Tuliskan dalil Al-Quran beserta artinya kewajiban anak berbakti kepada orang tua

Ibu adalah seseorang yang paling berjasa dalam hidupmu.

1 Desember 2021

Dalam ajaran agama Islam, Ibu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi ketimbang dengan ayah. Terdapat beberapa ayat Alquran dan hadis tentang ibu serta kewajiban yang harus dilakukan untuk berbakti kepadanya.

Ayat Alquran dan hadis yang ada berguna sebagai acuan untuk kita agar bisa memuliakan ibu sebagai orang yang telah mengandung, melahirkan, serta merawat dan membesarkan anak-anaknya.

Allah SWT telah menegaskan dalam ayat-ayat Alquran betapa pentingnya menghormati orangtua, khususnya ibu. Rasulullah juga selalu menekankan bahwa orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik dan dimuliakan adalah ibu.

Kemuliaan untuk selalu berbakti pada ibu, tercantum pada ayat Alquran dan hadis berikut ini.

//alquranmulia.wordpress.com

Artinya

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."

//www.indonesiaquran.com

Artinya:

“Dan telah Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kamu kembali.”

//unsplash.com

Begitu mulianya seorang ibu, dalam hadis riwayat Abu Hurairah Radiyallahu'annhu, Rasulullah bahkan menyuruh kita semua agar bisa berlaku baik tiga kali lebih besar kepada ibu daripada bapak.

“Seseorang datang kepada Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’. Nabi menjawab, ‘ibumu’. Dan orang tersebut kembali bertanya , ‘Kemudian siapa lagi?’, Nabi menjawab  ‘Ibumu’. Lalu orang tersebut bertanya lagi, ‘Kemudian Siapa lagi:’, beliau menjawab ‘Ibumu. Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ‘ Nabi SAW menjawab, ‘Kemudian ayahmu”. (HR Bukhari dan Muslim)

Freepik.com

Terdapat sebuah hadis yang menjelaskan bahwasannya rida Allah itu tergantung dari rida seorang ibu. Seperti yang dijelaskan pada hadits riwayat At-Tirmidzi,

“Ridha Allah terdapat dalam ridhanya kedua orangtua (ibu bapak) dan murka Allah terdapat dalam murkanya kedua orangtua.”

Ada banyak bukti nyata yang mengharuskan kita untuk selalu menghormati ibu serta memuliakannya. Dengan mendapatkan restu dari kedua orangtua maka akan mendapatkan jalan yang dimudahkan oleh Allah SWT, sebab doanya seorang ibu sangat manjur untuk anaknya.

Freepik.com/Odua

Rasulullah dulunya pernah mengatakan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Tahlib agar bisa menemukan seseorang bernama Uwais al Qarni. Uwais al Qarni merupakan salah satu orang sangat menghormati ibunya, bahkan ketika ibunya lumpuh pun, ia menemani dan merawatnya dengan sangat baik.

Pada cerita tentang Uwais pada Umar bin Khattab serta Ali bin Abi Thalib, Rasulullah pernah bersabda,

“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta.”

Freepik.com/Odua

Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, menjelaskan tentang kewajiban anak agar berlaku baik kepada ibu.

“Sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian. Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada Ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat.” (HR. Ibnu Majah)

Pexels.com/Elly Fairytale

Salah satu hadis tentang ibu yang mengingatkan kita semua untuk bisa berbakti kepada ibu, ibaratnya surga berada di telapak kaki ibu.

“Bahwasanya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi SAW, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku ingin berperang dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’ Nabi SAW bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?’, ‘Iya’. ‘Menetaplah dengannya karena sungguh surga berada di bawah kedua kakinya.” (HR Ibnu Majah, An-Nasa’i, Ahmad, Ath-Thabrani.

Demikianlah beberapa ayat Alquran dan hadis tentang ibu dan pentingnya untuk menghormati serta menyayanginya sepenuh hati. Ibu merupakan salah satu orangtua yang dimuliakan dalam Islam sehingga sebagai anak mempunyai kewajiban untuk menghormatinya, ya!

Baca Juga: Hubungan Anak dan Orangtua Menurut Agama Islam

Baca Juga: Apakah Durhaka Saat Anak Menolak Dijodohkan Orangtua?

Baca Juga: 10 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orangtua pada Anak

Dalam kitab shahihain oleh Abu Hurairah, ada laki-laki bertanya kepada Nabi : “Rasulullah, siapa diantara manusia yang harus aku pergauli dengan sebaik-baiknya?” Rasulullah menjawab, “Ibumu” Ia bertanya lagi : “Lalu siapa lagi?” Nabi menjawab kemudian : “Ibumu” Laki-laki mengulangi pertanyannya : “Lalu siapa lagi?” Nabi kembali menjawab : “Ibumu” Ia pun mengulangi pertanyaannya kembali : “Lalu siapa?” Rasulullah menjawan : “Bapakmu”. Dari kisah tersebut, sudah sangat jelas bukan, bahwa perintah untuk berbakti kepada orang tua terutama ibu telah diperintahkan sejak dulu oleh Rasulullah. Sebab banyak sekali perjuangan mereka yang tidak bisa kita balas walaupun dengan bumi dan isinya.

Dari sejak dalam kandungan, ibu sudah berjuang keras menjaga kita semasa di dalam kandungan. Menjadikan kita manusia sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam  dengan fungsi agama . Ibu akan rela melakukan apa saja demi membuat anaknyamendapatkan perlindungan dan kasih sayang yang terbaik. Sedangkan sang bapak, berusaha keras untuk mencari nafkah semata-mata untuk memberi makan dan mencukupi segala kebutuhan si anak. Sehingga berbakti kepada orang tua adalah balasan yang harus kita lakukan demi membahagiakan orang tua.

Berbakti kepada orang tua bukanlah hal berat seperti yang dilakukan oleh orang tua kita. Kita hanya perlu untuk selalu bertutur kata dengan lemah lembut serta hormat kepada mereka. Berbakti juga tidak hanya dengan perkataan, namun juga dengan perbuatan yakni dengan membantu dan mempermudah urusan orang tua serta tak pernah membantah apabila disuruh oleh mereka.

Sedangkan berbakti dengan harta adalah memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan oleh orang tua kita. seperti kita ketahui, saat mencapai usia lanjut, orang tua akan mengalami kelemahan badan dan pikiran sehingga terkadang mereka sangan menyusahkan.

Dalam keadaan tersebut, Allah dengan tegas melarang untuk membentak orang tua meskipun dengan perkataan yang ringan. Kita harus tetap bertutur kata dan melayaninya dengan baik. Begitu pula ketika mereka meninggal, kebaikan kita terhadap orang tua, kita tunjukkan dengan selalu mendoakannya.

Dalil-Dalil Berbakti Kepada Orang Tua

“Dan Rabb-mu menyuruh manusia untuk beribadah kepada-Nya dan selali berbuat baik keada orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut. Maka jangan mengatakan ‘ah’ dan membentaknya” (Al-Isra’ : 23)

“Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik dan rendahkan dirimu dengann penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangi keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil” (Al-Isra’ : 24)

“Dan sembah Allah serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, lalu berbuat baik kepada orang tua”

“Dan Kami memerintah kepada manusia untuk berbakti kepada prang tua, ibu yang telah mengandung dalam keadaa lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kalian kepada Ku dan kepada orang tua. Hanya kepada-Ke lah kamu kembali.” (Luqman : 14)

“Dan apabila keduanya memaksa mempersekutukan sesuatu dengaan Aku yang  tidak ada pengetahuaanya, maka jangan kamu mengikutinya. Pergaulilah keduanya dengan cara yang baik dan ikuti jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, hanya kepada-Ku lah kembalimu maka Aku kabrakn apa yang kamu kerjakan.” (Luqman : 15)

“Dan Kami memerintah manusia untuk melakukan kebaikan pada orang tua. Jika orang tua mempersekutukan Ku tanpa ilmu yang jelas, jangan ikuti mereka.”

“Kami memerintah manusia untuk berbuat baik kepada ibu dan bapak, ibu yang mengandung dan melahirkan dengan susah payah. Mengandung hingga menyapihny selaa tiga puluh bulan hingga ia menjadi dewasa, saat ia berumur empat puluh thaun, ia berdoa “Ya Rabb-ku tunjukilah aku dalam mensyukuri nikmay yang Engkau beirkan kepadaku dan orang tuaku supaya aku dapat mengerjakna amal shalih, berilah kebaikan kepadaku dan anak cucuku. Sesunggunya aku bertubat dan termasuk dalam orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaaf :15)

“Mereka Kami terima karena amal baik yang dikerjakan dan kesalahan mereka diampuni sebagaimana janji yang dijanjikan kepada mereka.” (Al-Ahqaaf : 16)

“Dan orang yang berkata Cis (ah) bgai keduanya, apahan keduanya memperingaykan kepadaku bahwa aku dibangkitkan, padahal telah berlalu umat sebelumku? Lalu kedua ornag tua meminta pertologan pads Allah dan berkata “Celaka kamu, berimanlah! Janji Allah benar” lalu dia berkata, :Ini tak lain hanya dongengan orang terdahulu.” (Al-Ahqaaf : 17)

“Mereka bertanya kepada Muhammada tentang yang diinfakkan. Jawablah, “Harta yang kamu nafkahkan sebaiknya diberika kepada ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang miskin dan orang yang sedang dalam perjalanan. Apa saja kebajikan yang diperbua, Allah Maha Mengetahui.

“Wahai Rasulullah, apa masih ada cara berbakti kepada orang tua setelah meninggal?”beliau menjawab, “ Ya, dengan mendoakan, meminta ampun untuknya, melaksanakan wasiatnya, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali jalan mereka dan memuliakan teman-temannya.”

  1. Kitab Shahihain dari Asma’ binti Abu Bakar ra

Dalam kitab ini dijelaskan bahwa ketika itu Abu Bakar ra bertanya kepada Rasulullah mengenai ibunya yang musyrik, namun ingin mneyambung silaturahmi dengannya.

“Wahai Rasulullah, ibuku datang dan ingin menyambung hubungan dengan putriku, apakah aku boleh menyambung hubungan kembali dengan ibuku?” Rasulullah menjawab “Ya, sambunglah”

  1. Shahihahin dari Abdullah bin Mas’ud

“Aku bertanya kepada Nabi : “Amalan apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Shalat paada waktunya.” Aku bertanya lagi: “Lalu apa lagi?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada ornag tua.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab lagi, “Berjihad di jalan Allah.”

Seseorang berkata kepada Rasulullah “Wahai Rasulullah, aku ingin berjihad namun aku tak mampu melakukannya.” Beliau menjawab: “Apakah orang tuamu masih ada?” Ia menjawab, “Ya, ibuku.” Beliau bersabda: “Temui Allah dalam keadana berbakti kepada orang tua, apabila engkau melakukannya, sama artinya engkau telah melakukan haji, umrah dan jihad.”

Cara Berbakti Kepada Orang tua

Berikut adalah hal-hal yang harus kita lakukan untuk berbuat baik kepada orang tua :

  1. Meminta sesuatu sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan mereka
  2. Tidak menunjukkan wajah kesal jika keinginannnya tidak dipenuh oleh kedua orang tua
  3. Membantu keduanya untuk mengerjakan sesuatu tanpa mereka perintah
  4. Tidak bertengkar dengan sesama sudara dengan suara keras, saling membentak sampai berkelahi sebab hal ini akan menyakiti orang tua
  5. Menolak mengerjakan sesuatu yang diperintah oleh orang tua dengan suara penolakan yang keras dan wajah ketus masam
  6. Tidak menggunakan barang orang tua tanpa seizinnya
  7. Tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dari orang tua
  8. Tidak bersuara keras, apalagi mengucapkan “ah” saja sudah dilarangoleh Allah
  9. Tidak bersikap sombong kepada orsng tua
  10. Tidak membiarkan orang tua dalam kesulitan dan kemiskinan
  11. Tidak menelantarkan orang tua sendirian di rumah
  12. Selalu sediakan waktu untuk rajin bersilaturahmi dan menengok orang tua
  13. Selalu mendo’akan kebaikan kedua orang tua dengan memohon rahmat dan ampunan kepada Allah SWT
  14. Selalu menyambung silaturahmi kerabat atau sahabat kedua ornag tua setelah wafatnya mereka
  15. Tidak membentak orang tua dengan suara keras

Demikian dalil berbakti kepada orang tua. Tingkatkan keimanan kita pada  Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman, semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA