Sebutkan tiga cara berbuat baik kepada anak yatim

Hadis Nabi SAW berikut menjelaskan cara menyantuni anak yatim

Selasa , 05 May 2020, 21:11 WIB

Republika/Putra M. Akbar

ILUSTRASI Sejumlah anak yatim saat menerima tas pada acara buka puasa bersama Republika di Kantor Republika, Jakarta, Sabtu (25/5).

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada beberapa keutamaan bagi mereka yang menjadi penyantun anak yatim. Pertama, mereka akan menjadi tetangga Rasulullah SAW di surga kelak. Kedua, menyantuni anak yatim akan membersihkan pikiran mereka serta melembutkan dan menghilangkan kekerasan hatinya. Nabi SAW bersabda, “Bila engkau ingin hati menjadi lembut dan damai serta keinginan (yang baik) tercapai, maka sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makanan yang seperti engkau makan. Bila itu engkau lakukan, hatimu akan tenang, lembut, serta keinginanmu (yang baik) akan tercapai” (HR Thabrani).

Baca Juga

Ketiga, menjadi penyembuh dari berbagai penyakit kejiwaan. Keempat, memiliki kepedulian sosial karena menolong dan membantu orang yang membutuhkan, sebagaimana diajarkan dalam Islam.

Bagaimanakah cara menyantuni anak yatim yang paling ideal? Untuk menjawabnya, dapat dilihat dari kisah berikut.

Suatu hari, Zainab--istri Ibnu Mas'ud--pergi hendak menemui Rasulullah SAW. Di depan pintu rumah beliau, ternyata ada seorang perempuan dari golongan Anshar yang juga ingin menemui Nabi Muhammad SAW.

Zainab pun  berkata kepadanya dan memohon kepada Bilal untuk menyampaikan kepada Rasulullah SAW, ada dua orang perempuan yang sedang menunggu di depan pintu rumah beliau. Zainab ingin bertanya tentang sedekah kepada suami dan anak-anak yatim di rumah mereka. Apakah mereka itu akan mendapat balasan pahala?

Bilal pun masuk dan menyampaikan pertanyaan tersebut. Rasulullah SAW bertanya, "Siapa mereka berdua?"

Bilal menjawab, "Seorang wanita Anshar dan Zainab."

Nabi SAW bertanya, "Zainab yang mana?"

"Zainab istri Abdullah (Ibnu Mas'ud)."

Kemudian, Rasulullah SAW bersabda kepada Bilal, "Mereka berdua mendapatkan dua pahala, yakni pahala menjaga kekerabatan dan pahala sedekah" (HR Bukhari dan Muslim).

Dari keterangan di atas, hakikatnya menyantuni anak yatim itu adalah dengan cara membawa anak yatim ke dalam keluarga.

Keluarga Muslimin mencukupi kebutuhannya, mengajari dan mendidiknya sampai akil balig. Itulah bentuk santunan kepada anak yatim yang paling utama.

Penjamin anak yatim harus memperlakukan mereka seperti keluarganya sendiri dalam hal sandang, pangan, dan pendidikan. Itulah yang dilakukan para sahabat, sebagaimana dilukiskan dalam hadis di atas.

  • anak yatim
  • Nabi Muhammad
  • menyantuni anak yatim

sumber : Hikmah Republika oleh Achmad Satori Ismail

Jakarta -

Anak yatim menjadi salah satu perhatian kita. Ada banyak manfaat dan keutamaan menyayangi anak yatim yang mendatangkan banyak sekali manfaat untuk kehidupan kita.Kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Qur'an yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna).

Anak yatim adalah anak yang ditinggal meninggal ayahnya ketika belum dewasa. Sedangkan jika yang meninggal ibunya, anak tersebut disebut piatu.Al-Qur'an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim:"Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik," (QS. Al-Baqarah [2]: 220).Disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah SAW bersabda:"Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh)." (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).Dikutip dalam buku berjudul 'Dahsyatnya Doa Anak Yatim' oleh M. Khallurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim:1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di SurgaOrang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah."Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini," kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit." (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa'd). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah'an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk SurgaKalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.Rasulullah SAW bersabda:"Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni." (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah'an Rasulillah: 1840).3. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror."Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 5-6).4. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWTMenolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah."Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

"Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu'jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).6. Investasi Amal untuk AkhiratManfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:"Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah).7. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang TerbaikKeutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:"Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu." (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas'ud).Dikutip dalam www.nu.or. id, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Semarang, Jawa Tengah Hj Muslimatin Jatmiko mengatakan, setiap anak tidak bisa memilih dilahirkan dalam seperti kondisi apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua.

Dengan memuliakan anak yatim setidaknya kita akan mendapat tujuh keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat.

(lus/pay)

Page 2

Jakarta -

Anak yatim menjadi salah satu perhatian kita. Ada banyak manfaat dan keutamaan menyayangi anak yatim yang mendatangkan banyak sekali manfaat untuk kehidupan kita.Kata yatim disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Qur'an yaitu 8 dalam bentuk tunggal, 14 dalam bentuk jamak dan 1 dalam bentuk dua (mutsanna).

Anak yatim adalah anak yang ditinggal meninggal ayahnya ketika belum dewasa. Sedangkan jika yang meninggal ibunya, anak tersebut disebut piatu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Al-Qur'an secara tegas mengatakan anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadist keutamaan menyayangi anak yatim:"Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik," (QS. Al-Baqarah [2]: 220).Disebut yatim jika anak tersebut belum baligh. Rasulullah SAW bersabda:"Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh)." (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). (Sunan Abi Daud, Kitab Al-Washaya No. 2489).Dikutip dalam buku berjudul 'Dahsyatnya Doa Anak Yatim' oleh M. Khallurrahman Al Mahfani tentang keutamaan mencintai anak yatim:1. Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di SurgaOrang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah."Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini," kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit." (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa'd). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah'an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).2. Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk SurgaKalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.Rasulullah SAW bersabda:"Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni." (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah'an Rasulillah: 1840).3. Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror."Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (QS. Al-Insan: 5-6).4. Memperoleh Pertolongan dari Allah SWTMenolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah."Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).5. Menghindarkan dari Siksa Akhirat

Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tgas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman:

"Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu'jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).6. Investasi Amal untuk AkhiratManfaat menyayangi anak yatim salah satunya adalah investasi amal di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:"Jika manusia mati maka terputus lah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR. Muslim dari Abu Hurairah).7. Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang TerbaikKeutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini:"Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu." (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas'ud).Dikutip dalam www.nu.or. id, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kota Semarang, Jawa Tengah Hj Muslimatin Jatmiko mengatakan, setiap anak tidak bisa memilih dilahirkan dalam seperti kondisi apa. Tidak ada yang bisa meminta untuk dilahirkan dengan kondisi orang tua lengkap atau justru tanpa orang tua.

Dengan memuliakan anak yatim setidaknya kita akan mendapat tujuh keutamaan besar, antara lain dekat dengan Rasulullah di surga, melunakkan hati yang keras, terpenuhinya kebutuhan hidup, dan memperoleh perlindungan di hari kiamat.

(lus/pay)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA