Usaha ritel/retailer yang produksinya menjual jasa secara langsung kepada konsumen disebut

Berbisnis nggak hanya soal jual beli barang seperti di warung. Tenyata, yang dilakukan oleh Mbak tukang salon atau Abang tukang cuci mobil juga termasuk dalam bisnis. Iya, namanya bisnis jasa. Apa saja sih bisnis jasa dan ritel? Ada banyak jenis-jenisnya, ya?

Bisnis sudah bertumbuh jauh melewati beberapa era. Mulai dari ratusan tahun lalu, masyarakat Indonesia sudah melakukan bisnis atau lebih akrab disebut perdagangan pada masanya. Mereka yang hidup di daerah pertanian, perkebunan atau pinggiran pantai sudah menerapkan sistem barter sebagai alat pengganti uang.

Masuk ke era globalisasi, beberapa perusahaan di belahan dunia memperlihatkan transparansi bisnisnya. Hal tersebut tentu dilakukan dengan tujuan tertentu missal, menunjukan bahwa perusahaan adalah badan yang bonafide atau jujur. Persaingan bisnis mulai tingkat nasional, multinasional bahkan internasional sengit melakukan perdangangan untuk saling berebut menguasai pasar dunia di bidang barang dan jasa.

Dalam skala yang lebih kecil, bisnis bidang jasa dan ritel juga ternyata dilakukan oleh masyarakat. Namun, pastinya nggak sesengit perusahaan tingkat internasional ya. Usaha warung, jasa salon, atau cuci kendaraan adalah contoh yang dapat diambil dari kehidupan sehari-hari.

Bisnis Jasa

Bisnis jasa adalah bisnis yang menawarkan bentuk pelayanan kepada pelanggannya. Umumnya, bisnis ini menawarkan keahlian khusus yang hanya bisa dilakukan oleh ahli atau praktisinya. Sebagai pebisnis, bidang jasa adalah bidang yang ramai digandrungi karena bisa menghasilkan dengan cepat.

Namun, hal tersebut tentu harus diimbangi dengan seberapa memuaskan jasa yang kamu tawarkan. Patokan yang nggak pasti ini menyebabkan bisnis jasa, seringnya, nggak dibayar dengan pasti. Itu disebabkan karena bisnis jasa nggak punya harga pokok atau produksi yang bisa jadi nilai ukur.

Biasanya, untuk mengakali hal pembayaran yang labil ini, para pebisnis bidang jasa menawarkan rate card di awal supaya ada patokan yang bisa dikira-kira untuk setiap pelayanan. Rate card tersebut bisa kamu temui misalnya pada jasa penerjemahan, jasa titip beli, atau jasa photo atau video shooting.

Bisnis Ritel

Bisnis ritel secara umum dikenal sebagai bisnis eceran. Pebisnis ritel berperan sebagai perantara menghubungkan produsen atau grosir dengan konsumen yang membeli dalam jumlah kecil lebih sedikit atau satuan. Sebagai penjual, pengecer memperoleh keuntungan dengan menetapkan harga tambahan tertentu pada produk dagangannya.

Membuka bisnis ritel selain menguntungkan pihak grosir dan pengecer, juga memudahkan pembeli dalam membeli barang yang diinginkan. Nggak semua barang tersedia secara ecer. Oleh karena itu, bisnis ini akan sangat menguntungkan apabila pebisnis memilih barang dagang dengan permintaan tinggi secara satuan namun produsen hanya menyediakan secara grosiran.

Meskipun harga yang ditawarkan pada bisnis ritel ini beragam tergantung harga awal dan persetujuan harga tambahan, orang-orang tetap ramai membeli. Bahkan bisnis dengan metode ritel ini dapat menjadi sarana yang baik bagi produsen untuk memasarkan produknya secara cuma-cuma.

Jenis-jenis Bisnis Ritel

Karena bisnis jasa tidak memiliki hitungan yang pasti, bisnis jasa tidak memiliki banyak jenis. Bisnis jasa hanya bergantung pada rate card penyedia jasa. Namun, bisnis ritel memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan dan lokasi penjualan.

  • Berdasarkan Produk yang Dijual: product retail, service retail, dan non-store retail
  • Berdasarkan Kepemilikan: ritel mandiri, waralaba, dan kelompok usaha
  • atau, Berdasarkan Lokasi Penjualan: pengecer pribadi langsung ke konsumen dan gabungan pengecer dalam satu kawasan yang sama

Nah, untuk mengatur keuangan yang nampak rumit dari kedua bisnis ini, kamu bisa menggunakan bantuan aplikasi kasir Luna. Luna adalah aplikasi yang siap bantu kamu dari mulai masalah perhitungan laporan keuangan, gudang hingga integrasi setiap bagiannya. Kamu jadi nggak perlu repot lagi hitung manual. Kalau bisnis yang kamu jalani itu bisnis jenis ritel, Luna cocok banget buat kamu coba!vSaatnya bisnis kamu Go Digital dengan Luna! Ssstt, free trial buat kamu 30 hari lho, klik di sini!

#UntungAdaLuna

Retail adalah proses menjual barang yang kemudian dibeli oleh konsumen terakhir yang dikonsumsi sendiri dan tidak untuk dijual Kembali kepada siapapun.

Di era perkembangan ekonomi yang begitu pesat dewasa ini, pastinya bagi kebanyakan orang sering mendengar kata retail, apalagi yang berkecimpung dalam dunia bisnis.

Bahkan bisa jadi diantara Anda ada yang tertarik untuk mendalami bisnis ini. Sebenarnya apa sih retail itu dan lalu bisnis apa saja yang bisa dikategorikan ke dalamnya?

Proses transaksi retail ini bisa dilakukan dimana pun baik melalui toko online maupun toko offline. Istilah ritel mencakup industry besar yang memperkerjakan pekerja yang jumlahnya banyak.

Retail yang terkenal sebagai pengecer sangatlah berguna bagi kehidupan sehari-hari. Kehadirannya membuat barang serta jasa yang dibutuhkan oleh konsumen akhir atau masyarakat menjadi lebih gampang untuk dijangkau.

Bayangkan saja, bagaimana jika tidak ada pengecer mie instan? Otomatis Anda harus mengantre di pabrik mie untuk mendapatkannya.

Apa Itu Bisnis Retail?

Sebelum membahas lebih jauh alangkah baiknya Anda mengetahui apa itu bisnis retail secara gamblang dan jelas terlebih dahulu. Bisnis retail adalah bisnis yang menjual barang maupun jasa kepada konsumen baik dalam jumlah satuan ataupun ecer.

Konsumen yang membeli jasa ataupun barangnya memiliki tujuan untuk menggunakannya secara pribadi dan tidak akan menjualnya lagi.

Bisnis retail ini tentunya berbeda dengan bisnis grosiran yang konsumennya akan menjual kembali produk yang sudah dibelinya. Untuk retail, rantai persediaan barangnya terdiri dari produsen, grosiran, peritel, serta konsumen.

Produsen akan berhubungan langsung dengan bisnis grosir, lalu bisnis grosir menjualnya kepada peritel. Yang terakhir peritel akan menjual kembali ke konsumen.

Pelaku bisnis ritel adalah penghubung antara pihak pabrikan dengan si konsumen dan biasa disebut pengecer. Oleh sebab itu, retail dianggap penting dalam rantai pasokan sebab bisa membantu pabrikan untuk terhubung ke konsumen tanpa harus interaksi secara langsung. Pihak pabrik hanya perlu fokus dalam produksinya sedangkan retail yang menjualkannya ke konsumen.

Untuk menjalankan bisnis retail ini terbilang cukup mudah lho untuk dilakukan. Mengapa demikian? Sebab Anda tidak perlu membuat produk, yang perlu dilakukan yaitu memiliki cukup modal untuk membeli produk-produk secara grosir dan kemudian menjualnya kembali kepada konsumen secara retail.

Apa Fungsi Bisnis Ritel?

Sebagai bagian terakhir dari rantai persediaan produk maka ada fungsi tersendiri dari bisnis retail. Jika Anda berminat menjadi pebisnis retail yang sukses maka memahami fungsi bisnis retail adalah hal yang penting.

Nah langsung saja simak ulasan mengenai beberapa fungsi dari bisnis retail secara umum sebagai berikut:

1. Sebagai ujung tombak pemasaran produk

Fungsi yang utama yaitu menjadi bagian terakhir dari rantai pasokan barang dari produsen ke konsumen. Fungsi bisnis ini begitu penting untuk menjaga supaya produsen bisa tetap fokus dalam hal memproduksi barangnya tanpa terganggu oleh banyaknya usaha untuk berhadapan langsung ke konsumen yang ingin membeli produknya.

2. Memudahkan konsumen mendapatkan prosuk

Bisnis retail juga sebagai perantara bagi konsumen untuk mendapatkan barang dengan cara yang mudah. Sehingga ketika Anda membutuhkan suatu barang maka tidak harus ke pabriknya secara langsung, hal tersebut pastinya akan sangat merepotkan. Nah di sinilah fungsi bisnis tersebut untuk memudahkan membeli barang secara satuan dalam satu lokasi.

3. Dapat membantu mempromosikan produk

Fungsi lainnya yang penting yaitu untuk menawarkan produk kepada konsumen secara maksimal. Bisnis retail apapun selalu mempunyai katalog untuk produknya, tenaga penjualan hingga pelayan pelanggan.

Sehingga tidak sekadar menjual tetapi juga mempromosikan dan mengedukasikan produk ke konsumen.

4. Mengobservasi pasar

Fungsi yang keempat yaitu karena bisnis ritel berhadapan langsung dengan konsumen maka pelakunya akan memperoleh timbal balik secara langsung.

Dengan begitu, keberlangsungan produknya akan tetap terjaga dan sekaligus menjadi ujung tombak untuk mengetahui tren pasar beserta perilaku konsumen.

Klasifikasi Bisnis Retail

Perusahaan retail adalah perusahaan yang bergerak di penjualan jasa atau barang kepada konsumen secara langsung. Apabila membahas perusahaan retail yang ada di Indonesia, banyak sekali.

Hampir semua toko yang berada di pusat perbelanjaan merupakan perusahaan retail. Seperti Ramayana, Indomaret, Alfamart, Matahari, Mitra Adiperkasa dan masih banyak lainnya.

Banyak sekali yang menganggap bahwa bisnis retail hanya berkaitan dengan menjual produk di toko saja. Padahal, retail juga memberikan pelayanan jasa antar kepada konsumen.

Jadi, sebenarnya wujud retail itu ada banyak jenisnya. Banyak macam bisnis retail yang bermunculan di Tanah Air.

Bisnis retail adalah bisnis yang tidak selalu berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari seperti yang dijual di supermarket. Contoh retail adalah Pizza Hut, KFC serta McD yang bergerak dalam bidang makanan. Ada juga retail seperti Prudential, TIKI, Air Asia yang menawarkan retail dalam bentuk jasa.

1. Berdasarkan skala penjualan

Bisnis retail berdasarkan skala penjualan dibedakan menjadi dua macam yaitu skala besar dan kecil. Jika skala besar jumlah barang yang dijual besar sedangkan skala kecil penjual menyediakan barang dalam jumlah yang kecil.

Contoh retail skala besar seperti department store, supermarket, dan hypermarket. Sedangkan skala kecil contohnya kios, butik & toko kecil.

2. Berdasarkan kepemilikan

Bisnis ritel berdasarkan kepemilikan ini jumlahnya ada tiga jenis yaitu ritel mandiri, waralaba/ franchise, dan corporate chain. Untuk jenis ritel mandiri dimiliki secara perorangan dan umumnya berskala kecil serta dikerjakan secara mandiri.

Untuk ritel jenis waralaba yaitu menyewa atau membeli suatu konsep dari sebuah brand yang terkenal.

Sedangkan corporate chain adalah gabungan dari beberapa orang yang mempunyai perusahan dari perusahaan. Jenis corcoporate chain ini biasanya dilakukan oleh korporasi dan umumnya memiliki skala yang besar.

3. Berdasarkan teknik pemasaran

Sedangkan bisnis retail berdasarkan Teknik pemasaran dikalsifikasikan menjadi dua macam, yakni ada retail offline dan online. Retail offline proses transaksinya mengharuskan kehadiran konsumen di dalam toko. Sedangkan retail online memerlukan jaringan internet dan tidak menggunakan toko fisik untuk memasarkan produknya.

Nah di atas adalah informasi mengenai pengertian, fungsi, klasifikasi bisnis retail hingga contoh perusahaan retail yang ada di Indonesia. Bagi Anda yang memiliki ataupun akan memulai bisnis retail bisa lho menggunakan bantuan aplikasi BukuWarung.

Dengan aplikasi tersebut Anda bisa mengelola bisnis ritel dengan semakin mudah, aman dan menariknya lagi bisa di akses secara gratis.

Anda bisa menginstallnya melalui aplikasi Google Play Store di Smartphone. Ada banyak fitur yang bisa Anda manfaatkan di dalamnya.

Salah satunya bisa mencatat utang melalui aplikasi BukuWarung dan kemudian aktifkan tombol atur tempo dan klik “ingatkan” supaya tidak lupa kapan Anda harus terima uang dari pelanggan. Lalu pengingat tagih utang pelanggan bisa dikirim melalui WhatsApp.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA