Tujuan yang ingin dicapai para pedagang jika melakukan negosiasi

Pencapaian kesepakatan dalam negosiasi, Negosiasi (Negotiation) ini merupakan suatu kegiatan yang akan terus di temui dan banyak dijalankan dalam suatu bisnis. Untuk mendapatkan kesepakatan bersama dan terbaik antara pengusaha dan supplier, pengusaha dengan pelanggan atau pengusaha dengan investor. Suatu negosiasi biasanya yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kurang puas atau kurang sesuai dengan apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Sehingga perlu dibuat kesepakatan ulang dengan menggunakan metode negosiasi.

Kemampuan negosiasi ini dapat digunakan untuk mendapatkan kesepakatan bersama dengan menguntungkan semua pihak. Selain untuk mendapatkan kesepakatan bersama negosiasi juga dapat digunakan sebagai aternatif penyelesaian sengketa yang pernah dialami dan untuk menyelesaikan sengketa yang belum terselesaikan yaitu dengan negosiasi. Sehingga pentingnya negosiasi dengan mengedepankan tujuan bersama yang ingin dicapai kedua belah pihak supaya dapat terakomodir dengan mendapatkan manfaat bersama (win-win solution).

Berikut cara yang dapat digunakan dalam mencapai kesepakatan terbaik dalam Negosiasi, yang meliputi:

1. Melakukan Riset Terkait Pihak Lain

Dalam melakukan negosiasi pasti akan menemukan beberapa hambatan, untuk menghindari dan memperkecil risiko terjadinya hambatan maka langkah yang sebaiknya diambil yaitu dengan melakukan riset terlebih dahulu mengenai beberapa hal misalnya seperti bagaimana budaya kerja, topik apa yang sebaiknya dihindari dan lain-lainnya. Sehingga hal tersebut dapat mempermudah dalam mencapai tujuan negosiasi antar pihak.

2. Menyampaikan Informasi yang Relevan

Penyampaian informasi yang relevan dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi dapat mempermudah dalam proses pencapaian tujuan bersama atau win-win solution. Dengan memberikan informasi yang relevan akan menjadi salah satu cara untuk membuat orang lain percaya kepada pihak kita. Dengan memberikan informasi yang termasuk ke dalam informasi yang bersifat strategis maupun informasi rahasia, cukup berikan informasi yang sesuai dengan tujuan negosiasi tersebut.

3. Menentukan Batas Waktu Negosiasi

Negosiasi yang berlarut-larut tentunya akan menyita banyak waktu, tenaga, dan pikiran. Tidak hanya itu proses negosiasi yang berlarut-larut juga dapat menyita biaya seperti biaya transportasi dan lain-lainnya. Untuk menghindari proses negosiasi yang macet, sebaiknya tim harus menyampaikan batas waktu negosiasi yang realistis sejak awal.

4. Bersikap Profesional

Bersikap profesional dan fokus dengan tujuan bersama yang ingin dicapai dalam negosiasi. Hindari untuk memaksakan kehendak dan usahakan untuk tidak menanggapinya dengan emosional. Teruslah untuk mencari solusi kreatif yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Membuat Kontrak Perjanjian

Membuat kontrak perjanjian secara tertulis merupakan hal yang penting dalam mencapai kesepakatan dalam proses negosiasi yang panjang. Hal yang biasa dilakukan sebelum menandatangani perjanjian pokok maka kedua belah pihak akan menandatangani Memorandum Of Understanding (MOU) terlebih dahulu sebagai suatu kesepakatan awal. Tanpa adanya perjanjian tertulis ketika hasil negosiasi tidak menghasilkan apa apa (sia-sia) dan mungkin dapat merugikan salah satu pihak, maka pihak lain dapat mengugat apabila pihak lain tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kesepakatan awal.

Saat pergi ke pasar, kita pasti akan melihat penjual dan pembeli melakukan tawar menawar. Kegiatan tersebut juga merupakan sebuah negosiasi untuk mencapai kesepakatan. Jika tawar menawar tersebut dituliskan di atas kertas, maka bisa dikatakan sebagai teks negosiasi.

Dalam buku “Bahasa Indonesia Paket C Tingkatan V Modul Tema 4” dijelaskan bahwa pengertian teks negosiasi adalah teks atau tulisan yang berisi proses untuk mencapai perjanjian atau kesepakatan antar kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut harus memenuhi kepuasaan seluruh pihak yang terlibat dalam elemen tertentu misalnya kerja sama atau kompetisi.

Penulisan teks kesepakatan ternyata ada beberapa tujuan. Dalam hal bisnis, berikut tujuan teks negosiasi.

  1. Mencapai kesepakatan dengan persamaan persepsi, pengertian, dan pesetujuan.
  2. Menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama.
  3. Mencapai kondisi saling menguntungkan atau win-win solution.

Ciri Ciri Teks Negosiasi

Jenis teks ini memiliki karakteristik dan ciri berbeda dengan bentuk tulisan lain. Mengutip dari buku “Bahasa Indonesia Paket C Tingkatan V Modul Tema 4”, berikut ciri ciri teks negosiasi.

  1. Tujuannya untuk menentukan solusi dan menjadi media untuk menyelesaikan masalah bersama.
  2. Mendapatkan kesepakatan bersama.
  3. Menghasilkan penyelesaikan yang menguntungkan kedua belah pihak.
  4. Teks yang memprioritaskan kepentingan bersama.
  5. Mempunyai tujuan praktis yaitu media untuk menghasilkan kesepakatan yang bisa diterima semua pihak yang berkepentingan.

Baca Juga

Sama halnya dengan karya tulis lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur khusus. Mengutip dari “Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia”, berikut stuktur wajib yang harus ada dalam teks tawar menawar.

1. Orientasi

Orientasi merupakan struktur pertama dari teks ini. Bagian ini merupakan pengenalan topik atau masalah ke pihak yang bersengketa.

Advertising

Advertising

Bagian kedua yaitu pengajuan. Pada bagian ini pihak pertama mulai memberikan pernyataan untuk meminta atau mengajak pihak lain menanggapi tuntutannya.

3. Penawaran

Bagian ini merupakan saat pihak kedua melakukan tawar menawar atas penolakan masing-masing.

4. Kesepatan

Struktur yang terakhir yaitu kesepakatan. Bagian ini merupakan keputusan akhir dari seluruh pihak yang terlibat dalam tawar menawar tersebut.

Baca Juga

Selain empat struktur tersebut. Teks negosiasi juga memiliki jenis struktur lain. Berikut penjelasannya.

Struktur Sederhana

  • Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka dan penjabaran masalah yang akan dinegosiasikan.
  • Isi: proses tawar menawar dari pihak yang telibat dalam peristiwa tersebut.
  • Penutup: berisi hasil negosiasi dan penutup.

Struktur negosiasi antara Penjual dengan Pembeli

  • Orientasi: berisi salam pembuka dan pertanyaan kepentingan pembeli.
  • Permintaan: berisi permintaan dari pembeli kepada penjual.
  • Pemenuhan: merupakan bagian saat penjual memenuhi permintaan pembeli.
  • Penawaran: bagian saat penjual dan pembeli melakukan negosiasi.
  • Persetujuan: kesepakatan yang terjadi antara penjual dan pembeli.
  • Penutup: berisi salam penutup.

Struktur negosiasi antara Nasabah dengan Pihak Bank

  • Orientasi: salam pembuka dan penyampaian kepentingan.
  • Pengajuan: saat nasabah mulai memberikan permintaan tertentu. Misalnya pengajuan kredit.
  • Penawaran: bagian negosiasi antar nasabah dengan pihak bank.
  • Persetujuan: hasil negosiasi oleh kedua belah pihak.
  • Penutup: berisi salam penutup.

Baca Juga

Untuk lebih memahami tentang teks tawar menawar, berikut beberapa contoh teks negosiasi yang dikutip dari “Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia”.

1. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli di Pasar

Di sebuah pasar tradisional, Bu Heri mau membeli daging di salah satu lapak langganannya.

  • Penjual : Selamat pagi Bu Heri, Wah sudah belanja macam-macam, ya?
  • Bu Heri : Iya pak. Nanti sore akan ada arisa Jadi, hari ini rencananya masak agak lebih banyak dibandingkan biasanya.
  • Penjual : Ini kebetulan dagingnya segar-segar Bu. Baru sampai subuh tadi, belum kena freezer. Ibu Heri mau daging apa? Kambing apa sapi?
  • Bu Heri : Sapi sajalah Pak. Tidak berani makan daging kambing. Suami saya sedang naik tensinya, bisa gawat kalau makan daging kambing.
  • Penjual : Oh, tensinya sering naik, ya Bu? Kalau saya tiap hari makan daging, mau sapi atau kambing tidak masalah buat saya. Sejauh ini tensi saya aman, Bu. Akan tetapi, saya rajin makan ketimun, melon, semangka, apel, kangkung biar seimbang, Bu. Jangan lupa juga banyak minum air putih. Satu lagi yang terpenting adalah harus ikhlas, Bu!
  • Bu Heri : Ikhlas, bagaimana pak?
  • Penjual : Ya, kalau menjalani hidup ini ikhlas pasti, kan adem ayem saja. Jadi, tensinya
  • tidak akan naik.
  • Bu Heri : Betul juga Bapak ini.
  • Penjual : Nah, ini! Ibu, silakan pilih, mau bagian mana? paha atau iga?
  • Bu Heri : Kalau paha sekilonya berapa pak?
  • Penjual : Masih sama bu seperti kemarin, 110 ribu, Bu.
  • Bu Heri : Kalau iga?
  • Penjual : Buat Bu Heri, saya berikan diskon saja, 105 ribu untuk 1 kg iga.
  • Bu Heri : Kalau begitu saya ambil daging bagian paha 1 kg, iga ½ kg, tetapi harganya boleh kurang, ya? Kan, saya sudah beli banyak.
  • Penjual : Ya, sudah, khusus untuk Ibu, semuanya saya berikan harga 210 ribu saja.
  • Bu Heri : Terima kasih, Pak. Bonus tulang, juga, Pak. saya hendak membuat k
  • Penjual : Siap Bu Heri. Pokoknya beres. (penjual daging itu mulai menyiapkan pesanan Bu Heri)
  • Bu Heri : Terima kasih pak.
  • Penjual : Ini Bu, sudah saya pisahkan iga dan paha. Semuanya 210 ribu.
  • Bu Heri : Terima kasih, Pak. Ini
  • Penjual : Uangnya 250 ribu. Ibu tidak mempunyai uang pas?
  • Bu Heri : Wah, tidak ada, Pak, memangnya tidak ada kembaliannya, ya?
  • Penjual : Iya, belum ada uang kembaliannya. Begini saja, Ibu membayar 200 ribu dulu saja, sisanya besok ketika ibu belanja di sini.
  • Bu Heri : Oh, baiklah, kalau begitu. Besok sisanya akan saya berikan, P
  • Penjual : Iya Bu, tidak usah dipikirkan.
  • Bu Heri : Terima kasih, Pak.
  • Penjual : Ya bu. Salam untuk Pak Heri.
  • Bu Heri : Ya Pak.

Baca Juga

  • Anak : Permisi, selamat siang!
  • Penjaga : Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Nak?
  • Anak : Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah ada, Pak?
  • Penjaga : Sudahkah mencari di rak novel?
  • Anak : Sudah Pak, tetapi tidak ada.
  • Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu di ruang tunggu, ya!
  • Anak : Baik Pak, terima kasih.
  • Tak berapa lama kemudian.
  • Penjaga : Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya”.
  • Anak : Berapa harga buku ini, Pak?
  • Penjaga : 58.000 saja, Nak.
  • Anak : Harga itu terlalu mahal untukku, Pak, bolehkan saya menawar?
  • Penjaga : Boleh, silakan saja.
  • Anak : Rp 45.000 saja Pak?
  • Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
  • Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap Bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya.
  • Penjaga : Kalau harga serendah itu belum bisa, Nak. Bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi.
  • Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000.
  • Pejaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?
  • Anak : Baiklah Pak! Saya beli bukunya.
  • Penjaga : Ini bukunya.
  • Anak : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
  • Penjaga : Iya, sama- Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
  • Anak : Selamat siang, Pak.
  • Penjaga : Selamat siang.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA