Sorgum dipastikan dapat digunakan sebagai pendamping beras mengapa demikian

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/MAREKULIASZ

Ilustrasi biji sorgum sebagai makanan pokok alternatif selain beras.

KOMPAS.com - Selain beras, sumber makanan pokok yang dikenal di Indonesia selama ini cukup beragam. Mulai dari jagung, sagu, sampai ubi.

Selain itu, ada juga biji sorgum yang menjadi bahan pangan alternatif beras. Masyarakat Nusa Tenggara Barat sudah lama mengenal biji sorgum.

Baca juga: Makan Apa Hari Ini? Coba Resep Nasi Goreng Jawa, Pakai Terasi Makin Enak

Melansir Antaranews.com, petani di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur mengembangkan sorgum Numbu yang merupakan varietas unggul nasional.

Petani sorgum Numbu di Kecamatan Pringgabaya menanam sorgum sejak 2019 dan lanjut hingga 2020.

Pengembangan sorgum Numbu tersebut di bawah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kami mendorong petani mengembangkan sorgum sebagai penyiapan pangan lokal supaya ada diversifikasi pangan selain beras. Ini juga bagian dari program Kementerian Pertanian," kata Kepala BPTP NTB Awaluddin Hipi di Mataram, dikutip dari Antaranews.com.

Hasil panen perdana diperoleh sorgum sebanyak 1,8 ton per hektare. Jumlah tersebut naik menjadi 2 ton per hektare saat panen kedua kalinya.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/TOPPYBAKER

Ilustrasi tanaman sorgum yang bentuknya seperti jagung.

Apa itu sorgum?

Sorgum adalah biji-bijian sereal yang bentuk tanamannya tinggi seperti jagung. Konon sorgum berasal dari Afrika, seperti dilansir dari Huffpost.

Sorgum lebih dikenal sebagai bahan sirup, seperti di Amerika Serikat. Namun, sorgum juga bisa dijadikan tepung sebagai pengganti tepung gandum.

Selain itu, sorgum juga bisa dimasak begitu saja layaknya beras. Dapat dijadikan nasi goreng sorgum, bubur, maupun sup. Ada juga waffle, kukis, dan roti tawar dari sorgum.

kelas 3 PJOK ulangan kelas 3 apa saja tujuan ketika kita passing atau melempar bola kepada teman​

sebutkan contoh kegiatan pengambilan sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan plisssss tolong di jawab​

sebutkan 3 faktor penyebab pemasalahan sosial

LPG dan udara merupakan contoh campuran homogen berbentuk?​

tolong di jawab ya kak plisssss makasih...​

usaha ekonomi yang di kelola sendiri atau perorangan di sebut​

pelestarian hutan dapat di lakukan dengan cara​

Pasangan yang tepat antara jenis. tumbuhan dan pemanfaatannya adalah..... | | IPA​

apa arti aja mu tindro

Dari tabel di atas, kelompokkan ciri-ciri manusia kreatif dan manusia wirausaha!​

udin abay | Senin, 09 April 2018 , 14:05:00 WIB

Swadayaonline.com - Berkaitan dengan program diversifikasi pangan di Indonesia, sorgum menjadi serealia yang paling potensial digunakan sebagai substitusi beras karena kandungan gizinya yang setara dan produktivitas bijinya tinggi. Secara teknis, Sorgum (Sorghum bicolor L.) memiliki daya adaptasi yang luas, karenanya mempunyai potensi besar untuk dapat dikembangkan di Indonesia. Dibandingkan dengan tanaman palawija yang lain, tanaman sorgum memiliki keunggulan jika dilihat karakter biologisnya karena tanaman ini toleran terhadap kekeringan dan genangan air, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relatif tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Namun demikian, pemanfaatan sorgum masih belum banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sampai saat ini, tanaman Sorgum kebanyakan dimanfaatkan untuk keperluan pakan maupun industri.

Tanaman yang lazim dikenal masyarakat Jawa dengan nama “cantel” atau dalam beberapa bahasa lokal di Flores yang dikenal dengan “watar” ini sekeluarga dengan tanaman serealia seperti  padi, jagung, dan gandum serta tanaman lain seperti bambu dan tebu. Sorgum memiliki tinggi rata-rata 2,5 sampai 4 meter. Pohon dan daun sorgum sangat mirip dengan jagung. Jenis sorgum manis memiliki kandungan nira yang tinggi pada batang gabusnya sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber bahan baku gula sebagaimana halnya tebu. 

Beberapa penelitian menyebutkan kandungan protein pada biji sorgum sangat tinggi. Dibandingkan sumber pangan lain seperti beras, singkong dan jagung, sorgum mempunyai kadar protein yang paling tinggi. Sorgum memiliki keunggulan mineral seperti Ca, Fe, P dan kandungan vitamin B1 dibandingkan dengan beras. Meski pun demikian, saat ini sorgum belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini dikarenakan sorgum sendiri belum mencapai taraf pengembangan yang memuaskan. Nilai jual sorgum dilihat belum potensial sebagaimana produk serealia yang lain seperti beras, jagung, gandum dan kacang-kacangan. 

Pengembangan sorgum sebagai sumber pangan masih terbatas karena berbagai kendala teknis pasca panen dan pengolahan. Proses pengolahan sorgum sebagai tanaman pangan di Indonesia tersendat-sendat akibat kurangnya fasilitas. Karakteristik biji sorgum yang memiliki kulit lebih keras daripada padi, membuat proses pengolahan sorgum memerlukan alat penggiling khusus. Itu sebabnya sorgum masih dikonsumsi secara terbatas dan diolah secara tradisional. Padahal potensinya cukup besar sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras.

Sorgum bukan tanaman asli Indonesia sehingga keragaman genetik yang ada masih terbatas sehingga diperlukan upaya perbaikan varietas tanaman melalui program pemuliaan tanaman.  Hal itu dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat sorgum yang sudah ada sehingga menjadi lebih unggul dibanding dengan tanaman asalnya. Misalnya, tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, berproduksi lebih tinggi, dan memiliki kualitas hasil yang lebih baik. 

Balai Penelitian Tanaman Serealia, merupakan balai penelitian di bawah Badan Litbang Pertanian yang diberi mandat untuk meneliti dan mengembangkan komoditas ini. Sebanyak 6 varietas sorgum sudah dihasilkan oleh Balitsereal diantaranya, Varietas Kawali, Numbu, Super 1, Super 2, SURI 3 dan SURI 4. Kedepannya, diharapkan Balitsereal tidak hanya menghasilkan varietas unggul namun juga mengembangkan varietas tersebut agar varietas tersebut  dapat dapat ditanam secara luas, utamanya di lahan marjinal yang sering kali diabaikan. SY/HMSL

CNN Indonesia

Senin, 04 Mar 2019 12:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi orang Indonesia, bersantap tanpa nasi rasanya kurang mantap. Bahan pangan pokok satu ini seolah-olah tak tergantikan oleh apapun. Padahal, Nusantara memberikan banyak pilihan makanan pokok, termasuk sorgum.Sorgum, berasal dari bahasa Latin. Masyarakat di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya menyebutnya dengan sebutan 'cantel'. Bentuk pohonnya menyerupai jagung dengan biji berbentuk bulat kecil. Afrika dipercaya sebagai asal tanaman ini."Sorgum menempati pangan urutan kelima dunia setelah gandum, beras, jagung, dan barley," ujar peneliti senior SEAMEO Biotrop Bogor, Profesor Supriyanto dalam temu media di Kaum Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/2). Dibanding nasi alias beras, sorgum diklaim jauh lebih unggul dalam hal nilai gizi. Data Departemen Kesehatan mencatat bahwa sorgum memiliki kandungan protein, kalsium, zat besi, fosfor, dan vitamin B1 yang lebih tinggi dibanding beras. Sorgum juga diklaim baik dikonsumsi penyandang diabetes lantaran kandungan gulanya yang rendah.Bagi mereka yang tengah melakoni diet, sorgum juga bisa jadi kawan bersantap yang ideal. Perut terasa kenyang lebih lama karena kandungan seratnya yang tinggi.Di samping pangan, sorgum juga menyimpan aneka manfaat lain seperti sebagai pakan ternak, energi, serat, pupuk, obat-obatan, dan sesuatu yang menyenangkan.Sebagai pakan ternak, batang dan daun sorgum bisa menjadi santapan sehat bagi sapi, kerbau, kambing, dan domba. Dari penelitian yang dilakukannya, Supriyanto menyimpulkan bahwa kandungan protein di batang sorgum bisa meningkatkan bobot sapi pedaging hingga 0,9-1,6 kilogram per hari atau meningkatkan produksi susu sebanyak 10-15 persen. Sedangkan biji-biji sorgum bisa dimanfaatkan sebagai pakan ayam dan burung puyuh.Sebagai energi, batang dari beberapa jenis sorgum dapat diolah menjadi etanol. Batang ini diketahui menghasilkan nira yang kemudian diolah menjadi gula atau sirup. Nira kemudian difermentasi dan mengalami proses distilasi sehingga menjadi etanol 95 persen."Ini sudah diuji coba pada sepeda motor, tapi dengan perbandingan (etanol : premium = 20 persen : 80 persen)," imbuh Supriyanto.Sementara sebagai serat, sorgum bisa difungsikan sebagai bahan baku industri kertas dan papan partikel meja atau dinding. Sebagai pupuk, semua bagian sorgum diketahui bisa digunakan sebagai bahan pupuk organik.

Sorgum. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

Selain itu, kandungan komponen bioaktif seperti polifenol, flavonoid, sterol, dan tanin yang dimiliki sorgum baik untuk membantu pemulihan pasien kanker kolon.

Makin tergerus dalam ingatan orang

Tak perlu pusing memilih lokasi penanaman sorgum. Tanaman ini bisa tumbuh di daerah kering dan minim unsur hara. Bahkan, kata Supriyanto, sorgum bisa bertahan di tanah dengan kandungan garam tinggi termasuk di pinggir pantai.Akan tetapi, di balik aneka manfaat dan daya tahannya terhadap kondisi tanah, sorgum di Indonesia justru tak begitu populer. Pamor sorgum harus kalah dari makanan pokok lain seperti beras, jagung, dan singkong. Mungkin hanya di wilayah Nusa Tenggara Timur, sorgum begitu dikenal dan banyak dimanfaatkan.Menilik dari pengalaman meneliti sorgum selama kurang lebih delapan tahun, Supriyanto menilai ada dua alasan tanaman satu ini belum mendapat tempat di meja makan penduduk Indonesia. Dua hal ini adalah keterbatasan teknologi dan pasar."Ternyata pengetahuan pemanfaatan sorgum atau cantel di Indonesia itu sangat terbatas," ujar Supriyanto.Berkaca dari negara-negara lain yang pernah dikunjunginya, Supriyanto melihat teknologi pengolahan sorgum yang canggih. Gambaran itu jelas berbeda jauh dengan apa yang ada di Indonesia. Jikapun sorgum berhasil diolah, paling hanya sebatas olahan pangan yang itu-itu saja.Jauh sebelum sekarang, sorgum pernah mencapai popularitasnya pada sekitar 1966 silam. Kala itu, pemerintah menggalakkan penanaman sorgum karena tanaman ini cocok untuk melalui musim kemarau panjang. Setelah itu, sorgum seolah sudah hilang begitu saja.

"Kedua pasar. Sebenarnya kita impor misal dari Amerika sampai 250ribu ton sorgum. Lha kenapa kita enggak kembangkan sendiri dan beli sendiri. Ini juga persoalan. Sehingga kita coba, ayo kita buat makanan berbasis sorgum," jelasnya.

Menurut dia, sorgum perlu diperkenalkan ke dalam beragam bentuk produk turunan seperti kue, nasi goreng, bubur, sorgum flakes, dan sereal.

Nasi goreng sorgum. (CNN Indonesia/Elise Dwi Ratnasari)

Demi menumbuhkan kesadaran dan kecintaan akan pangan lokal, Kaum Jakarta akan menyediakan berbagai olahan berbasis sorgum. Selama Maret 2019, restoran akan menyajikan aneka makanan seperti nasi goreng, terancam (lalapan dengan sayuran segar plus bumbu parutan kelapa), bahkan roti gulung dari tepung sorgum.Menu yang patut dicicip adalah nasi goreng sorgum. Di sini, pengunjung bisa merasakan langsung tekstur bulat padat dan berisi yang begitu istimewa dari sorgum. Porsinya mini, tapi cukup mengenyangkan.Anda juga bisa mencoba bolu gulung sorgum yang tak menggunakan tepung terigu sedikitpun. Penggunaan tepung sorgum membuat tekstur bolu begitu lembut.Jangan lupa juga minuman segar es sorgum yang harus Anda coba. Warna merah yang dihasilkan alami berasal dari karakter sorgum. Rasanya manis dan mengingatkan orang akan es kacang hijau.

Menu-menu sorgum merupakan kerja sama restoran dengan Sorghum Foods dan Cahaya Naturals yang digandeng khusus untuk memperkenalkan edible essential oil. Pada 21 Maret 2019, akan ada gelaran Forest Day Dinner yang menghadirkan sajian istimewa kue dan cake dengan 'suntikan' edible essential oil. (asr/asr)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA