Tari kreasi yang berasal dari Jawa Barat adalah

Tribratanews.polri.go.id - Jabar. Jawa Barat merupakan provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai provinsi yang kreatif. Ibu kota Jawa Barat berada di Bandung. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi pulau Jawa yang memiliki ragam tari adat yang unik dan terdiri dari suku yang berbeda dengan provinsi di Jawa Tengah dan Timur, yaitu suku Sunda. Kali ini, kita akan membahas tentang salah satu warisan budaya, khususnya tari tradisional. Kamis, (28/4/22).Berikut Tari Tradisional Khas Jawa Barat1. Tari Boboko MangkupTari pertama dari Jawa Barat adalah tarian yang berasal dari suku Sunda. Kata boboko berarti bakul atau tempat nasi yang melambangkan kehidupan masyarakat Sunda. Tari tradisional ini menggambarkan kondisi masyarakat yang sedang kesulitan. Tarian ini ditarikan oleh 12 orang yang terdiri dari satu penari pria, lima penari wanita, dan enam penari anak-anak. Properti yang digunakan berupa boboko besar atau bakul. Bakul pada tarian ini diletakkan dengan posisi mangkup atau telungkup.2. Tari JaipongTari Jaipong adalah tari yang populer dari Jawa Barat. Tari Jaipong kini digunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu yang berkunjung ke Jawa Barat. Tari Jaipong diciptakan seorang seniman bernama Gugun Gumilar sekitar tahun 1960-an. Tari ini terinspirasi dari kesenian rakyat Jawa Barat, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta Ronggeng.Gerakan tari tradisional ini memiliki kekhasan tersendiri yang berbeda dari tari daerah lainnya. Tari Jaipong cenderung berirama cepat dan bersemangat. Gerakan Tari Jaipong terdiri dari beberapa bagian, yaitu Bukaan untuk mengawali tarian, Pencukan berupa gerakan bertempo cepat, Ngala berupa gerakan patah-patah, lalu Mincid untuk gerakan perpindahan dari satu gerak ke gerak lain.3. Tari KamonesanTari Kamonesan adalah tari khas Jawa Barat yang memiliki kesamaan dengan tari Boboko Mangkup, yaitu para penarinya membawa bakul atau bobokosebagai properti. Penari yang mementaskan sebanyak delapan orang yang terdiri atas 4 pria dan 4 wanita. Kostum penari berwarna cerah, seperti biru, merah, hijau, maupun kuning. Penari pria mengenakan celana pangsi dan ikat kepala, dan penari wanita mengenakan kebaya lengkap dengan penutup kepala.4. Tari Ketuk TiluTari Ketuk Tilu merupakan salah satu tari tradisional asal Jawa Barat yang banyak dipentaskan dalam berbagai acara, seperti pernikahan, hiburan penutup acara, dan sebagainya. Tari Ketuk Tilu awalnya merupakan tarian untuk upacara adat menyambut musim panen. Tarian ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada dewi padi dalam kepercayaan masyarakat Sunda, yaitu Dewi Sriwedari. Di masa lampau, Tari Ketuk Tilu dipentaskan pada malam hari. Seorang gadis akan diarak ke tempat yang luas dengan diiringi bunyi-bunyian dari alat musik tradisional. Namun saat ini Tari Ketuk Tilu sudah menjadi hiburan masyarakat luas. Adapun Ketuk Tilu sendiri diambil dari alat musik pengiring yang mengeluarkan tiga suara, yaitu rebab, kendang, dan kulanter.5. Tari KursusTari Kursus merupakan perjalanan dari tari Tayub yang tumbuh dan berkembang pada masa keemasan kaum bangsawan dimasa lampau. Tari Kursus merupakan sebuah tarian yang diajarkan secara sistematis dan mempunyai patokan atau aturan tertentu dalam cara membawakannya.6. . Tari MerakTari Merak adalah tarian tradisional yang banyak ditarikan dan dipentaskan dari Jawa Barat. Tari ini diciptakan oleh seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. Tari ini menggambarkan tentang kehidupan burung merak dengan gerakan tarian yang berupa lenggak lenggok dan geraknya pun diambil dari kehidupan merak. Kostum tarian ini melambangkan burung merak dengan mahkota seperti paruh merak dan sayap di belakang berwarna hijau dengan corak seperti bulu merak.7. Tari Topeng CirebonTari topeng khas Jawa Barat berasal dari kabupaten Cirebon dan merupakan salah satu tarian di wilayah kesultanan Cirebon. Tari ini menggunakan topeng sebagai ciri khasnya.8. Tari Topeng KuncaranTari Topeng Kuncaran adalah tarian masyarakat Jawa Barat yang menggunakan topeng seperti pada tari Topeng khas Cirebon sebelumnya. Tari Topeng Kuncaran sendiri sangat kental dengan kebudayaan Sunda. Cerita yang diangkat pada tarian ini tentang dendam seorang raja kepada seorang putri. Dendam itu bermula dari penolakan cinta raja yang diutarakan kepada sang putri. Para penari Topeng Kuncaran umumnya mengenakan topeng dengan beragam ekspresi. Topeng menjadi aksesoris utama dalam tarian ini. Selain topeng, penari Topeng Kuncaran juga membawa properti lain, seperti keris, mahkota, aksesoris berupa gelang tangan dan kaki serta anting, lalu dilengkapi dengan alat musik seperti gong, bonang, hingga saron. Hingga saat ini Tari Topeng Kuncaran masih dilestarikan dengan dipentaskan dalam berbagai acara kebudayaan hingga perhelatan acara resmi.9. Tari Wangsa SutaTari Wangsa Suta adalah tari tradisional asal Jawa Barat yang menggambarkan pertempuran Wangsa Suta. Tari ini dipentaskan oleh 7 penari pria. Kostum yang dikenakan oleh para penari berwarna kuning khas hulu balang kerajaan. Tarian ini diiringi musik tradisional seperti musik Bali, namun ditambah seruling.10. Tari WayangTari Wayang adalah tari tradisional yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Tari ini dikelompokkan menjadi 3 kategori seperti tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Massal. Tari ini juga memiliki tingkatan atau jenis karakter yang berbeda pada pria dan wanita. Untuk jenis karakter tari wanita terdiri dari Putri Lungguh sebagai tokoh Subadra kemudian Arimbi serta ladak untuk tokoh Srikandi.Di masa lampau, tari Wayang dikenal masyarakat pada masa kesultanan Cirebon pada abad ke-16 oleh Syekh Syarif Hidayatullah. Dari sinilah diwariskan secara turun temurun yang disebarkan oleh seniman keliling yang datang ke daerah Sumedang, Garut, Bogor, Bandung dan Tasikmalaya.

Tarian ini merupakan salah satu jenis tarian Kreasi Baru yang mengekpresikan kehidupan burung merak, tata cara dan gerakan-gerakan dari kehidupan burung merak ini diangkat ke atas pentas. Ciri tari merak dapat dilihat dari pakaian yang digunakan oleh para penarinya yaitu pakaian yang motifnya bergambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak, ditambah lagi dengan sepasang sayapnya yang juga berlukiskan sayap atau ekor merak yang dipasang di bagian belakang penari.

Ujung sayapnya ditempelkan kejemari penari sehingga kalau kedua tangannya merentang akan membentuk merak yang sedang melebarkan sayapnya. Gambaran merak akan lebih jelas lagi dengan mahkota (badong) yang dipasang pada kepala setiap penari.

Tarian ini biasa ditarikan secara rampak, tiga penari atau lebih yang masing-masing memerankan merak betina atau merak jantan. Iringan lagu gendingnya adalah lagu Macan Ucul. Diantara tarian ciptaan R. Tjetje Somantri mungkin tari merak inilah yang paling terkenal di Indonesia dan di luar negeri nih wargi Bandung!

Sumber: Buku Ragam Cipta oleh Atik Soepandi, S.Kar - Drs. Enip Sukanda P - Drs. Ubun Kubarsah

Tari Merak Sunda, Warisan Budaya Takbenda dari Kota Bandung

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman kebudayaan yang sangat kaya. Banyak sekali aneka ragam kebudayaan di Indonesia dan salah satunya adalah  kesenian tari yang sudah menejadi warisan luhur yang wajib dijaga. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki seni tari yang khas. Salah satunya adalah tari merak, kesenian tari yang berasal dari daerah Bandung, Jawa Barat.

Tari merak ini diciptakan pada tahun 1950-an oleh seniman dan koreografer tari asal Jawa Barat bernama Raden Tjetje Soemantri. Beliau mengambil gerakan-gerakan indah dari burung merak yang kemudian dijadikan sebuah tarian. Pada mulanya, penciptaan tarian ini ditujukan untuk menghibur para delegasi Konferensi Asia Afrika dalam acara resepsi di Bandung tahun 1955.

Sejak diciptakan, Tari Merak Sunda karya Tjetje hanya dipertunjukkan lima kali, yaitu dalam rangkaian kegiatan KAA di halaman belakang Gedung Pakuan pada tahun 1955; tahun 1955 di Hotel Orient, Bandung; tahun 1957 dalam rangka menyambut kehadiran Voroshilof, Presiden USSR (Rusia) di Gedung Pakuan; di Hotel Savoy Homann tahun1958 dan tahun 1958 dalam pertunjukan tari di YPK.

Sepeninggal Raden Tjetje Somantri pada Tahun 1963, Irawati Durban sebagai muridnya menyempurnakan tatanan Tari Merak ciptaan Rd. Tjetje Somantri dengan mengolah kembali struktur koreografi tariannya.

Seiring perkembangan zaman, Tari Merak mulai dikenal secara luas. Tarian merak merupakan tari modern atau kontemporer, dimana setiap gerakan dalam tarian ini diciptakan secara bebas dengan kreasi sendiri. Tari ini bukan tarian tradisional atau tarian klasik.

Tarian ini terinspirasi dari burung merak dan diadaptasi dari gerak-gerik burung merak jantan dengan pesona bulu-bulu ekornya yang cantik saat memikat merak betina serta mempunyai bulu yang indah, seperti kostum yang dipakai oleh para penarinya. Biasanya tarian ini dijadikan hiburan atau sambutan kepada tamu di acara besar. 

Karena keindahan gerakannya, tarian ini mampu menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia secara luas. Gerakan Tari Merak memiliki makna sebagai salah satu perwujudan atas rasa kagum terhadap keindahan burung merak di alam bebas. Jelasnya tari ini diambil dari perilaku burung merak jantan ketika ingin memikat burung merak betina.

 Salah satu gerakan indah yang ditampilkan adalah gerakan burung merak jantan yang memperlihatkan keindahan bulu ekornya. Setiap penari memiliki peranan masing-masing,, yaitu sebagai merak jantan dan merak betina.

Tari Merak ini biasa ditarikan oleh perempuan dengan mengenakan busana yang sangat glamor, estetis, eksotis, serta komposisi kinestetiknya. Hal ini menjadikan Tari Merak Sunda memiliki daya pikat tersendiri bagi siapapun yang menari dan menontonnya. Setiap gerakan penari diiringi oleh musik tradisional bernama gending macan ucul.

Hebatnya lagi, Tari Merak Sunda Kota pada tahun 2020 lalu mendapatkan penghargaan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Selain menjadi ikon Kota Bandung, Tari Merak Sunda juga menjadi salah satu ikon budaya khas Jawa Barat yang sudah dikenal hingga mancanegara.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA