Who indonesia tentang anemia pada wanita reproduktif

Prevalensi dan Faktor Risiko ………… (Sudikno, Sandjaja)!

!

!

dengan WUS yang bekerja, tidak bekerja dan

ibu rumah tangga. WUS yang belum pernah

melahirkan persentase kejadian aneminya

sebesar 13,8 persen lebih tinggi dari WUS

yang sudah pernah melahirkan. Menurut

riwayat keguguran diketahui bahwa persentase

kejadian anemia pada WUS yang tidak

mengalami keguguran sebesar 10,2 persen.

Dari variabel status gizi diketahui bahwa

persentase kejadian anemia pada WUS dengan

IMT <18,5 kg/m2 sebesar 15,0 persen lebih

tinggi dari kelompok WUS dengan IMT

18,5-24,9 kg/m2, IMT =25,0-29,9 kg/m2, dan

kelompok IMT 30,0 kg/m2. Dari Tabel 4

diketahui bahwa variabel umur, status kawin,

pekerjaan, dan jumlah anak yang pernah

dilahirkan, masuk dalam tahap analisis

multivariat (p<0,25).

Tabel 4. Persentase Kejadian Anemia menurut Karakteristik Sosiodemografi

* NA: Not Applicable

Tabel 5. Persentase Kejadian Anemia menurut Konsumsi Zat Gizi

Sudigno, Sandjaja. Prevalensi dan Faktor Risiko Anemia pada WUS di Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2016; 7(2):71–82.

World Health Organization. WHA Global Nutrition Targets 2025: Anaemia Policy Brief. Geneva: World Health Organization; 2012.

Sahana ON, Sumarmi S. Hubungan Asupan Mikronutrien dengan Kadar Hemoglobin pada Wanita Usia Subur (WUS). Media Gizi Indonesia. 2015; 10(2): 184–91.

Kementerian Kesehatan, Direktorat Gizi Masyarakat. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan; 2016.

World Health Organization. The Global Prevalence of Anaemia in 2011. Geneva: World Health Organization; 2015.

Sumarlan ES, Windiastuti E, Gunardi H. Iron Status, Prevalence and Risk Factors of Iron Deficiency Anemia Among 12- to 15-Year-Old Adolescent Girls from Different Socioeconomic Status in Indonesia. Makara J Heal Res. 2018; 22(2): 46–52.

Agrawal S, Misra R, Aggarwal A. Anemia in Rheumatoid Arthritis: High Prevalence of Iron-Deficiency Anemia in Indian Patients. Rheumatol Int. 2006; 12(12): 1091-5.

World Health Organization. Worldwide Prevalence of Anaemia 1993-2005, WHO Global Database of Anaemia. Geneva: World Health Organization; 2008.

Thompson B. Combating Iron Deficiency: Food-based Approaches. In: Thompson B, Amiroso L, editors. Combating Micronutrients Deficiencies: Food-based Approaches. Rome: Food and Agriculture Organization of United Nations; 2011.

Ekayanti I. Efek Pemberian Zat Gizi Mikro terhadap Keberhasilan Suplementasi Besi pada Wanita Anemia. Disertasi. Surabaya: Universitas Airlangga, 2005.

World Health Organization. Haemoglobin Concentrations for the Diagnosis of Anaemia and Assessment of Severity. Geneva: World Health Organization; 2001.

Kanazawa M, Yoshiike N, Osaka T, Numba Y, Zimmet P, Inoue S. Criteria and Classification of Obesity in Japan and Asia-Oceania. Asia Pac J Clin Nutr. 2002; 11(s8): 732–7.

Pasricha SR, Flecknoe-Brown SC, Allen KJ, Gibson PR, McMahon LP, Roger SD, et al. Diagnosis and Management of Iron Deficiency Anaemia: A Clinical Update. Med J Aust. 2010; 193(9): 525–32.

Al-Mekhlafi HM, Al-Zabedi EM, Al-Maktari MT, Atroosh WM, AL-Delaimy AK, Moktar N, et al. Effects of Vitamin A Supplementation on Iron Status Indices and Iron Deficiency Anaemia: A Randomized Controlled Trial. Nutrients. 2014; 6(1):190–206 doi:10.3390/nu6010190.

Sihombing M, Riyadina W. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Pekerja di Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta. Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2009; 19(3): 116–24.

Ghadiri-anari A, Nazemian N, Vahedian-Ardakani HA. Association of Body Mass Index with Hemoglobin Concentration and Iron Parameters in Iranian Population. ISRN Hematol. 2014; 2014: 525312.

Dieny FF, Widyastuti N, Fitranti DY, Nissa C, Tsani FA. Defisiensi Besi pada WUS Pranikah Obesitas. MGMI. 2019; 10(2): 101–10.

Wahyuningsih U, Khomsan A, Ekawidyani KR. Asupan Zat Gizi, Status Gizi dan Status Anemia pada Remaja Laki-laki Pengguna Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang. J Gizi dan Pangan. 2014; 9(1): 23–8.

Rahmawati KD. Analisis Faktor Penyebab Kejadian Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMAN 2 Kota Bandar Lampung Tahun 2011. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia, 2011.

Mantika AI, Mulyati T. Hubungan Asupan Energi, Protein, Zat Besi dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Hemoglobin Tenaga Kerja Wanita di Pabrik Pengolahan Rambut PT. Won Jin Indonesia. J Nutr Coll. 2014; 3(4): 848–54.

Nugroho FA, Handayani D, Apriani Y. Asupan Protein Nabati dan Kejadian Anemia WUS Vegan. J Gizi Pangan. 2015; 10(3): 165–70.

Aritonang E, Siagian A. Research Article Relation Between Food Consumption and Anemia in Children in Primary School in a Final Disposal Waste Area. Pakistan J Nutr. 2017; 16(4): 242–8.

Siahaan G, Siallagan RF, Purba R, Oppusungu R. Mikronutrien Penyebab Anemia pada Pengguna Narkoba di Medan Tembung. Media Gizi Indonesia. 2018; 13(2): 89–99.

Cendani C, Murbawani EA. Asupan Mikronutrien, Kadar Hemoglobin dan Kesegaran Jasmani Remaja Putri. Media Med Indones. 2011; 45(1): 26–33.

Sjoberg A, Hulthen L. Comparison of Food Habits, Iron Intake and Iron Status in Adolescents Before and After The Withdrawal of The General Iron Fortification in Sweden. Eur J Clin Nutr. 2015; 69(4): 494-500. doi:10.1038/ejcn.2014.291

Sato AP, Fujimori E, Szarfarc SC, Borges AL, Tsunechiro MA. Food Consumption and Iron Intake of Pregnant and Reproductive Aged Women. 2010; 18(2): 247-54.

Aspuru K, Villa C, Bermejo F, Herrero P, Lopez SG. Optimal Management of Iron Deficiency Anemia Due to Poor Dietary Intake. Int. J. Gen. Med. 2011; 4: 741–50.

Milman N. Anemia -Still a Major Health Problem in Many Parts of the World ! Ann Hematol. 2011;90(4): 369–77.

Muwakhidah. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat dan Vitamin B12 terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Pekerja Wanita (di Kabupaten Sukoharjo). Tesis. Semarang:Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 2009.

Zarianis. Efek Suplementasi Besi-Vitamin C dan Vitamin C terhadap Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 2006.

Mehnaz S, Afzal S, Khalil S, Khan Z. Impact of Iron, Folate and Vitamin C Supplementation on the Prevalence of Iron Deficiency Anemia in Non-Pregnant Females of Peri Urban Areas of Aligarh. Indian Journal of Community Medicine. 2006; 31(3): 30–2.

Cavalcanti DS, de Vasconcelos, Muniz VM, dos Santos NF, Osorio MM. Iron Intake and Its Association with Iron-Deficiency Anemia in Agricultural Workers’ Families from the Zona da Mata de Pernambuco, Brasil. Rev. Nutr. 2014; 27(2): 217–27.

Masthalina H, Laraeni Y, Dahlia YP. Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhacer Fe) terhadap Status Anemia Remaja Putri. J Kesehat Masy. 2015; 11(1): 80–6.

Tanumihardjo SA, Permaesih D, Muhilal. Vitamin A Status and Hemoglobin Concentrations are Improved in Indonesian Children with Vitamin A and Deworming Interventions. European Journal of Clinical Nutrition. 2004; 581223–1230. doi:10.1038/sj.ejcn.1601953.

Alarcon K, Kolsteren PW, Prada AM, Chian AM, Velarde RE, Pecho IL, et al. Effects of Separate Delivery of Zinc or Zinc and Vitamin A on Hemoglobin Response, Growt, and Diarrhea in Young Peruvian Children Receiving Iron Therapy for Anemia. Am J Clin Nutr. 2004; 80(5): 1276–82.

Nguyen P, Grajeda R, Melgar P, Marcinkevage J, Flores R, Ramakrshnan U, et al. Effect of Zinc on Efficacy of Iron Supplementation in Improving Iron and Zinc Status in Women. J Nutr Metab. 2012; 2012: 1-8.

Olivares M, Hertrampf E, Uauy R. Copper and Zinc Interactions in Anemia: A Public Health Perspective. In: Kraemer K, Zimmermann MB, editors. Nutritional Anemia. Switzerland: Sight and Life Press; 2005. p. 99–110.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA