JAKARTA, KOMPAS.com – Pensiun adalah sebutan bagi orang yang sudah tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai atau karena usianya sudah lanjut. Seseorang yang pensiun biasanya mendapatkan hak dana pensiun. Apa itu dana pensiun?
Pengertian dana pensiun
Dana pensiun adalah dana yang dikumpulkan oleh perusahaan sebagai hak seorang pensiunan dari perusahaan tersebut. Dana pensiun biasanya berupa uang yang dapat diambil setiap bulan atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun.
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) dana pensiun adalah dana yang keuangannya diperoleh dari iuran tetap para peserta ditambah penghasilan perusahaan yang disisihkan. Para peserta ini berhak memperoleh bagian keuntungan itu setelah pensiun.
Baca juga: Cara Transfer Pulsa Telkomsel lewat SMS dengan Mudah
Sementara mengutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program manfaat pensiun, termasuk dana pensiun yang menyelenggarakan seluruh atau sebagian usahanya dengan prinsip syariah.
Dana pensiun adalah lembaga keuangan nonbank yang menyelenggarakan program pensiun. Dana pensiun dapat didirikan oleh perusahaan, lembaga sosial, atau orang perorangan yang mempekerjakan karyawan.
Dalam istilah lain, pengertian dana pensiun adalah dana yang dihimpun oleh suatu perusahaan atau serikat pekerja atau badan usaha milik pemerintah atau organisasi lain. Tujuannya untuk membuat cadangan dana sebagai pembayaran pensiun bagi pegawainya yang telah memasuki masa pensiun.
Dengan demikian, pengertian dana pensiun adalah dana yang dikumpulkan oleh lembaga tertentu dengan menggunakan iuran pekerja. Selanjutnya, dana tersebut diberikan kembali kepada pekerja saat masa pensiun.
Baca juga: Apa Itu Produsen? Simak Pengertian, Fungsi dan Tujuannya
Dana pensiun tentu sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan hidup seseorang di masa tua atau ketika tidak lagi bisa bekerja dengan baik. Manfaat dana pensiun sangat besar, karena itu setiap orang perlu menyiapkannya jauh-jauh hari.
Semakin awal menyiapkan dana pensiun, maka itu lebih baik. Anda tidak akan khawatir lagi tentang masalah finansial di hari tua ketika sudah mengurus dana pensiun.
Adapun undang-undang yang mengatur dana pensiun adalah UU nomor 11 tahun 1992 tentang pana pensiun. Dengan adanya UU tersebut, siapapun dapat memiliki program pensiun.
Fungsi dana pensiun adalah memberikan jaminan di usia pensiun atau saat usia tak lagi produktif untuk bekerja.
Baca juga: Menteri Investasi: Dulu, Hanya Kepala Dinas dan Tuhan yang Tahu Kapan Izin Usaha Selesai
Peserta dana pensiun dapat memperoleh hak berupa manfaat pensiun yang besarnya bergantung pada besarnya iuran, masa kerja, serta hasil pengembangkan dana tersebut.
Selain itu dana pensiun juga dapat diwariskan kepada anggota keluarga jika penerima dana ini meninggal dunia. Sehingga, rasa aman juga didapatkan oleh keluarga penerima.
Manfaat dana pensiun
OJK menyebutkan, terdapat 2 manfaat dana pensiun antara lain:
- Dana pensiun adalah sebagai penyambung hidup di masa tua atau sebagai bekal pensiun.
- Dana pensiun adalah sebagai pengeluaran untuk modal usaha di masa pensiun.
Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki Sambut Inisiatif Bill Gates dan Filantropis Dunia Dukung UMKM Indonesia
Jenis dana pensiun
Adapun jenis dana pensiun adalah sebagai berikut:
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.
2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
DPLK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
Baca juga: Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaann Tanpa Aplikasi
PPIP adalah program pensiun dimana besar iuran pensiun ditetapkan di awal dan dicatat ke rekening masing-masing peserta. Hak manfaat pensiun peserta adalah akumulasi iuran dan hasil pengembangan. Dalam PPIP risiko pengembangan dana ditanggung sepenuhnya oleh peserta.
Sedangkan PPMP adalah program pensiun selain PPIP. Besar manfaat pensiun didasarkan pada rumus yang ditetapkan di awal. Rumus manfaat pensiun umumnya dikaitkan dengan masa kerja.
Risiko pengembangan dana PPMP umumnya ditanggung sepenuhnya oleh pemberi kerja. Namun, pendiri dapat menetapkan skema program pensiun yang memungkinkan pemberi kerja dan peserta menanggung risiko secara bersama-sama.
Beberapa lembaga yang menyelenggarakan dana pensiun dan bersifat wajib sesuai dengan UU antara lain BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja swasta, PT Taspen (Persero) untuk pensiunan ASN, dan PT Asabri (Persero) untuk para purnawirawan TNI-Polri.
Baca juga: Menjaga Kondisi Ekonomi untuk Membuka Peluang Investasi di Indonesia
Selain ketiga pengelola dana pensiun tersebut, beberapa instansi atau perusahaan juga memberikan manfaat pensiun lain yang dikelola sendiri maupun lewat lembaga dana pensiun lainnya atau yang biasa disebut Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
DPLK adalah adalah dana pensiun yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa bagi masyarakat umum, baik karyawan maupun pekerja mandiri. DPPK sendiri biasanya tak diwajibkan dan bersifat sukarela.
Hal yang sama juga berlaku untuk kepesertaan di DPLK. Proses pendaftaran DPLK termasuk mudah, yaitu tinggal datang ke bank atau perusahaan asuransi jiwa yang diinginkan, lalu melakukan pendaftaran.
Itulah pembahasan mengenai pengertian dana pensiun, fungsi, manfaat, dan jenisnya. Bisa dikatakan, menyiapkan dana pensiun adalah hal yang sangat penting untuk bekal finansial di masa tua.
Baca juga: Masalah Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang
- Telah mencapai sekurang-kurangya 50 tahun dan mempunyai masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun, atau
- Oleh tim penguji kesehatan PNS dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun karena keadaan jasmani/rohani yang disebabkan oleh dan karena menjalankan tugas kewajiban jabatan, atau
- Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan oleh Tim Penguji Kesehatan Pegawai Negeri dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun karena keadaan jasmani/rohaninya yang tidak disebabkan oleh dan karena menjalankan tugas kewajiban jabatannya, atau
- Diberhentikan dengan hormat sebagai PNS karena sebagai tenaga kelebihan, apabila telah berusia sekurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja pensiun sekurang-kurangnya 10 tahun.
Dasar pensiun yang dipakai untuk menentukan besarnya pensiun/pensiun pokok ialah gaji pokok terakhir PNS berdasarkan peraturan gaji yang berlaku. Sedangkan besarnya pensiun pegawai negeri dihitung berdasarkan masa kerja pensiunnya. Setiap satu tahun dihargai 2,5% dari dasar pensiun dan maksimal masa kerja yang digunakan untuk perhitungan pensiun adalah 30 tahun atau maksimal 75%. Ketentuan lebih lanjut adalah sbb:
- Pensiun pegawai sebulan sebanyak-banyaknya 75% dan sekurang-kurangnya 40% dari dasar pensiun;
- Apabila PNS mengalami keuzuran jasmani/rohani oleh dan karena menjalankan tugas kewajiban jabatannya, maka besarnya pensiun yang diterima adalah 75% dari dasar pensiun.
- Pensiun pegawai sebulan tidak boleh kurang dari gaji pokok terendah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Yang berhak menerima pensiun janda atau duda, adalah isteri (isteri-isteri) PNS pria, atau suami PNS wanita yang meninggal dunia/tewas, atau penerima pensiun pegawai negeri yang meninggal dunia dan mereka sebelumnya sudah terdaftar sebagai isteri/suami sah PNS yang bersangkutan. Besarnya Pensiun Janda/Duda adalah 36% dari dasar pensiun,dengan ketentuan:
- Apabila terdapat lebih dari seorang yang berhak menerima pensiun janda besarnya bagian pensiun janda untuk masing-masing isteri adalah 36% dari dasar pensiun dibagi rata antara isteri-isteri itu.
- Besarnya pensiun janda/duda dimaksud di atas tidak boleh kurang dari 75% dari gaji pokok terendah menurut peraturan gaji yang berlaku bagi almarhum suami / isterinya.
- Apabila terdapat lebih dari seorang isteri yang berhak menerima pensiun maka besarnya bagian pensiun janda untuk masing-masing isteri 72% dari dasar pensiun dibagi rata isteri-isteri.
- Jumlah 72% dari dasar pensiun termaksud di atas, tidak boleh kurang dari gaji pokok terendah menurut peraturan gaji yang berlaku bagi almarhum suami/isteri.
Pensiun Anak
Apabila PNS atau penerima pensiun meninggal dunia sedangkan ia tidak mempunyai isteri/suami lagi yang berhak menerima pensiun janda atau duda maka :
- Pensiun janda diberikan kepada anak/anak-anaknya, apabila terdapat satu golongan anak yang seayah-seibu;
- Satu bagian pensiun janda diberikan kepada masing-masing golongan anak seayah-seibu ;
- Pensiun duda diberikan kepada anak.
- Apabila PNS pria atau penerima pensiun pria meninggal dunia, sedangkan ia mempunyai isteri (isteri-isteri) yang berhak menerima pensiun janda/bag pensiun janda disamping anak dari isteri yang telah meninggal dunia atau telah cerai, maka bagian pensiun janda diberikan kepada masing-masing isteri dan golongan anak seayah-seibu.
- Kepada anak (anak-anak) yang ibu dan ayahnya berkedudukan sebagai PNS dan kedua-duanya meninggal dunia, diberikan satu pensiun janda, bagian pensiun janda atau duda atas dasar yang lebih menguntungkan.
- Berusia kurang dari 25 tahun.
- Tidak mempunyai penghasilan sendiri.
- Belum menikah / belum pernah menikah
- Pengantar dari SKPD
- Permohonan dari Ybs.
- Foto copy SK CPNS
- Foto copy SK Pangkat terakhir
- Berkala terakhir
- Kartu Keluaga ( KK )
- Foto Copy Surat Nikah
- Foto copy surat kelahiran anak
- Surat pernyataan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang /berat dalam satu tahun terakhir
- DP.3 tahun terakhir (SKP)
- Foto copy KARPEG
- Pas foto berwarna ukuran 3X 4 = 6 lb.
- Foto Copy KTP
BERKAS USULAN PENSIUN PNS
- Permohonan.
- Surat keterangan kematian.
- Salinan surat nikah.
- Daftar susunan keluarga.
- SK KP terakhir.
- KGB terakhir.
- Salinan kelahiran anak.
- Surat keterangan bahwa anak itu tidak pernah kawin.