Tuliskan tiga upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit pada sistem reproduksi Manusia

Kesehatan sistem reproduksi sangat krusial bagi setiap orang. Hal ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seseorang terutama terkait dengan memiliki keturunan. Ada beberapa penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya yang perlu diantisipasi.

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi terjadi ketika perempuan memasuki fase menstruasi, beranjak dewasa, hingga saat berada di fase menopause. Faktor hormonal juga turut berpengaruh terhadap kondisi ini.

Penyakit pada sistem reproduksi

Beberapa penyakit pada sistem reproduksi yang paling umum terjadi, seperti:

1. Endometriosis

Penyakit ini terjadi ketika ada jaringan yang tumbuh di dinding uterus. Orang yang menderita endometriosis akan merasa nyeri terutama saat sedang menstruasi bahkan berpengaruh terhadap kesuburannya. Dibandingkan dengan perempuan subur, mereka yang menghadapi kesulitan memiliki keturunan 8 kali lebih rentan mengalami endometriosis.

Cara mencegah endometriosis bisa dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, olahraga teratur, hindari stres, dan juga memilah apa saja yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan bergizi berperan penting terhadap kesehatan reproduksi seseorang.

2. Kanker serviks

Jangan sepelekan kanker yang disebabkan human papillomavirus atau HPV yaitu kanker serviks. Setiap tahun, puluhan ribu perempuan menderita kanker serviks. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan seseorang. Namun, bisa dicegah dengan rutin melakukan pap smear terutama bagi yang sudah aktif berhubungan seksual dan melakukan vaksinasi HPV.

3. PCOS

Terkadang perempuan baru menyadari memiliki penyakit pada sistem reproduksi berupa PCOS ketika sedang menjalani program hamil. PCOS adalah singkatan dari polycystic ovary syndrome, yaitu munculnya kantong berisi cairan di salah satu atau kedua ovarium.

PCOS ini berkaitan dengan hormon. Untuk mencegahnya, biasanya dokter akan menyarankan menjalani gaya hidup sehat dan aktif bergerak sehingga kesehatan sistem reproduksi lebih terjaga.

4. Fibroid rahim

Fibroid rahim atau uterine fibroid juga merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi yang kerap terjadi. Hanya saja, penderitanya kerap tidak mengalami gejala apapun. Dokter biasanya mendeteksi adanya fibroid ini saat melakukan pemeriksaan USG.

5. Gonorrhea & Chlamydia

Kedua jenis infeksi menular seksual di atas kerap terjadi dan mengganggu kesehatan reproduksi seseorang. Jika dibiarkan, penyakit seperti gonorrhea dan chlamydia bisa saja menyebabkan radang panggul. Dalam jangka panjang, masalah infeksi menular seksual juga bisa memicu infertilitas.

Cara menghindari tertular infeksi menular seksual bisa dengan melakukan seks aman dengan memakai alat kontrasepsi. Selain itu, tidak gonta-ganti pasangan juga penting untuk memastikan tidak ada risiko penularan infeksi menular seksual.

6. HIV/AIDS

Sebagian besar kasus HIV pada perempuan diperoleh dari kontak langsung saat berhubungan seksual dengan pasangan. Tak hanya itu, berbagi jarum dengan orang yang terinfeksi juga merupakan media penularan HIV. Menghindari kedua pemicu itu juga merupakan cara mencegah penularan HIV/AIDS.

Berkat majunya pengobatan modern, HIV bisa diatasi seperti halnya penyakit kronis lainnya. Tak sedikit penderita HIV yang kualitas hidupnya tetap baik bahkan memiliki keturunan. Dengan perawatan infertilitas khusus, kemungkinan menularkan virus pada bayi cukup rendah.

7. Disfungsi seksual

Tak hanya pria dengan disfungsi ereksi, perempuan pun bisa mengalami disfungsi kehidupan seksual. Mulai dari seks terasa nyeri, tidak menarik, hingga banyak lagi kondisi yang dapat berpengaruh terhadap kesuburan.

Cara mencegah terjadinya disfungsi seksual ada pada komunikasi. Jangan ragu mendiskusikan hal ini tak hanya kepada pasangan, tapi juga tenaga profesional. Dengan demikian, bisa diketahui akar masalah mengapa seseorang mengalami disfungsi seksual dan tak bisa menikmati hubungan intim dengan pasangan.

Catatan dari SehatQ

Beberapa jenis penyakit pada sistem reproduksi dan cara pencegahannya terletak pada gaya hidup. Menjalani gaya hidup sehat secara konsisten sangat baik untuk kesehatan, tak hanya kesehatan reproduksi saja.

Menjaga berat badan ideal tidak terlalu berat atau kurus juga berpengaruh terhadap peluang seorang perempuan memiliki keturunan. Bahkan bagi mereka yang tidak sedang menjalani program hamil sekalipun, kesehatan reproduksi sangat krusial dan berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari.

10 Agustus 2018 | Dilihat 642729 Kali

Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi


Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial.

Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.

Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:

  1. Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  2. Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  3. Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  4. Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  5. Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.

Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:

  • Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  • Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
  • Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
  • Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.
  • Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agarmencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Kebanyakan orang menganggap kesehatan reproduksi hanya terkait dengan kehamilan dan kelahiran sehingga sering dicap sebagai urusan wanita. Padahal, kesehatan sistem reproduksi sama-sama penting bagi pria dan wanita untuk bisa mempertahankan keturunan. Mari simak ulasan di bawah ini untuk memahami pentingnya sistem reproduksi Anda serta bagaimana cara menjaga kesehatannya.

Kenapa kesehatan reproduksi itu penting?

Dikutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan reproduksi adalah kondisi sejahtera sepenuhnya dari segi fisik, mental, sosial, fungsi, dan proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

Kesehatan reproduksi juga berarti seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman, memuaskan, serta kemampuan untuk bereproduksi sesuai dengan kehendaknya.

Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur atau sperma.

Pria dan wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.

Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum (buah zakar).

Khususnya pada wanita, sistem reproduksi juga bertanggung jawab untuk mempertahankan kehamilan dan menjadi tempat bertumbuh kembangnya janin sampai waktunya lahir.

Namun, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sistem reproduksi mereka adalah bagian yang paling rapuh di dalam tubuh.

Jika Anda tidak pintar dalam menjaga kesehatan reproduksi, Anda berisiko mengalami berbagai gangguan reproduksi di kemudian hari.

Beragam masalah kesehatan reproduksi yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

Masalah kesuburan

Kesehatan reproduksi yang tidak dijaga dengan baik berisiko mengakibatkan ketidaksuburan alias mandul, entah itu pada pria maupun wanita.

Ketidaksuburan adalah kondisi di mana sistem reproduksi tidak dapat menghasilkan keturunan. Kondisi ini tergolong serius dan cukup umum ditemukan.

Menurut WHO, diperkirakan sebanyak 48 juta pasangan dan 186 juta individu di dunia mengalami masalah ketidaksuburan.

Penyakit menular seksual

Selain ketidaksuburan, penyakit menular seksual juga menjadi ancaman jika Anda tidak memperhatikan kesehatan reproduksi.

Aktivitas seks yang tidak aman, seperti tidak memakai kondom atau bergonta-ganti pasangan seksual, meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit menular seksual.

Beberapa contoh penyakit yang timbul akibat kurangnya kesadaran dalam menjaga kesehatan sistem reproduksi adalah:

  • Gonore
  • Trikomoniasis
  • Klamidia
  • Sifilis
  • HPV
  • HIV

Tips menjaga kesehatan reproduksi pria dan wanita

Setelah memahami betapa pentingnya menjaga sistem reproduksi Anda, langkah berikutnya adalah menerapkan kebiasaan baru untuk memelihara kesehatannya.

Berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi:

1. Merawat kebersihan organ intim dengan baik

Memelihara kebersihan alat kelamin adalah salah satu bentuk komitmen untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Kelamin yang kotor dan tidak terawat tentu membuat pasangan ogah-ogahan untuk berhubungan seks dengan Anda.

Selain itu, organ intim yang kotor juga dapat meningkatkan risiko penyakit yang dapat mengganggu kerja sistem reproduksi.

Menjaga kebersihan organ reproduksi tidak perlu cara-cara yang repot, Anda perlu lakukan cara seperti:

  • Selalu membersihkan alat kelamin setelah buang air kecil, serta sebelum dan setelah melakukan hubungan seksual.
  • Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
  • Hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak, dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
  • Mengganti celana dalam setiap hari dan pastikan bahan celana yang digunakan mampu menyerap keringat dengan baik.
  • Bagi pria, pertimbangkan untuk sunat guna menghindari risiko infeksi bakteri di penis.

Jika pria tidak disunat, kulit kulup yang tidak diangkat tersebut dapat menjadi tempat berkumpulnya kotoran.

Alhasil, kotoran tersebut dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi bila terus dibiarkan.

2. Makan makanan sehat

Cara lain untuk menjaga kesehatan organ reproduksi adalah dengan memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh Anda.

Jika Anda terbiasa makan makanan yang sehat dan bergizi tinggi, tubuh akan terasa makin sehat dan bugar.

Anda juga akan terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit yang menyerang sistem reproduksi.

Ditambah lagi, asupan nutrisi yang tepat juga dapat membantu tubuh memproduksi sel sperma dan sel telur yang sehat serta berkualitas.

Makanan sehat juga mempersiapkan tubuh wanita untuk menjalani kehamilan tanpa hambatan komplikasi.

Menurut laman Harvard Health Publishing, berikut tips memilih makanan yang sehat untuk kesehatan reproduksi Anda:

  • Hindari lemak trans
  • Makan lebih banyak minyak sayur tak jenuh
  • Penuhi kebutuhan protein dari sayur, seperti kacang, tahu, serta biji-bijian
  • Pilih karbohidrat yang kaya akan serat, seperti gandum utuh, sayur, buah, dan kacang
  • Minum susu murni
  • Minum multivitamin, seperti asam folat
  • Penuhi kebutuhan zat besi, seperti dari bayam, kacang, labu, tomat, dan buah bit

3. Berhubungan seks yang aman

Berhubungan seks yang aman didefinisikan sebagai segala bentuk tindakan pencegahan untuk melindungi diri dan pasangan dari risiko penyakit menular seksual.

Seks yang aman juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.

Namun, prinsip melakukan seks yang aman tidak hanya terfokus pada pemakaian kondom saja.

Beberapa hal yang merupakan bentuk perilaku seks aman untuk menjaga kesehatan reproduksi, di antaranya:

  • Menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, atau KB IUD.
  • Tidak bergonta-ganti pasangan seks.
  • Menjaga kebersihan organ intim sebelum dan setelah seks.
  • Cek dan ricek riwayat seksual diri sendiri dan pasangan.
  • Melakukan tes penyakit kelamin secara berkala.

4. Rajin cek kesehatan reproduksi ke dokter

Beberapa orang mungkin baru memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi ketika sedang merencanakan kehamilan.

Padahal, meski Anda sedang tidak berencana hamil, sistem reproduksi tetap harus diperiksa secara rutin guna mencegah berbagai penyakit di kemudian hari yang bisa muncul tanpa gejala.

Salah satu contohnya adalah penyakit endometriosis yang menyerang wanita. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa membuat wanita sulit hamil.

Selain itu, penyakit infeksi yang menyerang testis atau penis juga berisiko membuat pria sulit menghamili pasangannya.

Atas dasar inilah, baik pria maupun wanita sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan kesehatan mereka di klinik, rumah sakit, atau laboratorium kesehatan.

Biasanya, pemeriksaan organ reproduksi berfokus pada risiko infeksi, penyakit menular seksual, dan penyakit bawaan yang mungkin diturunkan dari orangtua.

Berikut beberapa jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang paling umum dilakukan:

  • Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count)
  • Pemeriksaan urin
  • USG
  • HSG
  • Tes penyakit kelamin, seperti tes sifilis dengan uji VDRL
  • Pap smear

5. Terapkan gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat adalah kunci menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh yang akan ikut memengaruhi kesehatan sistem reproduksi Anda.

Itu sebabnya, jika Anda seorang perokok dan peminum alkohol, sebaiknya usahakan untuk menghentikan kedua kebiasaan buruk ini.

Memang tidak mudah memang, tetapi tidak mustahil juga bila upaya tersebut diiringi dengan niat dan tekad yang kuat.

Cobalah pelan-pelan dengan mengurangi satu gelas miras atau sebatang rokok per hari untuk berhenti merokok.

Jika sudah terbiasa, barulah kurangi beberapa batang rokok dan gelas lagi hingga Anda mampu berhenti sama sekali.

Bila perlu, Anda bisa meminta dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, pasangan, atau sahabat.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga secara teratur agar tubuh Anda tetap bugar setiap hari.

Olahraga bisa membantu Anda dalam mencapai berat badan ideal dan memperbesar peluang untuk hamil.

Begitu pula dengan membiasakan cukup tidur. Tidur adalah cara alami tubuh untuk menjaga kesehatannya sendiri.

Jika Anda kurang tidur, dampaknya akan terasa langsung pada kesehatan Anda, termasuk pada kesehatan reproduksi dalam jangka panjang.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA