada di sekitar kita umumnya memiliki ukuran yang beragam. Ada hasil samping
serealia dan umbi yang berukuran relatif besar seperti tongkol jagung, batang jagung, daun jagung dan jerami padi, kulit
singkong, kulit ubi jalar dan sebagainya. Namun demikian, ada pula hasil samping serealia dan umbi yang memiliki ukuran
relatif kecil, seperti: dedak dan bekatul padi.
2. Pengeringan
Pengeringan merupakan metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun non pangan. Pada pengeringan bahan
non pangan akan terjadi penurunan kadar air sampai kadar air
374
Buku Guru kelas VII SMPMTs Semester I
nformasi untuk Guru
I
Bagian ini terdapat Lembar Kerja -2 yang menugaskan peserta didik melakukan kegiatan study pustaka dengan cara pengamatan pada berbagai media. Pembelajaran
ini menggunakan model pembelajaran kelompok cooperative learning. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan, kerjasama, toleransi, disiplin, mandiri, dan
tanggung jawab.
roses Pembelajaran
P
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu tugaskan untuk melakukan studi pustaka di berbagai media. Sebelumnya guru meminta peserta didik mempelajari
perintah tugas dan lembar kerja dahulu. Setelah melakukan studi pustaka, peserta didik membuat laporan dan mempresentasikannya di depan kelas.
enilaian
P
Aspek yang dinilai dari tugas kelompok yaitu
kerincian, ketepatan, pengetahuan, pilihan kata,
kreativitas bentuk laporan dan perilaku.
151
Kurikulum 2013 Prakarya tertentu sesuai dengan yang dikehendaki. Selama pengeringan
terjadi penguapan air yang terdapat dalam bahan non pangan. Oleh sebab itu, bahan non pangan yang dikeringkan akan
terjaga keawetannya karena kandungan airnya rendah sehingga organisme pembusuk tidak dapat tumbuh dan berkembang
biak. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara mengeringkan bahan non pangan di bawah sinar matahari maupun dengan
menggunakan alat pengering.
Selain manfaat di atas, pengeringan bahan non pangan juga bertujuan untuk memperkecil volume tempat penyimpanan
dibandingkan dengan bahan non pangan yang masih segar. Disamping itu, bahan non pangan kering akan tahan lama
bila disimpan dan lebih eisien dalam proses pengangkutan maupun distribusi.
3. Pengayakan
Pengayakan merupakan kegiatan untuk menyeragamkan ukuran bahan non pangan sebelum dilakukan pengolahan lebih
lanjut. Pengayakan digunakan untuk memisahkan bahan non pangan sesuai dengan tujuan pengolahan bahan non pangan
berikutnya. Alat yang digunakan untuk mengayak dikenal dengan nama ayakan. Alat yang digunakan untuk mengayak
bahan non pangan dari serealia dan umbi berbeda dengan alat yang digunakan untuk mengayak tepung.
Tugas Kerja Kelompok
Pengamatan melalui studi pustaka
1. Carilah informasi dari berbagai media majalah, koran, buku dan internet kegunaan produk samping dari
serealia dan umbi. 2. Setiap kelompok mencari satu informasi tentang produk
dari hasil samping serealia atau umbi. 3. Presentasikan hasil penelusuran kelompokmu
Lihat LK-2
Video yang berhubungan
Video yang berhubungan