Sebutkan sebab-sebab diperintahkannya seorang anak berbuat baik kepada ibu

anak berbakti cium tangan

Bagikan ke FacebookBagikan ke Twitter

LDIILampung.com – Orang tua merupakan sosok yang paling mulia dalam hidup seorang anak. Anak berbakat, tidak akan terlahir di dunia tanpa perantara orang tua.

Anak yang baru lahir membutuhkan orang tua mulai dari asi, merawat dan nafkah dari orang tua agar kelak menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan agama bisa meninggikan derajat orang tua di surga,

Setelah seorang anak terlahir, dengan ikhlas orang tua akan merawat, memberikan nafkah, dengan satu tujuan agar anak tersebut bisa berguna bagi masyarakat dan meninggikan derajat orang tua di akhirot kelak.

Namun banyak dari anak yang tidak mengerti akan hal ini, Allah telah menggariskan dan menetapkan kepada seorang anak (siapapun dia), untuk berbakti pada kedua orang tuanya, orang tua yang telah berjasa dalam hidupnya dan menjadi sosok yang paling berpengaruh dalam mengarungi hidup, jatuh bangkitnya seseorang bisa dipengaruhi dengan orang tua.

Mengapa perlu berbakti kepada orang tua?

Tahukah anda, sudah sepantasnya seorang anak untuk berbakti, memenuhi kewajiban dari Allah.Selanjutnya mari kita simak, 5 alasan seorang anak wajib berbakti pada Orang Tua:

1)  Karena Perintah Allah

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sudah tua dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka namun ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, dan rendahkanlah sayap kalian bagi keduanya karena rasa sayang, dan ucapkanlah untuk mereka “ Ya Allah sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil” (Al Isra(17):23)

Allah perintah dalam Alquran untuk memuliakan orang tua. Barang siapa yang tidak mematuhinya maka mendapat ancaman dosa besar, sebab Allah telah menggariskan satu dari lima dosar adalah menentang pada orang tua.

Tidak hanya itu, Allah akan mencepatkan siksanya bagi siapa saja yang menyakiti hati orang tua, perhatiakn dalil berkut :

“Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia (Allah), berbuat baiklah terhadap kedua orang (ibu bapak)”[Al-An’am 151].

Seandainya orang tua menyuruh kepada suatu perbuatan yang menyekutukan Allah SWT, atau orang tua masih belum memeluk Islam, sikap berbakti kepada orang tua tetap menjadi suatu kewajiban oleh seorang anak tanpa harus mematuhi perintah mereka yang menyalahi syariat.

Baca Juga:  Berbakti Pada Ibu

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

2)  Besarnya jasa kedua orang tua

“Dan rendahkanlah sayap kalian bagi keduanya karena rasa sayang, dan ucapkanlah untuk mereka “ Ya Allah sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil” [Al Isra(17):23]

Jasa orang tua terutama ibu diungkapkan dalam suatu ayat Al-Qur’an, dimana seorang ibu rela berkorban dalam mengandung anaknya, kemudian menyusuinya. Semua jasa orang tua di kala anak masih kecil dan lemah perlu diingat dan dikenang untuk selamanya.

3)  Ridha Allah Beserta Ridha Orang Tua

Saking mulianya orang tua disisi Allah, Allah menggantungkan Murka nya dan Ridhanya kepada orang tua untuk anaknya, jadi bisa di katakan bahwa kita harus hati hati dalam bersikap dan berucap kepada keduanya.

Jangan sampai menyakiti hati orang tua hanya karena kesalahan kecil, sedikit perlu kita ingat cerita legenda minang kabau “malin kundang” yah itulah anak yang dikutuk menjadi batu atas izin Allah, karena mendurhakai orang tuanya serta tidak mengakui orang tua setelah ia menjadi kaya raya.

Itulah akibatnya bagi orang yang tidak tahu tatakrama menghadapi orang tua, memang sepintas terdengar remeh, tapi efeknya besar disisi Allah. Perhatikan dalil berikut:

“Dari Abdullah Ibnu Amar al-’Ash Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.” Riwayat Tirmidzi.

4)  Sebagai Motivasi Hidup

Banyak anak sukses didunia karena peran orang tua, jangan kira orang tua tinggal diam saja, justru orang tualah yang paling berpengaruh akan kehidupan seorang anak.

Orang tua yang menjadi isnpirasi hidup dan motivasi hidup membuat seorang anak kuat menghadapi beratnya kehidupan.

Orang tua seolah mempunyai sihir ajaib yang memberikan kekuatan dengan jarak jauh, orang tua seolah menjadi matahari yang menerangi jalan kehidupan, orang tua seolah menjadi menjadi embun pagi dikala seorang anak menjalankan aktivitas,

Baca Juga:  Orang Islam Tapi Tidak Pernah Melaksanakan Sholat

Bisa disimpulkan bahwa orang tua bukan lah sembarang orang, mereka dimulyakan karena kedekatannya dengan Allah yang telah melahirkan serta meramut anaknya sampai sekarang, doanya tidak akan henti sampai kapan pun.

5)  PerantaraKesuksesan Dimasa Depan

Ada yang bilang, kehidupan tanpa dukungan orang tua seperti makan nasi putih, “hambar” iya itulah yang kita rasakan, bisa saja kita makan nasi tanpa lauk, namun akan lebih bergairah jika ditambah lauk dan sedikit kerupuk.

Makan akan terasa nikmat dan menyenangkan, itulah gambaran hubungan orang tua dengan kehidupan anaknya, bisa saja anak menjalankan hidupnya, namun terasa lebih bermakna jika motivasi orang tua mengiringi jalan hidup seorang anak.

Itulah yang perlu kita kitahui posisi orang tua dalam hidup seorang anak. Banyak orang orang yang sukses mengatakan bahwa “motivasi saya adalah orang tua”, “motivasi saya adalah ibu”, “motivasi saya adalah keluarga”.

Seorang Anak Wajib Berbakti pada Orang Tua

Seperti Thomas Alfa Edison yang dikenal dengan raja penemu, dengan segudang penemuannya terinspirasi dari seorang ibu walau hanya pensiunan guru, namun dengan semangat juang yang tinggi ditambah motivasi orang tua, ia sempat belajar dari ibunya tentang pengethuan dasar dan kemudian dikembangkan.akhirnya ia menjadi kuat dan pantang menyerah, penemuannya yang paling sulit adalah disaat menemukan lampu, diamana ia sudah mencoba lebih dari 1000 kali, namun dengan sifat pantang menyerah yang diturunkan ibunya, akhirnya Thomas Alfa Edison berhasil menemukan bohlam lampu, ini semua tidak lepas dari peran orang tua sebagai motivasi hidupnya.

Pada akhirnya menghormati orang tua tidak hanya dari perintah Allah semata, tapi seolah menjadi kebutuhan yang tidak akan pernah habis seiring dengan kasih sayang yang mereka berikan kepada anak anaknya, mengalir seperti air, perlahan pasti, lembut dan penuh kasih sayang.

Sedikit saya sampaikan surga ditelapak kaki ibu, ridho Allah bersama riho orang tua, murka Allah bersama murka orang tua, semoga kita dijadikan anak yang soleh dan solehah yang bisa mengangkat derajat orang tua disurga nanti, aamiin (Lines-Lampung).

Jumat, 21 Februari 2014

Oleh : H. Teguh Triono

Kedua orangtua adalah manusia yang paling berjasa dan utama bagi diri seseorang. Allah ta’ala telah memerintahkan dalam berbagai tempat di dalam al Qur’an agar berbakti kepada kedua orangtua. Allah menyebutkan berbarengan dengan pentauhidan-Nya. Hak kedua orangtua merupakan hak terbesar yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Beberapa hak yang wajib dilakukan oleh anak semasa kedua orangtua hidup dan setelah meninggal. antara lain :

A. Semasa Hidup :

1. Mentaati Selama Tidak Mendurhakai Allah

Mentaati kedua orangtua hukumnya wajib atas setiap Muslim. Haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya. Firman-Nya yang artinya : “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…” [QS.Lukman/31: 15]. Adapun jika bukan dalam perkara yang mendurhakai Allah, wajib mentaati keduanya. Ini termasuk perkara yang paling diwajibkan. Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang diperintahkan oleh kedua orangtua.

2. Berbakti dan Merendahkan Hati

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya): “Kami perintahkan kepada manusia suapaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya..” [QS.Al Ahqaf/46: 15]. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak..” [QS.An- Nisaa’/4:36]

Perintah berbuat baik ini lebih ditegaskan jika usia kedua orang tua semakin tua dan lanjut hingga kondisi mereka melemah dan sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari anaknya. Firman-Nya yang artinya: “…..dan hendaklah kamu berbuat bik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “Wahai, Rabbku, kasihilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [QS. Al-Israa’/17: 23-24].

Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua, walaupun dengan isyarat atau dengan ucapan ‘ah’. Termasuk berbakti kepada keduanya ialah senantiasa membuat mereka ridha dengan melakukan apa yang mereka inginkan, selama hal itu tidak mendurhakai Allah. Tidak boleh mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua atau di hadapan mereka berdua. Tidak boleh juga berjalan di depan mereka, masuk dan keluar mendahului mereka, atau mendahului urusan mereka berdua.

3. Meminta Izin Sebelum Berjihad dan Urusan Lainnya

Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah dan bertanya: “Ya Rasulullah, apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua?” Laki-laki itu menjawab: “Masih.” Beliau bersabda: “Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.” Hadits lain menyebutkan: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah dan berkata: “Aku datang membai’atmu untuk hijrah dan aku tinggalkan kedua orang tuaku menangisi (kepergianku).” Maka Nabi bersabda: “Pulanglah dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.”

4. Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah yang Mereka Inginkan

Rasulullah pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketik ia berkata: “Ayahku ingin mengambil hartaku.” Nabi bersabda: “Kamu dan hartamu milik ayahmu.” Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik kepadanya.

5. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain

Mencela orang tua dan menyebabkan mereka dicela orang lain termasuk salah satu dosa besar. Rasulullah bersabda: “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.”

6. Mendahulukan Ibu daripada Ayah

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah: “Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi?” Beliau kembali menjawab: “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya: “Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: “Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” tanyanya. “Ayahmu.” Jawab beliau. Maksud lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu yaitu lebih bersikap lemah lembut, lebih berperilaku baik dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah.

B. Setelah Orangtua Meninggal Dunia :

1. Menshalati Keduanya

Maksud menshalati disini adalah mendoakan keduanya. Yakni, setelah mereka meninggal dunia, karena ini termasuk bakti kepada mereka. Oleh karena itu, seorang anak hendaknya lebih sering mendoakan kedua orangtuanya setelah mereka meninggal daripada ketika masih hidup. Sabda Rasulullah: “Apabila manusia sudah meninggal, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan dirinya.”

2. Menunaikan Janjinya

Hendaknya seseorang menunaikan wasiat orang tua dan melanjutkan secara berkesinambungan amalan-amalan kebaikan yang dahulu pernah dilakukan keduanya. Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amalan kebaikan yang dulu pernah dilakukan dilanjutkan oleh anak-anaknya.

3. Memuliakan dan Menyambung Silaturrahmi Kerabat dan Teman-temannya

Memuliakan teman dan menyambung silaturrahmi kerabat dan teman kedua orangtua juga termasuk berbuat baik kepada orang tua. Sabda Rasul: “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman orangtua setelah mereka meninggal.”

**

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA