Sel telur pecah tahan berapa lama

Masa ovulasi wanita dapat berubah sesuai dengan kondisi tubuh. Termasuk ketika Anda mempunyai siklus menstruasi yang tidak teratur.

Maka dari itu, masa pelepasan sel telur ini bisa tidak menentu dan berbeda-beda untuk setiap orang.

Begitu juga dengan gejala atau tanda ovulasi, ada kemungkinan Anda mengalaminya atau tidak sama sekali. Berikut adalah tanda yang bisa Anda perhatikan, seperti:

1. Perubahan lendir serviks

Tak ada salahnya untuk memperhatikan cairan yang keluar dari vagina selama siklus menstruasi.

Hal ini karena salah satu tanda ovulasi kemungkinan lendir servis meningkat serta konsistensinya seperti telur putih mentah.

Cairan yang berasal dari leher rahim ini dapat mempermudah masuknya sperma ke dalam organ reproduksi wanita.

2. Perubahan suhu tubuh

Suhu tubuh akan berubah sesuai dengan tingkat aktivitas harian, mengonsumsi makanan tertentu, perubahan hormon, hingga kebiasaan tidur.

Tanda ovulasi lainnya adalah mungkin suhu tubuh Anda akan sedikit meningkat sekitar setengah derajat Celcius.

Mengutip dari Pregnancy, Birth, and Baby, kemungkinan waktu paling subur adalah selama 2 – 3 hari sebelum suhu naik.

3. Gejala lainnya

Selain itu, ada kemungkinan wanita mengalami tanda atau gejala lainnya saat mendekati masa ovulasi, seperti kram perut ringan, nyeri payudara, serta keinginan berhubungan seksual meningkat.

Akan tetapi, gejala di atas juga bukan menjadi patokan utama Anda sebagai memprediksi masa subur serta pelepasan sel telur.

Anda juga bisa menggunakan kalkulator masa subur serta alat prediksi ovulasi yang cara kerjanya mirip seperti alat tes kehamilan.

Proses ovulasi

Waktu subur atau pelepasan sel telur adalah proses alamiah yang akan terjadi pada setiap wanita yang sehat, tanpa ada gangguan kesehatan reproduksi.

Proses ini diatur oleh bagian otak yang disebut dengan hipotalamus. Dalam proses pelepasan sel telur terdapat beberapa tahap, yaitu:

1. Periovulaatori (tahap folikular)

Fase folikuler adalah ketika hari pertama menstruasi terakhir dan berlanjut sampai fase pelepasan sel telur.

Tahapan folikuler bekerja ketika lendir telah melapisi lapisan sel telur dan bersiap untuk bergerak keluar menuju rahim.

Pada saat itu, rahim sudah mulai siap untuk menerima telur, sehingga dinding-dinding rahim menebal.

2. Ovulasi

Tubuh memiliki enzim khusus yang bertugas untuk membentuk lubang pada tahap ovulasi pada masa subur. Ini memudahkan sel telur bergerak melalui tuba falopi, yaitu saluran yang menghubungkan indung telur ke rahim.

Ovulasi merupakan hal penting yang perlu diketahui semua perempuan setelah menikah. Dalam proses ovulasi, sel telur yang telah matang akan dilepas dari dalam rahim untuk berjalan menuju tuba falopi, dan siap dibuahi.

Biasanya ovulasi terjadi 16 hari setelah hari pertama menstruasi.

Banyak fakta menarik seputar ovulasi yang perlu kamu ketahui, terutama jika sedang berusaha untuk hamil. Lihat ulasan dari Popmama.comberikut!

1. Ovulasi penanda masa subur

Pixabay/Basti93

Rata-rata siklus haid perempuan normalnya adalah 28 hari, tetapi dalam kondisi tertentu beberapa orang bisa mengalami siklus sekitar 22 hingga 36 hari. Ovulasi biasanya terjadi sekitar dua minggu sebelum periode menstruasi berikutnya.

Jadi, jika siklus haid kamu 28 hari, maka kamu akan berovulasi sekitar 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya.

Untuk mendapatkan peluang kehamilan, kamu bisa mulai berhubungan intim saat masa ovulasi tiba. Masa ini dikenal dengan masa subur.

Hitung masa suburmu dengan menggunakan kalender ovulasi.

2. Kondisi tubuh pengaruhi ovulasi

Freepik/pressfoto

Ovulasi dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang dialami tubuh, termasuk stres dan penyakit yang kamu alami.

Jika kamu berencana untuk memiliki anak, sudah waktunya untuk memerhatikan tubuhmu. Kurangi tekanan pekerjaan dan mulailah berolahraga untuk menghindari stres.

3. Hormon yang memengaruhi ovulasi

md-health.com

Ovulasi terjadi berkat dua hormon berbeda, yaitu hormon lutenisasi (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) yang akan meningkat di minggu siklus paling subur. Kedua hormon tersebut merangsang produksi folikel pada indung telur.

Setiap bulannya, satu folikel akan menghasilkan sel telur dan baisanya hanya satu telur yang akan dilepaskan pada setiap siklus (ovulasi).

Begitu telur dilepaskan, folikel akan menghasilkan hormon progesteron untuk mencegah lebih banyak pelepasan telur lain selama 12 sampai 16 hari berikutnya, setelah siklus baru kamu akan dimulai lagi.

4. Jumlah telur yang mampu berovulasi

Freepik/jannoon028

Pada awalnya, setiap perempuan terlahir dengan jutaan sel telur yang belum matang. Sebagiannya akan diserap oleh indung telur sebelum kamu mencapai usia pubertas, dan sebagiannya lagi akan menunggu siklus ovulasi dimulai.

Faktanya, kamu hanya memiliki 300 hingga 500 sisa sel telur yang akan mampu berovulasi dalam hidupmu.

EDITORS' PICKS

  1. Tanda Janin Tidak Berkembang di Trimester Pertama Kehamilan
  2. Bolehkah Makan sebelum Menjalani Operasi Caesar?
  3. Apakah Ibu Hamil Berisiko Terkena Cacar Monyet?

5. Sperma mampu bertahan di dalam tubuh sebelum ovulasi

Freepik/kjpargeter

Para ahli mengatakan, sperma bisa bertahan hidup hingga lima hari di dalam tubuhmu. Jadi, kamu bisa coba berhubungan intim hingga 5 hari sebelum terjadinya ovulasi untuk berpeluanghamil.

6. Dari jutaan sperma, hanya 1 yang bisa menembus telur yang sudah berovulasi

Freepik/whatwolf

Laki-laki bisa melepaskan sekitar 250 juta sperma selama ejakulasi. Namun, hanya beberapa saja yang akan melakukan “perjalanan” selama sepuluh jam menuju serviks dan naik ke tuba falopi untuk menembus telur yang siap dibuahi. Lalu pada akhirnya, hanya satu sperma yang bisa menembus selaput terluar telur matangmu.

7. Sel telur yang tidak dibuahi selama ovulasi

Pixabay/PublicDomainPictures

Sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma selama masa ovulasi akan hancur dan diserap ke dalam lapisan rahim atau keluar bersama aliran darah menstruasi.

8. Ovulasi tanpa siklus menstruasi

livestrong.com

Tidak semua ovulasi diawali dengan periode menstruasi terlebih dahulu. Dalam kondisi tertentu, ada perempuan yang bisa berovulasi tanpa menstruasi. Biasanya kondisi tersebut menandakan siklus haid yang terganggu.

9. Gejala fisik ovulasi

Freepik/nikitabuida

Meskipun banyak perempuan tidak mengalami gejala fisik saat berovulasi, tetapi beberapa di antara kamu bisa saja mengalaminya. Perhatikan gejala berikut!

  • Satu dari lima perempuan diketahui mengalami nyeri ringan pada perut bagian bawah.
  • Cairan atau lendir vagina cenderung basah dan licin menjelang masa subur, ini berfungsi untuk memudahkan sperma berenang menuju indung telur.
  • Beberapa perempuan juga mengalami keputihan saat masa ovulasi.
  • Indra penciuman perempuan cenderung meningkat saat berovulasi.
  • Penelitian menyebutkan bahwa perempuan terlihat lebih menarik bagi pasangannya saat sedang berovulasi.
  • Suhu tubuh cenderung meningkat.

Sebelum memutuskan untuk hamil, tak ada salahnya kamu pelajari terlebih dahulu tentang fakta-fakta di atas ya, Ma! Semoga bermanfaat!

Baca juga:

  • Berhubungan Intim saat Masa Ovulasi, Waktu Terbaik untuk Hamil!
  • Waspada! Ini 7 Tanda Anovulasi Beserta Penyebabnya
  • Induksi Ovulasi sebagai Salah Satu Metode Program Kehamilan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA